KataPengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyajikan makalah yang bertemakan Peran Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik usia SD dengan baik.
Makalah ini
membahas tentang hal-hal apa saja yang harus diketahui dan dilakukan oleh para
guru sehingga guru dapat menentukan langkah terbaik dalam mengoptimalkan
perkembangan peserta didik.
Kehadiran
makalah ini mudah-mudahan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
pengembangan wawasan pembaca, khususnya mahasiswa yang akan berjuang dalam
bidang pendidkan.
Kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam menyelesaikan makalah ini dari awal
sampai akhir.
Semarang, 15 April
2012
Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar……..………………………………………………… i
Daftar isi ………………………………………………………………
ii
Pendahuluan
Latar belakang ………………………………………………….
iii
Rumusan masalah ……..………………………………………. iv
Tujuan makalah
………………………………………………….. iv
Manfaat penulisan
…………………………………………………. iv
Pembahasan
Hal-hal yang perlu diketahui oleh
guru………………………… 1
Peran Guru dalam Proses Belajar
Mengajar….…….…………… 1
Kriteria Guru Dalam
Mengoptimalkan Perkembangan Peserta
Didik………………………………………………………………………..……… 4
Komponen Kinerja Profesional
Gur……………………………. 5
Penutup
Simpulan
……………………..………………………………………. 8
Saran ……………………………………………………………. 8
Daftar pustaka ……………………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Ada
beberapa julukan yang diberikan kepada guru salah satunya adalah pahlawan tanpa
tanda jasa. Julukan ini mengindikasikan betapa besarnya peran dan jasa guru
sehingga guru disebut sebagai pahlawan. Guru merupakan sosok penting yang cukup menentukan dalam
proses pembelajaran. Walaupun sekarang telah ada sumber belajar alternatif yang
lebih kaya, seperti buku, majalah, internet maupun sumber belajar lainnya, guru
tetap menjadi kunci untuk mengoptimalisasikan sumber-sumber belajar yang ada.
Dengan
tugas dan peran semacam ini, guru atau pendidik merupakan sosok yang seharusnya
mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh ilmunya tersebut
dalam proses pembelajaran dalam makna yang lebih luas, toleran, dan senantiasa
menjadikan siswanya memiliki kehidupan yang lebih baik. Secara prinsip mereka
yang disebut guru bukan hanya mereka yang memiliki kualifikasi guru secara
formal yang diperoleh melalui jenjang pendidikan, tetapi yang terpenting adalah
mereka yang mempunyai potensi keilmuwan tertentu dan dapat menjadikan orang
lain pandai dalam area kognitif, afektif dan psikomotor. Pandai kognitif
menjadikan siswa cerdas dalam aspek intelektualitasnya, pandai afektif menjadikan siswa mempunyai sikap
dan perilaku yang sopan dan pandai psikomotorik menjadikan siswa terampil dalam
melaksanakan aktivitas secara efektif dan efisien, serta tepat guna.
Untuk
memperoleh keberhasilan dalam pembelajaran yang mengarahkan dan mengoptimalkan
para peserta didik, guru hendaknya harus memiliki kompetensi profesionalitas
yang menunjang profesinya sebagai pendidik. Penyelidikan professional
memungkinkan guru memenuhi banyak tantangan yang tidak diduga yang merupakan
bagian dari mengajar di sekolah saat ini.
Di
sinilah letak pentingnya peranan seorang guru. Sehingga bukan hal yang terlalu
berlebihan jika ada penilaian bahwa berhasil atau tidaknya proses pendidikan
tergantung pada peranan guru. Walapaun peranannya sangat menentukan, namun
harus disadari bahwa guru bukan satu-satunya penentu keberhasilan atau
kegagalan pembelajaran. Keberhasilan atau kegagalan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang saling berkaitan satu sama lain. oleh karena itu, guru harus
menghindari sikap merasa sebagai pihak paling berjasa dan paling mementukan
keberhasilan pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang yang ada, penulis merumuskan beberapa permasalahan diantaranya :
1. Hal-hal
apa saja yang perlu diketahui oleh guru sehingga proses belajar mengajar lebih
efisien ?
2. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran ?
3. Kriteria
apa sajakah yang harus dimiliki guru dalam mengoptimalkan perkembangan peserta
didik ?
4. Apa
sajakah yang menjadi komponen kinerja professional guru yang dapat mendukung
dalam mengoptimalkan perkembangan
peserta didik ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Untuk
mengetahui peranan guru dalam proses pembelajaran
3. Untuk
mengetahui kriteria-kriteria guru yang mendukung proses pembelajaran untuk mengoptimalkan perkembangan peserta didik
4. Untuk
mengetahui komponen kinerja profesioanal guru yang mendukung agar tercapainya
pendidikan yang berkualitas dalam rangka mengoptimalkan perkembangan peserta
didik.
D.
Manfaat Makalah
Dengan penulisan makalah ini di harapkan guru dapat
mengetahui bagaimana menjadi seorang guru yang professional yang mampu
melaksanakan proses pembelajaran secara optimal, efektif dan efisien sehingga
proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara maksimal dan dapat mencetak peserta
didik yang unggul di segala aspek kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hal-hal
yang perlu diketahui oleh guru
Merumuskan
apa-apa yang perlu diketahui oleh guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Beberapa
guru yang handal, sangatlah kharismatik, sementara ada juga guru handal yang
menyebalkan, ada banyak guru yang efektif yang bersifat emosional, namun banyak
pula yang sabar.
Banyak guru efektif yang bersifat keras, namun banyak pula yang bersifat lembut
terhadap siswa. Jadi, para profesional dapat memiliki sifat yang beragam
meskipun mereka semua dianggap sebagai profesional
yang handal. Ada hal-hal yang berlaku umum yang harus dimiliki guru yang
diyakini dapat mempercepat proses belajar
mengajar.
Guru
yang efektif, harus memiliki tiga jenis pengetahuan agar mereka dapat mengajar
para siswanya dengan baik. Ketiga jenis
pengetahuan tersebut adalah :
1. Pengetahuan tentang pembelajar dan bagaimana
merekabelajar
dan berkembangdalam
konteks sosial.
2.
Pemahaman tentang mata pelajaran yang diajarkan dan keterampilan yang berkaitan
dengan tujuan sosial pendidikan.
3.
Pemahaman tentang pengajaran yang berkaitan dengan materi ajar dan siswa yang
diajar, sebagaimana yang diindikasikan dari hasil penilaian dan yang didukung
oleh suasana kelas yang produktif.
Sebagai
orang yang profesional, para guru memiliki komitmen untuk belajar apa yang
mereka perlu ketahui agar para siswa yang diajarkannya berhasil. Visi seorang
guru yang profesional harus menciptakan sinergi antara pengajaran dengan
pembelajaran siswa dan mensyaratkan agar guru dapat menunjukan hasil pembelajaran
siswa. Visi guru yang profesional juga mengharuskan guru benar-benar memahami
apa yang dimaksud dengan mendidik siswa di alam demokrasi, sehingga, sebagai
warga negara mereka dapat berpartisipasi penuh dalam bidang politik, sosial,
dan ekonomi.
B. Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar
1. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
“Guru yang bermutu memungkinkan siswanya
untuk tidak hanya dapat mencapai standar nilai akademik secara nasional, tetapi
juga mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang penting untuk belajar selama
hidup mereka.” (Elaine B. Johnson)
Mengajar sifatnya sangat kompleks, karena
melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktris secara bersamaan. Aspek
pedagogis menunjuk pada kenyataan bahwa mengajar di sekolah berlangsung dalam
suatu lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, guru harus mendampingi para
siswanya menuju kesuksesan belajar atau kedewasaan. Aspek Psikologis menunjuk pada kenyataan
bahwa para siswa yang belajar pada umumnya, memiliki taraf perkembangan yang
berbeda satu dengan lainnya, sehingga menuntut materi, metode, dan pendekatan
yang berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya. Demikian pula halnya
dengan kondisi para siswa, kompetensi, dan tujuan yang harus mereka capai juga
berbeda. Selainitu,
aspek psikologis menunjuk pada kenyataan bahwa proses belajar itu mengandung
variasi. Cara penangkapan siswa terhadap materi pembelajaran tidak sama. Cara
belajar juga beragam.
Menurut Imam Al-Ghazali, kewajiban yang
harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut :
- Harus menaruh
kasih sayang terhadap anak didik, dan memperlakukan mereka seperti perlakuan
anak sendiri. - Tidak mengharapkan
balas jasa atau ucapan terima kasih. Melaksanakan tugas mengajar bermaksud
untuk mencari keridhoan dan mendekatkan diri pada Tuhan. - Memberikan nasihat
pada anak didik pada setiap kesempatan. - Mencegah anak
didik dari suatu akhlak yang tidak baik. - Berbicara pada
anak didik sesuai dengan bahasa dan kemampuan mereka.
