Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Litosfer” ini dengan baik.
Upaya penyusun dalam membuat
makalah ini bertujuan untuk melengkapi Tugas Semester 2 yang dibimbing langsung
oleh Dosen pembimbing Pengembangan Konsep Dasar IPA Ibu Haidar R.
Tidak
lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung yang membantu penyusunan dalam membuat makalah
ini:
1.
Bapak Djariyo selaku Kaprogdi S1
PGSD.
2.
Ibu Mei Fita Asri Untari selaku
Wali Studi S1 PGSD kelas 2E.
3.
Ibu Haidar selaku Dosen Mata Kuliah Pengembangan Konsep Dasar IPA.
4.
Rekan-rekan
penyusun khususnya mahasiswa PGSD kelas 2E.
5.
Para pembaca yang bersedia
meluangkan waktunya untuk membaca.
Akhir kata,
segala kesempurnaan adalah pada Tuhan YME. Dan penyusun menyadari makalah ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun penyusun
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semarang, April 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.
Bumi
ini tersusun dari beberapa lapisan yaitu lapisan barisfer, lapisan antara,dan
lapisan litosfer. Barisfer merupakan lapisan inti bumi yang tersusun dari lapisannife
(nikel dan ferum). Sedangkan lapisan antara adalah lapisan yang terletak di
atasnife (nikel dan ferum)
yang merupakan bahan cair dan berpijar. Adapun litosfer adalahlapisan paling
luar yang berada di atas lapisan antara.
Litosfer
merupakan lapisan bumi paling atas yang merupakan tempat tinggal mahkluk hidup, baik oleh manusia, hewan dan tanaman. Semua akifitas manusiadilakukan di lapisan litosfer. Manusia tinggal, berkembang biak, bekerja dan berinteraksi
dengan lingkungan sekitar di lapisan ini.
Lapisan litosfer memiliki beragam bentuk, ada yang berupa pegunungan,dataran tinggi, dataran rendah,
maupun sungai. Perbedaan bentuk ini dipengaruhi oleh beberapa faktor alam yaitu tenaga endogen dan
eksogen bumi. Perbedaan bentuk muka bumi ini menyebabkan pengaruh yang berbeda terhadap kehidupan manusia. Olehsebab itu, kita perlu mengkaji lebih dalam mengenai
litosfer, bahan-bahan penyusunnyaserta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.
B. Rumusan masalah
Dari latar
belakang yang telah ada, penulis merumuskan beberapa permasalahan diantaranya :
1.
Apa yang dimaksud dengan litosfer?
2.
Bagaimana struktur dan lapisan bumi
itu?
3.
Apa saja material dan batuan
penyusun lapisan?
4. Apa
yang dimaksud dengan tenaga geologi dan bagaimana peristiwa terjadinya?
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1.
Untuk memenuhi tugas kelompok
Pengembangan Konsep Dasar IPA.
2.
Untuk dijadikan bahan dalam kegiatan
diskusi.
3.
Untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai “Litosfer”.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu.
Litosfer berasal dari kata Yunani, litosfer
berasal dari kata lithos artinya
batuan, dan sphere artinya lapisan.
Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut
dengan kulit bumi. Litosfer merupakan lapisan batuan/
kulit bumi yang bulat dengan ketabalan kurang lebih 1200 km. Ahli- ahli
geofisika menggunakan istilah litosfer dalam pengertian yang lebih terbatas
yaitu kulit luar bumi yang tipis, disebut kerak (crust).
Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari
senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer
sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang
terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan
kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan
kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Bumi tersusun dari beberapa lapisan
yaitu :
a.
Kulit bumi (lithosfer)
Lapisan ini pada kedalaman 50-200 km, tebalnya sekitar
1200 km, dengan masa jenis rata-rata 2,9 gram/cc. Lapisan ini merupakan lapisan
bebatuan yang mengapung diatas astenosfer.
Lithosfer
disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Lapisan ini memilikiketebalan rata-rata
35Km. lapisan sial disebut juga lapisan kerak.
Pada
lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen,
granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di
daratan benua.
Kerak bumi di bagimenjadi dua, yaitu:
· Kerak
benua, kerak benua merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit dibagian
atasnya dan batuan beku basalt dibagian bawahnya. usia lapisan
kerak benua adalah sekitar 3,7-4, 28 miliar tahun ditemukan di
Narryer Gneiss Terranedi Barat Australia dan di Acasta Gneiss, Kanada.
