Pengertian Belajar
Menurut
Sudjana (2014:28), belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Sedangkan menurut Slameto (2010:2) menyatakan
bahwa, belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pendapat lain
menurut Crow and Crow dalam Hamdani (2010:21) mengemukakan bahwa, belajar
adalah upaya pemeroleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap baru.
Menurut
pendapat dari Syah (2009:63), belajar adalah kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
jenjang pendidikan. Majid (2009:225) mengemukakan bahwa, belajar pada
hakikatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku (behavioral change) pada individu yang
belajar.Sedangkan menurut Hamalik (dalam Hamdani, 2011:20) menyatakan bahwa
belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan,
kebiasaan, persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam
keterampilan lain, dan cita-cita. Dalam hal ini berarti kebiasaan merupakan
salah satu komponen dalam belajar.
Berdasarkan
beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu
proses yang dapat menghasilkan perubahan pada setiap individu dimana perubahan
itu berbentuk dari perilaku. Perubahan yang terjadi pada setiap individu
diperoleh dari hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Perubahan seseorang terjadi secara bertahap, tidak langsung
dapat dilihat setelah proses belajar namun dapat dilihat pada kesempatan yang
akan datang pula. Perubahan tersebut tidak hanya bertambahnya ilmu pengetahuan,
namun juga berwujud keterampilan, kecakapan, sikap, tingkah laku, pola pikir,
kepribadian dan lain-lain.
Prinsip-prinsip Belajar
7 Prinsip-Prinsip Belajar |
Proses
belajar memang kompleks, tetapi dapat dapat juga dianalisa dan diperinci dalam
bentuk prinsip-prinsip atau azas-azas belajar. Hal ini perlu diketahui agar
memiliki pedoman belajar secara efisien. Menurut Dimyati
(2009:42)prinsip-prinsip belajar itu adalah sebagai berikut:
1. Perhatian dan motivasi
Perhatian
mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Tanpa adanya perhatian
tidak mungkin akan terjadi sebuah proses belajar. Perhatian terhadap pelajaran
akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.
Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan
untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, maka
akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. Di samping perhatian,
motivasi juga mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah
tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang, tanpa adanya
motivasi seseorang tidak dapat melakukan kegiatan dengan sebaik-baiknya. Oleh
karena itu, dengan perhatian dan motivasi maka siswa akan melakukan proses
belajar atau membiasakan diri dengan belajar dengan baik, sehingga ia dapat
memperoleh hasil yang ia inginkan.
2. Keaktifan
Dalam
setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu
beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati
sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca,
mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. Contoh
kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam
memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain,
menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain.
3. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Belajar
haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar merupakan proses mengamali, dan
belajar tiak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Menurut Edgar Dale dalam
Dimyati (2009:45), “belajar yang baik adalah belajar melalui pengalaman
langsung”. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar
mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam
perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Namun demikian, perilaku keterlibatan siswa secara langsung dalam
kegiatan belajar pembelajaran dapat diharapkan mewujudkan keaktifan siswa.
4. Pengulangan
Prinsip
belajar yang menekankan perlunya pengulangan barangkali yang paling tua adalah
yang dikemukakan oleh teori Psikologi
Daya. Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada
manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan,
berpikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut
akan berkembang, dan juga apabila daya-daya tersebut dilatih dengan pengadaan
pengulangan-pengulangan maka akan menjadi sempurna. Selain itu dengan adanya
pengulangan maka akan membentuk respons yang benar dan akan dapat membentuk
kebiasaan-kebiasaan. Contonya pada saat belajar tidak hanya membaca akan tetapi
mengerjakan soal-soal latihan, mengulang materi yang belum dipahami, dan
lain-lain.
5. Tantangan
Tantangan
yang dihadapi alam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.
Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan
membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya. Pelajaran yang memberi
kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan
generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dan menemukan
konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan generalisasi tersebut. Contoh dari prinsip
tantangan inii yaitu, melakukan
eksperimen, melaksanakan tugas terbimbing maupun mandiri, atau mencari tahu
pemecahan suatu masalah.