Dalam
kaitannya dengan proses pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dilakukan
oleh seorang guru agar mencapai hasil maksimal.
· Membuat
perencanaan pembelajaran
Adanya
perencanaan, membuat guru memiliki kerangka dasar dan orientasi yang lebih
konkrit dalam pencapaian tujuan. Perencanaan pembelajaran mencakup:
- Tujuan yang hendak
dicapai - Bahan pelajaran
yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan - Bagaimana proses
pembelajaran yang akan diciptakan untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien - Bagaimana
menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau mengukur tujuan
tercapai atau tidak.
· Melaksanakan
pembelajaran dengan baik
Pelaksaan
pembelajaranseharusnya mengacu kepada perencanaan, namun demikian, seringkali
perencanaan tidak dapat dilaksanakan scara maksimal. Guru yang baik, akan
selalu melaksanakan evaluasi mengenai bagaimana proses pemblajaran yang telah
dilakukan ; apakah sudah baik ataukah masih banyak kekurangan. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran
akan semakin bermutu.
- Memberikan
feedback (umpan balik)
Adanya
umpan balik berfungsi sebagai sarana untuk membantu memelihara minat dan
antusiasme siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan
melalui evaluasi. Bagi guru, bentuk umpan balik dpat dimodifikasi sedemikian
rupa secara kreatif sesuai dengan kondisi kelas yang diajarkannya.
- Melakukan
komunikasi pengetahuan
Maksudnya,
bagaimana guru melakukan transfer ataas pengetahuan yang dimiliki kepada
siswanya, dan melakukan komunikasi dengan baik. Pada tingkat yang minimal, guru
seharusnya menguasai secara utuh terhadap mata pelajaran yang diasuhnya. Guru
tidak memiliki pengetahuan yang memadai terhadap mata pelajaran yang diajarkan,
akan kehilangan kewibaan dimata para siswanya.
- Guru sebagai model
dalam bvidang study yang diajarkannya
Artinya,
guru merupakan suri teladan, contoh nyata, atau model yang dikehendaki oleh
mata pelajaran yang diajarkannya tersebut.
2.
Peranan Guru Dalam Proses Pembelajaran
Ada beberapa peranan guru dalam proses pembelajaran.
Pertama,
guru sebagai demonstrator.
Dengan
peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru hendaknya senantiasa
menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa
mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya. Dengan terus belajar, diharapkan
akan tercipta siswa yang unggul. Menurut The Liang Gie, karakteristik siswa
yang unggul ada tiga, yaitu gairah belajar yang mantap, semangat maju yang
menyaladalam menuntut ilmu dan kerajinanmengusahakan studi
sepanjang waktu ( The Liang Gie, 2002 )
Kedua,guru sebagai pengelola kelas
Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan dan
menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar
agar mencapai hasil belajar yang baik.
Ketiga,guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan
merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Sebagai mediator, guru menjadi perantara hubungan antar manusia. Dalam konteks
kepentingan ini, guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang
bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi.
Keempat,guru sebagai evaluator
Fungsi ini dimaksudkan agar guru mengetahui apakah
tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang
sudah diajarkan sudah cukup tepat. Dengan melakukan penilaian guru akan dapat
mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran
serta keefektifan metode mengajar.
C. Kriteria Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik
1. Mengetahui Gaya Belajar Peserta Didik
Siswa sangat beragam dalam hal gaya pembelajaran,yaitu
pendekatan pembelajaran yang paling baik bagi mereka. Perbedaan ini juga
kecenderungan gaya pembelajaran atau gaya kognitif. National task Force on
Learning Style and Brain Behavior menyatakan bahwa “ pola yang konsisten tentang perilaku dan kinerja yang digunakan
individu untuk melakukan pendekatan terhadapa pengalaman pendidikan. Ini adalah
gabungan dari perilaku kognitif, afektif dan psikologis karakteristik yang
berfungsi sebagai indicator yang relatif
tentang cara seorang pembelajar menerima, berinteraksi, dan merespon
lingkungan pembelajaran. “ ( dikutip dalam bennet, 1990, h.94 )
Beberapa orang lebih cepat memepelajari hal-hal yang
didengarnya, orang lain lebih cepat belajar ketika mereka melihat materi
tertulis. bebrapa membutuhksn banyak struktur; ada pula yang paling baik ketika
mandiri dan mengikuti keinginan sendiri. Beberapa membutuhkan kesunyian untuk
dapat berkonsentrasi; lainnya belajar dengan baik dalam lingkungan yang aktif
dan ramai. Pengetahuan tentang gaya belajar siswa membantu membuat pengajaran individual dan memotivasi
siswa.
2. Mampu Membangun Iklim Pembelajaran yang Inspiratif
Dalam usaha untuk menciptakan iklim pembelajaran yang
inspiratif, aspek paling utama yang
harus diperhatikan oleh guru adalah bagaimana guru mampu untuk menarik dan
mendorong minat siswa untuk senang dan menyukai pelajaran. Rasa senang terhadap
pelajaran akan menjadi modal penting dalam diri siswa untuk menekuni dan
menggeluti pelajaran secara lebih optimal. Siswa akan bergairah dan senantiasa
penuh semangat dalam belajar.Salah ssatu usaha penting yang dapat dilakukan
untuk membangkitkan semangat belajar adalah mendesain pembelajaran dalam
suasana yang menyenangkan.
3. Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
Kelas yang peduli akan menciptakan iklim kelas yang
positif yang membuat dinamika kelas yang kompleks sehingga Guru dan siswa
menjadi kelompok yang terpadu, produktif dan saling mendukung. Dalam upaya
untuk mengembvangkan kemampuan ini,
ingatlah semangat yang tulus akan kepedulian adalah inti dari pembelajaran yang
efektif. “ pedagogi yang peduli dapat menciptakan atau mengembalikan
kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk
ikut sertadalam kesempatan belajar yang positif dalam kelas. Pedagogi tersebut
juga dapat membantu membentuk landasan moral warga yang bertanggung jawab,
keanggotaan & kepemimpinan komunitas yang produktif, serta keterlibatan
seumur hidup dalam pembelajaran “ ( paul & Colluci, 2000, h. 45 )
Cara membangun kelas yang peduli adalah seorang guru
dapat mendemonstrasikan kepedulian melalui upaya untuk membantu seluruh siswa
belajar sampai potensi sepenuhnya. Guru dapat belajar sebanyak mungkin dari
kemampuan siswa dan hal-hal yang dapat memotivasi mereka untuk melakukan yang
terbaik. “ Guru yang efektif mengetahui
seluruh siswanya dengan baik “ ( Harris Interactive, 2001. ). Selain itu guru
juga dpat membuat kelas menjadi tempat yang hangat untuk para peserta didik,
orang tua / wali siswa.
4. Memiliki
Orientasi Jauh Lebih Luas
Guru yang memiliki orientasi jauh lebih luas adalah
guru yang inspiratif. Guru inspiratif tidak hanya terpaku pada kurikulum,
tetapi juga memiliki orientasi yang jauh lebih luas dalam mengembangkan potensi
dan potensi para peserta didik. Dunia memerlukan keduanya, seperti kita
memadukan validitas internal ( dijaga oleh kurikulum ) dan validitas eksternal
( yang dikuasai oleh guru inspiratif ) dalam penjelajahan ilmu pengetahuan.
Guru yang inspiratif tidak hanya menekankan validitas internal yang bertumpu
pada kurikulum, tetapi juga bagaimana konstektualisasinya dalam validitas
eksternal yang berupa beraneka sikap dan pandangan serta jiwa yang kukuh dalam
memandang dan menghadapi setiap persoalan dan kehidupan yang kompleks. Guru
yang inspiratif adalah guru yang mampu
melahirkan peserta didik yang tangguh dan siap mengahdapi aneka tantangan dan
perubahan yang hebat sekalipun.
D. Komponen Kinerja Profesional Guru
1. Gaya Mengajar
Menurut Donald
Medley gaya mengajar guru merujuk pada kemampuan guru untuk menciptakan iklim
kelas. Sementara ahli lain menggambarkan gaya mengajar itu sebagai (1) aspek
ekspresif mengajar, yang menyangkut karakteristik hubungan emosional antara
guru-siswa, seperti hangat atau dingin; dan (2) aspek instrumental mengajar,
yang menyangkut bagaimana guru memberikan tugas- tugas, mengelola belajar, dan
merancang aturan-aturan kelas ( Ornstein, 1990)
2.Kemampuan Berinteraksi Dengan Siswa
Kemampuan guru
berinteraksi dengan siswa dimanifestasikan melalui :
a. Komunikasi Verbal
Dalam
study klasik, interaksi antara guru, antara guru dan siswa dianalasis melalui
perilaku bahasa ( linguistic behavior ) guru dan siswa di dalam kelas. Kegiatan
di dalam kelas pada umumnya didominasi oleh interaksi ( verbal ) antara guru
dan siswa. Atentang komunikasrno Bellack
, dalam penelitiannya tentang komunikasi dalam mengajar di kelas,
mengklasifikasikan perilaku verbal ( verbal behaviors ) dasar, yang dinamai
juga dengan “moves” ke dalam empat jenis, yaitu sebagai berikut :
·
Structuring
moves yang terkait dengan interaksi permulaan antara guru dan siswa, seperti
mengenalkan tentang topic dari materi pelajaran yang akan dibahas atau
didiskusikan
·
Soliciting
moves yang dirancang untuk merangsang
respons verbal atau fisik. Seperti guru mengajukan pertanyaan tentang suatu
topic tertentu dalam rangka mendorong siswa untuk meresponnya.
