Sebagai mahasiswa yang hidupnya juga dengan mahasiswa, yang bergaulnya dengan mahasiswa dan yang bertemanya dengan mahasiswa saya sering sekali mendengar pendapat mahasiswa terhadap dosen. Baik itu pendapat yang baik maupun yang kurang baik.
Namun sejatinya tidak adalah dosen yang tidak baik, kata dosen mengandung arti pada gurunya para mahasiswa. Lah mahasiswa itu sendiri adalah siswa yang “maha” besar. Haduh definisi macam apa. Pokoknya siswa yang sudah gede yang lebih gede dari pada jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. Guru mahasiswa itu gak ADA yang gak baik, kata dosen itu adalah sebuah kata yang terhormat. Dan keren untuk didengarkan.
Dosen memang tidak pernah dihujat, melainkan nama dibelakang kata dosennyalah yang bisa dan sering dihujat Hal tersebut tidak lepas dari segala perangai yang dilakukan oleh nama nama tersebut.
Akh maaf tulisan diatas.terasa seperti tulisan yang nelantur. Kurang fokus dan tidak relevan dengan tujuan penulisan diawal.
Kembali lagi pada judul yaitu “MAHASISWA BICARA TENTANG DOSEN”
Pernahkah kamu mengumpat dosen kamu? “Dosen sial, tugasnya banyak banget!!” Mungkin pernah ya, saya tidak tau pasti tpi saya sering kok mendengar, atau melihat dari PM BBM atau status FB yang menyampaikan umpatan2 tersebut. Namun menurut kalian apakah umpatan tersebut pantas? Kalau ditanya umpatannya tentu tidak akan yang bilang sebuah umpatan pantas karena seyogyanya gak baik mengumpat orang. Lalu apakah bisa dikatakan baik, mungkin gak ADA yang bilang bahwa mengumpat dosen itu baik, namun bisa jadi itu baik. Ya baik buat diri si pengumpat. Karena lega, bisa menyampaikan keluh kesahnya d jejaring sosila. Paling tidak tidak menjadikan dirinya sakit hanya karena banyak fikiran. Hahahaha
“Dosen ku unyu-unyu” wah wah kalau ini sepertinya sering kita dengar dari para mahasiswi yang beruntungnya mendapatkan dosen pengampu yang benar benar unyu. Apalagi jika dosennya mirip mirip artis korea. Hadeh bakal meleh tuh diajar. Yang ADA pada setiap tatap muka perkuliahan dia hanya merhatiin dosennya tanpa materi yang dipahami.
“dapat dosen killer” hey esok hari pengisian KRS, dibuka 2 hari. Namun banyak mahasiswa yang rela bergadang, kenapa? Mereka cepat cepat ingin mengisi KRS? Lalu why? Mengapa mereka berlomba-lomba untuk cepat cepat mengisi. Ternyata mereka menghindari dosen dosen yang mereka fikir sulit memberikan nilai bagus dan terkenal dengan killernya. Lalu setelah beberapa hati pengisian KRS berakhir, dan mereka saling bercerita maka kita akan mendapatkan kata kata seperti “sial, saya mendapat dosen killer”.