Kemarin saya dapat beberapa pertanyaan dari temen temen kampus atau banyak juga adik kelas, yang mendapatkan tugas untuk membuat kerangka penelitian kuantitatif. Tentu untuk membuat kerangka penelitian terlebih dahulu seseorang harus memahami proses yang akan dilakukan dalam penelitian. Maka penting bagi kita memahami proses dari penelitian itu sendiri.
Pada kesempatan kali ini peneliti akan mencoba berbagi pengetahuan yang peneliti miliki tentang proses penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif pada prinsipnya adalah menjawab sebuah masalah. Masalah adalah adanya ketimpangan antara kondisi yang dihatapkan dengan kondisi yang ada atau kenyataan. Ketimpangan itu juga bisa kita sebut dengan penyimpangan jadi masalah juga dapat disebut sebagai sebuah penyimpangan.
Penelitian kuantitatif bertolak pada studi pendahuluan, dilakukan primery study untuk dapatin data data empiris yang menjadi bahan masalah. Jadi masalah yang ada merupakan hasil dari lapangan yang benar benar terjadi, sehingga terdapat masalah yang empiris.
Masalah tersebut selanjutnya diubah menjadi rumusan masalah, merubah rumusan masalah adalah sebuah proses dilakukan dengan cara yang sistematis. Rumusan masalah adalah sebuah pertanyaan yang hendak dijawab dalam penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data data yang dianalisis. Rumusan masalah dibuat dengan sebuah kalimat tanya. Rumusan masalah juga harus jelas, kongkrit dan mudah dipahami oleh pembaca.
Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) selanjutnya peneliti harus membaca referensi yang relevan dengan rumusan masalah. Selain itu penulis juga harus membaca penelitian penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan kita lakukan yang dapat digunakan sebagai bahan dalam memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Jawaban tersebutlah yang disebut dengan hipotesis.
Selanjutnya hipotesis diuji. Untuk menguji hipotesis maka peneliti dapat memilih metode/strategy/pendekatan/desain Pemilihan metode dipertimbangkan oleh tingkat ketelitian data yang diinginkan dan konsistensi yang diharapkan. Selain itu yang menjadi pertimbangan peneliti adalah alasan waktu, dana, dan kepraktisan. Dalam penelitian kuantitatif metode yang dapat digunakan diantaranya adalah metode survey, ex post facto, eksperimen, evaluasi, action research.
Setelah memilih dan menentukan metode yang akan digukan maka langkah selanjutnya sebelum mengumpulkan data adalah menyusun instrumen penelitian. Instrumen itu sendiri digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Jadi kalau instrumen tidak dibuat tidak bisa mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dapat berupa test, angket/kuesioner, pedoman wawancara, atau pedoman observasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus diuji terlebih dahulu. Pengujian dilakukan untuk melihat validitas dan realibitas dari instrumen tersebut. Instrumen yang telah dinyatakan valid dan realibel baru dapat digunakan dalam melakukan penelitian.
Selanjutnya peneliti melakukan proses pengumpulan data pada objek tertentu, baik berupa populasi maupun sampel. Bila peneliti ingin membuat generalisasi pada temuannya maka sampel yang digunakan harus representatif atau mewakili.
Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisisnya. Analisis digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik statistika tertentu.
Setelah analisis dilakukan maka, hasil dari analisis dapat digunakan peneliti untuk membuat kesimpulan pada langkah selanjutnya. Kesimpulan adalah langkah terakhir dari periode penelitian yang berupa jawaban dari rumusan masalah.
Demikian proses dari penelitian kuantitatif. Penelitian ini sebenarnya tidak sulit, jika direncanakan dengan baik. Benar sekali perlu membuat kerangka penelitian diawal. Sehingga penelitian anda dapat linier. Sesuai dengan langkah langkah yang direncanakan.
Demikian dari saya, penulis Taufik H.