·
Responding moves
yang terjadi setelah soliciting moves
·
Reacting moves
yang berfungsi untuk memodifikasi,
mengklasifikasi atau menilai ketiga “ moves “ atau tingkah laku di atas.
b.
Komunikasi Non – Verbal
Menurut
Miles Patterson, komunikasi atau perilaku nonverbal di dalam kelas terkait
dengan lima fungsi guru yaitu (1) providing information, atau mengelaborasi
pernyataan verbal (2) regulating interactions, seperti menuunjuk seseorang (3)
expressing intimacy or liking, seperti member senyuman atau menepuk bahu siswa
(4) exercising social control, memperkuat aturan kelas dengan mendekati atau
mengambil jarak (5) facilitating goals, menampilkan suatu ketrampilan yang
memerlukan aktivitas motorik atau gesture
Galloway
mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal guru dipandang sebagai perilaku yang
mendorong atau membatasi siswa. Ekspresi muka, gesture, dan gerakan badab guru
memberikan penaruh kepada partisipasi dan penampilan siswa di kelas.
3. Karakteristik Pribadi
Ryans
mengklasifikasikan karakteristik guru ke dalam 4 klster dimensi guru yaitu :
·
Kreatif : guru yang kreatif bersifat imajinatif , senang bereksperimen
dan orisinal; sedangkan yang tidak kreatif bersifat rutin, bersifat eksak dan
berhati-hati
·
Dinamis : guru
yang dinamis bersifat energetic dan extrovert, sedangkan yang tidak dinamis
bersifat pasif, menghindar dan menyerah
·
Teroganisasi :
guru bersifat sadar akan tujuan, pandai mencari pemecahan masalah; sedangkan yang
tidak terorganisasi bersifat kurang sadar akan tujuan, tidak memiliki kemampuan
mengontrol
·
Kehangatan :
guru yang memiliki kehangatan bersifat pandai bergaul, ramah, sabar sedangkan yang dingin bersifat tidak
bersahabat, sikap bermusuhan dan tidak sabar
Penutup
A.
Kesimpulan
1.
Hal-hal yang perlu diketahui oleh guruSD tidak hanya menguasai materi
melainkan juga harus mengetahui karakter peserta didiknya yang masih anak-anak
dan belum mandiri.Tugas seorang guru tidak hanya
mengajar tetapi harus mendampingi para siswanya menuju kesuksesan kedewasaan.
2.
Kriteriagurudalammengoptimalkanperkembanganpesertadidiksebagai berikut :
a.
Mengetahui Gaya Belajar Peserta
Didik
b.
Mampu Membangun Iklim
Pembelajaran yang Inspiratif
c.
Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
d.
Memiliki Orientasi Jauh Lebih Luas
3.
Komponenkinerjaguruprofesionaldapat dilakukan melalui :
a.
Gayamengajaryang sesuai dengan karakter peserta didik
b.
Kemampuanberinteraksidengansiswayang kooperatif dan menyenangkan bagi peserta didik.
B.
Saran
1.
Sebagai
tenaga professional yang bertugas mendidik dan mengarahkan siswa sehingga
tercetak para peserta yang unggul dalam segala bidang, maka guru harus mampu
menciptakan proses pembelajaran yang
efektif dan bersinergi antara pengajaran
dan pembelajaran.
2.
Sebagai
seorang guru SD maka ia harus sabar dan telaten untuk menghadapi pesrta didik
yang masih anak-anak
Daftar
Pustaka
Parkay,
Forest W dan Baverly Hardcastle S. 2011. Menjadi Seorang Guru. Jakarta:
PT.Index
Naim,
Ngainun. 2009. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yusuf,
L.N Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
PT.Rajawali Press
KataPengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyajikan makalah yang bertemakan Peran Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik usia SD dengan baik.
Makalah ini
membahas tentang hal-hal apa saja yang harus diketahui dan dilakukan oleh para
guru sehingga guru dapat menentukan langkah terbaik dalam mengoptimalkan
perkembangan peserta didik.
Kehadiran
makalah ini mudah-mudahan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
pengembangan wawasan pembaca, khususnya mahasiswa yang akan berjuang dalam
bidang pendidkan.
Kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam menyelesaikan makalah ini dari awal
sampai akhir.
Semarang, 15 April
2012
Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar……..………………………………………………… i
Daftar isi ………………………………………………………………
ii
Pendahuluan
Latar belakang ………………………………………………….
iii
Rumusan masalah ……..………………………………………. iv
Tujuan makalah
………………………………………………….. iv
Manfaat penulisan
…………………………………………………. iv
Pembahasan
Hal-hal yang perlu diketahui oleh
guru………………………… 1
Peran Guru dalam Proses Belajar
Mengajar….…….…………… 1
Kriteria Guru Dalam
Mengoptimalkan Perkembangan Peserta
Didik………………………………………………………………………..……… 4
Komponen Kinerja Profesional
Gur……………………………. 5
Penutup
Simpulan
……………………..………………………………………. 8
Saran ……………………………………………………………. 8
Daftar pustaka ……………………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Ada
beberapa julukan yang diberikan kepada guru salah satunya adalah pahlawan tanpa
tanda jasa. Julukan ini mengindikasikan betapa besarnya peran dan jasa guru
sehingga guru disebut sebagai pahlawan. Guru merupakan sosok penting yang cukup menentukan dalam
proses pembelajaran. Walaupun sekarang telah ada sumber belajar alternatif yang
lebih kaya, seperti buku, majalah, internet maupun sumber belajar lainnya, guru
tetap menjadi kunci untuk mengoptimalisasikan sumber-sumber belajar yang ada.
Dengan
tugas dan peran semacam ini, guru atau pendidik merupakan sosok yang seharusnya
mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh ilmunya tersebut
dalam proses pembelajaran dalam makna yang lebih luas, toleran, dan senantiasa
menjadikan siswanya memiliki kehidupan yang lebih baik. Secara prinsip mereka
yang disebut guru bukan hanya mereka yang memiliki kualifikasi guru secara
formal yang diperoleh melalui jenjang pendidikan, tetapi yang terpenting adalah
mereka yang mempunyai potensi keilmuwan tertentu dan dapat menjadikan orang
lain pandai dalam area kognitif, afektif dan psikomotor. Pandai kognitif
menjadikan siswa cerdas dalam aspek intelektualitasnya, pandai afektif menjadikan siswa mempunyai sikap
dan perilaku yang sopan dan pandai psikomotorik menjadikan siswa terampil dalam
melaksanakan aktivitas secara efektif dan efisien, serta tepat guna.
Untuk
memperoleh keberhasilan dalam pembelajaran yang mengarahkan dan mengoptimalkan
para peserta didik, guru hendaknya harus memiliki kompetensi profesionalitas
yang menunjang profesinya sebagai pendidik. Penyelidikan professional
memungkinkan guru memenuhi banyak tantangan yang tidak diduga yang merupakan
bagian dari mengajar di sekolah saat ini.
Di
sinilah letak pentingnya peranan seorang guru. Sehingga bukan hal yang terlalu
berlebihan jika ada penilaian bahwa berhasil atau tidaknya proses pendidikan
tergantung pada peranan guru. Walapaun peranannya sangat menentukan, namun
harus disadari bahwa guru bukan satu-satunya penentu keberhasilan atau
kegagalan pembelajaran. Keberhasilan atau kegagalan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang saling berkaitan satu sama lain. oleh karena itu, guru harus
menghindari sikap merasa sebagai pihak paling berjasa dan paling mementukan
keberhasilan pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang yang ada, penulis merumuskan beberapa permasalahan diantaranya :
1. Hal-hal
apa saja yang perlu diketahui oleh guru sehingga proses belajar mengajar lebih
efisien ?
2. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran ?
3. Kriteria
apa sajakah yang harus dimiliki guru dalam mengoptimalkan perkembangan peserta
didik ?
4. Apa
sajakah yang menjadi komponen kinerja professional guru yang dapat mendukung
dalam mengoptimalkan perkembangan
peserta didik ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Untuk
mengetahui peranan guru dalam proses pembelajaran
3. Untuk
mengetahui kriteria-kriteria guru yang mendukung proses pembelajaran untuk mengoptimalkan perkembangan peserta didik
4. Untuk
mengetahui komponen kinerja profesioanal guru yang mendukung agar tercapainya
pendidikan yang berkualitas dalam rangka mengoptimalkan perkembangan peserta
didik.
