Halo Sobat Karyatulisku, pada kesempatan kali ini, kita terdapat kiriman sebuah karya teks drama dari karya Ahmad V Farros yang berjudul “HUJAN”. Penasaran seperti apa cerita dari Ahmad V Farros simak cerita berikut.
Teks Drama – Hujan
Malam diguyur oleh hujan yang cukup deras. Saat itu Theo menepikan mobil yang tiba-tiba mogok dalam perjalanan pulangnya. Ketika teknisi datang mengambil mobilnya taksi yang ia pesan sudah tiba, ia mengambil payung dalam dashboard dan berjalan menuju taksi tersebut. Tinggal membuka pintu, ponsel Theo tiba-tiba saja berdering saat melihat layar ponselnya terlihat bahwa istrinya lah yang menghubungi ia pun lekas mengangkatnya.
Theo : Halo sayang, aku akan pulang menggunakan taksi. Ada sesuatu yang ingin kau beli?
…… : Ha..ha..ha.. Padahal aku baru pertama kali menelepon Bapak, tapi anda sudah memanggil sayang. Anda memang mengesankan.
Theo : Siapa ini? Apa yang terjadi dengan istri saya? Kenapa ponselnya bisa pada orang lain? Dimana ia sekarang?
…… : Hmm.. Bagaimana ya saya menjawab semua pertanyaan itu? Sepertinya anda sangat ingin mendengar suaranya baiklah, akan saya kabulkan.
Hanna : (merintih kesakitan) Tolong!! Kami disekap sayang, ia membawa pisau dan senapan! (suara tamparan)
Theo : (terkejut) Suara apa itu? YAA!! Apa yang kau lakukan pada istriku?!
…… : Aaahh perempuan ini terlalu banyak bicara, tapi Bapak tidak perlu kawatir. Sebenarnya saya hanya ingin mengajukan beberapa pertanyaan pada anda.
Tidak merespon perkataan penelepon itu, Theo bergegas berlari meninggalkan taksi yang sudah ia pesan, menyebrangi zebracross tanpa menghiraukan lampu lalu lintas. Tiba-tiba terdengar suara dari telepon yang menghentikan langkahnya.
Theo : (mendengar suara tangisan) HEII!!
…… : Theo!!! Kenapa kau melakukan itu? Kenapa kau mengabaikan teleponku?! (rintihan kesakitan)
Theo : Hei!! Apa yang kau lakukan pada istriku,b*******k?!
…… : Istrimu? Ooh sepertinya luka sayat itu cocok pada tangan indahnya.
Theo : (marah dan menangis) Kenapa kau melakukan itu?
…… : Itu terjadi karena perbuatan bodoh suaminya bukan? Baiklah aku tidak akan menyakitinya lagi tapi kau harus mengikuti aturan main. Bagaimana?
Theo : (terdiam sejenak) Baiklah. Cepat katakan apa itu?
…… : Pertama, kau tidak boleh mengabaikan atau tidak merespon semua perkataanku karena aku muak semua orang melakukannya padaku. Kedua, kau tidak boleh beranjak dari tempat berdiri anda sekarang, anda membawa payung bukan? Aku hanya memastikan agar kau tidak kehujanan. Ketiga, saat aku memberi pertanyaan maka jawabanmu harus sesuai dengan apa yang telingaku ingin dengar. Jika kau melanggar salah satunya maka kupastikan besok kau akan menangis seharian di pemakaman. Aturan yang adil bukan?
Theo : Apa? (berpikir) Oke baiklah akan kuturuti semua itu.
…… : Aaah tebakanku selalu benar, kau akan menurutinya. Baiklah aku mulai dengan pertanyaan pertama, apakah kau mencintai istrimu?
Theo : Apa? Apa maksudmu?
….. : Apakah kau mencintai istrimu? (nada meninggi)
Theo : Jelas aku mencintainya…
…… : Apa kau mencintainya!!? (berteriak)
Theo : Aku sangat-sangat mencintainya! (tegas)
…… : Ya! Jawab seperti itu! Jadilah seperti pria sejati. Baiklah aku akan lanjut ke pertanyaan selanjutnya, apakah kau mengenal wanita bernama Shasha?
Theo : (tertegun) A..a..aku tidak mengenalnya.
…… : Hayoo, kau ketahuan kau ragu dalam menjawabnya. Apakah kau mengenalnya, Hanna?
