A.
Pola Perkembangan
Remaja
Ada
dua pandangan teoritis tentang remaja.Menurut pandangan teoritis pertama – yang dicetuskan oleh psikolog G.
Stanley Hall – : adolescence is a time of “storm and stress “. Artinya, remaja
adalah masa yang penuh dengan “badai dan tekanan jiwa”, yaitu masa di mana
terjadi perubahan besar secara fisik, intelektual dan emosional pada seseorang
yang menyebabkan kesedihan dan kebimbangan (konflik) pada yang bersangkutan,
serta menimbulkan konflik dengan lingkungannya (Seifert & Hoffnung, 1987).
Dalam hal ini, Sigmund Freud dan Erik Erikson meyakini bahwa perkembangan di
masa remaja penuh dengan konflik.
Menurut
pandangan teoritis kedua, masa remaja bukanlah masa yang penuh dengan konflik
seperti yang digambarkan oleh pandangan yang pertama. Banyak remaja yang mampu
beradaptasi dengan baik terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya, serta
mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan kebutuhan dan harapan dari
orang tua dan masyarakatnya. Bila dikaji, kedua pandangan tersebut ada
benarnya, namun sangat sedikit remaja yang mengalami kondisi yang benar-benar
ekstrim seperti kedua pandangan tersebut (selalu penuh konflik atau selalu
dapat beradaptasi dengan baik). Kebanyakan remaja mengalami kedua situasi
tersebut (penuh konflik atau dapat beradaptasi dengan mulus) secara bergantian
(fluktuatif).
B.
Pertumbuhan Dan
Perkembangan fisik ( Jasmani ) Remaja Awal.
Secara umum, terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sangat
pesat dalam masa remaja awal ( 12/13 – 17/18 tahun ). Menurut Dr. Zakiah Daradjat, bahwa di antara hal
yang kurang menyenangkan remaja, adalah adanya beberapa bagian tubuh yang cepat
pertumbuhannya, sehingga mendahului bagian yang lain seperti kaki, tangan
dan hidung yang mengakibatkan cemasnya rremaja melihat wajah dan tubuhnya yang
kurang bagus. Hal lain yang dikhawatirkan adalah bentuk badan yang terlalu
gemuk, kurus, pendek, tinggi (Jangkung). Wajah yang kurang tampan atau cantik,
ada jerawatnya dan sebagainya.
a.
Pertumbuhan
Kelenjar-kelenjar Seks dan Perkembangan Seksual Remaja Awal.
Pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks (Gonads) remaja, sesungguhnya
merupakan bagian integral dari pertumbuhan dan perkembangan jasmani secara
menyeluruh lebih jauh lagi, bahwa kematangan seksual dalam usia remaja awal dan
parohan pertama remaja akhir mempunyai korelasi positif dengan perkembangan
sosial mereka. Hal semacam ini ditunjukkan oleh hasil penelitian James dan
Moore terhadap remaja yang berusia antara 12 – 21 tahun dengan jumlah sampel
535 orang. Perkembangan perilaku seksual yang lebih bersangkutan dengan diri
remaja, diantaranya yang sangat menonjol dan penting adalah onani atau
masturbasi. Hal-hal seperti tentang seks ini tentu saja berpengaruh terhadap
minat mereka pada sekolah atau pelajaran.
b.
Pertumbuhan Otak dan
Perkembangan Kemampuan Remaja Awal
Pertumbuhan otak anak wanita mengikat lebih cepat dalam usia 11 tahun
dibandingkan pertumbuhan otak pria, tetapi pertumbuhan otak anak pria di usia
13 tahun meningkat 2 kali lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan pertumbuhan
anak wanita seusia. Selain itu terdapat pula bukti-bukti hasil penelitian yang
menyimpulkan hal yang menyangkut pola dan cara berpikir remaja cenderung
mengikuti orang-orang dewasa yang telah menunjukkan kemampuan berpikirnya. Ini
mengisyaratkan adanya sisi positif dari perkembangan kemampuan psikis remaja
awal. Sisi positif pertumbuhan otak dan perkembangan kemampuan pikir remaja,
memanglah berimplikasi terhadap praktek-praktek pendidikan di sekolah.
