A. Pembelajaran Quantum
1.
Pengertian pembelajaran quantum
(quantum learbing)
Pengertian quantum learning ini sendiri berawal dari upaya
Dr.Georgi Lozanov (dalam DePorter, 2000), seorang pendidik berkebangsaan
Bulgaria yang bereksperimen dengan “segestology” atau “sugestopedia”.
Prinsipnya bahwa sugesti itu dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi
belajar, dan setiap detail apapun itu dapat memberikan sugesti positif atau
negatif. Beberapa tektik yang dapat
digunakan untuk memberikan sugesti positif
adalah dengan menempatkan siswa secara nyaman, memasang music latar di dalam
kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster besar untuk
memberikan kesan besar sambil menonjolkan informasi dan menyediakan pendidik
yang terlatih dengan baik dalam seni pengajaran sugestif. Istilah lain dari
suggastology adalah accelerated learning atau “percepatan belajar”, yakti
metode yang memungkinkan siswa untuk belajar dalam kecepatan yang mengesankan dengan
upaya yang normal dan diikuti dengan kegembiraan.
Pembelajaran
kuantum sebagai salah satu model, strategi, dan pendekatan pembelajaran
khususnya menyangkut keterampilan guru dalam merancang, mengembangkan, dan
mengelola sistem pembelajaran sehingga guru mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang efektif, menggairahkan, dan memiliki keterampilan hidup (Bobbi DePorter, 1992).
2.
Dasar pemikiran quantum learning
Semua manusia dilahirkan dengan rasa ingin tahu yang tidak
pernah terpuaskan, sertamempunyai alat-alat yang diperlukan untuk memuaskannya
(DePoter, 2000). Misalkan saja seorang bayi yang memasukan mainannya kedalam
mulutnya untuk mengetahui rasanya. Ia akan menggoyang, mengangkat, dan memotar
perlahan mainannya, sehingga dapat meilhat bagaimanan setiap sisi mainan
tersebut jika terkena cahaya. Ia menempelkannya ketelinga, menjatuhkannya ke
lantai dan mengambilnya kembali atau mebongkar bagian-bagiannya dan
menyeledikinya satu persatu. Proses seperti itu disebut dengan proses belajar
secara menyeluruh (global learning), yaitu proses belajar yang merupakan cara efektif dan alamiah bagi seorang manusia
untuk mempelajari bahwa otak seorang anak hingga usia enam atau tujuh tahun
adalah seperti spons yang menyerap berbagai fakta, sifat-sifat fisik dan bahasa.
Proses ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dan rangsangan dari lingkungan,
sehingga dapat tercipta kondisi yang sempurna untuk belajar mengenai apa saja.
3.
Aspek-aspek quantum learning
Aspek-aspek quantum learning adalah
sebagai berikut :
a. Lingkungan belajar
Cara menata prabotan, music yang diapasang, penataan cahaya,
dan bantuan visual di dinding. Semua merupakan kunci bagi siswa yang menerapkan
quantum learning untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal. Jika
penataan dilakukan secara baik maka akan menghasilkan sikap belajar yang
positif, begitu juga sebaliknya jika penataan ruang dilakukan dengan kurang
baik maka hal tersebut akan menghasilkan sikap belajar yang tidak positif. Maka dengan hal
tersebut lingkungan menjadi suatu sarana yang bernilai dalam membangan dan
mempertahankan sikap positif. Dan mengatur lingkungan ini merupakan langkah
awal yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar secara menyeluruh.
Unsur-unsur yang dapat diperhatikan dalam menciptakan
lingkungan yang nyaman adalah:
1) Tempat
Tempat belajar diusahakan tersendiri, usahakan tempat
belajar dapat membuat siswa tidak terganggu oleh gangguan lain diluar kegiatan
belajar mengajar. Begitupun halnya dengan belajar dirumah usahakan memiliki
ruangan tersendiri untuk belajar atau kalaupun tidak ada dapat mencari ruang
disudut kemudian menyekatnya.
2) Pencahayaan
Masalah pencahayaan ini sangatlah penting, pencahayaan harus
cukup agar tidak melelahkan mata, namun pada dasarnya hal ini kembali keselera
karena ada individu yang menyukai membaca dimana pencahayaannya hanya terfokus
pada objek yang sedang dibaca atau juga pencahayaannya seimbang antara tempat
sekitar dia membaca dengan objek yang di abaca.
