KaryaTulisku.com Judul dalam penelitian kualitatif disusun berdasarkan masalah.
Hanya saja masalah pada penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif berbeda Baca : Cara membuat rumusan masalah.
Apa beda masalah pada penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif?
Masalah Penelitian Kuantitatif – Pada penelitian kuantitatif masalah dibuat dengan spesifik dan masalah tersebut adalah landasan kita melakukan penelititan dari awal sampai akhir. (masalah tidak ganti).
Maslaah Penelitian Kualitatif – Pada penelitian kualitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap “masalah” pada saat melaksanakan penelitian. Yaitu
1) Masalah tetap – artinya bahwa masalah yang di buat pada awal (proposal) tidak mengalami perubahan sampai penelitian di lakukan. Hal ini membuat judul penelitian antara proposal dan skripsi tidak berbeda (tetap)
2) Masalah berkembang – Masalah pada proposal, setelah dibawa peneliti ke lapangan ternyata mengalami perluasan atau lebih dalam. Hal ini membuat adanya perkembangan atau sedikit perubahan pada maslah. Perubahan yangsedikit pada masalah ini membuat adanya perubahan pada judul. Namun judul tidak berubah terlalu banyak.
3) Masalah Berubah Total – Masalah yang dibawa peneliti ketika memasuki lapangan ternyata berubah total. Hal ini membuat judul proposal tidak lagi sama dengan judul penelitian (skripsi) karena ada perubahan total.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa karena masalah pada penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan holistik. Maka judul pada penelitian kualitatif yang dirumuskan pada proposal masih dapat berubah (sementara). Kondisi lapangan akan mempengaruhi apakah judul tersebut akan tetap, berkembang atau diganti.
Menurut Sugiyono (2010-212) Judul pada penelitian kualitatif tentu saja tidak harus mencerminkan permasalahan dan variabel yang diteliti, tetapi lebih pada usaha untuk mengungkapkan fenomone dalam situasi sosial yang luas dan mendalam serta menemukan hipotesis dan teori.
Bagaimana cara membuat judul Penelitian?
Judul penelitian harus berpatokan pada masalah.
Jadi urutan untuk membuat judul yaitu:
- Topik
- Masalah
- Identitifkasi Maslaah
- Batasan Masalah
- Judul
Menentukan Topik
Menentukan topik adalah hal pertama yang harus dilakukan oleh peneliti. Peneliti harus fokus mencari topik apa yang akan dia kaji.
Ada bnayak topik di lingkung pendidikan SD misal : Motivasi belajar, media pembelajaran, lingkungan kelas, lingkungan sekolah, profesionalitas guru, perangkat pembelajaran, dll.
Menentukan Masalah
Setelah menentukan topik, maka amati melalui kegiatan observasi atau dengan wawancara studi kasus. Baca : Teknik Pengumpulan Data Dari hasil engamatan nanti peneliti harus bisa menemukan masalah. Tapi kalau memang tidak ada maslaah, tidak perlu untuk mengada-ada membuat masalah. Masalah adalah ketimpangan antara harapan dengan kondisi yang ada di lapangan. Misal harapannya media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi anak ternyata setelah guru menggunakan media pembelajaran motivasi anak untuk belajar tidak meningkat, malah rame saat belajar di kelas.
.
Mengidentitifikasi Masalah
Sebenarnya sama dengan menentukan masalah, hanya saja pada identitikasi masalah peneliti menuliskan masalah-masalah dengan terperinci.
Misal :
1) Menurunnya konsentrasi siswa dalam belajar
2) Pengaruh profesionalitas guru dalam mengajar di kelas terhadap rasa hormat siswa kepada guru
3) Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan anak
Batasan Masalah
Adalah upaya untuk membatasi ruang lingkung masalah yang terlalu luas. Dalam hal ini penulis harus membuat batasan-batasan masalah pada penelitian yang dituliskan pada penegasan istilah. Lihat contoh di bawah!
Menuliskan Judul
Ada yang bilang kalau judul itu harus panjang dan spesifik, ada yang bilang bahwa judul harus penek dan hlistik. Ya semuanya boleh digunakan. Namun untuk penelitian kualitatif, judul lebih baik di buat dengan singkat dan holistik (menyeluruh) dan di lanjutkna dengan pembuatan batasan masalah.
Judl penelitian yang panjang dan lengkap biasanya meliputi aspek berikut ini : (1) sifat dan jenis penelitian; (2) objek yang diteliti; (3) subjek penelitian; (4) lokasi/daerah penelitian; dan (5) tahun/waktu terjadinya peristiwa.