6. Balikan dan penguatan
Siswa
selalu membutuhkan suatu kepastian dari kegiatan yang akan dilakukan, dengan
demikian siswa akan selalu memiliki pengetahuan tentang hasil, yang sekaligus
merupakan penguatan bagi dirinya sendiri. Seorang siswa belajar lebih banyak
bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan. Hal ini timbul karena
kesadaran adanya kebutuhan untuk memperoleh balikan dan sekaligus penguatan
bagi setiap kegiatan yang dilakukan. Untuk memperoleh balikan penguatan
bentuk-bentuk perilaku siswa yang memungkinkan di antaranya adalah dengan
segera mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban, menerima kenyataan terhadap
skor/nilai yang dicapai, atau menerima teguran dari guru/orang tua karena hasil
belajar yang jelek.
7. Perbedaan individual
Setiap
siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan yang
lain. Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa lain, akan membantu siswa
menentukan cara belajar dan sarana belajar bagi dirinya sendiri. Contohnya pada
saat siswa menentukan tempat duduk dikelas, menyusun jadwal belajar, dan
lain-lain.
Berdasarkan
pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar meliputi perhatian dan
motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan,
tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Belajar
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar |
Faktor-faktor yang memengaruhi belajar dapat dibagi menjadi dua, yaitu
faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal). Hal ini dapat diuraikan
sebagaimana disebutkan oleh Djaali (2014: 99), sebagai berikut.
1. Faktor dari dalam diri
(internal)
a. Kesehatan
Faktor kesehatan dapat memengaruhi belajar seseorang. Apabila orang
tersebut sedang sakit, maka akan mengakibatkan tidak ada motivasi belajar dalam
diri seseorang. Hal ini juga berdampak pada psikologis, karena dalam tubuh yang
kurang sehat maka akan mengalami gangguan pula pada pikiran.
b.Inteligensi
Inteligensi dan bakat merupakan faktor yang sangat besar sekali
pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Seseorang yang mempunyai inteligensi dan
bakat yang tinggi dapat memberikan pengaruh terhadap hidupnya.
c.Minat dan
motivasi
Minat dan motivasi juga faktor penting dalam belajar. Minat yang besar
terhadap sesuatu merupakan dasar untuk mencapai tujuan. Sedangkan motivasi
merupakan dorongan dari dalam maupun luar diri seseorang, umumnya motivasi itu
timbul karena adanya keinginan yang besar untuk mencapai sesuatu.
d. Cara
belajar
Teknik merupakan cara yang dilakukan seseorang dalam melakukan kegiatan
belajar. Cara belajar meliputi bagaimana bentuk catatan yang dipelajari dan
pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar lainnya. Cara belajar
yang baik akan tercipta kebiasaan yang baik dan dapat meningkatkan hasil
belajar yang baik pula.
2.Faktor dari luar diri (eksternal)
a.Keluarga
Situasi keluarga sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan anakdalam keluarga. Pendidikan, status ekonomi, rumah kediaman, persentase
hubungan dengan orang tua, perkataan, dan bimbingan orantua, mempengaruhi
pencapaian hasil belajar anak.
b.Sekolah,
tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat instrument pendidikan,
lingkungan sekolah, dan rasio guru dan murid per kelas, mempengaruhi kegiatan
belajar siswa.
c. Masyarakat
Apabila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakat terdiri atas
orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah
tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.
d. Lingkungan
sekitar, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, dan iklim dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan belajar, sebaliknya tempat-tempat dengan iklim
yang sejuk, dapat menunjang proses belajar.
Sedangkan Purwanto (2010:102), mengklasifikasikan faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar menjadi dua macam, antara lain faktor yang ada pada diri
organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual dan faktor yang ada di
luar individu yang kita sebut faktor sosial. Faktor yang ada pada diri
organisme itu sendiri atau faktor individual meliputi kematangan/pertumbuhan,
kecerdasan/intelejensi, latihan dan ulangan, motivasi, sifat-sifat pribadi
seseorang. Faktor yang kedua adalah faktor yang ada di luar individu yang kita
sebut faktor sosial meliputi, keadaan keluarga, guru dan cara mengajar,
alat-alat pelajaran, motivasi sosial, lingkungan dan kesempatan.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas adapun faktor yang
mempengaruhi belajar yaitu, faktor intern dan faktor ekstern. Kedua faktor
tersebut mempunyai pengaruh yang kuat dalam proses belajar. jika faktir-faktor
yang mempengaruhi tersebut mendukung proses belajar (pengaruh positif) maka
hasil belajar yang akan dicapai siswa akan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati, Mujiyono. 2009.Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali. 2014. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar
Mengajar. Bandung: Setia Pustaka.
Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. 2014. Dasar-dasar
Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi
Belajar. Jakarta: rajawali Pers.
Materinys padat dan menarik