3) Musik
Musik sangat penting dalam quantum learning, karena
sebenarnya music berhubungan dan mempengaruhi kondisi fisiologis. Selama
melakukan pekerjaan mental yang terasa berat, tekanan darah dan denyut jantung
cendrung meningkat, gelombang-gelombang otak meningkat dan otot menjadi tegang.
Maka dengan music dapat merelaksasi hal tersebut sehingga otot-otot mengendur.
b. Sikap positif terhadap kegagalan
Aset yang paling berharga dalam quantum learning adalah
sikap positif. Kalau individu memiliki harapan yang tinggi terhadap dirinya dan
keyakinan akan berhasil, maka individu tersebut akan memperoleh prestasi
tinggi.
c. Gaya belajar
Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja
dalam pekerjaan baik disekolah dan dilingkungan(situasi-situasi) pribadi.
Ketika menyadari nagaimana menyerap informasi dan mengolahnya, maka dapat
menjadikan belajar menjadi lebih mudah.
Guru dituntut untuk memahamigaya belajar dari
murid-muridnya, hal ini tidak lain agar guru dapat memberikan model
pembelajaran yang tepat bagi murid-muridnya sehingga prestasi belajar murid
menjadi tinggi.
Berikut ini macam-macam gaya belajar siswa:
1)
Visual
Gaya belajar visual (visual learners) menitikberatkan pada ketajaman penglihatan.
Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka
paham Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu
buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya.
2) Auditory
Gaya belajar Auditori (Auditory Learners) mengandalkan pada pendengaran untuk
bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar
seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap
informasi atau pengetahuan.
3) Kinestetik
Gaya belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners) mengharuskan individu yang
bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa
mengingatnya.
d. Teknik mencatat
Mencatat adalah salah satu kemampuan terpenting yang pernah
dipelajari orang. Alasan utama untuk mencatat adalah meningkatkan daya ingat.
Pikiran manusia yang menabjubkan. yaitu pikiran yang dapat menyimpan segala
sesuatu yang dilihat, didengar, dan dirasakan.
Beberapa orang mengingat dengan baik ketika menuliskannya,
tanpa mencatat dan mengulangnya seseorang akan sulit mengingat. Namun sebagian
orang juga dapat mengingat tanpa mencatatnya.
Tujuan mencatat adalah mendapatkan pola-pola kecil dari buku
laporan, materi pelajaran dan sebagainya. Catatan yang baik dan efektif akan
membantu untuk mengingat detail-detail tentang poin-poin kunci.
e. Teknik menulis
Dorongan untuk menulis ini sama besarnya dengan dorongan
untuk berbicara, untuk mengkomunikasikan pikiran dan pengalaman kepada orang
lain. Teknik teknik mengajar tradisional mengabaikan kebenaran bahwa menulis
merupakan aktivitas otak.
f. Kekuatan Ingatan
Seseorang yang mengatakan bahwa ia tidak mempunyai ingatan
yang baik, sebenarnya mereka berbicara tentang daya ingat. Mereka mempunyai
kesulitan mengingat informasi yang sudah tersimpan dalam ingatan mereka.
Ingatan menyimpan apapun dan hanya mengingat apa yang diperlukannya dan
mempunyai arti dalam hidup. Dan Mikels (dalam DePoter, 200) mengatakan bahwa
banyak orang tempaknya mulai kehilangan kemampuan mereka mengingat saat mereka
beranjak tua. Karena mereka berhenti “menandai”. Tanda atau landmark merupakan
peristiwa-peristiwa dalam hidup yang baru, menarik dan menyenagkan.
g. Kekuatan membaca
Masa sekarang ini orang harus membaca bermacam-macam buku
untuk menghindarkan diri dari ketidak tahuan tentang buku-buku itu dan
pengetahuan didalamnya. Membaca ini dilakukan dirumah, dikantor dan di
sekolahan.
