BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Jika ditanya apakah
komunikasi itu? Komunikasi adalah salah satu dari aktivitas manusia dikenali
oleh semua orang namun sangat sedikit yang dapat mendefinisikannya secara
memuaskan. Komunikasi memiliki beberapa variasi definisi yang tidak terhingga
seperti ;saling berbicara satu sama lain, televisi, penyebaran informasi dan
masih banyak lagi.
Istilah komunikasi
berasal dari bahasa latin communication yang
berakar dari kata commumis. Artinya adalah sama makna mengenai sesuatu hal.
Dengan kata lain suatu peristiwa komunikasi akan berlangsung apabila
orang-orang yang terlibat di dalamnya memiliki kesamaan persepsi atau makna
mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan. Sebagai istilah, komunikasi dapat
diartikan sebagai penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi di antara dua
orang atau lebih dengan menggunakan simbol verbal dan non verbal.
Menurut Ruben dan Stewerdn komunikasi adalah
proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan kelompok,
organisasi, dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk
beradaptasi dengan linkungan satu sama lain. Sedangkan dalam paradigma Laswell
menyebutkan bahwa komunikasi itu harus memiliki komunikator, pesan, media,
komunikan, efek.
Teori komunikasi
matematis dari Shannon dan Weaver (1949;Weaver, 1949b) sangat diterima secara
luas sebagai salah satu dasar berkembangnya ilmu komunikasi. Teori ini adalah
contoh yang jelas dari mahzab proses, yang memandang komunikasi sebagai
transmisi pesan. Pemikiran mereka berkembang selama perang dunia II didalam
Bell Telephone Laboratories di Amerika Serikat, dan fokus utama mereka adalah
mencari jalan bagaimana agar saluran-saluran komunikasi dapat digunakan
seefisien mungkin. Bagi mereka saluran utama adalah kabel telepon dan gelombang
radio. Mereka memproduksi sebuah teori yang memungkinkan mereka untuk mendekati
permasalahan terkait bagaimana mereka mengirimkan informasi dengan jumlah yang
maksimal pada saluran yang ada, dan bagaimana mengukur kapasitas sebuah saluran
untuk membawa informasi. Konsentrasi pada saluran dan kapasitasnya sesuai bagi
para akademisi yang memiliki latar belakang matematika dan mesin, namun mereka
juga mengaku bahwa teori mereka dapat diterapkan secara luas pada keseluruhan
pertanyaan terkait komunikasi manusia.
B.
Rumusan Masalah
1. Pengertian dan
karakteristik komunikasi?
2. Apa saja fungsi
komunikasi?
3. Bagaimana proses
komunikasi?
4. Apa saja unsur dan
jenis yang ada dalam komunikasi?
C.
Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana
berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar.
2. Untuk dapat mengetahui
batasan-batasan dalam berkomunikasi
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
HAKIKAT
KOMUNIKASI
Istilah
komunikasi berasal dari bahasa latin communication yang berakar dari kata communis.
Artinya adalah sama makna mengenai sesuatu hal. Dengan kata lain, suatu
peristiwa komunikasi akan berlangsung apabila orang-orang yang terlibat di
dalamnya memiliki kesamaan persepsi atau makna mengenai sesuatu hal yang
dikomunikasikan.
Sebagai
sebuah istilah komunikasi dapat diartikan sebagai penyampaian dan penerimaan
pesan atau informasi di antara dua orang atau lebih dengan menggunakan simbol
verbal (bahasa) dan nonverbal. Dengab demikian mengajar, berpidato, memberi
isyarat, menulis surat, membaca berita, dan melihat tayangan televisi semuanya
itu dapat disebut dengan komunikasi.
Pendeknya,
segala proses kegiatan antara dua orang (dua pihak) untuk berbagi informasi,
ide, dan perasaan disebut komunikasi. ( Hybels dan weaver, 1992: 6).
Komunikasi
adalah suatu proses dengan mana informasi antar individual ditukarkan melalui
sistem simbol, tanda atau tingkah laku yang umum. (Webster’s New Collegiate
Dictionary 1981:225).
B.
KARAKTERISTIK
KOMUNIKASI
a.
