karyatulisku.com – Variabel kontrol merupakan suatu variabel yang dapat peneliti kendalikan. Dalam menentukannya terdapat beberapa cara. Sebelumnya, kita perlu memahami lebih dalam mengenai variabel kontrol baik dari pengertian, fungsi, karakteristik, kemudian cara menentukannya. Di bawah ini juga akan kami berikan beberapa contoh penggunaan variabel kontrol pada beberapa penelitian.
Pengertian Variabel Kontrol
Sebelumnya seperti yang telah kita bahas di Pengertian Variabel dan Contohnya : Variabel Bebas, Terikat, Moderator, dan Kontrol mengenai apa itu variabel penelitian. Mengutip dari buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, variabel penelitian menurut Sugiyono adalah: “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang bisa berbentuk apa saja, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Sehingga, diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”
Variabel kontrol adalah sebuah variabel yang peneliti jaga agar tetap konstan dalam suatu penelitian. Variabel ini dikendalikan/ dibuat konstan bertujuan agar pengaruh variabel Independen/ variabel bebas terhadap variabel dependen/ variabel tergantung tidak dapat dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Biasanya variabel ini peneliti gunakan dalam penelitian yang sifatnya perbandingan/ komparatif.
Terdapat beberapa definisi linnya menurut para ahli yang perlu kita ketahui, seperti berikut:
- Menurut Sugiyono (2014 :41), bahwa variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak sedang diteliti.
- Menurut Statistic How to, variabel kontrol itu mengacu pada variabel/ faktor yang berkonstribusi yang dihilangkan atau diperbaiki untuk secara jelas mengidentifikasi hubungan antara variabel independen dengan dependen.
- Menurut Business Dictionary, bahwa variabel kontrol yaitu sebuah variabel yang konstan untuk memperjelas dan menilai hubungan antara 2 variabel lain. Variabel kontrol tidak dapat kita samakan dengan variabel independen.
Macam Variabel Kontrol
1. Variabel Pendahulu (antecendent variable)
Variabel pendahulu memiliki kedudukan sebagai variabel yang mendahului terjadinya variabel bebas. Pada variabel ini mengakibatkan perubahan pada variabel bebas. Jika variabel ini tidak ada atau hilang, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak hilang atau tidak berubah.
Contohnya adalah Tingkat pendidikan (variabel pendahulu) -> Tingkat penghasilan (variabel bebas) -> Nilai Pekerjaan (variabel terikat)
2. Variabel Antara (intervening variable)
Variabel antara memiliki kedudukan sebagai variabel yang berada di antara variabel bebas dan variabel terikat. Keberadaan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tergantung dari keberadaan variabel ini karena variabel bebas harus mempengaruhi variabel antara terlebih dulu baru kemudian variable antara ini yang dapat menimbulkan perubahan pada variabel terikat.
Contohnya adalah Tingkat pendidikan (variabel bebas) -> Minat politik (variabel antara) -> Partisipasi dalam pemilu (variabel terikat)
3. Variabel Penekan (suppressor variable)
Variabel penekan merupakan suatu variabel yang mengubah hubungan. Awalnya antara variabel bebas dan variabel terikat tidak ada hubungan. Namun setelah peneliti tambahkan variabel ketiga, maka hubungan antara variabel bebas dan terikat tersebut menjadi tampak.
Contohnya adalah Sebenarnya tidak ada hubungan antara variabel jarak rumah dengan puskesmas dengan variabel frekuensi kunjungan ke puskesmas. Namun setelah kita tambahkan variabel ketersediaan sarana kesehatan alternatif terlihat ada hubungan antara variabel jarak rumah dengan puskesmas dengan variabel frekuensi kunjungan ke puskesmas. Daerah yang banyak memiliki sarana kesehatan alternatif, maka frekuensi kunjungan ke puskesmas pun akan lebih kecil walaupun jarak rumah dengan puskesmas tidak terlalu jauh, atau sebaliknya.
4. Variabel Pengganggu (distorter variable)
Variabel pengganggu yaitu pada awalnya hubungan antara variabel bebas dan terikat adalah hubungan yang positif. Namun ketika peneliti tambahkan variabel ketiga, hubungan tersebut menjadi negatif.
Contohnya adalah terdapat hubungan yang kuat positif antara kelas sosial dan sikap terhadap hak sipil. Ketika kita tambahkan variabel ketiga yaitu ras, pada ras kulit putih hubungan antara kelas sosial dan sikap terhadap hak sipil menjadi negatif lemah dan pada ras kulit hitam, hubungan antara kelas sosial dan sikap terhadap hak sipil menjadi positif kuat.
Karakteristik Variabel Kontrol
Terdapat beberapa karakteristik dalam penggunaan variabel ini, antara lain;
- Dilakukan dalam Percobaan. Alasannya dalam menentukan variabel kontrol tidak sama dengan kelompok kontrol. Di mana setiap percobaan yang memiliki banyak variabel kontrol.