· Kerak samudra. Merupakan benda padat
yang terdiri atas endapan dilaut pada bagian atasnya, kemudian di bagian
bawahnya batuan vulkanik, dan yang paling bawah batuan beku gabro dan
peridolit. Usia kerak samudra saat ini adalah sekitar 200 juta tahun. Kerak ini menempati dasar samudra.
2.
Lapisan Sima yaitu lapisan bumi yang disusun oleh logam-logan sillisium dan
magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini mempunyai berat jenis
yang lebih besar daripada lapisan sial, karena mengandung besi dan magnesium
yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan ini bersifat elastis
dan mempunyai ketebalan rata-rata 65Km.
b.
Selimut (Mantel)
Lapisan ini mempunyai 2 bagian berturut-turut :
Mesosfer :
Lapisan ini dikedalaman sekitar 2900 km, wujudnya padat terletak dibawah
atenosfer dengan ketebalan 2400-2750 km.
Astenosfer :
Lapisan ini dikedalaman 700 km, wujudnya agak kental tebalnya 100-400km. Diduga
lapisan ini tempat formasi magma.
c.
Inti Bumi (Barisfer atau Centrosfer)
Terdiri
atas dua bagian, yaitu inti luar (outer core) dan inti dalam (core). Lapisan
inti luar merupakan satu-satunya lapisan cair. Inti luar terdiri atas besi,
nikel, dan oksigen. Lapisan ini mempunyai tebal ±2.255 kilometer. Adapun
lapisan inti dalam setebal ±1.200 kilometer. Inti dalam merupakan bola logam
yang padat dan mampat, bersuhu sangat panas sekitar 4.500°C. Lapisan ini
terbentuk dari besi dan nikel padat. Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi.
B.
Material Pembentuk Litosfer
1. Jenis Batuan
Litosfer tersusun atas tiga macam material
utama dengan bahan dasar pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses
yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer.
a. Batuan igneus atau Batuan beku
Batuan beku
atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, “api”) yaitu batuan
yang terbentuk sebagai hasil dari kumpulan mineral-mineral silikat hasil
penghabluran magma yang mendingin (Walter T Huang, 1962).
Batuan beku adalah
batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan
sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan
beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi
tiga macam, yaitu:
1) Batuan
Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan
beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika
masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit,
diotit, dan gabbro.
2) Batuan
Beku Gang/Korok
Batuan
beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan
permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami
proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang
terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama
merupakan ciri batuan beku korok.
3) Batuan
Beku Luar
Batuan
beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan
bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar
adalah basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).
Untuk
membedakan batuan beku dengan batuan lainnya terdapat tiga cirri utama, yaitu :
1). Tidak
mengandung fosil
2).
Teksturnya padat, mampat, serta strukturnya homogen dengan bidang permukaan
kesemua arah sama
3). Susunan
sesuai dengan pembentukannya
Batuan beku
banyak dimanfaatkan untuk bahan bangunan dan pengeras jalan. Batuan beku ditambang
dengan cara dipecahkan bahkan dihancurkan.
b. Batuan Endapan atau Batuan Sedimen
Batuan Sedimen merupakan
batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan.
Bagian – bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan
ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian
terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan
endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen.
Berdasarkan
tenaga yang mengendapkan batuan sedimen dibagi 3 yaitu:
1) Batuan sedimen akuatis:
berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air sungai, danau, atau air
hujan.
2) Batuan sedimen aeolis
(aeris): berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh angin.
3) Batuan sedimen glasial:
berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh gletser.
Berdasarkan
tempat pengendapannya batuan sedimen dibagi 5,yaitu :
1) Batuan
sedimen teristris: diendapkan di darat.
2) Batuan
sedimen marine: diendapkan di laut.
3) Batuan
sedimen limnis: diendapkan di danau.
4) Batuan
sedimen fluvial: diendapkan di sungai.
5) Batuan
seidmen glasial: diendapkan di daerah es/gletser.
Berdasarkan cara pengendapannya batuan
sedimen dibagi 3 yaitu:
1) Batuan
sedimen mekanis: diendapkan secara mekanik tanpa mengubah susunan kimianya.
Contohnya batu pasir, tanah liat, konglomerat, breksi.
2) Batuan
sedimen kimiawi: diendapkan secara kimiawi, artinya terjadi perubahan struktur
kimia. Contohnya batu kapur, gipsum, gamping.