Komunikasi itu unik
Unik dalam
konteks ini mengacu kepada dua hal. Pertama, setiap orang memiliki
kebiasaan dan kebutuhan yang relatif berbeda ketika berkomunikasi. Kebiasaan
itu dibentuk dari pengalaman, pengetahuan, potensi, serta karakter seseorang.
Adapun kebutuhan, datangnya dari tujuan dan harapan yang timbul dari diri
seseorang ketika berkomunikasi. Termasuk dalam kebutuhan adalah keinginan untuk
diakui, dihibur, diberi ide atau informasi, dan didukung atau dimotivasi.
Keunikan yang kedua, suatu peristiwa atau pengalaman komunikasi yang pernah
terjadi tak akan dapat terulang lagi dengan cara yang sama persis. Pengalaman
itu berubah. Suatu tindak komunikasi tertentu akam mempengaruhi perubahan para
pelakunya sehingga kegiatan itu tidak akan terjadi lagi dengan cara yang
serupa.
b. Komunikasi merupakan suatu
proses yang dinamis
Sebagai suatu
proses, komunikasi adalah suatu aktivitas yang selalu berubah, terus-menerus,
tak pernah benar-benar tuntas, dan tidak selalu jelas awal-akhirnya. Peristiwa
yang dialami sebelumnya sekalipun tidak disadari mempengaruhi komunikasi yang
terjadi saat itu, dan peristiwa komunikasi saat mendatang. Proses itu disebut
dinamis karena semua faktor yang terlibat dalam komunikasi (orang, latar,
peristiwa, perilaku, dan media) secara terus-menerus berinteraksi.
c.
Komunikasi itu terikat konteks
Yang dimaksud dengan
konteks di sini adalah segala sesuatu yang melingkupi peristiwa komunikasi,
termasuk ke dalamnya adalah situasi komunikasi, tradisi atau adat istiadat, dan
budaya mayarakat.
d.
Komunikasi itu simbolik
Simbol atau lambang
merupakan sesuatu yang digunakan dan dianggap mewakili sesuatu hal yang
disepakati para pemakainya. Simbol dapat berupa bahasa, gerak tubuh, ekspresi
muka, gambar, warna. aroma, busana. atau kode-kode tertentu. Diantara sekian
banyak simbol, bahasa merupakan simbol yang paling banyak digunakan dalam
berkomunikasi.
e.
Komunikasi merupakan suatu transaksi
Sebagai
suatu transaksi, di dalam komunikasi terjadi proses kegiatan menyampaikan dan
menerima pesan. Disitu ada orang atau pihak yang berperan sebagai penyampai dan
penerima pesan.
C.
FUNGSI
KOMUNIKASI
Setiap
peristiwa komunikasi memiliki satu fungsi atau lebih. Yang termasuk fungsi
komunikasi adalah berikut ini.
a.
Fungsi personal, yaitu tindak komunikasi untuk mengekspresikan pikiran, sikap,
atau perasaan pelakunya, seperti sedih, gembira, senang, dan benci
b.
Fungsi instrumental (direktif), yaitu kegiatan komunikasi yang dimaksudkan
untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, seperti bujuk-rayuan,
nasihat, adu pendapat, pembelaan diri, permintaan, perintah.
c. Fungsi interaksional, yaitu perilaku
komunikasi untuk menjalin kontak dan hubungan sosial, seperti sapaan,
basa-basi, simpati, dan penghiburan.
d.
Fungsi informatif, yaitu aktivitas komunikasi untuk menyampaikan informasi,
ilmu pengetahuan, dan budaya, seperti penyuluhan, pemberian pelajaran, dan
sarasehan.
e.
Fungsi heurisyik, yaitu tindak komunikasi yang dimaksudkan untuk belajar atau
memperoleh informasi, seperti pertanyaan atau penjelasan mengenai sesuatu hal.
f.
Fungsi imajinatif, yaitu kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk memenuhi rasa
estetik( keindahan), seperti puisi, cerira, drama,dan lagu.
D.