- Penting bagi seorang ilmuwan untuk mencoba mempertahankan semua variabel konstan kecuali untuk variabel independen. Jika variabel kontrol berubah selama percobaan, itu dapat membatalkan korelasi antara variabel dependen dan independen. Jika memungkinkan, variabel kontrol harus diidentifikasi, diukur, dan dicatat.
- Variabel kontrol mungkin tidak kita ukur, alasannya karena ini dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil percobaan. Kurangnya kesadaran dapat menyebabkan hasil yang salah atau yang sering kita sebut sebagai “variabel perancu”.
Cara Menentukan Variabel Kontrol
1. Var Kontrol yang Berhasil (accomplished)
Peneliti mendeskripsikan variabel yang tetap sama dalam percobaan dan memberikan penjelasan untuk mengendalikannya. Sebagai contoh yang mencakup lokasi yang sama, jenis bahan yang sama untuk sepatu, jumlah bahan yang sama, jenis medan yang sama, dan jika mungkin, iklim yang sama.
Hal ini untuk menjaga variabel yang harus terkendali karena percobaan dapat menjadi sangat membingungkan dan memakan waktu jika ada lebih dari satu variabel yang dimanipulasi.
2. Var Kontrol yang Berkembang (developing)
Peneliti menggambarkan variabel yang tetap sama dalam percobaan. Misalnya penguji yang sama, bahan yang sama “alas tiang karet, tali/benang, kain kanvas, bantalan SOS/Brillo, tabung karet, spons”. Lokasi yang sama, metode pengujian.
Peneliti dengan jelas menyediakan item-item yang perlu terjaga konstan melalui percobaan tetapi tidak menjelaskan mengapa ini perlu dikontrol.
3. Var Kontrol yang Tidak Terpenuhi (not met)
Pada tahapan ini sejatinya peneliti tidak menggambarkan variabel yang tetap sama dalam percobaan. Misalnya bahan untuk sol sepatu. Peneliti menyediakan variabel yang independen alih-alih item yang perlu kita kendalikan.
Contoh-Contoh Variabel Kontrol
- Pada situasi kerja tertentu (variabel kontrol), pelaksanaan 6 hari kerja per minggu (variabel bebas), akan mendorong peningkatan produktifitas kerja karayawan per jam kerja, terutama karyawan yang masih muda (variabel tergantung).
- Perbedaan sales force (tenaga penjual) yang lulusan D3 dengan S1. Maka harus ditetapkan variabel kontrolnya terlebih dahulu. Variabel kontrolnya bisa berupa lingkungan kerja yang sama, peralatan yang sama, dan gaji yang sama. Jadi variabel kontrol ini untuk memudahkan dalam menentukan perbedaan.
- Perbedaan hasil belajar siswa SD Negeri dengan siswa SD Swasta. Maka dibutuhkan variael kontrol: kelas siswa, usia, dan pada materi pelajaran apa. Jadi variabel kontrol ini untuk mempermudah dalam menentukan perbedaan dan berfokus pada hasil belajar.
- Pada penelitian yang membahas pengaruh penerapan corporate governance, perusahaan Go Publik Non Sektor Keuangan ini menggunakan corporate governance sebagai variabel bebasnya. Selanjutnya, variabel terikatnya adalah hasil yang diharapkan, yaitu financial distress. Tentunya, penelitian ini juga memperhatikan variabel kontrolnya yaitu ukuran perusahaan dan sumber pendanaan.
–
Demikian penjelasan mengenai variabel kontrol. Terdapat beberapa karakteristik yang perlu kita perhatikan dalam menentukan variabel yang akan kita gunakan, hal ini agar tidak mengubah ataupun mengganggu hasil dari hubungan antara variabel bebas dan terikat. Dalam menentukannya pun terdapat beberapa proses ataupun perlakukan berbeda yang membutuhkan kontrol dari peneliti dengan seksama.
Semoga dengan adanya artikel ini, dapat membantu para pembaca untuk lebih memahami dan memudahkan dalam menentukan variabel kontrol yang akan pembaca gunakan dalam penelitiannya. Apabila terdapat kritik dan saran, silahkan tinggalkan pada kolom komentar. Terima kasih 🙂
Referensi :
- Sugiyono, Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. ALFABETA Bandung.
Baca juga :
- Variabel Penelitian: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
- Pengertian dan Macam Macam Variabel Penelitian
- Contoh Kerangka Berpikir Ilmiah dan Langkah-Langkah Menyusun Kerangka Berpikir
- Judul Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Berbagai Jurusan
- Cara Membuat Skripsi yang Baik dan Benar : Panduan Lengkap Menyusun Skripsi
- Memahami Variabel Dependen dan Independen
- Memahami Perbedaan Variabel Bebas dan Terikat