Perkembangan ( dua pertumbuhan ) sikap, perasaan emosi, remaja awal,
sikap perasaan/emosi seseorang telah ada 2 berkembang semenjak ia bergaul
dengan lingkungan. Timbul sikap, perasaan / emosi itu (positif atau negatif)
merupakan produk pengamatan dan pengalaman induvidu secara unik dengan benda
fisik lingkungannya. Dengan orang tua dan saudara, serta pergaulan sosial yang
labih luas perasaan yang sangat takuti oleh remaja adalah takut dikucilkan atau
tersindir dari kelompoknya. Rasa sedih merupakan sebagaian emosi yang sangat
menonjol dalam massa remaja awal. Sebaliknya perasaan gembira biasanya akan
nampak manakala si remaja mendapat pujian, terutama pujian terhadap diri atau
hasil usahanya. Bentuk – bentuk emosi yang sering muncul dalam masa remaja awal
adalah marah, malu, takut, cemas, cemburu, iri hati, sedih, gembira, kasih
sayang ingin tahu.
c.
Pertumbuhan Mental Remaja.
Perkembangan mental remaja kearah berfikir logis (falsafi), juga
mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan. Karena mereka tidak
dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini.
Kepercayaan remaja akan hari akhirat, hari pembalasan dimana setiap orang akan
menerima ganjaran atau siksaan sesuai dengan perbuatannya di dunia, akan
menyebabkan ragu pula akan keadilan Tuhan, apabila ia melihat adanya (banyak)
orang yang terpaksa dalam perbuatannya. Agama remaja adalah hasil interaksi
antara dia dan lingkungannya. Sedang gambarannya tentang Tuhan dan
sifat-sifatnya, di pengaruhi oleh kondisi perasaan dan sifat remaja itu
sendiri.
d.
Perkembangan minat/
cita-cita remaja awal
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran
dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kencenderungan
lain yang mengarahkan induvidu kepada suatu pilihan tertentu, sedangkan
cita-cita merupakan perwujudan dari minat.Bentuk – bentuk minat / cita-cita
yang dipunyai remaja awal, sangat beragam bentuknya seperti minat pribadi dan
sosial. Minat terhadap rekreasi, minat terhadap agama dan terhadap sekolah.
e.
Perkembangan pribadi,
sosial dan Moral remaja awal
Pribadi diartikan sebagai organisme yang dinamis dalam sistem pisik dan
pisikis yang menentukan keunikan sesorang menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Remaja dengan citra dirinya, menilai diri sendiri dan menilai
lingkungannya terutama lingkungan sosial misalnya remaja menyadari adanya
sifat-sifat sikap sendiri yang baik dan buruk. Moral adalah sebagai standar
yang muncul dari agama dan lingkungan sosial remaja, memberikan konsep yang
baik dan buruk, patut dan tidak, layak dan tidak layak secara mutlak.
C.
Ada beberapa
perubahan yang terjadi selama masa remaja.
1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja
awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional
ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa
remaja.
2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan
seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri
dan kemampuan mereka sendiri.
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan
orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa
dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang.
4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa
kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan
yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain
mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta
meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.
D.
Ada beberapa faktor
penting dalam perkembangan identitas diri remaja adalah sebagai berikut :
1) rasa percaya diri yang telah diperoleh dan senantiasa dipupuk dan
dikembangkan
2) sikap berdiri sendiri
3) keadaan keluarga dengan faktor-faktor yang menunjang terwujudnya identifikasi
diri
4) kemampuan remaja itu sendiri, taraf kemampuan intelektual para
remaja.
Selain faktor tersebut diatas,
ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam perkembangan identitas diri
remaja yaitu faktor eksperimentasi (coba-coba, berpetualang).
Peranan orang tua dan sekolah sangat penting sebab remaja ini belum siap
untuk bermasyarakat. Bimbingan orang tua dan guru sangat diperlukan agar remaja
tidak salah arah, karena dimasyarakat amat banyak pengaruh negatif yang dapat
menyengsarakan masa depan remaja. Setelah itu ajaklah mereka berdiskusi dimana
pendidik dapat mendengarkan dengan sabar segala isi hati dan keluhan mereka.