Jika peneliti menuliskan judul pendek dan singat, maka peneliti harus memberikan penegasan istilah judul dan batasan masalah.
Contoh :
Judul ” Kesiapan guru dalam menerapkan kurikulum 2013″
Pada contoh judul di atas, jika kita cermati hanya ada satu variabel yaitu penerapan kurikulum 2013. Namun untuk menerapkan kurikulum 2013 ada beberapa dimensi yang harus diamati. dan dimensi-dimensi tersebut harus di tulis dalam pembatasan istilah.
Baca juga : Contoh Judul Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Berbagai Jurusan
Dimensi kurikulum 2013
Untuk lebih memperjelas contoh judul penelitian kualitatif, perhatikan contoh-contoh di bawah ini!
Contoh Judul Penelitian Kualitatif Jurusan PGSD
- Analisis berbagai faktor
penyebab siswa berangkat pagi - Analisis faktor yang
mempengaruhi sekolah berbudaya - Analisis nilai karakter
yang terkandung pada buku cerita anak “….” - Analisis nilai karakter
yang terkandung pada lagu anak “…..” - Analisis nilai motivasi
yang terkandung pada buku cerita anak “….” - Analisis nilai-nilai
budaya di lingkungan sekolah - Analisis nilai-nilai
positif dalam lagu-lagu kebangsaan - Analisis peran kepala
sekolah dalam meningkatkan mutu manajemen sekolah - Analisis perkembangan
anak usia sekolah dasar - Analisis rasa hormat
siswa SD terhadpa guru yang tidak professional - Analisis sikap siswa SD
terhadap guru yang tidak professional - Analisis waktu belajar
siswa berprestasi - Analisis peran
satpam dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman - Analsiis berbagai faktor
penyebab siswa berangkat terlambat - Cara belajar siswa
berprestasi - Cara belajar siswa
dengan nilai di bawah KKM - Cara belajar siswa SD
dalam menghadapi Ujian Nasional - Cara belajar siswa SD dengan motivasi belajar tinggi
- Ciri-ciri belajar siswa
dengan kemampuan mengingat tinggi - Dampak sertifikasi
terhadap peningkatan kualitas mengajar guru - Evaluasi penerapan
pembelajaran kurikulum 2013 - Evaluasi proses
pembelajaran dengan metode ceramah - Evaluasi proses
pembelajaran dengan metode diskusi - Gaya belajar siswa
dengan kemampuan menghafal tinggi - Hubungan guru satu
dengan guru lainnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah - Hubungan kepala sekolah
dengan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan - Hubungan orang tua
dengan wali kelas dalam upaya meningkatkan hasil belajar anak - Hubungan siswa dengan
guru dalam menciptakan situasi yang kondusif di sekolah - Identitikasi tingkat
kenakalan siswa SD - Karakteristik siswa
dengan gaya belajar visual - Kebiasaan belajar pada
siswa dengan nilai dibawah KKM - Kebiasaan belajar pada
siswa ranking 1 - Kebiasaan membaca siswa
sekolah dasar - Kesenjangan taraf
kehidupan guru PNS dan guru Honorer - Kesulitan siswa dalam
belajar matematika - Kesulitan siswa dalam
menghafal - Kesulitan siswa SD dalam
belajar IPA - Kompetensi guru dalam
melaksanakan penilaian - Kompetensi guru dalam
menulis penelitian tindakan kelas - Komptensi guru dalam
bersaing dengan pendidikan global - Komptensi guru dalam
membuat karya tulis ilmiah - Komptensi guru dalam
merencanakan proses pembelajaran - Kriteria profesionalisme
guru SD - Makna sertifikasi bagi
guru Honorer - Makna sertifikasi bagi
guru PNS - Makna upacara hari-hari
kebangsaan bagi guru - Makna upacara hari-hari
nasional bagi siswa - Membangun iklim
lingkungan sekolah yang berbudaya - Membangun iklim
lingkungan sekolah yang santun - Menelusuri latar
belakang siswa dengan motivasi tinggi - Menelusuri pola belajar
siswa dengan motivasi tinggi - Mengapa siswa tidak
termotivasi oleh cara guru kelas 1 SD “….” Mengjaar? - Mengidentifikasi hal-hal
yang mempengaruhi motivasi belajar siswa - Mengidentitikasi hal-hal
yang mempengaruhi siswa dapat nilai di bawah KKM - Mengidentitikasi hal-hal
yang menyebabkan siswa rajin berangkat sekolah - Mengidentitikasi menejemen
keungan sekolah - Mengidentitikasi menejemen
pengelolaan kelas - Mengidentitikasi rasa
ingin tau siswa SD terhadap materi pelajaran - Mengidentitikasi tingkat