PROSES
KOMUNIKASI
a. Penyandian atau pengkodean
Penyandian adalah suatu
aktivitas mental yang dilakukan komunikator atau penyampaian pesan untuk
memilih dan menyusun lambang yang sesuai untuk memuat pesan yang akan
dikomunikasikannya.
b. Pengiriman kode (transmitting)
Pengiriman kode yaitu
penyampian pesan melalui lambang verbal atau nonverbal sebagai saluran atau
sarana komunikasi. Kegiatan ini dapat kita amati dalam bentuk berbahasa seperti
berbicara dan menulis, atau ungkapan nonverbal seperti gerak tangan dan
ekspresi muka.
c. Penerimaan dan pemahaman kode (decoding)
Penerimaan kode
yaitu suatu proses kegiatan mental yang dilakukan oleh penerima pesan dalam
memahami pesan yang disampaikan oleh pihak penyampai.
Owens
(1983: 5-7) menunjukkan tiga hal yang harus diperhatikan untuk mempertinggi
keberhasilan komunikasi.
1. Unsur
paralinguistik
unsur paralinguistik adalah sesuatu
yang menyertai tuturan untuk menandakan sikap( menghormati atau merendahkan)
atau emosi( suka atau tidak suka) pelaku komunikasi. Termasuk ke dalamnya
adalah intonasi, tekanan, ritme, serta jeda. Itu semua disebut juga perangkat
suprasegmental karena dapat mengubah bentuk dan makna kalimat tanpa perubahan
unsur-unsurnya.
2. Unsur nonlinguistik
Termasuk ke dalam unsur ini adalah gerak
isyarat, ekspresi muka, gerak mata, gerakan badan dan kepala, dan jarak fisik
seseorang dalam berkomunikasi. Unsur ini merupakan unsur pendukung yang tak
kalah pentingnya dalam berkomunikasi.
3. Unsur
metalinguistik
Metalinguistik
berkaitan dengan rasa bahasa yang memungkinkan pelaku komunikasi memutuskan
kepantasan dan keberterimaan sesuatu tindak komunikasi. Hal ini berkaitan erat
dengan apa yang harus disampaikan dan bagaimana menyampaikannya.
E.
UNSUR-UNSUR
KOMUNIKASI
a. komunikator dan komunikan
Komunikator
adalah orang atau pihak yang memberikan pesan baik verbal maupun nonverbal.
Sedangkan komunikan adalah orang atau pihak yang menerima pesan. Contoh
dibawah:
Pak Salman sedang
menelusuri muridnya, Ratih, mengapa di sekolah dia selalu mengantuk dan kelihatan tak bersemangat.
Guru :
“Ratih Bapak sering melihatmu mengantuk ketika sedang belajar di kelas. Kenapa?
Apa Ratih kurang tidur atau belajar terlalu malam?”
Ratih : “Anu,
Pak ee…” sambil memegang-megang jemari tangannya. Mukanya menunduk dan
pipinya memerah
Guru :
“Ratih jangan malu. Katakanlah! Bapak tidak akan marah kalau Ratih punya
masalah bicaralah pada Bapak”
Ratih : “Ini
Pak, Ratih harus membantu Ibu menyiapkan dagangan untuk besok. Ibu tidak ada
yang bantu! Kasihan. Ratih harus bangun jam dua dan bantu ibu sampai pagi.
Ratih tidak punya bapak lagi.”
Guru : “
Oo… “pak Salman tercekat mendengar jawaban Ratih. Tangannya mengusap-usap
rambut Ratih, Ratih menangis. “sudahlah, nak, Bapak mengerti dan Bapak bangga
punya murid sepertimu yang rajin membantu orang tua. Kapan-kapan Bapak main ke
rumahmu boleh?”