Biarkan mereka bebas berkarya dan berekspresi tapi dengan catatan mereka harus
tetap dibimbing dan diawasi. Pengaruh Televisi Terhadap Perilaku Agresif Anak.
Agresi jika dipandang dari definisi emosional adalah hasil dari proses
kemarahan. Banyak hal yang menyebabkan
perbutan agresif ini yaitu:
1) Tindakan agresif disebabkan oleh naluri
agresif.
2) Agresif disebabkan oleh situasi yang amat
sumpek atau tertekan.
3) Perbuatan agresif karena frustasi.
4) Perbuatan agresif karena adanya unsure atau
rasa balas dendam.
E. Perubahan Psikis Remaja
a.
Remaja Awal
· Ketidakstabilan keadaan perasaan dan emosi
Pada masa ini, remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan
perasaan dan emosinya. Keadaan semacam ini sering disebut strom and
stress. Remaja sesekali sangat bergairah dalam bekerja tiba-tiba
berganti lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih yang sangat, rasa
percaya diri berganti rasa ragu-ragu yang berlebihan, termasuk ketidaktentuan
dalam menentukan cita-cita dan menentukan hal-hal yang lain.
·
Status remaja awal
yang membingungkan
Status mereka tidak hanya sulit ditentukan, tetapi
juga membingungkan. Perlakuan orang tua terhadap mereka sering berganti-ganti.
Orang tua ragu memberikan tanggungjawab dengan alasn mereka masih “kanak-kanak”.
Tetapi saat mereka bertingkah kekanak-kanakan, mereka mendapat teguran
sebagai “orang dewasa”.Karena itu, mereka
bingung akan status mereka.
·
Banyak masalah yang
dihadapi remaja
Remaja awal sebagai individu yang banyak mengalami masalah dalam
kehidupannya.Hal ini
dikarenakan mereka lebih mengutamakan emosionalitas sehingga kurang mampu
menerima pendapat orang lain yang bertentangan dengan pendapatnya. Faktor ini
disebabkan karena mereka menganggap bahwa dirinya lebih mampu daripada orang
tua.
b.
Remaja
Akhir
Pada masa ini terjadi proses penyempurnaan
pertumbuhan fisik dan perkembagngan psikis.
·
Stabilitas mulai
timbul dan meningkat
Stabilitas mulai timbul dan meningkat dalam aspek
psikis. Demikian pula stabil dalam minat-minatnya; pemilihan sekolah, jabatan,
pakaian, pergaulan dengan sesame ataupun lain jenis.
Mereka mulai menunjukkan kemantapan serta tidak
mudah berubah pendirian. Proses menjadi stabil ini akan lebih cepat apabila
orang tua berperan dengan lebih demokratis.
·
Citra
diri dan sikap pandang yang lebih realistis
Disini remaja mulai menilai dirinya sebagaimana
adanya (apa adanya), menghargai miliknya, keluarganya dan orang lain seperti
keadaan sesungguhnya.
·
Menghadapi
masalahnya secara lebih matang
Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan piker
remaja akhir yang telah lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandangan yang
lebih realistis.
· Perasaan menjadi lebih tenang
Mereka tidak lagi menampakkan gejala-gejala strom and stress sehingga
muncullah suatu ketenangan dalam diri mereka.
F.
Perubahan Fisik
Remaja
Periode sebelum masa remaja ini disebut sebagai periode pubertas (ambang pintu masa remaja). pubertas jelas berbeda dengan masa remaja, walopun bertumpang
tindih dengan masa remaja awal.
a.
Perubahan Fisik
· Ciri-Ciri Remaja Awal(Teenagers)
1. Terjadi pertumbuhan fisik yang pesat
2. Dalam jangka 3-4 tahun anak bertumbuh hingga tingginya hampir
menyamai tinggi ortu.
3. Pada laki-laki mulai memperlihatkan
penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis. Pada wanita mulai
menunjukkan mekar tubuh yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak.
4. Dalam hal kecepatan pertumbuhan, terutama
nampak jelas dalam usia 12-14 tahun remaja putri bertumbuh demikian cepat
meninggalkan pertumbuhan remaja pria.
5. Dalam masa pertumbuhan ini baik remaja pria
maupun remaja wanita cenderung ke arah memanjang dibanding melebar.
