Pada kesempatan kali ini, karyatulisku.com akan memberikan contoh dari makalah model model pembelajaran beserta sintaknya. Model pembelajaran menjadi aspek yang sangat penting untuk seorang guru pahami dan terapkan di dalam proses pembelajaran. Hal itu dikarenakan model pembelajaran dapat membantu sorang guru untuk memberikan fasilitas belajar yang optimal kepada siswanya.
Maka dari itu semoga contoh makalh model-model pembelajaran ini dapat membantu pembaca sekalian.
Baca Juga :
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head
Together) Lengkap dengan Referensi
Model Pembelajaran
Cooperative Script Pembahasan Lengkap dengan Daftar Pustaka
Model Pembelajaran TGT :
Pengertian, Karakteristik, SIntaks, Kelebihan dan Kekurangan
Makalah Model Model Pembelajaran |
A. Pendahuluan
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan
kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu
perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya
terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti
perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai
antisipasi kepentingan masa depan dan tuntutan masyarakat modern
Salah
satu ciri masyarakat modern adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang
lebih baik (improvement oriented).
Hal ini tentu saja menyangkut berbagai bidang, tidak terkecuali bidang
pendidikan. Komponen yang melekat pada pendidikan diantaranya adalah kurikulum, guru dan siswa.
Dalam proses pembelajaran
keberadaan guru sangatlah urgen, karena
guru yang menentukan, apakah tujuan
pembelajaran tercapai atau tidak?, bagaimana kompetensi siswa ?
Hasil studi
menyebutkan bahwa meski adanya peningkatan mutu pendidikan yang cukup
menggembirakan, namum pembelajaran dan pemahaman siswa di tingkat dasar
termasuk Madrasah Ibtidaiyah pada beberapa materi pelajaran menunjukkan hasil
yang kurang memuaskan. Pembelajaran di tingkat sekolah dasar atau Madrasah
Ibtidaiyah cenderung text book oriented
dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran
konsep cenderung abstrak dan dengan metode ceramah, sehingga konsep-konsep
akademik kurang bisa atau sulit dipahami. Sementara itu kebanyakan guru dalam
mengajar masih kurang memperhatikan kemampuan berpikir siswa, atau dengan kata
lain tidak melakukan pengajaran bermakna, metode yang digunakan kurang
bervariasi, dan sebagai akibat motivasi belajar
siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar cenderung menghafal dan
mekanistis (Direktorat PLP, 2002)
Menurut
pendapat oleh Peter Sheal (1989) sesuai dengan “Kerucut Pengalaman Belajar” Dia menyatakan (hasil penelitian)
bahwa peserta didik yang hanya mengandalkan “penglihatan” dan “pendengaran”
dalam proses pembelajarannya akan memperoleh daya serap kurang dari 50%. Di
sisi lain, dalam melaksanakan proses belajar mengajar, kurang dari 20% guru
yang menggunakan alat bantu pembelajaran.Kurang dari 30% guru yang selalu mengkaitkan materi dengan kehidupan
sehari-hari. Sehingga wajar apabila evaluasi hasil belajar hasilnya belum
seperti yang di harapkan.
Dampak lain dari proses pembelajaran tersebut adalah siswa lebih sering menonton
gurunya mengajar dari pada memperhatikan guru mengajar. Sehingga guru yang “lucu” apalagi memberi nilai “murah” akan menjadi favorit para siswa.
Akankah hal seperti ini kita biarkan atau bahkan dipertahankan? Atau kita akan
mendobrak dengan langkah baru? Apa yang kita lakukan dalam menyikapi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) itu
akan menentukan siapa diri kita sebenarnya. Apakah kita termasuk penganut status
quo atau menjadi agent of change? Guru yang ingin
terjadi adanya perubahan yang lebih baik, memang bukan sesuatu yang mudah untuk
dilakukan.
