karyatulisku.com – Variabel dalam sebuah penelitian merupakan suatu konsep dasar yang penting dalam sebuah penelitian. Variabel digunakan untuk melakukan uji hipotesis. Variabel dapat digunakan untuk penilaian kuantitatif pada penilaian angka, dan juga penelitian kualitatif untuk penilaian mutu. Untuk lebih mengetahui mengenai apa itu variabel, apa saja jenis-jenis variabel, serta bagaimana cara menentukannya, mari kita simak penjelasan singkat di bawah ini.
Apa Itu Variabel dalam Penelitian?
Menurut Sugiyono (2019), Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunya variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Wikipedia, variabel penelitian merupkan suatu objek dalam penelitian yang dapat kita ubah nilainya.
Secara umum, variabel penelitian merupakan objek yang ‘menempel’ pada diri subjek. Objek tersebut berupa suatu data yang terkumpul dari subjek penelitian yang menggambarkan suatu kondisi atau nilai masing-masing subjek penelitian. Setiap subjek penelitian memiliki kondisi atau nilai yang beragam. Data berupa kondisi atau nilai tersebut peneliti kumpulkan dengan menggunakan suatu teknik pengumpulan data, yang sudah peneliti tentukan secara tepat.
Variabel penelitian sudah pasti memiliki sifat beragam (bervariasi). Variasi nilai pada variabel penelitian ini merujuk pada ragam karakteristik—berbeda antar satu dengan lainnya. Selain bervariasi, variabel penelitian juga harus dapat diukur. Mengingat penelitian kuantitatif mengharuskan hasil penelitiannya bersifat objektif, terukur dan dapat selalu terbuka untuk diuji. Sedangkan pada penelitian yang lebih bersifat deskriptif, penelitian kualitatif, variabel biasa kita kenal dengan istilah konsep dan sifatnya sulit terukur.
Jenis dan Contoh Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang memiliki pengaruh atas perubahan yang terjadi pada variabel lainnya. Pada variabel penelitian ini juga disebut sebagai istilah variabel stimulus atau pengaruh, yang mana mengalami perubahan yang disebabkan karena variabel ini.
Contoh :
Misalnya dalam penelitian yang berjudul: “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Siswa”. Dalam hal ini, motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar. Maka motivasi belajar sebagai variabel bebas. Dikatakan bebas sebab nilanya dapat berubah-ubah dan setiap perubahan itu mempengaruhi nilai variabel terikat.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat berarti variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Pada variabel ini keberadaannya kita anggap merupakan suatu akibat dari adanya variabel bebas.
Contoh :
misalnya seperti dalam poin pertama, yaitu dalam penelitian yang berjudul: “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Siswa”. Dalam hal ini, prestasi belajar kita duga merupakan pngaruh dari motivasi belajar. Maka prestasi belajar sebagai variabel terikat. Kita sebut terikat karena nilainya tergantung kepada variabel bebas yaitu motivasi belajar.
3. Variabel Moderator atau Interveining
Variabel moderator merupakan variable yang juga mempengaruhi variabel terikat, namun dalam penelitian pengaruhnya tidak menjadi hal utama. Lalu, variabel interveining juga merupakan variabel perantara, sebab keberadaannya dapat mempengaruhi hubungan variabel bebas dengan variabel terikat.
Contoh:
misalnya dalam penelitian yang berjudul pengaruh IQ terhadap nilai matematika melalui frekuensi belajar. Konsep dari judul tersebut, dapat kita duga IQ mempengaruhi nilai matematika siswa namun harus melalui frekuensi belajar. Sebab meskipun IQ tinggi tetapi tidak belajar maka nilai ujian matematika juga akan diduga rendah.
4. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dapat dikendalikan. Sesuai dengan namanya, sehingga variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol umumnya, sering digunakan untuk jenis penelitian perbandingan.
Baca juga : Variabel Kontrol: Pengertian & Cara Menentukan
5. Variabel Nominal
Variabel nominal adalah variabel dengan skala paling sederhana karena fungsinya hanya untuk membedakan atau memberi label suatu subjek atau kategori.
Contoh variabel ini adalah: gender, agama, suku daerah dan lain sebagainya.
6. Variabel Ordinal
Variabel ordinal adalah variabel yang tersusun berdasarkan jenjang dalam suatu atribut tertentu.
Contohnya, tingkat ranking siswa dalam suatu kelas (kita dapat memilah dalam ranking tinggi, sedang, dan rendah).
7. Variabel Interval
Variabel interval adalah variabel yang selain dimaksudkan untuk membedakan, mempunyai tingkatan, juga mempunyai jarak yang pasti atau satu kategori dengan kategori lainnya.
