Model pembelajaran Outbound
PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran adalah
serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan
terjadinya proses belajar (Gagne dalam Pribadi, 2010: 9). Aktivitas
pembelajaran akan memudahkan terjadinya proses belajar apabila mampu mendukung
peristiwa internal yang terkait dengan penyampaian dan pengolahan informasi.
Menurut Pribadi (2010: 10) menyatakan bahwa
pembelajaran adalah proses yang sengaja dirancang untuk menciptakan terjadinya
aktifitas belajar dalam diri individu. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan
sesuatu hal yang bersifat eksternal dan sengaja dirancang untuk mendukung
terjadinya proses belajar internal dalam diri individu. Pembelajaran merupakan
usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah, dan terencana dengan tujuan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta
pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri
seseorang (Siregar danHartini,2011: 13).
Unsur utama pembelajaran
adalah siswa bukan guru. Subjek pembelajaran adalah siswa jadi
pembelajaran harus berpusat pada siswa.
Dalam perspektif pembelajaran, guru hanya menyediakan fasilitas belajar bagi
siswa untuk dipelajari (Suprijono, 2014: 13). Pembelajaran pada hakikatnya
merupakan proses komunikasi yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan
siswa, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ciri-ciri pembelajaran
adalah kegiatannya mendukung proses belajar siswa, adanya interaksi antara
individu dengan sumber belajar, serta memiliki komponen-komponen tujuan,
proses, dan evaluasi yang saling berkaitan. Dengan demikian maka proses belajar
bisa terjadi di kelas, dalam lingkungan sekolah, dan dalam kehidupan
masyarakat, termasuk dalam bentuk interaksi sosial-kultural melalui media massa
dan jaringan.
Dari uraian di atas maka
yang dimaksud pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok orang melalui satu
atau lebih strategi, metode dan pendekatan tertentu ke arah pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan
tertentu untuk mengkondisikan seseorang atau sekelompok orang agar bisa belajar
dengan baik.
Soekamto(dalam Shoimin, 2014:23) menjelaskan bahwa Model pembelajaran
adalahkerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan aktivitas belajar mengajar.
MODEL PEMBELAJARAN OUTBOUND
Berdasarkan sejarah, outbound adalah sebuah cara untuk
menggali diri sendiri, dengan suasana menyenangkan dan tempat penuh tantangan
yang dapat menggali dan mengembangkan potensi, meninggalkan masa lalu, berada
di masa sekarang dan siap menghadapi masa depan, menyelesaikan tantangan, tugas-tugas
yang tidak umum, menantang batas pengalaman seseorang dan membuat pemahaman
terhadap diri sendiri tentang kemampuan yang dimiliki melebihi yang dikira. (Shoimin,
2014: 114)
Outboundadalah sebuah
petualangan yang berisi tantangan,
bertemu dengan sesuatu yang tidak diketahui tetapi penting untuk
dipelajari.Dari uraian yang telah
dikemukakan, outbound adalah kegiatan
di luar ruangan yang bersifat petualangan dan penuh tantangan sebagai proses
pembelajaran untuk menemukan, menggali potensi-potensi anak sehingga mereka
dapat mengenali dirinya sendiri.
Kegiatan outbound merupakan kegiatan belajar
sambil bermain atau sebaliknya. Menurut Vygotsky bermain mempunyai peran
langsung terhadap perkembangan kognisi seorang anak dan berperan penting dalam
perkembangan sosial dan emosionalnya. Menurut Heterington dan Parke, bermain
juga berfungsi untuk mempermudah perkembangann kognitif anak. Dworetzky
mengemukakan bahwa fungsi bermain dan interaksi dalam permainan mempunyai peran
penting bagi perkembangan kognitif dan sosial siswa.