6. Kematangan kelenjar seks pada usia 11/12 th –
14/15 th.Biasanya pertumbuhan itu lebih cepat pada remaja putri dibanding
remaja putra.
· Ciri-Ciri Remaja Akhir
Pertumbuhan fisik remaja relatif berkurang dengan kata lain tidak
sepesat dalam masa remaja awal.Bagi remaja pria pada usia 20 th dan remaja
wanita 18 th keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang lambat. Masa usia
mahasiswa sebenarnya berumur sekitar 18,0 sampai 25,0 tahun. Mereka dapat
digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa madya.
Dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini
ialah pemantapan pendirian hidup.
Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan dan
menunjukkan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal.Seperti badan dan anggota badan menjadi berimbang,
wajah yang simetris, bahu yang berimbang dengan pinggul.
Saat
ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal
dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend
secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat
mulai menstruasi sekitar usia 15 – 17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di
tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun
dan perempuan pada usia 19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi
maksimum pada usia 18 – 20 dan perempuan pada usia 13 – 14 tahun.
Trend
secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi,
serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat
kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan
(morbiditas) di usia bayi dan kanak-kanak.
G.
Pubertas
Pubertas
adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan perkembangan
kematangan fisik dan seksual sepenuhnya (Seifert & Hoffnung, 1987).
Pubertas ditandai dengan terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks primer dan
sekunder.
Ciri-ciri seks primermemungkinkan terjadinyanya reproduksi.Pada wanita, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada
vagina, uterus, tube fallopi, dan ovari. Perubahan ini ditandai dengan
munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada
penis, scrotum, testes, prostate gland, dan seminal vesicles. Perubahan ini
menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan
perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali (biasanya
melalui wet dream).
Ciri-ciri seks sekundermeliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan
bulu-bulu pada bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini
erat kaitannya dengan perubahan hormonal. Hormon adalah zat kimia yang
diproduksi oleh kelenjar endokrin, kemudian dilepaskan melalui aliran darah
menuju berbagai organ tubuh.Kelenjar
seks wanita (ovaries) dan pria (testes) mengandung sedikit hormon. Hormon ini
berperan penting dalam pematangan seksual. Kelenjar pituitary (yang berada di
dalam otak) merangsang testes dan ovaries untuk memproduksi hormon yang
dibutuhkan. Proses ini diatur oleh hypothalamus yang berada di atas batang
otak.Pada masa ini mulai tumbuh dalam
diri remaja dorong untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami
dan menolongnya, teman yang dapat turut merasakan suka dan dukanya. Pada masa
ini, sebagai masa mencari sesuatu yang dapat dipandang menilai, pantas
dijunjung tinggi dan di puja-puja sehingga masa ini disebut masa merindu puja
(mendewa-dewakan), yaitu sebagai dewa remaja.
Masa disequilibriumyaitu anak yang susah diatu dan sering menentang, mudah
tersinggung dan gelisah. Tetapi menurut teori ini anak sering tidak mencari
keseimbangan. Anak akan mencoba seluruh potensi yang di miliki pada berbagai
eksperimen.Proses terbentuknya pendirian atau pandangan hidup atau cita-cita hidup
itu dapat di pandang sebagai penemuan nilai-nilai kehidupan. Proses penemuan
nilai-nilai kehidupan tersebut adalah pertama, karena tiadanya pedoman, si
remaja pedoman, si remaja merindukan sesuatu bayang dianggap bernilai, pantas
dipuja walau pun sesuatu yang dipujanya belum mempunyai bentuk tertentu.
H.
Dampak
Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja
Pertumbuhan
fisik yang sangat pesat pada masa remaja awal ternyata berdampak pada kondisi
psikologis remaja, baik putri maupun putra. Canggung, malu, kecewa, dll. adalah
perasaan yang umumnya muncul pada saat itu.Hampir semua remaja memperhatikan perubahan pada
tubuh serta penampilannya. Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh
pada citra jasmani (body image) dan kepercayaan dirinya (self-esteem).
Ada
tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan tentang citra jasmani, yaitu
endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot
(padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit
lemak banyak otot (muscular).