Pengertian Kebiasaan Belajar
Menurut Djaali(2014:128) mengemukakan bahwa pengertian kebiasaan
merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang,
yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis. Sedangkan menurut
Slameto (2013:82), belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap,
kecakapan, dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan.
Menurut Burghardt dalam Syah (2009:120), kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan
kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang.
Dalam proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang
tidak diperlukan. Karena proses penyusutan atau pengurangan inilah, muncul
suatu pola bertingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis. Syah
(2009:128), mengemukakan bahwa kebiasaan belajar adalah proses pembentukan
kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan yang telah ada. Tujuannya
agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang
lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu.
Pendapat lain dari Djaali (2014: 128), kebiasaan belajar dapat diartikan
sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima
pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk
menyelesaikan kegiatan. Kebiasaan belajar merupakan suatu cara atau metode yang
dilakukan oleh seseorang secara berulang-ulang, dan pada akhirnya menjadi suatu
ketepatan dan bersifat otomatis.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan
belajar merupakan tingkah laku yang terbentuk karena dilakukan secara
berulang-ulang sepanjang hidup individu dan biasanya mengikuti cara atau pola
tertentu, sehingga akan terbentuk sebuah kebiasaan belajar. Jadi, yang dimaksud
dengan kebiasaan belajar di sini adalah cara-cara belajar yang paling sering
dilakukan oleh siswa dan cara atau kebiasaan belajar dapat terbentuk dari
aktifitas belajar, baik secara sengaja ataupun tidak sengaja.
Dimensi Kebiasaan Belajar
Djaali (2014:128) membagi dimensi kebiasaan belajar menjadi
2 bagian, yaitu :
1. Delay Avoidan (DA)
Delay Avoidanmerupakan kebiasaan belajar seseorang yang dilakukan dimana menunjuk pada ketepatan waktu penyelesaian tugas-tugas
akademis, menghindarkan diri dari hal-hal yang memungkinkan tertundanya
penyelesaian tugas, dan menghilangkan rangsangan yang akan menganggu
konsentrasi belajar. pada bagian ini bisa juga disebut dengan kesigapan dalam
belajar.
2. Work Methods (WM)
Work Methods merupakan kebiasaan
perilaku seseorang yang
menunjuk kepada penggunaan cara (prosedur) belajar yang efektif dan
efisien dalam mengerjakan tugas akademik dan keterampilan belajar. pada bagian
ini bisa juga disebut dengan metode kerja dalam belajar.
Berdasarkan pendapat ahli di atas bahwa dimensi dari kebiasaan belajar
itu terbagi menjadi dua yaitu: Delay
Avoidan atau bisa disebut juga kesigapan dalam belajar dan Work Methods atau bisa disebut juga
metode kerja dalam belajar.
Pada dimensi tentang kebiasaan belajar di atas peneliti mengembangkan
kedua dimensi tersebut kedalam sub variabel angket dalam penelitian ini, adapun
sub variabel tersebut meliputi: Delay
Avoidan (kesigapan dalam belajar) dan Work
Methods (metode bekerja dalam belajar).
Aspek Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar belajar yang baik harus diajarkan oleh siswa sejak
dini, karena agar dapat memperoleh hasil sesuai yang diharapkan. Menurut
Sudjana (2014:165-73), ada 5 hal yang perlu diperhatikan dalam proses belajar,
yaitu:
1. Cara mengikuti pelajaran
Cara mengikuti pelajaran di sekolah merupakan bagian penting dari proses
belajar sebab dalam proses belajar tersebut, seseorang diberi arahan tentang
apa dan bagaimana bahan pelajaran harus dikuasai, sehingga cara tersebut
merupakan bentuk kebiasaan belajar pada diri seseorang. Dalam mengikuti proses
pembelajaran di sekolah, kewajiban sebagai seorang siswa yaitu mendengarkan
dengan baik apa yang disampaikan oleh guru. Selanjutnya, bagaimana kemampuan
siswa dalam bertanya tentang materi pelajaran. Oleh karena itu, cara-cara yang
dilakukan ketika mengikuti pelajaran sangat berpengaruh terhadap pembentukan
kebiasaan belajar yang baik.