Mencermati hal tersebut di atas, perlu adanya perubahan dan pembaharuan,
inovasi ataupun gerakan perubahan mind
set kearah pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya dan khususnya tujuan
pembelajaran. Pembelajaran matematika hendaknya lebih bervariasi metode maupun
strateginya guna mengoptimalkan potensi siswa. Upaya-upaya guru dalam mengatur
dan memberdayakan berbagai variabel pembelajaran, merupakan bagian penting
dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan
yang direncanakan. Karena itu pemilihan metode, strategi dan pendekatan
dalam mendesain model pembelajaran yang berguna dalam mencapai iklim PAKEM ( Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,
Menyenangkan ) adalah tuntutan yang harus diupayakan oleh guru.
Keanekaragaman model pembelajaran yang hendak di sampaikan pada makalah ini
merupakan upaya bagaimana menyediakan berbagai alternatif dalam strategi
pembelajaran yang hendak disampaikan agar selaras dengan tingkat perkembangan
kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik pada jenjang Sekolah Dasar
(SD) atau Madrsah Ibtidaiyah (MI). Ini berarti tidak ada model pembelajaran
yang paling baik, atau model pembelajaran yang satu lebih baik dari model
pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu model pembelajaran atau pemilihan
suatu model pembelajaran akan tergantung pada tujuan pembelajaran, kesesuaian
dengan materi yang hendak disampaikan, perkembangan peserta didik, dan juga
kemampuan guru dalam mengelola dan memberdayakan semua sumber belajar yang ada.
Dengan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP), menuntut adanya
keanekaragaman atau variasi dalam pembelajaran yang mengarah pada pada PAKEM (
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,
Menyenangkan). Dengan demikian makalah ini diharapkan bisa sebagi acuan bagi
guru mata pelajaran matematika dalam proses pembelajaran.
MODEL DAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
B. Pengertian
Istilah model pembelajaran amat
dekat dengan pengertian strategi pembelajaran dan dibedakan dari istilah
strategi, pendekatan dan metode pembelajaran. Istilah model pembelajaran
mempunyai makna yang lebih luas daripada suatu strategi, metode, dan teknik. Sedangkan istilah
“strategi “ awal mulanya dikenal dalam dunia militer terutama terkait dengan
perang atau dunia olah raga, namun demikian makna tersebut meluas tidak hanya
ada pada dunia militer atau olahraga saja akan tetapi bidang ekonomi, sosial,
pendidikan. Menurut Ruseffendi (1980), istilah strategi, metode, pendekatan dan
teknik mendefinisikan sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran
adalah separangkat kebijaksanaan yang
terpilih, yang telah dikaitkan dengan faktor yang menetukan warna atau strategi
tersebut, yaitu :
a. Pemilihan materi pelajaran (guru atau siswa)
b. Penyaji materi pelajaran
(perorangan atau kelompok, atau belajar mandiri)
c. Cara menyajikan materi pelajaran (induktif atau deduktif, analitis
atau sintesis, formal atau non formal)
d.
Sasaran penerima materi pelajaran ( kelompok, perorangan, heterogen, atau homogen.
2. Pendekatan Pembelajaranadalah jalan atau arah yang ditempuh
oleh guru atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan. Misalnya
memahami suatu prinsip dengan pendekatan induktif atau deduktif.
3. Metode Pembelajaranadalah cara mengajar secara umum yang dapat diterapkan pada semua mata
pelajaran, misalnya mengajar dengan ceramah, ekspositori, tanya jawab, penemuan
terbimbing dan sebagainya.
4. Teknik
mengajaradalah penerapan secara khusus
suatu metode pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan
guru, ketersediaan media pembelajaran serta kesiapan siswa. Misalnya teknik
mengajarkan perkalian dengan penjumlahan berulang.
SedangkanModel
Pembelajaranadalahsebagai suatu disain yang menggambakan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa (Didang : 2005)
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1998 : 203), pengertian strategi (1) ilmu dan seni menggunakan sumber daya
bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam dan perang damai, (2)
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.