Membaca
bukan merupakan tugas berat dan harus disingkirkan sejauh mungkin, tetapi
membaca merupakan keterampilan yang dapat dinikmati dan memuaskan. Hal yang
terpenting dapat dilakukan agar menjadi teknik membaca yang berhasil adalah
dengan menggunakannya.
h. Berfikir Kreatif
Seseorang
yang kreatif selalu ingin mempunyai rasa ingin tahu, ingin mencoba-coba,
bertualang, suka bermain-main dan intuitif.
Begitupun seorang anak dituntut untuk memiliki pemikiran yang kreatif.
B.
Penerapan Quantum Learning Dalam
Pembelajaran
Langkah-langkah
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep Quantum Learning dengan
cara:
1. Kekuatan
Ambak
Ambak adalah motivasi yang didapat dari
pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan [3].
Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena dengan adanya motivasi maka
keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini siswa akan diberi motivasi
oleh guru agar siswa dapat mengidentifikasi dan mengetahui manfaat atau makna
dari setiap pengalaman atau peristiwa yang dilaluinya dalam hal ini adalah
proses belajar.
2. Penataan
lingkungan belajar
Dalam proses belajar dan mengajar
diperlukan penataan lingkungan yang dapat membuat siswa merasa aman dan nyaman,
dengan perasaan aman dan nyaman ini akan menumbuhlkan konsentrasi belajar siswa
yang baik. Dengan penataan lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah
kebosanan dalam diri siswa.
3. Memupuk
sikap juara
Memupuk sikap juara perlu dilakukan
untuk lebih memacu dalam belajar siswa, seorang guru hendaknya jangan
segan-segan untuk memberikan pujian atau hadiah pada siswa yang telah berhasil
dalam belajarnya, tetapi jangan pula mencemooh siswa yang belum mampu menguasai
materi. Dengan memupuk sikap juara ini siswa akan merasa lebih dihargai.
4. Bebaskan
gaya belajarnya
Ada berbagai macam gaya belajar
yang dipunyai oleh siswa, gaya belajar tersebut yaitu: visual, auditorial dan
kinestetik. Dalam quantum learning guru hendaknya memberikan kebebasan
dalam belajar pada siswanya dan janganlah terpaku pada satu gaya belajar saja.
5. Membiasakan
mencatat
Belajar akan benar-benar dipahami
sebagai aktivitas kreasi ketika siswa tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa
mengungkapkan kembali apa yang didapatkan menggunakan bahasa hidup dengan cara
dan ungkapan sesuai gaya belajar siswa itu sendiri. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan memberikan simbol-simbol atau gambar yang mudah dimengerti
oleh siswa itu sendiri, simbol-simbol tersebut dapat berupa tulisan.
6. Membiasakan
membaca
Salah satu aktivitas yang cukup
penting adalah membaca. Karena dengan membaca akan menambah perbendaharaan
kata, pemahaman, menambah wawasan dan daya ingat akan bertambah. Seorang guru hendaknya
membiasakan siswa untuk membaca, baik buku pelajaran maupun buku-buku yang
lain.
7. Jadikan anak lebih kreatif
Siswa yang kreatif adalah siswa
yang ingin tahu, suka mencoba dan senang bermain. Dengan adanya sikap kreatif
yang baik siswa akan mampu menghasilkan ide-ide yang segar dalam belajarnya.
8. Melatih
kekuatan memori
Kekuatan memori sangat diperlukan
dalam belajar anak, sehingga siswa perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan
memori yang baik [3].
C.
Implementasi
dalam materi IPS Kelas 4
SK :
1.Memahami
sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan Kabupaten
Pati dan Propinsi Jawa Tengah.
KD :
1.3Menunjukkan
jenis persebaran sumber daya alam serta manfaatnya untuk kegiatan ekonomi
dilingkungan setempat
Langkah-Langkah pembelajaran yang
dilakukan sebagai wujud implementasi quantum learning.
Quanteum Learning | Realitas(implementasi) |
AMBAK (apa manfaat bagiku) | Yaitu dengan |
Penataan | Yaitu dengan |
Bebaskan gaya | Yang dimaksud |
Membiasakan | Tahap ini dapat dilakukan di kelas maupun di rumah,namun |
Melatih kekuatan | melatih kekuatan |
Membiasakan | Yaitu dengan jenis catatan TS |
Jadikan siswa | Tahapan ini |
Memupuk sikap | Yaitu dengan |