3) Batuan
sedimen organis: diendapkan lewat kegiatan organik (makhluk hidup). Contohnya
terumbu karang.
c. Batuan Metamorf
Batuan Metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik secara
fisik maupun secara kimiawi sehingga menjadi berbeda dari batuan induknya.
Batuan metamorf dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
1) Metamorf kontak
(metamorf Termal)
batuan yang terjadi akibat suhu yang sangat tinggi, biasanya terletak dekat
dengan dapur magma, contoh: marmer, dan batu bara dibukit asam.
2) Metamorf dinamo
(metamorf kinetik)
berubah
karena tekanan yang tinggi, dalam waktu yang lama, dan dihasilkan proses
pembentukan kulit bumi oleh tenaga endogen. Adanya tekanan dari arah berlawanan
menyebabkan butir-butir mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali.
Contohnya batu lumpur menjadi batu tulis (slate).
3) Metamorf pneumatolitis
berubah
karena pengaruh gas-gas dari magma. Contohnya kuarsa dan gas borium berubah
menjadi turmalin, dengan gas florin menjadi topas (permata kuning).
2. Siklus Batuan
Batu-batuan
mengalami siklus sebagaimana diperlihatkan dalam gambar sebagai berikut (gambar
siklus batu-batuan dialami dari magma), batuan cair pijar didalam lithosfer
a. Karena pendinginannya
makin lama makin padat akhirnya membeku menjadi batuan beku (2)
b. Batuan beku rusak
hancur karena tenaga eksogen, misal : air hujan, panas dingin, es dingin, dsb. Diangkut dan diendapkan menjadi batuan sedimen kastis (3)
c.1 larut didalam air dan langsung diendapkan
menjadi batuan sedimen kemis (4a)
c.2 larut didalam air
diambil oleh organisme, dan melalui organisme itu membentuk batuan endapan
organis (4b)
d. Karena suhu tinggi, tekanan besar, dan waktu
yang lama, batuan beku serta batuan sedimen berubah menjadi batuan metamorf (5)
e. Ada kemungkinan karena terganggunya
keseimbangan suhu dan tekanan, sehingga batu-batuan mencair kembali menjadi
magma.
C. Tenaga Geologi
Yang dimaksud tenaga geologi yaitu
tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi yang terdiri atas tenaga endogen dan
tenaga eksogen.
1. Tenaga endogen
Tenaga
atau kekuatan yang berasal dari bumi dapat dibedakan menjadi empat macam:
a. Orogenesis
yaitu gerak yang menyebabkan terjadinya gunung, tanah retak dan lapisan bumi
bergeser
b. Epirogenesis
yaitu gerak yang berjalannya perlahan-lahan pada permukaan bumi yang luas dan
menyebabkan turunnya lautan dan daratan
c. Tektogenesis
yaitu terjadinya perubahan keadaan batuan yang mengakibatkan putusnya hubungan
posisi batuan
d. Vulkanisme
yaitu gejala alam sebagai akibat dari adanya aktifitas dari magma didalam bumi.
Bentuk
Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen
Tenaga
endogen terdiri dari tiga bagian :
§ Tektonisme
Yang
dimaksud dengan gerak tektonik adalah semua gerak naik dan turun yang
menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi. Gerak ini dibedakan menjadi gerak
epirogenetik dan gerak orogenetik.
Gerak
Epirogenetik, adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif
lambat, berlangsung dalam waktu yang lama dan meliputi daerah luas. Ada dua
macam gerak epirogenetik, yaitu epirogenetik positif dan epirogenetik negatif.
1) Gerak epirogenetik positif adalah gerakan permukaan bumi turun dan seolah olah
permukaan air laut naik. Contoh, turunya pulau-pulau di kawasan Indonesia timur
(Kepulauan Maluku dan kepulauan Benda.
2) Gerak epirogenetik negatif adalah gerakan permukaan bumi seolah-olah permukaan
bumi naik dan seolah olah permukaan air turun.
3) Gerak
Orogenetik, adalah gerak yang relatif lebih cepat dari pada gerak epirogenetik
merupakan gerakan pembentuk pegunungan. Gerak ini menyebabkan tekanan
horizontal dan vertikal di kulit bumi yang mnyebabkan peristiwa dislokasi atau
perpindahan letak lapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat menimbulkan:
Lipatan/Kerutan Kulit
Bumi
Lipatan,
yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam
waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat,
kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung
lipatan dinamakan antliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas
dinamakan geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring,
rebah, menggantung, isoklin dan kelopak.