D.
Manfaat Makalah
Dengan penulisan makalah ini di harapkan guru dapat
mengetahui bagaimana menjadi seorang guru yang professional yang mampu
melaksanakan proses pembelajaran secara optimal, efektif dan efisien sehingga
proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara maksimal dan dapat mencetak peserta
didik yang unggul di segala aspek kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hal-hal
yang perlu diketahui oleh guru
Merumuskan
apa-apa yang perlu diketahui oleh guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Beberapa
guru yang handal, sangatlah kharismatik, sementara ada juga guru handal yang
menyebalkan, ada banyak guru yang efektif yang bersifat emosional, namun banyak
pula yang sabar.
Banyak guru efektif yang bersifat keras, namun banyak pula yang bersifat lembut
terhadap siswa. Jadi, para profesional dapat memiliki sifat yang beragam
meskipun mereka semua dianggap sebagai profesional
yang handal. Ada hal-hal yang berlaku umum yang harus dimiliki guru yang
diyakini dapat mempercepat proses belajar
mengajar.
Guru
yang efektif, harus memiliki tiga jenis pengetahuan agar mereka dapat mengajar
para siswanya dengan baik. Ketiga jenis
pengetahuan tersebut adalah :
1. Pengetahuan tentang pembelajar dan bagaimana
merekabelajar
dan berkembangdalam
konteks sosial.
2.
Pemahaman tentang mata pelajaran yang diajarkan dan keterampilan yang berkaitan
dengan tujuan sosial pendidikan.
3.
Pemahaman tentang pengajaran yang berkaitan dengan materi ajar dan siswa yang
diajar, sebagaimana yang diindikasikan dari hasil penilaian dan yang didukung
oleh suasana kelas yang produktif.
Sebagai
orang yang profesional, para guru memiliki komitmen untuk belajar apa yang
mereka perlu ketahui agar para siswa yang diajarkannya berhasil. Visi seorang
guru yang profesional harus menciptakan sinergi antara pengajaran dengan
pembelajaran siswa dan mensyaratkan agar guru dapat menunjukan hasil pembelajaran
siswa. Visi guru yang profesional juga mengharuskan guru benar-benar memahami
apa yang dimaksud dengan mendidik siswa di alam demokrasi, sehingga, sebagai
warga negara mereka dapat berpartisipasi penuh dalam bidang politik, sosial,
dan ekonomi.
B. Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar
1. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
“Guru yang bermutu memungkinkan siswanya
untuk tidak hanya dapat mencapai standar nilai akademik secara nasional, tetapi
juga mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang penting untuk belajar selama
hidup mereka.” (Elaine B. Johnson)
Mengajar sifatnya sangat kompleks, karena
melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktris secara bersamaan. Aspek
pedagogis menunjuk pada kenyataan bahwa mengajar di sekolah berlangsung dalam
suatu lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, guru harus mendampingi para
siswanya menuju kesuksesan belajar atau kedewasaan. Aspek Psikologis menunjuk pada kenyataan
bahwa para siswa yang belajar pada umumnya, memiliki taraf perkembangan yang
berbeda satu dengan lainnya, sehingga menuntut materi, metode, dan pendekatan
yang berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya. Demikian pula halnya
dengan kondisi para siswa, kompetensi, dan tujuan yang harus mereka capai juga
berbeda. Selainitu,
aspek psikologis menunjuk pada kenyataan bahwa proses belajar itu mengandung
variasi. Cara penangkapan siswa terhadap materi pembelajaran tidak sama. Cara
belajar juga beragam.
Menurut Imam Al-Ghazali, kewajiban yang
harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut :
- Harus menaruh
kasih sayang terhadap anak didik, dan memperlakukan mereka seperti perlakuan
anak sendiri. - Tidak mengharapkan
balas jasa atau ucapan terima kasih. Melaksanakan tugas mengajar bermaksud
untuk mencari keridhoan dan mendekatkan diri pada Tuhan. - Memberikan nasihat
pada anak didik pada setiap kesempatan. - Mencegah anak
didik dari suatu akhlak yang tidak baik. - Berbicara pada
anak didik sesuai dengan bahasa dan kemampuan mereka.
Dalam
kaitannya dengan proses pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dilakukan
oleh seorang guru agar mencapai hasil maksimal.
· Membuat
perencanaan pembelajaran
Adanya
perencanaan, membuat guru memiliki kerangka dasar dan orientasi yang lebih
konkrit dalam pencapaian tujuan. Perencanaan pembelajaran mencakup:
- Tujuan yang hendak
dicapai - Bahan pelajaran
yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan - Bagaimana proses
pembelajaran yang akan diciptakan untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien - Bagaimana
menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau mengukur tujuan
tercapai atau tidak.
· Melaksanakan
pembelajaran dengan baik
Pelaksaan
pembelajaranseharusnya mengacu kepada perencanaan, namun demikian, seringkali
perencanaan tidak dapat dilaksanakan scara maksimal. Guru yang baik, akan
selalu melaksanakan evaluasi mengenai bagaimana proses pemblajaran yang telah
dilakukan ; apakah sudah baik ataukah masih banyak kekurangan. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran
akan semakin bermutu.
- Memberikan
feedback (umpan balik)
Adanya
umpan balik berfungsi sebagai sarana untuk membantu memelihara minat dan
antusiasme siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan
melalui evaluasi. Bagi guru, bentuk umpan balik dpat dimodifikasi sedemikian
rupa secara kreatif sesuai dengan kondisi kelas yang diajarkannya.
- Melakukan
komunikasi pengetahuan
Maksudnya,
bagaimana guru melakukan transfer ataas pengetahuan yang dimiliki kepada
siswanya, dan melakukan komunikasi dengan baik. Pada tingkat yang minimal, guru
seharusnya menguasai secara utuh terhadap mata pelajaran yang diasuhnya. Guru
tidak memiliki pengetahuan yang memadai terhadap mata pelajaran yang diajarkan,
akan kehilangan kewibaan dimata para siswanya.
- Guru sebagai model
dalam bvidang study yang diajarkannya
Artinya,
guru merupakan suri teladan, contoh nyata, atau model yang dikehendaki oleh
mata pelajaran yang diajarkannya tersebut.
2.
Peranan Guru Dalam Proses Pembelajaran
Ada beberapa peranan guru dalam proses pembelajaran.
Pertama,
guru sebagai demonstrator.
Dengan
peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru hendaknya senantiasa
menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa
mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya. Dengan terus belajar, diharapkan
akan tercipta siswa yang unggul. Menurut The Liang Gie, karakteristik siswa
yang unggul ada tiga, yaitu gairah belajar yang mantap, semangat maju yang
menyaladalam menuntut ilmu dan kerajinanmengusahakan studi
sepanjang waktu ( The Liang Gie, 2002 )
Kedua,guru sebagai pengelola kelas
Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan dan
menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar
agar mencapai hasil belajar yang baik.
Ketiga,guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan
merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Sebagai mediator, guru menjadi perantara hubungan antar manusia. Dalam konteks
kepentingan ini, guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang
bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi.
Keempat,guru sebagai evaluator
Fungsi ini dimaksudkan agar guru mengetahui apakah
tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang
sudah diajarkan sudah cukup tepat. Dengan melakukan penilaian guru akan dapat
mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran
serta keefektifan metode mengajar.
C. Kriteria Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik
1. Mengetahui Gaya Belajar Peserta Didik
Siswa sangat beragam dalam hal gaya pembelajaran,yaitu
pendekatan pembelajaran yang paling baik bagi mereka. Perbedaan ini juga
kecenderungan gaya pembelajaran atau gaya kognitif. National task Force on
Learning Style and Brain Behavior menyatakan bahwa “ pola yang konsisten tentang perilaku dan kinerja yang digunakan
individu untuk melakukan pendekatan terhadapa pengalaman pendidikan. Ini adalah
gabungan dari perilaku kognitif, afektif dan psikologis karakteristik yang
berfungsi sebagai indicator yang relatif
tentang cara seorang pembelajar menerima, berinteraksi, dan merespon
lingkungan pembelajaran. “ ( dikutip dalam bennet, 1990, h.94 )
Beberapa orang lebih cepat memepelajari hal-hal yang
didengarnya, orang lain lebih cepat belajar ketika mereka melihat materi
tertulis. bebrapa membutuhksn banyak struktur; ada pula yang paling baik ketika
mandiri dan mengikuti keinginan sendiri. Beberapa membutuhkan kesunyian untuk
dapat berkonsentrasi; lainnya belajar dengan baik dalam lingkungan yang aktif
dan ramai. Pengetahuan tentang gaya belajar siswa membantu membuat pengajaran individual dan memotivasi
siswa.