Ratih hanya
menganggukan kepala menjawab permintaan gurunya.Pada saat berbicara pak salman
berperan sebagai komunikator dan pada saat itu pula beliau berperan sebagai
komunikan yang menerima respon verbal bereupa penjelasan Ratih dan tanggapan
nonverbal –memegangi jemari tangan.
b. Pesan
Pesan
adalah informasi, ide, atau perasaan yang disampaikan atau diterima oleh
orang-orang yang terlibat dalam komunikasi. Denagn kata lain pesan adalah isi
atau muatan dari apa yang dikomunikasikan.
c. Saluran
Saluran
sendiri merupakan sarana atau sesuatu alat yang digunakan untuk menghubungkan
antara komunikator dan komunikan. Saluran juga bisa dengan bertatap muka akan
tetapi apabila kita berbeda jarak yang cukup jauh maka kita bisa menggunaka
bantuan alat seperti telepon, televisi, radio, internet dan lain sebagainya
yang dapat digunakan sebagai saluran penghubung.
d. Konteks
Komunikasi
terkait dengan konteks yang artinya suatu komunikasi tidak akan terlepas dari
tempat, waktu, dan situasi yang menyertainya. Untuk konteks formal misalnya
selalu dipakai ketika suasana atau berada di tempat yang formal. Tetapi apabila
berada di dalam konteks yang informal maka penggunaan ragam pasti akan lebih
mengena.
e. Balikan
Balikan atau umpan balik (feedback) adalah respon atau tanggapan
yang muncul dari penerima dan penanggap pesan. Bentuknya dapat berupa verbal
maupun nonverbal. Ketika Anda bercerita mengenai sesuatu yang lucu maka respon
yang didapatkan adalah senyuman dan bahkan tawa yang meledak-ledak. Contoh lain
Anda menasihati seorang kawan yang rumah tangganya sedang kisruh, kemudian
tanggapan yang Anda terima adalah sikap yang ketus. Respon juga merupakan
balikan dari Anda apakah dia menyukai atau tidak dengan apa yang Anda sampaikan
f.
Gangguan atau Interferensi
Gangguan atau Interferensi sendiri adalah segala sesuatu yang mengganggu
atau menghambat ketersampaian pesan dari komunikator ke komunikan. Ada tiga
bentuk gangguan, yakni:
a.
Interferensi internal, yaitu gangguan yang berasal dari diri penyampai dan
penerima pesan. Wujudnya dapat berupa keengganan membicarakan atau mendengar
sesuatu yang pernah disampaikan , tidak menarik dan mengandung resiko.
b.
Interferensi eksternal, yaitu gangguan komunikasi yang muncul dari luar
lingkungan atau luar dari penerima pesan. Bentuknya dapat berupa suara ,
tulisan yang tidak jelas, kondisi udara dan suasana yang tidak nyaman.
c.
Interferensi sernantik, yaitu gangguan komunikasi yang timbul karena penyampai
dan penerima pesan memberi arti yang berbeda terhadap simbol verbal maupun non
verbal. Wujudnya berupa penggunaan bahasa yang terlalu tinggi, tidak jelas tabu
dan kurang sopan.
F.
JENIS-JENIS
KOMUNIKASI
Peristiwa komunikasi dapat terjadi
dalam kehidupan sehari-hari dan dalam berbagai kondisi. Berdasarkan situasinya,
komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.
komunikasi formal, yaitu komunikasi yang terjadi dalam situasi yang resmi.
Misalnya rapat, seminar, kongres dan persuratan dinas, resmi dalam sikap maupun
komunikasi.
b.
komunikasi informal, yaitu suatu peristiwa komunikasi yang terjadi dalam
situasi yang tidak resmi atau santai seperti dalam arisan, keluarga dan pasar.
c.
komunikasi semiformal yaitu komunikasi yang terjadi dalam situasi campuran
antara resmi dan tidak resmi.
Bertolak dari simbol atau lambang
yang digunakan komunikasi dapat dikelompokan atas berikut:
·
komunikasi verbal, yaitu komunikasi yang
dilakukan melalui penggunaan bahasa seperti menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis.
·
komunikasi nonverbal yaitu suatu
aktivitas komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan lambang selain bahasa
seperti gerakan tubuh, pakaian, warna atau tanda-tanda lainya.
Dilihat dari ada dan tidaknya media,
komunikasi dapat dibagi sebagai berikut
a.
komunikasi tak bemedia yaitu suatuu peristiwa komunikasi yang tidak menggunakan
media apa pun sebagai sarananya seperti dalam percakapan biasa dan diskusi
informal.
b.
komunikasi bermedia yaitu komunikasi yang menggunakan media tertentu sebagai
sarananya misalnya seperti telepon, komunikasi melalui radio, komputer, surat
kabar dan lainnya yang mendukung.
