karyatulisku.com – Selain uji reliabilitas, kita juga membutuhkan yang namanya uji validitas. Dalam tiap penelitian selalu dipertanyakan validitas alat yang digunakan. Oleh karena itu membuat instrument yang valid merupakan hal yang sangat di perhatikan setiap peneliti. Lalu apa itu uji validitas? Mari kita simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Uji Validitas?
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu hal, mengukur apa yang diukur. Tujuan dari uji validitas adalah untuk melihat seberapa tepat variabel yang digunakan dalam penelitian.
Uji validitas terbagi 2, yaitu validitas item dan validitas faktor. Validitas item di lihat dari korelasi skor item dengan skor total item. Sementara validitas faktor merupakan korelasi antara skor faktor dengan skor total faktor. Yang kedua ini di lakukan jika terdapat lebih dari satu faktor.
Jenis-Jenis Uji Validitas
Terdapat dua jenis validitas yang perlu kita ketahui sebelum melakukan uji validitas yaitu validitas eksternal (validitas kriteria) dan validitas internal (teori).
1. Validitas Eksternal (Validitas Kriteria)
Validitas eksternal merupakan validitas yang di lihat berdasarkan hubungan dengan kategori tertentu. Tinggi-rendahnya koefisien validitas instrumen bergantung pada hasil perhitungan koefisien korelasi. Validitas kriteria di bagi menjadi dua yaitu validitas banding dan validitas ramal. Koefisien korelasi merupakan penentu yang menentukan tinggi rendahnya koefisien validitas.
Pengujian validitas di lakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan/ indikator dengan skor total menggunakan korelasi Product Moment(r).
2. Validitas teoritik/ Internal
Keadaan dimana instrumen penelitian yang digunakan memiliki kesesuaian antara item-item atau butir-butir pertanyaan dengan instrumen secara keseluruhan.
Artinya butir-butir pertanyaan tidak menanyakan hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan tujuan instrumen penelitian. Validitas teoritik/Internal terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
1. Validitas butir/isi (Content)
Validitas isi menunjukkan sejauh mana butir pertanyaan dalam suatu tes atau instrumen mampu mewakili secara keseluruhan dan proporsional terhadap perilaku sampel yang di kenai tes tersebut. Artinya suatu instrumen di katakan valid apabila item atau butir-butir pertanyaan yang membentuk instrumen tersebut tidak menyimpang dari tujuan dan fungsi instrumen. Langkah-langkah pengujian validitas isi:
- Lakukan perhitungan korelasi setiap butir (item) instrumen dengan skor total (corrected item-total correlation).
- Lakukan perbandingan nilai korelasi yang di dapatkan berdasarkan tabel r dengan tingkat signifikansi (α) dan derajat bebas sebesar N-2.
- Pengambilan keputusan
– Jika r hitung (baik manual maupun dari output SPSS) > r tabel, item tersebut valid
– Jika r hitung (baik manual maupun dari output SPSS) < r tabel atau r bernilai negatif, maka item tersebut di katakan tidak valid - Jika menggunakan SPSS, butir-butir (item) yang tidak valid perlu di keluarkan dari kelompoknya (di buang) dan pengujian di ulang untuk butir-butir yang valid saja.
- Apabila seteleh mengeluarkan butir yang tidak valid dan masih ditemukan butir yang belum valid setelah dilakukan run maka proses eliminasi butir yang tidak valid terus dilakukan sampai semua butir valid. Semakin banyak pengulangan maka item yang menyusut semakin banyak
- Hipotesis yang digunakan :H0 = butir pertanyaan berkorelasi positif dengan skor totalH1= butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan skor total
2. Validitas Kriteria (Criterion-Related Validity)
Validitas kriterion di tentukan dengan membandingkan skor-skor test dengan kinerja tertentu pada sebuah ukuran luar. Ukuran luar ini seharusnya memiliki hubungan teoritis dengan variabel yang mestinya di ukur. Misalkan pengukuran yang dilakukan diwaktu yang sama (Concurrent validity). Concurrent validity mengacu pada pengukuran-pengukuran yang di ambil pada waktu yang sama atau lebih kurang sama.
3. Validitas Konstruk
Validitas konstruk adalah validitas yang mempermasalahkan seberapa jauh item-item tes mampu mengukur apa-apa yang benar-benar hendak di ukur sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual yang telah di tetapkan.
Fungsi dari validitas konstruk ini biasa di pakai untuk instrumen-instrumen yang di maksudkan untuk mengukur variabel-variabel konsep. Variabel konsep baik yang sifatnya performansi tipikal seperti instrumen untuk mengukur sikap, minat, konsep diri, lokus control, gaya kepemimpinan, motivasi berprestasi, dan lain-lain.
Variabel konsep juga dapat di pakai untuk mengukur yang sifatnya performansi maksimum seperti instrumen untuk mengukur bakat (tes bakat), intelegensi (kecerdasan intelekual), kecerdasan emosional dan lain-lain.
Prosedurnya tes validitas konstruk di pengaruhi oleh faktor tertentu yang memiliki muatan faktor (factor loading) yang tinggi. Butir (item) pernyataan atau pertanyaan di katakan valid jika r hitung > r tabel.
Hipotesis:
- H0: Pernyataan tidak mengukur aspek yang sama
- H1: Pernyataan mengukur aspek yang sama
Perlu di perhatikan bahwa item item atau indikator-indikator di dalam suatu variabel tidak boleh terlalu sedikit. Banyak literatur yang menyebutkan bahwa minimal ada 3 indikator atau item yang menyusun suatu variabel atau dimensi.
Apabila koefisien korelasi item total atau koefisien korelasi dari keseluruhan indikator-indikator itu dihitung pada item-item yang terlalu sedikit maka sangat mungkin diperoleh koefisien korelasi item-total yang overestimate.
Overestimate artinya hasil yang diperoleh lebih tinggi daripada yang sebenarnya.
Kategori Validitas
Secara keseluruhan suatu instrumen akan dikatakan valid apabila memenuhi nilai sebagai berikut:
Parameter | Kategori Validitas |
---|---|
0,8 – 1,0 | Validitas sangat tinggi (paling baik) |
0,6 – 0,8 | Validitas tinggi (baik) |
04, – 0,6 | Validitas sedang (cukup) |
0,2 – 0,4 | Validitas rendah (kurang) |
0 – 0,2 | Validitas sangat rendah (jelek) |
–
Baca juga :