Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG
Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG
Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG
Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG
Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG
Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG
Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG
Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG
Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG
Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG
Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG
Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG
Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG
Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG
Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG
Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil ada sebuah
desa, desa itu sering terjadi suatu
pecncurian ternak warga, hampir setiap malam selalu ada saja ternak warga yang
hilang, mulai dari ayam, kambing bahkan sampai sapi atau kerbaupun pernah
dicuri.
Keadaan tersebut membuat masyarakat didesa tersebut
menjadi geram. Maka dari itu masyarakat desapun mulai mengadakan ronda untuk
menangkap maling tersebut. Sampai pada suatu malam, ketika bapak-bapak yang melakukan ronda mendengar kegaduhan yang
terjadi disebuah kandang salah seorang warga. Karena curiga itu adalah maling maka
bapak-bapak peronda itupun segera berlari cepat untuk melihat keadaan yang
terjadi dan benar saja ketika ditengok ternyata ada seseorang yang sedang
berusaha mengambil ayam, sontak para peonda berteriak maling, dan juga
membunyikan kentongan, sementara melihat dirinya ketahuan sedang mencuri si
maling ini dengan langkah seribunya berlari dengan sangat cepat. Dia berlari
dan terus berlari diikuti kejaran para peronda beserta warga yang terbangun
mendengar kentongan dari para peronda.
Pencuri itu terus berlari daerah dan karena sedikit
lelah mungkin, dia mulai
mengendap-ngendap pada suatu daerah atau desa yang belum memiliki nama,
ketahuan oleh warga dirinya sedang mengendap-ngendap, pencuri itu kembali
berlari dengan cepat, sehingga sampailah pada suatu desa terpencil, pencuri
tersebut naik keatas genting-genting rumah untuk bersembunyi dari warga,
sementara warga yang sempat kehilangan jejak pencuri menunggu pada suatu desa
sebelah, ketika pencuri tersebut merasa aman dan hendak turun dari genting,
tiba-tiba ada warga yang memergokinya, pencuri itupun dengan reflek yang cepat
kembali berlari dari kejaran warga, hingga sampailh dia pada desa yang memiliki
pohon-pohon bercabang atau mengepang-ngepang. Pencuri itu kemudian bersembunyi
dengan memanjat pohon yang berpang-pang tersebut.
Namun memang sial, belum lama dia bisa bersembunyi ada saja warga yang tau,
degan cepat kemudian pencuri tersebut turun dan terus berlari dengan cepat, dan
menghilang tanpa bekas.
Berkat kejadian yang menghebohkan semalaman itu
akhirnya pencuri tersebut tidak pernah lagi mencuri didesa tersebut. Sementara
desa-desa yang pernah dilewati pencuri saat berusaha laripun diberi nama yang
unik, desa yang digunakan saat pencuri mengendap-ngendap diberi nama desa
DADAPAN, kemudian desa saat pencuri tersebut bersembunyi diatap rumahwarga atau
gentingnya diberinama GENTING, sementara desa yang digunakan sebagai tempat
warga menunggu percuri yang sempat menghilang diberi nama TUNGGU, dan yang
terakhir desa yang terdapat pohon-pohon bercabang (mengepang-ngepang) yang
sempat dijadikan tempat pencuri tesebut bersembunyi diberinama desa KLIPANG