2. Mampu Membangun Iklim Pembelajaran yang Inspiratif
Dalam usaha untuk menciptakan iklim pembelajaran yang
inspiratif, aspek paling utama yang
harus diperhatikan oleh guru adalah bagaimana guru mampu untuk menarik dan
mendorong minat siswa untuk senang dan menyukai pelajaran. Rasa senang terhadap
pelajaran akan menjadi modal penting dalam diri siswa untuk menekuni dan
menggeluti pelajaran secara lebih optimal. Siswa akan bergairah dan senantiasa
penuh semangat dalam belajar.Salah ssatu usaha penting yang dapat dilakukan
untuk membangkitkan semangat belajar adalah mendesain pembelajaran dalam
suasana yang menyenangkan.
3. Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
Kelas yang peduli akan menciptakan iklim kelas yang
positif yang membuat dinamika kelas yang kompleks sehingga Guru dan siswa
menjadi kelompok yang terpadu, produktif dan saling mendukung. Dalam upaya
untuk mengembvangkan kemampuan ini,
ingatlah semangat yang tulus akan kepedulian adalah inti dari pembelajaran yang
efektif. “ pedagogi yang peduli dapat menciptakan atau mengembalikan
kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk
ikut sertadalam kesempatan belajar yang positif dalam kelas. Pedagogi tersebut
juga dapat membantu membentuk landasan moral warga yang bertanggung jawab,
keanggotaan & kepemimpinan komunitas yang produktif, serta keterlibatan
seumur hidup dalam pembelajaran “ ( paul & Colluci, 2000, h. 45 )
Cara membangun kelas yang peduli adalah seorang guru
dapat mendemonstrasikan kepedulian melalui upaya untuk membantu seluruh siswa
belajar sampai potensi sepenuhnya. Guru dapat belajar sebanyak mungkin dari
kemampuan siswa dan hal-hal yang dapat memotivasi mereka untuk melakukan yang
terbaik. “ Guru yang efektif mengetahui
seluruh siswanya dengan baik “ ( Harris Interactive, 2001. ). Selain itu guru
juga dpat membuat kelas menjadi tempat yang hangat untuk para peserta didik,
orang tua / wali siswa.
4. Memiliki
Orientasi Jauh Lebih Luas
Guru yang memiliki orientasi jauh lebih luas adalah
guru yang inspiratif. Guru inspiratif tidak hanya terpaku pada kurikulum,
tetapi juga memiliki orientasi yang jauh lebih luas dalam mengembangkan potensi
dan potensi para peserta didik. Dunia memerlukan keduanya, seperti kita
memadukan validitas internal ( dijaga oleh kurikulum ) dan validitas eksternal
( yang dikuasai oleh guru inspiratif ) dalam penjelajahan ilmu pengetahuan.
Guru yang inspiratif tidak hanya menekankan validitas internal yang bertumpu
pada kurikulum, tetapi juga bagaimana konstektualisasinya dalam validitas
eksternal yang berupa beraneka sikap dan pandangan serta jiwa yang kukuh dalam
memandang dan menghadapi setiap persoalan dan kehidupan yang kompleks. Guru
yang inspiratif adalah guru yang mampu
melahirkan peserta didik yang tangguh dan siap mengahdapi aneka tantangan dan
perubahan yang hebat sekalipun.
D. Komponen Kinerja Profesional Guru
1. Gaya Mengajar
Menurut Donald
Medley gaya mengajar guru merujuk pada kemampuan guru untuk menciptakan iklim
kelas. Sementara ahli lain menggambarkan gaya mengajar itu sebagai (1) aspek
ekspresif mengajar, yang menyangkut karakteristik hubungan emosional antara
guru-siswa, seperti hangat atau dingin; dan (2) aspek instrumental mengajar,
yang menyangkut bagaimana guru memberikan tugas- tugas, mengelola belajar, dan
merancang aturan-aturan kelas ( Ornstein, 1990)
2.Kemampuan Berinteraksi Dengan Siswa
Kemampuan guru
berinteraksi dengan siswa dimanifestasikan melalui :
a. Komunikasi Verbal
Dalam
study klasik, interaksi antara guru, antara guru dan siswa dianalasis melalui
perilaku bahasa ( linguistic behavior ) guru dan siswa di dalam kelas. Kegiatan
di dalam kelas pada umumnya didominasi oleh interaksi ( verbal ) antara guru
dan siswa. Atentang komunikasrno Bellack
, dalam penelitiannya tentang komunikasi dalam mengajar di kelas,
mengklasifikasikan perilaku verbal ( verbal behaviors ) dasar, yang dinamai
juga dengan “moves” ke dalam empat jenis, yaitu sebagai berikut :
·
Structuring
moves yang terkait dengan interaksi permulaan antara guru dan siswa, seperti
mengenalkan tentang topic dari materi pelajaran yang akan dibahas atau
didiskusikan
·
Soliciting
moves yang dirancang untuk merangsang
respons verbal atau fisik. Seperti guru mengajukan pertanyaan tentang suatu
topic tertentu dalam rangka mendorong siswa untuk meresponnya.
·
Responding moves
yang terjadi setelah soliciting moves
·
Reacting moves
yang berfungsi untuk memodifikasi,
mengklasifikasi atau menilai ketiga “ moves “ atau tingkah laku di atas.
b.
Komunikasi Non – Verbal
Menurut
Miles Patterson, komunikasi atau perilaku nonverbal di dalam kelas terkait
dengan lima fungsi guru yaitu (1) providing information, atau mengelaborasi
pernyataan verbal (2) regulating interactions, seperti menuunjuk seseorang (3)
expressing intimacy or liking, seperti member senyuman atau menepuk bahu siswa
(4) exercising social control, memperkuat aturan kelas dengan mendekati atau
mengambil jarak (5) facilitating goals, menampilkan suatu ketrampilan yang
memerlukan aktivitas motorik atau gesture
Galloway
mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal guru dipandang sebagai perilaku yang
mendorong atau membatasi siswa. Ekspresi muka, gesture, dan gerakan badab guru
memberikan penaruh kepada partisipasi dan penampilan siswa di kelas.
3. Karakteristik Pribadi
Ryans
mengklasifikasikan karakteristik guru ke dalam 4 klster dimensi guru yaitu :
·
Kreatif : guru yang kreatif bersifat imajinatif , senang bereksperimen
dan orisinal; sedangkan yang tidak kreatif bersifat rutin, bersifat eksak dan
berhati-hati
·
Dinamis : guru
yang dinamis bersifat energetic dan extrovert, sedangkan yang tidak dinamis
bersifat pasif, menghindar dan menyerah
·
Teroganisasi :
guru bersifat sadar akan tujuan, pandai mencari pemecahan masalah; sedangkan yang
tidak terorganisasi bersifat kurang sadar akan tujuan, tidak memiliki kemampuan
mengontrol
·
Kehangatan :
guru yang memiliki kehangatan bersifat pandai bergaul, ramah, sabar sedangkan yang dingin bersifat tidak
bersahabat, sikap bermusuhan dan tidak sabar
Penutup
A.
Kesimpulan
1.
Hal-hal yang perlu diketahui oleh guruSD tidak hanya menguasai materi
melainkan juga harus mengetahui karakter peserta didiknya yang masih anak-anak
dan belum mandiri.Tugas seorang guru tidak hanya
mengajar tetapi harus mendampingi para siswanya menuju kesuksesan kedewasaan.
2.
Kriteriagurudalammengoptimalkanperkembanganpesertadidiksebagai berikut :
a.
Mengetahui Gaya Belajar Peserta
Didik
b.
Mampu Membangun Iklim
Pembelajaran yang Inspiratif
c.
Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
d.
Memiliki Orientasi Jauh Lebih Luas
3.
Komponenkinerjaguruprofesionaldapat dilakukan melalui :
a.
Gayamengajaryang sesuai dengan karakter peserta didik
b.
Kemampuanberinteraksidengansiswayang kooperatif dan menyenangkan bagi peserta didik.
B.
Saran
1.
Sebagai
tenaga professional yang bertugas mendidik dan mengarahkan siswa sehingga
tercetak para peserta yang unggul dalam segala bidang, maka guru harus mampu
menciptakan proses pembelajaran yang
efektif dan bersinergi antara pengajaran
dan pembelajaran.
2.
Sebagai
seorang guru SD maka ia harus sabar dan telaten untuk menghadapi pesrta didik
yang masih anak-anak
Daftar
Pustaka
Parkay,
Forest W dan Baverly Hardcastle S. 2011. Menjadi Seorang Guru. Jakarta:
PT.Index
Naim,
Ngainun. 2009. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yusuf,
L.N Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
PT.Rajawali Press
KataPengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyajikan makalah yang bertemakan Peran Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik usia SD dengan baik.
