Teks Drama – Hola, selamat datang kembali di website karyatulisku tempat menikmati berbagai karya tulis di Indonesia. Sebelumnya kita sudah membaca teks drama berjudul “Persahabatan” karya Andre Bagus JP. Sekarang Kita akan bersama-sama membaca karya dari Annisa Amelia, yaitu berjudul “Menatap Ke Bawah”. Wah, bagaimana nih kira-kira ceritanya? Ada apa ya kok menatap kebawah segala.
Oke deh, tanpa berpanjang lebar. Kita baca dan coba ikuti yuk teks drama berikut.
Informasi Karya
Judul : Menatap Kebawah Penulis : Annisa Amelia Tahun : 2021
Teks Drama Menatap Ke Bawah
Pagi itu mendung memenuhi langit biru. Cahaya matahari tersipu malu dan bersembunyi di balik awan stratocumulus. Rintik kecil gerimis membasahi bumi kala itu. Melati, seorang siswi SMA tengah menikmati lelapnya tidur pagi itu seusai terjaga sampai larut malam karena banyaknya tugas sekolah yang harus diselesaikan. Hingga alarm di ponselnya berbunyi, Ia pun tak kunjung bangun.
Kring….kring….kring…….(Ponsel Melati berbunyi. Safa, sahabat Melati menelponnya)
Safa : Melatiii, ayo bangun! Buruan gabung meeting sekarang juga! Pembelajaran udah mau mulai.
Melati : Duh sekolah online lagi, sekolah online lagi. (Melati mengeluh sambil mengusap-usap matanya yang baru saja bangun dari tidurnya)
Telpon Antara Melati dan Sandi
Seusai pembelajaran fisika dan kimia, Melati menelpon Sandi untuk berdiskusi karena mereka satu kelompok dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Sandi : Kuyyy kita bahas tugasnya! Nanti aku yang menulis di word dan kamu yang menyusun power pointnya bagaimana?
Melati : Ya ampun, ada tugas lagi. Malas sekali harus sekolah online, lebih enak tidur dong apalagi cuaca yang mendukung seperti ini.
Sandi : Oh iya Mel, kamu tahu tidak di berita banyak sekali informasi terkait bencana alam?
Melati : Aku tidak tahu, aku jarang membaca informasi dari berita. Aku lebih senang menonton film dan drama Korea hehehe. (Melati sedikit tertawa)
Sandi : Aku sungguh prihatin melihat Indonesia yang seperti ini, longsor di Sumedang, gempa bumi di Sulawesi Barat, banjir di Jakarta dan masih banyak lagi. Terlebih kasus terkonfirmasi Covid-19 terus meningkat.
Melati : Wah, ternyata bencana alam banyak sekali yaa! Lalu bagaimana dengan kondisinya sekarang?
Sandi : Banyak sekali ujian yang harus dilalui saudara kita. Aku sangat bersyukur ada di dalam rumah yang nyaman, penuh kehangatan, dan terbebas dari rasa takut akan bencana. Sedangkan saudara kita? Mereka masih sibuk menyelamatkan diri dan mencari posko-posko pengungsian. Berdesakan mencari makan dan obat-obatan. Belum lagi rumah mereka hancur, harta benda hilang, bahkan kehilangan anggota keluarganya. Sungguh sedih bukan?
Melati : Iyaaaa ya benar juga.
Sandi : Sepatutnya kita tidak pantas mengeluh, banyak sekali nikmat yang Allah berikan kepada kita. Nyatanya, kita sekarang berkesempatan untuk menuntut ilmu meskipun secara daring. Sedangkan saudara kita? Makan saja susah bahkan mereka harus kehilangan orang yang mereka sayang.
Melati : Aku menyesal sudah sering mengeluh. Padahal posisi kita saat ini sangat diinginkan oleh mereka.
Melati sadar bahwa kehidupan itu tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga orang lain dan bagaimana kita sebagai manusia harus peka akan lingkungan sekitar. Memang perlu kita sebagai manusia melihat ke atas untuk memotivasi diri dan menambah semangat. Namun, kita juga perlu melihat ke bawah agar kita selalu bersyukur atas nikmat Allah yang telah diberikan.
Selesai
Penutup
Setelah baca teks drama satu babak diatas, apakah sesuai dengan apa yang kamu rasakan saat mengikuti sekolah online? hiks hiks . . . Yuk tulis juga pengalamanmu mengenai sekolah online di kolom komentar. Sebelumnya Saya ucapkan terimakasih kepada Annisa Amelia sudah menulis teks drama “Menatap Ke Bawah”. Jika karya tulisan Kamu ingin juga dimuat di karyatulisku seperti kak Annisa Amelia, bisa loh. Gampang banget, hanya upload saja memalui tombol form berikut ini.
Jangan lewatakan juga berbagai update informasi menarik dari website Karyatulisku. Kamu bisa isi form dibawah ini ya. Buruan jangan sampai ketinggalan informasi dari yang lain.