Permainan edukatif adalah
semua bentuk permainan yang dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan
atau pengalaman belajar kepada para pemainya, termasuk permainan traditional
dan “modern” yang diberi muatan pendidikan dan pengajaran. Atas dasar
pengertian itu, permainan yang dirancang untuk memberi informasi atau
menanamkan sikap tertentu, misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan dan
kegotongroyongan, termasuk dalam kategori permainan edukatif karena permainan
itu memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif. (Sisca, 2012: 85)
Hal
ini diperkuat dengan hasil penelitian yang relevan berkaitan dengan penggunaan
model outbound adalah penelitian yang
telah dilakukan oleh Lailatul
Mutmainahdengan judul penelitian“Inovasi Outbound
Dalam Meningkatkan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Prasekolah TK Dwi Warna Jaya Kota Surabaya”.Dari
penelitian yang sudah dilakukan Lailatul
Mutmainahterjadi peningkatankemampuan motorikdari sebelum diberi
perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan penerapan model outbound.
Langkah-langkah
model pembelajaran outbound.
Uwes(dalam Shoimin,2014:116-117)menjabarkan deskripsi siklus sebagai beriku
Langkah
1: Experience
Biarkan
peserta didik kita mengalami dengan melakukan hal tertentu.
Langkah
2: Share (berbagi rasa/ pengalaman)
Setelah
peserta didik mencoba. Maka langkah selanjutnya adalah melakukan proses sharing alias berbagi rasa
Langkah
3: Process (analisis pengalaman)
Tahap
ini adalah tindak lanjut dari tahap kedua, yaitu proses menganalisis berbagai
hal terkait dengan apa, mengapa, bagaimana trik serve dilakukan termasuk bagaimana mengatasinya.
Langkah
4: Generalize (menghubungkan
pengalaman dengan situasi senyatanya)
Langkah
selanjutnya adalah menyimpulkan hasil analisis tersebut.
Langkah
5: Apply(penerapan terhadap situasi
yang serupa atau level lebih tinggi)
Langkah
terakhir adalah peningkatan level penguasaan ke hal baru yang lebih tinggi.
Adapunprosedur kerja dalam pembelajaran model outbound (Shoimin, 2014:117-118)adalah sebagai berikut
Tahap persiapan
a) Guru
menentukan bentuk kegiatan/
materi yang akan dilaksanakan
b) Guru menentukan waktu pelaksanaan (pada jam pelajaran/
di luar jam pelajaran) dan tempat (tempat-tempat mana saja yang akan digunakan
dalam pelaksanaan).
c) Guru mempersiapkan peralatan yang akan digunakan.
Tahap pelaksanaan
a) Guru membagi anak dalam kelompok.
b) Guru menjelaskan tentang tugas dan aturan main.
Tahap pengakhiran
a)
Laporan
dari masing-masing kelompok.
b)
Refleksi,
me-review seluruh kegiatan dari tiap
siswa.
Kelebihan
model pembelajaran Outbound
Beberapa kelebihan dari modeloutbound diantaranya:
1) Menumbuhkan dan menciptakan suasana saling mendorong.
2) Mendukung dan memberi motivasi sebuah kelompok.
3) Memupuk jiwa kepemimpinan, kemandirian, keberanian,
percaya diri, tanggung jawab, dan rasa empati.
4) Melatih ketahanan mental dan pengendalian diri.
5) Melatih semangat kompetisi yang sehat.
6) Melatih melihat kelemahan orang lain bukan sebagai
kendala.
7) Meningkatkan kemampuan mengambil keputusan dan dalam
situasi sulit secara tepat dan akurat.
8) Membangun rasa percaya diri.
Kekurangan
model pembelajaran Outbound
Kekurangan
dari modeloutbounddiantaranya:
1) Butuh waktu lama.
2) Guru selalu mendampingi siswa dalam setiap aktivitas.
3) Butuh tempat yang mewadai.
Walaupunmodel outbound memiliki
beberapa kekurangan, tetapi melihat karakter anak sekolah dasar jika dibandingkan
model pembelajaran yang ada, model outbound
dirasa sangat sesuai dengan tahap perkembangan anak sekolah dasar yaitu
dimana pada anak sekolah dasar dunia anak adalah dunia bermain.
Terimakasih banyak atas ilmu yang diberikan dan insha Allah bermanfaat buat saya