Makalah ini
membahas tentang hal-hal apa saja yang harus diketahui dan dilakukan oleh para
guru sehingga guru dapat menentukan langkah terbaik dalam mengoptimalkan
perkembangan peserta didik.
Kehadiran
makalah ini mudah-mudahan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
pengembangan wawasan pembaca, khususnya mahasiswa yang akan berjuang dalam
bidang pendidkan.
Kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam menyelesaikan makalah ini dari awal
sampai akhir.
Semarang, 15 April
2012
Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar……..………………………………………………… i
Daftar isi ………………………………………………………………
ii
Pendahuluan
Latar belakang ………………………………………………….
iii
Rumusan masalah ……..………………………………………. iv
Tujuan makalah
………………………………………………….. iv
Manfaat penulisan
…………………………………………………. iv
Pembahasan
Hal-hal yang perlu diketahui oleh
guru………………………… 1
Peran Guru dalam Proses Belajar
Mengajar….…….…………… 1
Kriteria Guru Dalam
Mengoptimalkan Perkembangan Peserta
Didik………………………………………………………………………..……… 4
Komponen Kinerja Profesional
Gur……………………………. 5
Penutup
Simpulan
……………………..………………………………………. 8
Saran ……………………………………………………………. 8
Daftar pustaka ……………………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Ada
beberapa julukan yang diberikan kepada guru salah satunya adalah pahlawan tanpa
tanda jasa. Julukan ini mengindikasikan betapa besarnya peran dan jasa guru
sehingga guru disebut sebagai pahlawan. Guru merupakan sosok penting yang cukup menentukan dalam
proses pembelajaran. Walaupun sekarang telah ada sumber belajar alternatif yang
lebih kaya, seperti buku, majalah, internet maupun sumber belajar lainnya, guru
tetap menjadi kunci untuk mengoptimalisasikan sumber-sumber belajar yang ada.
Dengan
tugas dan peran semacam ini, guru atau pendidik merupakan sosok yang seharusnya
mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh ilmunya tersebut
dalam proses pembelajaran dalam makna yang lebih luas, toleran, dan senantiasa
menjadikan siswanya memiliki kehidupan yang lebih baik. Secara prinsip mereka
yang disebut guru bukan hanya mereka yang memiliki kualifikasi guru secara
formal yang diperoleh melalui jenjang pendidikan, tetapi yang terpenting adalah
mereka yang mempunyai potensi keilmuwan tertentu dan dapat menjadikan orang
lain pandai dalam area kognitif, afektif dan psikomotor. Pandai kognitif
menjadikan siswa cerdas dalam aspek intelektualitasnya, pandai afektif menjadikan siswa mempunyai sikap
dan perilaku yang sopan dan pandai psikomotorik menjadikan siswa terampil dalam
melaksanakan aktivitas secara efektif dan efisien, serta tepat guna.
Untuk
memperoleh keberhasilan dalam pembelajaran yang mengarahkan dan mengoptimalkan
para peserta didik, guru hendaknya harus memiliki kompetensi profesionalitas
yang menunjang profesinya sebagai pendidik. Penyelidikan professional
memungkinkan guru memenuhi banyak tantangan yang tidak diduga yang merupakan
bagian dari mengajar di sekolah saat ini.
Di
sinilah letak pentingnya peranan seorang guru. Sehingga bukan hal yang terlalu
berlebihan jika ada penilaian bahwa berhasil atau tidaknya proses pendidikan
tergantung pada peranan guru. Walapaun peranannya sangat menentukan, namun
harus disadari bahwa guru bukan satu-satunya penentu keberhasilan atau
kegagalan pembelajaran. Keberhasilan atau kegagalan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang saling berkaitan satu sama lain. oleh karena itu, guru harus
menghindari sikap merasa sebagai pihak paling berjasa dan paling mementukan
keberhasilan pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang yang ada, penulis merumuskan beberapa permasalahan diantaranya :
1. Hal-hal
apa saja yang perlu diketahui oleh guru sehingga proses belajar mengajar lebih
efisien ?
2. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran ?
3. Kriteria
apa sajakah yang harus dimiliki guru dalam mengoptimalkan perkembangan peserta
didik ?
4. Apa
sajakah yang menjadi komponen kinerja professional guru yang dapat mendukung
dalam mengoptimalkan perkembangan
peserta didik ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Untuk
mengetahui peranan guru dalam proses pembelajaran
3. Untuk
mengetahui kriteria-kriteria guru yang mendukung proses pembelajaran untuk mengoptimalkan perkembangan peserta didik
4. Untuk
mengetahui komponen kinerja profesioanal guru yang mendukung agar tercapainya
pendidikan yang berkualitas dalam rangka mengoptimalkan perkembangan peserta
didik.
D.
Manfaat Makalah
Dengan penulisan makalah ini di harapkan guru dapat
mengetahui bagaimana menjadi seorang guru yang professional yang mampu
melaksanakan proses pembelajaran secara optimal, efektif dan efisien sehingga
proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara maksimal dan dapat mencetak peserta
didik yang unggul di segala aspek kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hal-hal
yang perlu diketahui oleh guru
Merumuskan
apa-apa yang perlu diketahui oleh guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Beberapa
guru yang handal, sangatlah kharismatik, sementara ada juga guru handal yang
menyebalkan, ada banyak guru yang efektif yang bersifat emosional, namun banyak
pula yang sabar.
Banyak guru efektif yang bersifat keras, namun banyak pula yang bersifat lembut
terhadap siswa. Jadi, para profesional dapat memiliki sifat yang beragam
meskipun mereka semua dianggap sebagai profesional
yang handal. Ada hal-hal yang berlaku umum yang harus dimiliki guru yang
diyakini dapat mempercepat proses belajar
mengajar.
Guru
yang efektif, harus memiliki tiga jenis pengetahuan agar mereka dapat mengajar
para siswanya dengan baik. Ketiga jenis
pengetahuan tersebut adalah :
1. Pengetahuan tentang pembelajar dan bagaimana
merekabelajar
dan berkembangdalam
konteks sosial.
2.
Pemahaman tentang mata pelajaran yang diajarkan dan keterampilan yang berkaitan
dengan tujuan sosial pendidikan.
3.
Pemahaman tentang pengajaran yang berkaitan dengan materi ajar dan siswa yang
diajar, sebagaimana yang diindikasikan dari hasil penilaian dan yang didukung
oleh suasana kelas yang produktif.
Sebagai
orang yang profesional, para guru memiliki komitmen untuk belajar apa yang
mereka perlu ketahui agar para siswa yang diajarkannya berhasil. Visi seorang
guru yang profesional harus menciptakan sinergi antara pengajaran dengan
pembelajaran siswa dan mensyaratkan agar guru dapat menunjukan hasil pembelajaran
siswa. Visi guru yang profesional juga mengharuskan guru benar-benar memahami
apa yang dimaksud dengan mendidik siswa di alam demokrasi, sehingga, sebagai
warga negara mereka dapat berpartisipasi penuh dalam bidang politik, sosial,
dan ekonomi.
B. Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar
1. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
“Guru yang bermutu memungkinkan siswanya
untuk tidak hanya dapat mencapai standar nilai akademik secara nasional, tetapi
juga mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang penting untuk belajar selama
hidup mereka.” (Elaine B. Johnson)
Mengajar sifatnya sangat kompleks, karena
melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktris secara bersamaan. Aspek
pedagogis menunjuk pada kenyataan bahwa mengajar di sekolah berlangsung dalam
suatu lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, guru harus mendampingi para
siswanya menuju kesuksesan belajar atau kedewasaan. Aspek Psikologis menunjuk pada kenyataan
bahwa para siswa yang belajar pada umumnya, memiliki taraf perkembangan yang
berbeda satu dengan lainnya, sehingga menuntut materi, metode, dan pendekatan
yang berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya. Demikian pula halnya
dengan kondisi para siswa, kompetensi, dan tujuan yang harus mereka capai juga
berbeda. Selainitu,
aspek psikologis menunjuk pada kenyataan bahwa proses belajar itu mengandung
variasi. Cara penangkapan siswa terhadap materi pembelajaran tidak sama. Cara
belajar juga beragam.
Menurut Imam Al-Ghazali, kewajiban yang
harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut :
- Harus menaruh
kasih sayang terhadap anak didik, dan memperlakukan mereka seperti perlakuan
anak sendiri. - Tidak mengharapkan
balas jasa atau ucapan terima kasih. Melaksanakan tugas mengajar bermaksud
untuk mencari keridhoan dan mendekatkan diri pada Tuhan. - Memberikan nasihat
pada anak didik pada setiap kesempatan. - Mencegah anak
didik dari suatu akhlak yang tidak baik. - Berbicara pada
anak didik sesuai dengan bahasa dan kemampuan mereka.
Dalam
kaitannya dengan proses pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dilakukan
oleh seorang guru agar mencapai hasil maksimal.