Macam-macam lipatan:
1. Lipatan
tegak, yaitu arah tenaga vertikal berasal dari bawah
2. Lipatan
condong/miring, yaitu arah tenaga horizontal dan kekuatannya tidak sama.
3. Lipatan
rebah, yaitu tenaga horizontal dan berasa dari satu arah.
4. Lipatan
kelopak, yaitu arah horizontal searah, tetapi agak panjang.
5. Lipatan
isoklinal, deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar.
Patahan
Patahan
yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang dalam
waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau
patah. Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst
adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah turun,
terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.
Vulkanisme
Yang
dimaksud vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari
dalam perut bumi.
1. Magma
adalah campuran batuan-batuan dalam keadaan cair agak liat serta sangat panas.
Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang
terkandung didalamnya. Magma dapat berbentuk gas, cair dan padat.
Macam magma berdasarkan susunan
mineralnya adalah:
- Magma
asam (granitis): magma yang banyak mengandung kuarsa (SiO3) dan
berwarna terang. - Magma
basa (basaltis): magma yang banyak mengandung besi dan magnesium dan
berwarna gelap. - Magma
pertengahan (andesit): magma yang mengandung kuarsa, besi, dan magnesium
seimbang dan berwarna kelabu gelap.
2. Bagian-bagian
Gunung Api
a. Sumber
magma
b. Gang
c. Kawah
atau lubang pundan
d. Sumber
kawah
e. Gunng
api mungkin juga mempunyai anak pada lerengnya
3.
Intrusi magma
Intrusi
magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi
tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat,
yaitu:
a) Intrusi datar (sill atau lempeng
intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan
pararel dengan lapisan batuan tersebut.
b) Batolit adalah jenis batuan beku,
yang mana batu tersebut terbentuk ketika masih di dalam dapur magma.
c) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara
lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue
serabi.
d) Gang (korok), yaitu batuan hasil
intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok).
e) Apofisa adalah cabang dari batu
gang.
f) Diaterma adalah lubang (pipa)
diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder
memanjang.
4.
Ekstrusi magma
Ekstrusi
magma juga biasa disebut erupsi, erupsi adalah peristiwa keluarnya
magma dari dalam perut bumi hingga mencapai permukaan bumi. Ekstrusi magma
merupakan salah satu penyebab terbentuknya gunung api atau vulkan.
Menurut
sifatnya Erupsi
/ Ekstrusi magma dibedakan menjadi 2 yaitu:
a)
Erupsi Effusif
Erupsi
Effusif merupakan ekstrusi magma yang tidak mengakibatkan letusan, hal ini
disebabkan karena tekanan gas terlalu kecil. Dalam letusan ini yang dikeluarkan
hanyalah beberapa material cair (lava) dan sedikit kandungan material
padat. Lava adalah magma yang berbentuk cair dan berpijar yang mengalir pada
permukaan numi.
b)
Erupsi Eksplosif
Erupsi
Eksplosif adalah ekstrusi magma yang sampai menyebabkan letusan, letusan
tersebut disebabkan karena tekanan gas dalam dapur magma sangat kuat. Biasanya
kejadian ini mampu menyemburkan material vulkan baik cair maupun padat.
Menurut
bentuk lubang keluarnya, magma erupsi dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
- Erupsi
linier: Erupsi ini terjadi jika magma keluar melalui retakan yang terdapat
pada kulit bumi, sehingga membentuk lubang yang memanjang. Contoh: Letusan
Gunung Api Lakky yang terdapat pada pulau Eslandia dengan panjang hingga
mencapai 30 Km. - Erupsi
arel: Erupsi arel terjadi disebabkan karena dapur magma mempunyai letak
yang dekat dengan permukaan bumi, sehingga permukaan bumi leleh dan
mencair akibat lava pijar (magma) yang keluar dari dapur magma langsung
kepermukaan bumi. Contoh Erupsi Arel: bekas letusan gunung api yang
dikenal dengan Yellostone National Park di Amerika Serikat. - Erupsi
sentral: Erupsi sentral merupakan erupsi yang terjadi hanya jika magma
keluar menggunakan satu lubang atau satu jalur, sehingga dapat menciptakan
vulkan di tempat keluarnya magma tersebut. Contoh: Letusan Gunung Krakatau.