2.Cara belajar mandiri di rumah
Belajar mandiri dirumah merupakan tugas paling pokok dari setiap siswa.
Adapun syarat utama di rumah adalah adanya keteraturan belajar misalnya
memiliki jadwal belajar tersendiri sekalipun terbatas waktunya. Bukan seberapa
lama belajar yang dilakukan tetapi kebiasaan yang teratur dalam melakukan
belajar setiap harinya. Dalam aspek kebiasaan belajar yang di rumah, metode
belajar yang digunakan siswa juga mempengaruhi dalam proses peningkatan
pengetahuannya. Seorang siswa itu mempunyai cara yang berbeda dalam melakukan
kegiatan belajar di rumahnya. Metode belajar seperti belajar pada keseluruhan
materi atau pada bagian-bagian tertentu saja. Demikian pula dengan cara yang
seperti apakah siswa itu belajar, misalnya dengan menghafal materi, atau
membaca dengan nada suara yang tinggi, mencatat atau menandai bagian-bagian
yang penting, dan mengerjakan soal-soal latihan sebagai upaya untuk menambah
kemampuan.
3.Cara belajar kelompok
Cara belajar sendiri di rumah biasanya sering menimbulkan kejenuhan atau
kebosanan dalam diri seseorang. Oleh karena itu, untuk meminimalisir kebosanan
perlu adanya variasi belajar yaitu dengan cara belajar bersama dengan teman
yang paling dekat. Cara belajar dengan teman atau berkelompok efektif dilakukan
oleh seorang siswa karena dapat memecahkan permasalahan pada soal dengan cara
berdiskusi bersama-sama artinya setiap siswa turut memberikan sumbangan pikiran
dalam memecahkan persoalan tersebut sehingga memperoleh hasil yang lebih baik.
4.Mempelajari buku teks
Dalam kegiatan belajar tidak lepas dari adanya sumber belajar yang
digunakan seseorang untuk belajar. Buku merupakan sumber ilmu pengetahuan, oleh
karena itu membaca buku adalah keharusan bagi siswa. Kebiasaan membaca buku
harus dibudayakan dalam kehidupan, karena dengan membaca buku maka akan lebih
kaya dalam memahami bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.
5.Menghadapi ujian
Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik, pada saat ulangan atau
ujian berlangsung siswa tersebut dapat menyelesaikannya dengan tenang.
Sebaliknya, siswa yang tidak belajar secara teratur, maka pada saat ulangan
siswa tersebut belajar akan terlihat ragu-ragu dalam menjawab soal. Siswa yang
belajar hanya pada saat akan ulangan, tidak akan memiliki kepercayaan yang
tinggi dalam mengerjakan soal. Hal tersebut dikarenakan kemampuan otak yang
diberi materi dalam waktu yang terdesak tidak akan bertahan lama.
Slameto (2010:82-91), menjelaskan uraian kebiasaan belajar yang dapat
memengaruhi hasil belajar meliputi:
1.Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya
Jadwal merupakan pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang
dilaksanakan oleh seseorang setiap harinya. Jadwal juga berpengaruh terhadap
belajar. Kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil, dengan
adanya jadwal belajar, maka harusnya seorang siswa mempunyai jadwal yang baik
dan melaksanakannya dengan teratur atau disiplin. Dengan menyusun jadwal dan
melaksanakannya sesuai dengan jadwal yang dibuat, berarti itu menandakan
seorang siswa mampu membagi waktu mana yang harus dilakukan. Dalam hal ini,
siswa memiliki tanggung jawab yang besar dalam kegiatan belajarnya untuk
meningkatkan hasil belajar.
