By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
“Solusi?” berlimpah, sekarang ini
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan
By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan
By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan
By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan
By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan
By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan
By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan
By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan
By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan
By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan
By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan
By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan
By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan
By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan
By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan
By : Taufik Hidayat, 2E PGSD :2012
Moral Pelajar
kian memburuk, kita tahu pelajar ini
memiliki masalah moral yang kompleks , mulai dari yang ringan seperti
mencontek, mencaci teman, malas, tidak sopan sampai pada hal-hal yang berat
seperti tawuran, obat-obatan dan freesex. Itu adalah hal-hal yang menjadi
permasalahan bangsa yang tak mampu untuk mengurusi anak-anak negrinya.
digencarkan program dari pemerintah Pendidikan Berkarakter, pendidikan
berkarakter ini adalah suatu system penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga
sekolah. Sebenarnya ini bukanlah hal yang baru, sejak zaman pasca kemerdekaan,
orde lama, orde baru sudah ada pendidikan
tentang karakter walaupun dengan nama-nama yang berbeda. Namun hingga saat ini
belum menunjukan hasil yang optimal, hal itu Nampak bukan dengan apa yang sering
kita tonton di Tv, kekerasan, prilaku unmoral, hilangnya soliaritas dan lain
sebagainya.
Maka dari itu bukanlah programnya
yang salah, pelaksananyalah yang harus mawas diri, melihat apa yang kurang
darinya sehingga membuat anak bangsa tidak memiliki moral yang baik.
Berbicara mengenai pelaksananya
(program pendidikan Berkarakter) poros terdepan adalah Guru, sebagai
fasilitator dalam mentransfer pemahaman mengenai karakter moral yang baik, guru seyogyanya memiliki moral yang baik pula,
karena prinsipnya anak adalah meniru. Ketika anak melihat sedikit saja karakter
yang tidak baik dari gurunya, maka secara otomatis anak tersebut akan
beranggapan bahwa tindakan yang tidak sesuai moral itu biasa saja karena
gurunya saja melakukan.
Maka dari itu perbaikilah
karakter guru terlebih dahulu sebelum memperbaiki moral anak bangsa ini.
Rencana tanpa tindakan nyata,
sama halnya dengan bermimpi menuju bulan