Contoh prestasi belajar atau motivasi belajar: 5, 6, 7, 8, dst.
8. Variabel Rasio
Variabel rasio merupakan variabel selain bersifat membedakan, mempunyai tingkatan yang jaraknya pasti, dan setiap nilai kategori dapat kita ukur dari titik yang sama.
Contoh variabel rasio adalah: berat badan, tinggi badan, dst.
9. Variabel Diskrit
Variabel Diskrit adalah variabel numerik yang cara perolehannya dari mengukur.
Contoh :
Misalnya Suhu Badan. Dalam hal ini mendapatkan nilai suhu bada maka harus melakukan pengukuran misalnya menggunakan alat termometer.
10. Variabel Statis
Variabel statis berarti variabel yang sifatnya tetap dan tidak dapat diubah atau dalam kondisi normal sifat dalam variabel tersebut sulit untuk diubah.
Contoh : jenis kelamin, tempat tinggal, dan lain-lain.
11. Variabel Dinamis
Berkebalikan dengan variabel statis, variabel ini berarti jenis variabel yang sifatnya dapat berubah-ubah—naik/turun hingga karakteristiknya.
Contoh : motivasi, kedisiplinan, dan lain-lain.
Hubungan Antar Variabel
Hubungan antar variabel penelitian dapat kita bedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Hubungan Asimetris
Pada hubungan asimetris, suatu variabel atau variabel-variabel bebas berhubungan dengan variabel atau variabel-variabel terikat. Hubungan variabel asimetris dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu: hubungan bivariat dan multivariat.
a) Hubungan variabel bivariat: hubungan antara dua variabel.
Contoh hubungan asimetris bivariat : hubungan kecerdasan intelektual (X) dengan prestasi belajar (Y). Siswa yang mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi, prestasi belajarnya juga tinggi.
b) Hubungan multivariat: hubungan antara tiga variabel atau lebih.
Contoh hubungan variabel asimetris multivariate:
Hubungan kecerdasan intelektual (X₁), kecerdasan emosional (X₂), dan motivsi belajar (X₃) dengan prestasi belajar (Y).
2. Hubungan Simetris
Hubungan variable secara simetris artinya ada hubungan antara dua variabel, tetapi variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variable lainnya.
Contoh hubungan variable secara simetris:
Variabel tinggi badan (Y₁) dan variable berat badan (Y₂) merupakan variable terikat yang dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan (X). Kedua variable terikat berhubungan tetapi variable yang satu tidak diengaruhi variable lainnya.
3. Hubungan Timbal Balik
Hubungan variabel bersifat timbal balik jika variabel yang satu mempengaruhi variabel lainnya dan sebaliknya.
Contoh hubungan variabel secara timbal balik: Variabel rasa percaya diri (X) mempengaruhi prestasi belajar (Y) dan sebaliknya, prestasi belajar juga mempengaruhi rasa percaya diri.
Cara Menentukan Variabel Penelitian
Dalam menjelaskan hubungan antar variabel bebas dan terikat terdapat tiga istilah yaitu hubungan simetris, timbal balik, dan asimetris.
1. Temukan Masalah Utama
Masalah utama ini yang nantinya kita kembangkan menjadi variabel Y (terikat).
2. Temukan Faktor
Kemudian, variabel yang kedua adalah yang berkaitan dengan variabel bebas, seperti hal-hal yang mempengaruhi sebuah masalah utama.
3. Mempersiapkan Teori Penelitian Variabel
Langkah selanjutnya, yaitu mempersiapkan teori penelitian variabel untuk mendukung variabel terikat dan bebas untuk diangkat.
4. Persiapan Penelitian
Terakhir, menyiapkan kebutuhan dalam penelitian, mulai dari rencana, dokumen, dana, lokasi dan keperluan lainnya.
–
Itulah pengertian beserta jenis-jenis dan contoh dari variabel penelitian, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam menyelesaikan penlitiannya. Apabila terdapat kritik dan saran, silahkan tinggalkan pada kolom komentar. Terima kasih 🙂
Referensi :
- Variabel, https://id.wikipedia.org/
- Siregar, S. (2012). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. (Cetakan ke-1). Jakarta: Bumi Aksara.
Baca juga :
- Pengertian Variabel dan Contohnya : Variabel Bebas, Terikat, Moderator, dan Kontrol
- Contoh Kerangka Berpikir Ilmiah dan Langkah-Langkah Menyusun Kerangka Berpikir
- 6 contoh populasi dan sampel penelitian pada skripsi kualitatif dan kuantitatif
- Membuat Angket Penelitian yang Baik dan Benar
- Populasi dan Sampel Penelitian: Perbedaan & Teknik Pengambilan