2.Membaca dan membuat catatan
Membaca besar pengaruhnya terhadap belajar. Hampir sebagian
besarkegiatan belajar adalah membaca. Agar dapat belajar dengan baik maka perlu
membaca dengan baik pula, karena membaca adalah alat belajar. Agar siswa dapat
membaca dengan efisien perlulah memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Kebiasaan-kebiasaan yang baik menurut The Liang Gie dalam Slameto (2010:84)
yaitu: memperhatikan kesehatan membaca, ada jadwal, membuat catatan,
memanfaatkan perpustakaan, membaca sungguh-sungguh semua buku-buku yang perlu
untuk setiap mata pelajaran sampai menguasai isinya, dan membaca dengan
konsntrasi penuh.
3.Mengulangi bahan pelajaran
Mengulangi besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya
pengulangan bahan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat dikuasi dan akan
tertanam dalam otak. Mengulangi dapat dilakukan dengan mempelajari kembali
bahan pelajaran yang sudah dipelajari. Cara ini dapat ditempuh dengan cara
membuat ringkasan, kemudian untuk mengulang cukup belajar dari ringkasan
ataupun juga dapat dari mempelajari soal jawab yang sudah pernah dibuatnya.
Agar dapat mengulang dengan baik maka perlu menyediakan waktu untuk mengulang
dan menggunakan waktu itu dengan sebaik-baiknya.
4.Konsentrasi
Dalam proses belajar, konsentrasi besar pengaruhnya terhadap kegiatan
belajar. Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal. Pemusatan pikiran
merupakan kebiasaan yang dapat dilatih, bukan karena adanya bakat atau bawaan
dari lahir. Pemusatan pikiran dapat dicapai dengan mengabaikan atau tidak
memikirkan hal-hal lain yang tidak ada hubungannya, hanya memikirkan suatu hal
yang dihadapi atau dipelajari serta yang ada hubungannya saja.
5.Mengerjakan tugas
Cara yang dilakukan seseorang dalam mengerjakan tugas dapat berupa
mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku atau soal yang diberikan guru.
Agar siswa berhasil dalam belajarnya, sebaiknya dapat mengerjakan tugas dengan
sebaik-baiknya. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik, siswa tersebut
akan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugasnya di sekolah. Siswa yang tidak
membiasakan belajar dengan teratur, siswa tersebut akan mengeluh apabila diberi
tugas. Mencontek jawaban teman yang masih menjadi kebiasaan seorang siswa jika
tidak dapat menyelesaikan tugasnya. Begitu pula dengan ketepatan waktu yang
digunakan dalam mengerjakan tugas. Batasan waktu yang diberikan guru, apakah siwa
mampu menyelesaikan tugasnya sesuai dengan waktu yang ditetapkan atau tidak.
Menunda waktu dalam menyelesaikan tugas merupakan hal yang tidak baik dalam
proses pembentukan kebiasaan belajar.
Berdasarkan pendapat dari Sudjana dan Slameto maka untuk kebiasaan
belajar yang akan dikaji dalam penelitian ini meliputi: Delay Avoidan(kesigapan dalam belajar) dalam penelitian ini
meliputi konsentrasi dan mengerjakan tugas. Sedangkan untuk Work Methods (metode kerja dalam
belajar) meliputi cara mengikuti kegiatan pembelajaran, cara belajar kelompok,
cara belajar individu, mempelajari buku teks, menghadapi ujian, membaca dan
membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran dan bagaimana pembuatan jadwal
serta pelaksanaannya.
Pembentukan Kebiasaan Belajar
yang Baik
Agar kebiasaan belajar
berjalan dengan baik
perlu adanya pembentukan kebiasaan belajar yang baik pula.
Crow and Crow dalam Purwanto (2010:116) mengemukakan cara- cara belajar yang
baik:
1. Adanya tugas-tugas yang jelas dan tegas
Kebiasaan belajar perlu dikembangkan pada siswa untuk memperoleh hasil
belajar yang maksimal. Pembentukan belajar yang efektif perlu adanya tugas-
tugas yang jelas dari guru. Tugas yang jelas membuat perhatian siswa dapat
diarahkan pada hal-hal khusus yang perlu dipelajari dengan baik dan bagaimana
cara mempelajarinya. Semakin jelas tugas yang diberikan oleh guru, semakin besar pula perhatian dan minat siswa untuk
mengerjakan.