5.
Jenis-jenis gunung berapi
berdasarkan tipe letusan dapat dibedakan menjadi tiga:
· Gunung Api Strato: berbentuk
kerucut, tetapi berlapis-lapis. Terjadi karena letusan yang kuat dan diselingi
letusan yang lemah.
Contoh:
Gunung Merapi, Gunung Kelud, Gunung Agung
· Gunung Api Maar: berbentuk seperti
danau kecil, karena letusan eksplosif yang relatif tidak kuat dan hanya
berlangsung sekali. Contohnya Gunung Lamongan (Jawa Timur).
· Gunung Api Perisai/tameng: berbentuk
seperti perisai, karena letusan dengan bahan keluaran yang sangat cair.
Contohnya gunung api di kepulauan Hawaii.
6.
Letusan Gunung Api
Bahan-bahan
yang dikeluarkan pada waktu gunung api meletus sebagai berikut:
a.
Benda Padat berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
b.
Benda Cair yang terdiri dari lava,
lahar panas, dan lahar dingin.
1)
Lava yaitu magma yang telah sampai
diluar
2) Lahar panas yaitu aliran air panas
bercampur dengan lumpur yang dimuntahkan dari kawah.
3) Lahar dingin yaitu aliran air
dingin bercampur dengan lumpur yang terjadi karena hujan lebat setelah gunung
api meletus.
c.
Bahan Gas (eksalasi)
1) Solfatar: gas-gas yang mengandung
belerang yng keluar dari lubang solftara. Misalnya Gunung Papandayan dan Gunung
Sibayak
2) Fumoral: lubang yang mengeluakan
uap air
3)
Mofet: lubang yang mengeluarkan CO2.
Misalnya Gunung Dieng.
7.
Ciri ciri gunung api yang akan
meletus, antara lain:
1)
Suhu di sekitar gunung naik
2)
Mata air mejadi kering
3)
Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa)
4) Tumbuhan
di sekitar gunung layu, dan
5)
Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Seisme
(Gempa bumi)
Gempa
bumi adalah getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi karena adanya
gerakan, terutama yang berasal dari dalam lapisan-lapisan bumi. Apabila getaran
iti merambat melalui air laut maka disebut gempa laut.
Ø Macam-macam
Gempa Bumi
Menurut
intensitasnya gempa dibagi menjadi makroseisme dan mikroseisme. Secara umum
penyebab terjadinya gempa bumi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
i. Gempa tektonis
Sebagian
besar gempa bumi disebabkan oleh proses tektonik, yaitu gerakan yang terjadi di
dalam kulit bumi secara tiba-tiba, baik berupa patahan maupun pergerakan.
ii. Gempa vulkanis
Gempa
vulkanis adalah gempa yang disebabkan oleh adanya letusan atau retakan yang
terjadi di dalam struktur gunung berapi.
iii. Gempa runtuhan
Gempa
runtuhan disebabkan oleh adanya longsoran massa batuan, intensitas gempa
runtuhan sangat kecil sehingga tidak terasa pada jarak yang jauh. Gempa
runtuhan disebut juga dengan gempa terban.
Ø Istilah-istilah
teknis dalam Gempa Bumi
Sumber
gempa di dalam bumi disebut hiposentrum. Dari hiposentrum ini getarannya
diteruskan ke segala arah. Tempat hiposentrum ini ada yang dalam sekali, ada
yang dangkal. Di Indonesia terdapat hiposentrum yang dalamnya lebih dari 500
km. Contoh diawah laut Flores ± 720 km. Pusat gempa pada permukaan bumi ini
diatas hiposentrum disebut episentrum. Kerusakan yang terbesar terdapat
disekitar episentrum.
2. Tenaga
eksogen
Tenaga
atau kekuatan eksogen berasal dari sinar matahari, air, angin, dan makhluk
hidup. Semua gaya endogen itu dapat membangun permukaan bumi, (membuat relief)
untuk gaya eksogen (angin, air, sinar matahari) dapat merusak permukaan bumi.