· Membuat
perencanaan pembelajaran
Adanya
perencanaan, membuat guru memiliki kerangka dasar dan orientasi yang lebih
konkrit dalam pencapaian tujuan. Perencanaan pembelajaran mencakup:
- Tujuan yang hendak
dicapai - Bahan pelajaran
yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan - Bagaimana proses
pembelajaran yang akan diciptakan untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien - Bagaimana
menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau mengukur tujuan
tercapai atau tidak.
· Melaksanakan
pembelajaran dengan baik
Pelaksaan
pembelajaranseharusnya mengacu kepada perencanaan, namun demikian, seringkali
perencanaan tidak dapat dilaksanakan scara maksimal. Guru yang baik, akan
selalu melaksanakan evaluasi mengenai bagaimana proses pemblajaran yang telah
dilakukan ; apakah sudah baik ataukah masih banyak kekurangan. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran
akan semakin bermutu.
- Memberikan
feedback (umpan balik)
Adanya
umpan balik berfungsi sebagai sarana untuk membantu memelihara minat dan
antusiasme siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan
melalui evaluasi. Bagi guru, bentuk umpan balik dpat dimodifikasi sedemikian
rupa secara kreatif sesuai dengan kondisi kelas yang diajarkannya.
- Melakukan
komunikasi pengetahuan
Maksudnya,
bagaimana guru melakukan transfer ataas pengetahuan yang dimiliki kepada
siswanya, dan melakukan komunikasi dengan baik. Pada tingkat yang minimal, guru
seharusnya menguasai secara utuh terhadap mata pelajaran yang diasuhnya. Guru
tidak memiliki pengetahuan yang memadai terhadap mata pelajaran yang diajarkan,
akan kehilangan kewibaan dimata para siswanya.
- Guru sebagai model
dalam bvidang study yang diajarkannya
Artinya,
guru merupakan suri teladan, contoh nyata, atau model yang dikehendaki oleh
mata pelajaran yang diajarkannya tersebut.
2.
Peranan Guru Dalam Proses Pembelajaran
Ada beberapa peranan guru dalam proses pembelajaran.
Pertama,
guru sebagai demonstrator.
Dengan
peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru hendaknya senantiasa
menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa
mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya. Dengan terus belajar, diharapkan
akan tercipta siswa yang unggul. Menurut The Liang Gie, karakteristik siswa
yang unggul ada tiga, yaitu gairah belajar yang mantap, semangat maju yang
menyaladalam menuntut ilmu dan kerajinanmengusahakan studi
sepanjang waktu ( The Liang Gie, 2002 )
Kedua,guru sebagai pengelola kelas
Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan dan
menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar
agar mencapai hasil belajar yang baik.
Ketiga,guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan
merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Sebagai mediator, guru menjadi perantara hubungan antar manusia. Dalam konteks
kepentingan ini, guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang
bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi.
Keempat,guru sebagai evaluator
Fungsi ini dimaksudkan agar guru mengetahui apakah
tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang
sudah diajarkan sudah cukup tepat. Dengan melakukan penilaian guru akan dapat
mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran
serta keefektifan metode mengajar.
C. Kriteria Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik
1. Mengetahui Gaya Belajar Peserta Didik
Siswa sangat beragam dalam hal gaya pembelajaran,yaitu
pendekatan pembelajaran yang paling baik bagi mereka. Perbedaan ini juga
kecenderungan gaya pembelajaran atau gaya kognitif. National task Force on
Learning Style and Brain Behavior menyatakan bahwa “ pola yang konsisten tentang perilaku dan kinerja yang digunakan
individu untuk melakukan pendekatan terhadapa pengalaman pendidikan. Ini adalah
gabungan dari perilaku kognitif, afektif dan psikologis karakteristik yang
berfungsi sebagai indicator yang relatif
tentang cara seorang pembelajar menerima, berinteraksi, dan merespon
lingkungan pembelajaran. “ ( dikutip dalam bennet, 1990, h.94 )
Beberapa orang lebih cepat memepelajari hal-hal yang
didengarnya, orang lain lebih cepat belajar ketika mereka melihat materi
tertulis. bebrapa membutuhksn banyak struktur; ada pula yang paling baik ketika
mandiri dan mengikuti keinginan sendiri. Beberapa membutuhkan kesunyian untuk
dapat berkonsentrasi; lainnya belajar dengan baik dalam lingkungan yang aktif
dan ramai. Pengetahuan tentang gaya belajar siswa membantu membuat pengajaran individual dan memotivasi
siswa.
2. Mampu Membangun Iklim Pembelajaran yang Inspiratif
Dalam usaha untuk menciptakan iklim pembelajaran yang
inspiratif, aspek paling utama yang
harus diperhatikan oleh guru adalah bagaimana guru mampu untuk menarik dan
mendorong minat siswa untuk senang dan menyukai pelajaran. Rasa senang terhadap
pelajaran akan menjadi modal penting dalam diri siswa untuk menekuni dan
menggeluti pelajaran secara lebih optimal. Siswa akan bergairah dan senantiasa
penuh semangat dalam belajar.Salah ssatu usaha penting yang dapat dilakukan
untuk membangkitkan semangat belajar adalah mendesain pembelajaran dalam
suasana yang menyenangkan.
3. Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
Kelas yang peduli akan menciptakan iklim kelas yang
positif yang membuat dinamika kelas yang kompleks sehingga Guru dan siswa
menjadi kelompok yang terpadu, produktif dan saling mendukung. Dalam upaya
untuk mengembvangkan kemampuan ini,
ingatlah semangat yang tulus akan kepedulian adalah inti dari pembelajaran yang
efektif. “ pedagogi yang peduli dapat menciptakan atau mengembalikan
kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk
ikut sertadalam kesempatan belajar yang positif dalam kelas. Pedagogi tersebut
juga dapat membantu membentuk landasan moral warga yang bertanggung jawab,
keanggotaan & kepemimpinan komunitas yang produktif, serta keterlibatan
seumur hidup dalam pembelajaran “ ( paul & Colluci, 2000, h. 45 )
Cara membangun kelas yang peduli adalah seorang guru
dapat mendemonstrasikan kepedulian melalui upaya untuk membantu seluruh siswa
belajar sampai potensi sepenuhnya. Guru dapat belajar sebanyak mungkin dari
kemampuan siswa dan hal-hal yang dapat memotivasi mereka untuk melakukan yang
terbaik. “ Guru yang efektif mengetahui
seluruh siswanya dengan baik “ ( Harris Interactive, 2001. ). Selain itu guru
juga dpat membuat kelas menjadi tempat yang hangat untuk para peserta didik,
orang tua / wali siswa.
4. Memiliki
Orientasi Jauh Lebih Luas
Guru yang memiliki orientasi jauh lebih luas adalah
guru yang inspiratif. Guru inspiratif tidak hanya terpaku pada kurikulum,
tetapi juga memiliki orientasi yang jauh lebih luas dalam mengembangkan potensi
dan potensi para peserta didik. Dunia memerlukan keduanya, seperti kita
memadukan validitas internal ( dijaga oleh kurikulum ) dan validitas eksternal
( yang dikuasai oleh guru inspiratif ) dalam penjelajahan ilmu pengetahuan.
Guru yang inspiratif tidak hanya menekankan validitas internal yang bertumpu
pada kurikulum, tetapi juga bagaimana konstektualisasinya dalam validitas
eksternal yang berupa beraneka sikap dan pandangan serta jiwa yang kukuh dalam
memandang dan menghadapi setiap persoalan dan kehidupan yang kompleks. Guru
yang inspiratif adalah guru yang mampu
melahirkan peserta didik yang tangguh dan siap mengahdapi aneka tantangan dan
perubahan yang hebat sekalipun.
D. Komponen Kinerja Profesional Guru
1. Gaya Mengajar
Menurut Donald
Medley gaya mengajar guru merujuk pada kemampuan guru untuk menciptakan iklim
kelas. Sementara ahli lain menggambarkan gaya mengajar itu sebagai (1) aspek
ekspresif mengajar, yang menyangkut karakteristik hubungan emosional antara
guru-siswa, seperti hangat atau dingin; dan (2) aspek instrumental mengajar,
yang menyangkut bagaimana guru memberikan tugas- tugas, mengelola belajar, dan
merancang aturan-aturan kelas ( Ornstein, 1990)
2.Kemampuan Berinteraksi Dengan Siswa
Kemampuan guru
berinteraksi dengan siswa dimanifestasikan melalui :
a. Komunikasi Verbal
Dalam
study klasik, interaksi antara guru, antara guru dan siswa dianalasis melalui
perilaku bahasa ( linguistic behavior ) guru dan siswa di dalam kelas. Kegiatan
di dalam kelas pada umumnya didominasi oleh interaksi ( verbal ) antara guru
dan siswa. Atentang komunikasrno Bellack
, dalam penelitiannya tentang komunikasi dalam mengajar di kelas,
mengklasifikasikan perilaku verbal ( verbal behaviors ) dasar, yang dinamai
juga dengan “moves” ke dalam empat jenis, yaitu sebagai berikut :
·
Structuring
moves yang terkait dengan interaksi permulaan antara guru dan siswa, seperti
mengenalkan tentang topic dari materi pelajaran yang akan dibahas atau
didiskusikan
·
Soliciting
moves yang dirancang untuk merangsang
respons verbal atau fisik. Seperti guru mengajukan pertanyaan tentang suatu
topic tertentu dalam rangka mendorong siswa untuk meresponnya.