2.Belajar membaca yang baik
Belajar membaca yang baik sangat diperlukan untuk memperoleh pengetahuan
dan mengerti benar-benar apa yang dibacanya, sehingga dapat mengerjakan tugas
dengan baik. Materi pelajaran yang terdapat dalam buku, bukan hanya untuk
dimengerti kata demi kata atau kalimat demi kalimat, melainkan harus diusahakan
untuk mengetahui apa isi buku tersebut. Membaca cepat dan efektif diperlukan
latihan yang terus menerus.
3.Gunakan metode keseluruhan dan
metode bagian
Metode belajar yang baik harus diterapkan pada siswa. Metode belajar itu
sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu metode keseluruhan dan metode bagian.
Metode belajar digunakan sesuai dengan tingkat keluasan dan kesulitan materi
pelajaran yang dipelajari. Misalnya, dalam mempelajari buku yang tebal
digunakan metode bagian. Namun, dalam mempelajari bab demi bab diperlukan
metode keseluruhan karena apa yang dipelajari dalam satu bab itu diperoleh
pengertian yang utuh.
4. Pelajari dan kuasai bagian-bagian yang sukar dari bahan yang
dipelajari Dengan adanya metode belajar, siswa dapat mempelajari menguasai bagian-bagian
yang sukar dari bahan yang dipelajari. Dalam hal ini, guru perlu memberikan
pengarahan agar siswa mengetahui bagian-bagian mana yang penting dan mendapat
perhatian khusus di dalam belajar.
5.Buat catatan-catatan pada waktu
belajar
Belajar yang efektif salah satunya dengan cara membuat catatan tentang
materi yang dipelajari. Catatan yang sudah tersusun itu akan dapat membantu
siswa dalam mempelajari materi pelajaran dalam waktu yang lebih lama.
6. Kerjakan dan menjawab pertanyaan- pertanyaan
Setelah membuat catatan atau rangkuman, alangkah baiknya untuk membuat
pertanyaan- pertanyaan sendiri dan kemudian menjawabnya berdasarkan apa yang
telah dipelajari. Pengetahuan yang diterima denganmenjawab pertanyaan sebagai latihan, akan dapat diingat lebih lama
daripada pengetahuan yang hanya diperoleh melalui membaca atau menghafal.
7.Hubungkan materi-materi baru
dengan materi yang lama
Membentuk kebiasaan belajar yaitu dengan menghubungkan materi pelajaran
yang baru dengan materi yang lama atau yang sudah dipelajari. Belajar merupakan
suatu proses untuk membentuk konsep-konsep baru atau pengetahuan baru
berdasarkan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan sebelumnya. Seorang siswa
harus mengulangi kembali materi pelajaran lampau yang ada hubungannya dengan
materi pelajaran yang akan dipelajari. Jadi, dalam menerima materi pelajaran
yang baru diperlukan pengetahuan dari bahan-bahan yang lama yang sudah
dipelajari.
8.Gunakan berbagai sumber belajar
Belajar tidak hanya berpedoman pada satu sumber saja. Siswa hendaknya
diarahkan untuk mencari sumber belajar yang lain, hal ini bertujuan untuk
memperluas pengetahuan mereka. Semakin banyak membaca buku, maka semakin banyak
pula pengetahuan yang akan diperoleh .
9.Pelajari baik-baik tabel, peta,
grafik, dan gambar
Kegiatan belajar tidak hanya menghafal dan membaca saja, namun juga
mempelajari tabel, peta, grafik, dan gambar dapat memperoleh pengertian yang
lebih singkat dan jelas tentang apa yang ada di dalam buku tersebut. Guru
memiliki tugas dan kewajiban untuk membimbing siswa bagaimana menginterpretasikan
gambar, grafik, tabel, peta yang terdapat di dalam buku pelajaran atau sumber
lainnya.