Dalam
peristiwa pembentukan gunung (orogenesis), selalu diikuti adanya pengikisan
permukaan bumi yang disebut glyptogenesis. Dengan adanya pengikisan ini
mengakibatkan terjadinya sedimentasi yang disebut lithogenesis. Jadi, ketiga
peristiwa tersebut selalu terjadi berturut-turut dan berulang-ulang, hingga
susunan kulit bumi (lithosfer) selalu berubah-ubah. Oleh sebab itu, peristiwa
orogenesis, plythogenesis dan lithogenesis itu disebut siklus geologi.
a. Pelapukan
Adalah
segala perubahan dalam bentuk pengaruh keadaan cuaca (misal air, suhu). Hasil
pelapkan batuan ini dapat mengakibatkan terbentuknya tanah.
Macam-macam
pelapukan:
1) Pelapukan
Mekanik
Merupakan
pelapukan batuan yang tidak disertai dengan perubahan susunan kimia, seperti
batuan besar yang pecah dan berubah menjadi kecil, selanjutnya sampai halus,
tetapi susunan kimianya sama dengan batuan induknya.
2) Pelapukan
Kimia
Merupakan
pelapukan batan meleui proses kimia yang disertai perubahan susunan zat dari
mineral batuan induknya. Pelapukan kimia terjadi karena air atmosfer, gua asam
arang dan oksigen dari udara.
3) Pelapukan
Organis
Pelapan
batuan karena akar tanaman, rumahbinatang yang menempel batuan, atau karena
ulah manusia.
b. Pengikisan (erosi)
Adalah
pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan benda-benda
seperti air mengalir, es, angin, dan gelombang atau arus.
Erosi
menurut penyebabnya dapat dibagi atas empat macam:
Erosi
Aliran Permukaan terjadi apabila intensitas dan lamanya hujan melebihi
kapasitas infiltrasi.
Erosi
Angin disebabkan oleh angin, yang disebut juga deflasi atau ablasi. Erosi ini
banyak terjadi di daerah gurun. Ciri-ciri yang dapat diamati akibat erosi angin
adalah batu jamur. Bentuk erosi yang disebabkan angin dapat dibedakan sebagai
berikut:
· Tiupan
angin menerbangkan partikel debu ke tempat yang jauh.
· Angin
menggulingkan pecahan batuan atau bukit pasir.
· Kerikil
dan bongkahan batu yang tidak dapat digerakkan angin akan tertinggal di
belakang permukaan. Bongkahan tersebut akan tergores dan mengikis batuan
lainnya.
Ø Erosi
Gletser atau erosi glasial adalah erosi yang terjadi akibat pengikisan massa es
yang bergerak menuruni lereng. Dapat terjadi di pegunungan yang tertutup salju.
Ciri khas bentuk lahannya adalah adanya alur-alur lembah yang arahnya relatif
sejajar. Jika berlangsung lama akan membuat lembah-lembah dalam berbentuk huruf
U.
Ø Erosi
Air Laut disebut abrasi atau erosi marine. Erosi ini disebabkan gelombang yang
mampu mengikis batuan yang ada di pantai, kemudian diendapkan di sekitar
pantai. Beberapa bentuk lahan akibat erosi air laut antara lain:
•
Cliff, yakni pantai berdinding curam
hingga tegak.
•
Relung, yakni cekungan-cekungan yang
terdapat pada dinding cliff.
•
Dataran abrasi, yakni hamparan wilayah yang datar akibat abrasi dan dapat
terlihat jelas pada pasang surut.
Menurut
kecepatannya erosi dapat dibagi dua:
•
Erosi Geologi (Erosi Alami), yaitu erosi yang berjalan sangat lambat, di mana
jumlah tanah tererosi sama dengan jumlah tanah terbentuk. Erosi ini tidak
berbahaya, karena terjadi dalam keseimbangan alami.
• Erosi Dipercepat (Accelarated Erosion) adalah erosi yang terjadi lebih cepat
akibat aktivitas manusia yang mengganggu keseimbangan alam. Jumlah tanah
tererosi lebih besar dibanding tanah terbentuk. Berjalan sangat cepat sehingga
tanah di permukaan hilang.
Erosi
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
•
Curah hujan. Intensitas hujan dapat mempengaruhi erosi. Semakin deras hujan, maka
semakin besar erosi yang ditimbulkan.
•
Sifat-sifat tanah. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap
erosi adalah tekstur tanah, struktur tanah, daya infiltasi/permeabelitas tanah,
dan kandungan bahan organik.
•
Lereng/topografi. Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau
panjang.