Sedangkan menurut sarananya dapat
digolongkan sebagai berikut:
Ø komunikasi intrapersonal, dimana komunikasi
internal terjadi dengan dirinya sendiri. Misalnya “mengapa anak-anak tidak
menyukai pelajaran mengarang.”
Ø komunikasi antarpersonal yaitu komunikasi yang
terjadi antarperseorangan. Biasanya terjadi secara spontan, informal, tidak
tersusun, atau bahkan tak terencana sebelumnya. Contoh: “Sri, mukamu sembab.
Habis menangis?”
c.
wawancara yaitu serangkaian tanya jawabatau dialog yang biasanya tujuan untuk memperoleh informasi mengenai
sesuatu hal. Komunikasi yang dilakukan secara terencana dan bersahaja dalam
suasana tertentu.
d.
komunikasi dalam kelompok kecil yaitu peristiwa komunikasi yang terjadi di
antara beberapa orang dengan maksud saling bertukar pikiran, informasi dan
diskusi. Memiliki kesempatan saling berinteraksi sesama anggota yang bersamaan sehingga proses interaksipun
relatif lebih rumit.
e.
komunikasi massa/publik yaitu suatu kegiatan komunikasi dimana komunikasi
menyampaikan pesan kepada sejumlah orang atau pihak. Komunikasi tersusun dan
terencana dengan baik. Dalam komunikasi ini komunikan sangat terbatas dalam menyampaikan
balikan. Tanggapan hanya leluasa bila disampaikan melelui isyarat nonverbal.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Komunikasi
adalah segala proses kegiatan antar dua orang ( dua pihak) atau lebih untuk
berbagi informasi, ide, dan perasaan. Sesuatu itu dinamakan komunikasi karena
karakteristiknya yang unuk, merupakan suatu proses dinamis, terikat konteks,
simbolik, dan transaksional. Komunikasi memiliki enam fungsi yaitu: fungsi
personal, instrumental, interaksional, informatif, heuristik, dan imajinatif.
Dalam praktiknya, fungsi-fungsi tersebut dapat muncul bersamaan. Dengan kata
lain, setiap peristiwa komunikasai memiliki satu fungsi atau lebih. Proses
konumikasi melibatkan serangkaian kegiatan yang berlangsung terus –menerus.
Kegiatan itu meliputi penyandian atau pengkodean, pengiriman kode, serta
penerimaan dan pemahaman kode.
Unsur
–unsur yang terlibat da;am komunikasi adalah komunikastor dan komunikan, pesan,
saluran,konteks, balikan, serta gangguan. Agar komunikasi dapat berhasil dengan
baik, maka pelaku komunikasi hendaknya memperhatikan unsur paralinguistik, non
linguistik, dan metalinguistik. Dalam berkomunikasi, suatu kondisi yang berbeda
menutut perlakuan yang berlainan. Atas dasar itu maka komunikasi dapat
dikelompokkan atas beberapa jenis sesuai sudut pandangnya. Ditinjau ditinjau
dari situasinya, komunikasi terbagi atas komunikasi formal, informal, dan
semiformal. Dilihat dari simbol yang dipakainya, komunikasi dapat dikelompokkan
atas komunikasi verbal dan nonverbal. Dipandang dari ada tidaknya media yang
digunakan, komunikasi terdiri atas komunikasi bermedia dan tak bermedia.
Bertolak dari sasarannya komunikasi dapat digolongkan atas komunikasi
intrapersonal, interpersonal, wawancara, serta komunikasi dalam kelompok kecil
dan besar( komunikasi massa/ publik).
B.
Saran
Sebagai
komunikator jika berkomunkasi hendaknya dapat menyesuaikan dengan situasi yang
ada dengan komunikan. Agar tidak terjadi kesalahpahaman antar komunikaror dan
komunikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Alwasilah Chaedar. 1993. Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung:
Angkasa.
Tarigan djago. 1999. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Rendah. Jakarta: Universitas Terbuka.
Fiske John. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:
Rajawali Pers.