Hanna : (merasakan sakit pada bekas plester di mulutnya) Dia sahabatku, dia adalah model terkenal banyak busanaku yang ia kenakan pada catwalk. Ada hubungan apa kau menanyakan dirinya pada suamiku.
…… : Ya benar ia model yang amat sangat terkenal kecantikan dan keanggunannya namun, ada hubungan apa ya antara mereka berdua aku juga penasaran. Biarkan suamimu menjawab pertanyaanku.
Theo : Oke, aku mengenalnya. Ia adalah kolegaku ia melakukan investasi kepada perusahaan.
…… : Ada apa ini? Kenapa sekarang kau berkata bahwa kau mengenalnya? Tapi menurut pengamatanku kau sering mengajaknya makan malam, bahkan saat ulang tahun Shasha tahun lalu kau mentraktir minum dan pergi ke karaoke bersama. Apakah aku benar?
Theo : Omong kosong apa itu? Dasar pembohong! Aku hanya memperlakukan sebagaimana pada umumnya, hubungan kolega biasa.
…… : (Hanna terkejut) Ayolah, bahkan kau pernah membawanya bersamamu ke hotel.
Theo : (mengerutkan dahi) APA?!! Sayang jangan dengarkan perkataannya.
Hanna : (tersedu-sedu) Apa itu benar?
Theo : Aku akan segera pulang untuk menghabisi provakator itu.
Hanna : Jawab aku, Sayang!! Apa itu benar? (menangis)
Theo : Dasar pembohong s****n, kau akan membayar semua perkataanmu.
…… : Mengapa kau terus mengalihkan pembicaraan? Kenapa kau tidak langsung menjawabnya jika itu tidak benar?
Theo : Mengapa aku harus menjelaskan hal yang sudah jelas tidak masuk akal?, kau hanya merayau.
…… : Baiklah, jika kau tidak mau jujur. Aku akan menunjukkan sesuatu pada istrimu.
Theo : Kebohongan apa lagi yang kau tunjukkan pada istriku (Hanna menangis histeris).
…… : Huu..Huu.. Aku turut prihatin atas apa yang telah dilakukan suamimu Hanna.
Hanna : Apa kau benar melakukan itu dengan Shasha?!! (teriak histeris)
Theo : Apa yang kau lihat? Aku benar-benar tidak ada sesuatu dengannya. Bahkan aku tidak sering bertemu, aku hanya bertemu ketika ada proyek besar yang menyangkut perusahaan. Kumohon percayalah padaku.
Hanna : Tapi video ini merekam semuanya, merekam semua yang kalian lakukan (terisak)
…… : Ya! Benar semua terekam pada video itu.
Theo : Diam kau! Itu hanya manipulasinya, pertengkaran inilah yang ia inginkan.
…… : Aku hanya menginginkan kejujuranmu, agar hubunganmu tidak berakhir karena adanya salah paham.
Theo : (kesal) Sebenarnya kau membutuhkan uang bukan, keluargamu di desa butuh uang bukan, atau orangtua mu akan melakukan. Baiklah sebutkan nilainya akan kuberikan berapapun, tinggalkan istriku, jangan usik rumah tanggaku, dan kau juga akan kaya.
…… : Manusia tidak tau diri, kau memberi uang padaku untuk menutupi keburukanmu? Hahaha kau pikir aku ini perampok? Kau pikir aku orang sengsara yang membutuhkan uang dan belas kasihmu?! Aku..
Theo : Cukup! Cepat katakan apa yang kau inginkan!
…… : Aku hanya membutuhkan jawaban jujurmu, apa kau benar-benar mencintai istrimu?
Theo : Aku mencintainya seumur hidup
…… : BOHONG!! (doorrr..doorrr…)
Theo : …… (terdiam)
Sontak Theo terkejut dengan suara tembakan tersebut, ia menjatuhkan payungnya. Theo ambruk dari posisinya, tersungkur ke tanah, dan menangis menangis histeris.
selesai
Informasi Karya
Judul : Hujan
Karya : Ahmad V Farros
Penutup
Nah gimana menurut kamu cerita dari teks drama yang dibuat oleh Ahmad V Farros? Sangat menarik bukan, Yuk tulis pendapatmu di kolom komentar. Dan jika kamu ingin mendapatkan informasi terbaru teks drama dan berbagai informasi menarik lainnya. Silahkan subscribe website karyatulisku dengan mengisi form dibawah ini ya.