kejujuran siswa SD - Mengidentitikasi tingkat
ketekunan siswa SD - Metode pembelajaran yang
paling baik diterapkan pada jam akhir pembelajaran - Metode pembelajaran yang
paling tepat guna meningkatkan motivasi siswa - Metode pembelajaran yang
tepat di terapkan pada siswa dengan gaya belajar visual - Minat siswa terhadap
exstrakulikuler sepak bola - Minat siswa terhadap
kegiatan bola volley - Minat siswa terhadap
kegiatan kepramukaan - Model pembelajaran yang
efektif direapkan pada siswa kelas 1 - Organisasi sekolah yang
efektif dan efisien untuk menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman - Pemahaman guru terhadap
gaya belajar siswa - Pemahaman guru terhadap
latar belakang siswa - Pengaruh sertifikasi
terhadap hasil belajar siswa - Penilaian terhadap
motivasi siswa di kelas 1 - Pentingnya guru memahami
gaya belajar anak - Pentingnya perencanaan
pembelajaran terhadap hasil belajar anak - Pentinya motivasi siswa
terhadap hasil belajar - Peran guru dalam
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar mandiri - Peran kepala sekolah
dalam meningkatkan budaya tertib di sekolah - Peran orang tua terhadap
peningkatan kualitas belajar anak - Peran wali kelas dalam
meningkatkan hasil belajar anak - Peran wali murid
terhadap hasil belajar siswa - Perbandingan kualitas
mengajar guru PNS dan Honorer - Persepsi guru terhadap
kejujuran siswa - Persepsi guru terhadap
perilaku siswa yang datang terlambat - Persepsi guru terhadap
perilaku siswa yang mencontek - Persepsi guru terhadap
potongan rambut siswa - Persepsi siswa terhadap
gaya berpakaian guru - Persepsi siswa terhadap
guru yang menggunakan sandal saat mengajar - Persepsi siswa terhadap
guru yang merokok - Pesan dalam upacara
peringatan hari kemerdekaan yang ditangkap siswa - Pola mengajar guru
berusia diatas 50 tahun - Pola mengajar guru dengan tunjangan sertifikasi
- Pola mengjar guru honorer dan guru PNS
- Profesionalitas guru SD
dalam menjalankan tugas mengajar - Profesionalitas kepala
sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah - Sikap siswa SD terhadap
guru professional - Startegi guru dalam
membentuk karakter siswa - Startegi guru dalam
meningkatkan kemampuan mengingat siswa - Strategi belajar siswa
dengan nilai rangking 1-10 - Strategi guru dalam memahami
gaya belajar anak - Strategi guru honorer
dalam menyesuaikan taraf hidup
Demikian 100 contoh judul penelitian kualitatif.
Meskipun belum 100% sempurna, paling tidak dapat memberikan referensi dan gambaran kepada pemca untuk membuat dan menyusun penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif lebih mementingkan makan dan kualitas dari hasil penelitian. Mari lakukan penelitian kualitatif untuk pendidikan yang lebih baik.
BACA JUGA
Download 101+ Contoh Skripsi Teknik Informatika (PDF) dan Tips Membuat Judul Skripsi
[SPSS] Cara Menggunakan SPSS untuk Mengolah Data Statistika
5+ Cara Download Jurnal Internasional dengan GRATIS di Sciencedirect, Library Genesis, dan SCI-HUB Contoh Proposal PTK SD Kelas 4 : Peningkatan Hasil Belajar Matematika dg Pendekatan Matematika Realistic
Contoh Penelitian TIndakan Kelas PAUD : Peningkatan Keterampilan Bicara Anak Usia 3-4 Tahun
Download Kumpulan Contoh Skripsi Penelitian dan Pengembangan (R&D) Jurusan PGSD
Contoh Judul Skripsi Kualitatif PGSD Tahun 2016 (Download Filenya Dengan Sekali KLIK)
Download Contoh PTK SD Lengkap Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 MUDAH DOWNLOAD 1 x KLIK!!
Download 101 Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif (PDF) PGSD Dengan Sekali KLIK!!!
Download Contoh Skripsi Pendidikan PGSD Lengkap FIle PDF Sekali KLIK
100 Contoh Judul Penelitian Kualitatif PGSD Berkualitas! dan Cara Membuat Judul Penelitian
CONTOH PROPOSAL SKRIPSI KUANTITATIF PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
Cek comment
kak, saya masih bingung ada nomoryang bisa dihubungi mau tanya tanya
Mantap
Mohon kirim contoh makalah guru SD kelas 4. Terima kasih