•
Vegetasi. Vegetasi mempunyai pengaruh terhadap erosi, seperti menghalangi air
hujan agar tidak langsung jatuh ke permukaan tanah, menghambat aliran permukaan
dan memperbanyak air infiltrasi, serta penyerapan air di dalam tanah diperkuat
transpirasi/penguapan air lewat vegetasi.
•
Manusia. Tindakan manusia seringkali berdampak buruk terhadap lingkungan yaitu
mempercepat erosi.
c. Sedimentasi
Sedimentasi
merupakan hasil proses erosi. Bentuk-bentuk dalam proses sedimentasi:
v Pesisir
adalah proses pengendapan didaerah pantai.
v Dune
adalah bukit pasir didaerah yang terjadi sebagai akibat hembusan angin didaerah
pasir yang luas.
v Spit
adalah materi pasir sebagai proses pengendapan yang terdapat di muka teluk,
berberbentuk memenjang dan salah satu ujungnya menyatu dengan daratan.
Sedangakan ujung yang lain terdapat di laut.
v Delta
adalah bentukan dari proses pengendapan erosi yang dibawa oleh ariran sungai di
daerah pantai.
Dalam
proes sedimentasi akan menghasilkan batuan sedimentasi. Batuan sedimen juga
dapat diklasifikasikan berdasrkan tenaga alam yang mengangkut dan tempat
sedimen.
a. Berdasarkan
tenaga alam yang mengangkutnya ada empat macam sedimen.
1)
Sedimen akuatis : pengendapan oleh air
2)
Sedimen aeris : pengendapan oleh angin
3)
Sedimen glasial : pengendapan oleh es
4)
Sedimen marin : pengendapan oleh air laut
b.
Berdasarkan tempatnya
ada lima macam sedimen
a.
Teristis : pengendapan di darat
b.
Sedimen fluvial : pengendapan di sungai
c.
Sedimen limmis : pengendapan di rawa-rawa
d.
Sedimen marin : pengendapan di laut
e.
Sedimen glasial : pengendapan di daerah es
Daerah-daerah Gempa Bumi
Gempa bumi banyak
terjadi di daerah yang masih labil. Daerah ini adalah:
a. Rangkaian
Mediterania, seperti Balkan, Iran, India, Indonesia
b. Rangkaian
Sirkum Pasifik, seperti Jepang, Filipina, Chili, dan daerah Amerika Tengah.
Indonesia adalah daerah
pertemuan antara rangkaian Mediterania dan rangkaian Sirkum Pasifik. Di Indonesia
proses pembentukan pegunungan juga masih berlangsung. Oleh karena itu, di
Indonesia banyak terjadi gempa bumi. Intensistas gempa bumi di suatu tempat
akan ditentukan oleh:
a. Jarak
tempat ke episentrum
b. Kedalaman
gempa
c. Keadaan
geologi setempat
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Lapisan kulit bumi tempat manusia
hidup merupakan bagian dari kerak bumi. Segala kejadian atau peristiwa di kulit
bumi tidak terlepas dari segala aktivitas kerak bumi, yaitu dari poses tenaga
geologis, berupa tenaga endogen sebagai tenaga pembentuk muka bumi dalam bentuk
epirogenesis dan orogensis, yang pada akhirnya menghasilkan relief. Tenaga
inilah yang mula-mula membentuk muka bumi dalam bentuk tinggi-rendah, menonjol,
datar atau membentuk lekukan. Terbentuknya relief semata-mata bukanlah hasil
dari tenaga endogen, namun tenaga eksogen pun ikut berperan melalui proses
pelapukan, pengerosian, dan sedimentasi.
Dari hasil bentukan kedua tenaga
ini, kita akan mendapatkan hamparan muka bumi, mulai dari puncak gunung yang paling
tinggi sampai ke tepi pantai, bahkan dasar laut, agar dapat dimanfaatkan untuk
berbagai aktivitas.
Saran
Jaga dan
lestarikan bumi kita dengan baik untuk generasi kita mendatang serta kurangi
aktivitas kita yang menyebabkan pemanasan global (global warming).
DAFTAR PUSTAKA
Yulir Yulmadia, 2004. Geografi untuk SMA Kelas 1. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hestianto Yusman, 2007. Geografi 1 kelas X. Jakarta: Yudhistira.
Tim Kreatif, 2009. Geografi SMA/MA
kelas X. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
http://sains.geoklik.com/pengertian-vulkanisme-dan-bentuk-bentuk-instrusi-magma/
http://dennynatalian.blogspot.com