10. Membuat rangkuman.
Guru harus memberikan arahan pada siswa untuk membuat rangkuman
bertujuan untuk memudahkan dalam mengadakan review atau mengulang kembali
pelajaran yang sudah pernah diterima. Rangkuman dan review memberikan
kesempatan untuk merefleksikan, mengingat kembali, dan mengevaluasi isi
pengetahuan yang sudah dikuasai.
Berdasarkan uraian diatas, adapun cara belajar yang baik menurut ahli
yaitu: adanya tugas-tugas yang jelas dan tegas, belajar membaca yang baik,
gunakan metode keseluruhan dan metode bagian, pelajari dan kuasai bagian-bagian
yang sukar dari bahan yang dipelajari, buat catatan-catatan pada waktu belajar,
kerjakan dan menjawab pertanyaan- pertanyaan, hubungkan materi-materi baru
dengan materi yang lama, gunakan berbagai sumber belajar, pelajari baik-baik
tabel, peta, grafik, dan gambar, membuat rangkuman. Cara-cara tersebut harus
dilakukan guna untuk mencapai belajar yang maksimal.
Pembentukan Kebiasaan Belajar
yang Tidak Baik
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 246), dalam kegiatan sehari-hari
ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik. Kebiasaan tersebut antara
lain berupa: (1) belajar pada akhir semester; (2) belajar tidak teratur; (3)
menyia-nyiakan kesempatan belajar; (4) Bersekolah hanya untuk bergengsi; (5)
datang terlambat bergaya pemimpin; (6) bergaya jantan seperti merokok; (7) sok menggurui teman; dan (8) bergaya minta
“belas kasihan” tanpa belajar. Sejalan dengan pendapat tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembentukan kebiasaan
belajar yang tidak baik meliputibelajar pada akhir semester, belajar tidak
teratur, menyia- nyiakan kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk bergengsi,
datang terlambat bergaya pemimpin, bergaya jantan seperti merokok, sok
menggurui teman; dan bergaya minta “belas kasihan” tanpa belajar. Sejalan
dengan hal tersebut dapat menjadikan referensi bagi siawa untuk tidak melakukan
beberapa hal yang mempengaruhi pembentukan kebiasaan belajar yang tidak baik.
Manfaat Kebiasaan Belajar
Menurut Donald A. Laird dalam The Liang Gie (1995:194) menyatakan bahwa
kegunaan kebiasaan ialah:
1. Penghematan waktu (economy of
time)
Kebiasaan dapat banyak menghemat waktu dalam mengerjakan sesuatu atau
memakai pikiran. Penghematan waktu berarti tersedianya waktu yang longgar untuk
studi. Tidak itu saja, waktu yang seketika terus dipakai untuk studi (karena
tidak berpikir-pikir atau ragu-ragu lebih dahulu) sehingga menjadi mementum
yang kuat untuk melaju dalam melakukan studi.
2. Meningkatkan efisiensi manusia (human
efficiency)
Kebiasaan melakukan sesuatu secara otomatis akan membebaskan pikiran
sehingga dapat dipakai untuk tujuan lain pada saat yang sama.
3. Membuat seseorang menjadi lebih cermat
Suatu kegiatan yang telah begitu tertanam dalam pikiran seseorang dan
demikian terbiasa dikerjakannya akan terlaksana secara lebih cermat daripada
aktifitas yang masih belum terbiasa.
4. Membantu seseorang menjadi ajeg
Dengan kebiasaan belajar yang baik kondisi belajar akan terjaga. Emosi,
mental dan semangat belajar akan lebih terkendali karena situasi belajar yang tertata
Dengan membiasakan belajar maka siswa akan dapat memperoleh berbagai
manfaat diantaranya manfaat yang telah dipaparkan di atas antara lain,
penghematan waktu, meningkatkan efisiensi manusia, membuat seseorang menjadi
lebih cermat, membantu seseorang menjadi ajeg.
DAFTAR PUSTAKA
Djaali. 2014. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Slameto. 2010.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi.Jakarta:Rineka Cipta.
Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi
Belajar. Jakarta: rajawali Pers.
Sudjana, Nana. 2014. Dasar-dasar
Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.