·
Responding moves
yang terjadi setelah soliciting moves
·
Reacting moves
yang berfungsi untuk memodifikasi,
mengklasifikasi atau menilai ketiga “ moves “ atau tingkah laku di atas.
b.
Komunikasi Non – Verbal
Menurut
Miles Patterson, komunikasi atau perilaku nonverbal di dalam kelas terkait
dengan lima fungsi guru yaitu (1) providing information, atau mengelaborasi
pernyataan verbal (2) regulating interactions, seperti menuunjuk seseorang (3)
expressing intimacy or liking, seperti member senyuman atau menepuk bahu siswa
(4) exercising social control, memperkuat aturan kelas dengan mendekati atau
mengambil jarak (5) facilitating goals, menampilkan suatu ketrampilan yang
memerlukan aktivitas motorik atau gesture
Galloway
mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal guru dipandang sebagai perilaku yang
mendorong atau membatasi siswa. Ekspresi muka, gesture, dan gerakan badab guru
memberikan penaruh kepada partisipasi dan penampilan siswa di kelas.
3. Karakteristik Pribadi
Ryans
mengklasifikasikan karakteristik guru ke dalam 4 klster dimensi guru yaitu :
·
Kreatif : guru yang kreatif bersifat imajinatif , senang bereksperimen
dan orisinal; sedangkan yang tidak kreatif bersifat rutin, bersifat eksak dan
berhati-hati
·
Dinamis : guru
yang dinamis bersifat energetic dan extrovert, sedangkan yang tidak dinamis
bersifat pasif, menghindar dan menyerah
·
Teroganisasi :
guru bersifat sadar akan tujuan, pandai mencari pemecahan masalah; sedangkan yang
tidak terorganisasi bersifat kurang sadar akan tujuan, tidak memiliki kemampuan
mengontrol
·
Kehangatan :
guru yang memiliki kehangatan bersifat pandai bergaul, ramah, sabar sedangkan yang dingin bersifat tidak
bersahabat, sikap bermusuhan dan tidak sabar
Penutup
A.
Kesimpulan
1.
Hal-hal yang perlu diketahui oleh guruSD tidak hanya menguasai materi
melainkan juga harus mengetahui karakter peserta didiknya yang masih anak-anak
dan belum mandiri.Tugas seorang guru tidak hanya
mengajar tetapi harus mendampingi para siswanya menuju kesuksesan kedewasaan.
2.
Kriteriagurudalammengoptimalkanperkembanganpesertadidiksebagai berikut :
a.
Mengetahui Gaya Belajar Peserta
Didik
b.
Mampu Membangun Iklim
Pembelajaran yang Inspiratif
c.
Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
d.
Memiliki Orientasi Jauh Lebih Luas
3.
Komponenkinerjaguruprofesionaldapat dilakukan melalui :
a.
Gayamengajaryang sesuai dengan karakter peserta didik
b.
Kemampuanberinteraksidengansiswayang kooperatif dan menyenangkan bagi peserta didik.
B.
Saran
1.
Sebagai
tenaga professional yang bertugas mendidik dan mengarahkan siswa sehingga
tercetak para peserta yang unggul dalam segala bidang, maka guru harus mampu
menciptakan proses pembelajaran yang
efektif dan bersinergi antara pengajaran
dan pembelajaran.
2.
Sebagai
seorang guru SD maka ia harus sabar dan telaten untuk menghadapi pesrta didik
yang masih anak-anak
Daftar
Pustaka
Parkay,
Forest W dan Baverly Hardcastle S. 2011. Menjadi Seorang Guru. Jakarta:
PT.Index
Naim,
Ngainun. 2009. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yusuf,
L.N Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
PT.Rajawali Press
KataPengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyajikan makalah yang bertemakan Peran Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik usia SD dengan baik.
Makalah ini
membahas tentang hal-hal apa saja yang harus diketahui dan dilakukan oleh para
guru sehingga guru dapat menentukan langkah terbaik dalam mengoptimalkan
perkembangan peserta didik.
Kehadiran
makalah ini mudah-mudahan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
pengembangan wawasan pembaca, khususnya mahasiswa yang akan berjuang dalam
bidang pendidkan.
Kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam menyelesaikan makalah ini dari awal
sampai akhir.
Semarang, 15 April
2012
Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar……..………………………………………………… i
Daftar isi ………………………………………………………………
ii
Pendahuluan
Latar belakang ………………………………………………….
iii
Rumusan masalah ……..………………………………………. iv
Tujuan makalah
………………………………………………….. iv
Manfaat penulisan
…………………………………………………. iv
Pembahasan
Hal-hal yang perlu diketahui oleh
guru………………………… 1
Peran Guru dalam Proses Belajar
Mengajar….…….…………… 1
Kriteria Guru Dalam
Mengoptimalkan Perkembangan Peserta
Didik………………………………………………………………………..……… 4
Komponen Kinerja Profesional
Gur……………………………. 5
Penutup
Simpulan
……………………..………………………………………. 8
Saran ……………………………………………………………. 8
Daftar pustaka ……………………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Ada
beberapa julukan yang diberikan kepada guru salah satunya adalah pahlawan tanpa
tanda jasa. Julukan ini mengindikasikan betapa besarnya peran dan jasa guru
sehingga guru disebut sebagai pahlawan. Guru merupakan sosok penting yang cukup menentukan dalam
proses pembelajaran. Walaupun sekarang telah ada sumber belajar alternatif yang
lebih kaya, seperti buku, majalah, internet maupun sumber belajar lainnya, guru
tetap menjadi kunci untuk mengoptimalisasikan sumber-sumber belajar yang ada.
Dengan
tugas dan peran semacam ini, guru atau pendidik merupakan sosok yang seharusnya
mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh ilmunya tersebut
dalam proses pembelajaran dalam makna yang lebih luas, toleran, dan senantiasa
menjadikan siswanya memiliki kehidupan yang lebih baik. Secara prinsip mereka
yang disebut guru bukan hanya mereka yang memiliki kualifikasi guru secara
formal yang diperoleh melalui jenjang pendidikan, tetapi yang terpenting adalah
mereka yang mempunyai potensi keilmuwan tertentu dan dapat menjadikan orang
lain pandai dalam area kognitif, afektif dan psikomotor. Pandai kognitif
menjadikan siswa cerdas dalam aspek intelektualitasnya, pandai afektif menjadikan siswa mempunyai sikap
dan perilaku yang sopan dan pandai psikomotorik menjadikan siswa terampil dalam
melaksanakan aktivitas secara efektif dan efisien, serta tepat guna.
Untuk
memperoleh keberhasilan dalam pembelajaran yang mengarahkan dan mengoptimalkan
para peserta didik, guru hendaknya harus memiliki kompetensi profesionalitas
yang menunjang profesinya sebagai pendidik. Penyelidikan professional
memungkinkan guru memenuhi banyak tantangan yang tidak diduga yang merupakan
bagian dari mengajar di sekolah saat ini.
Di
sinilah letak pentingnya peranan seorang guru. Sehingga bukan hal yang terlalu
berlebihan jika ada penilaian bahwa berhasil atau tidaknya proses pendidikan
tergantung pada peranan guru. Walapaun peranannya sangat menentukan, namun
harus disadari bahwa guru bukan satu-satunya penentu keberhasilan atau
kegagalan pembelajaran. Keberhasilan atau kegagalan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang saling berkaitan satu sama lain. oleh karena itu, guru harus
menghindari sikap merasa sebagai pihak paling berjasa dan paling mementukan
keberhasilan pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang yang ada, penulis merumuskan beberapa permasalahan diantaranya :
1. Hal-hal
apa saja yang perlu diketahui oleh guru sehingga proses belajar mengajar lebih
efisien ?
2. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran ?
3. Kriteria
apa sajakah yang harus dimiliki guru dalam mengoptimalkan perkembangan peserta
didik ?
4. Apa
sajakah yang menjadi komponen kinerja professional guru yang dapat mendukung
dalam mengoptimalkan perkembangan
peserta didik ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Untuk
mengetahui peranan guru dalam proses pembelajaran
3. Untuk
mengetahui kriteria-kriteria guru yang mendukung proses pembelajaran untuk mengoptimalkan perkembangan peserta didik
4. Untuk
mengetahui komponen kinerja profesioanal guru yang mendukung agar tercapainya
pendidikan yang berkualitas dalam rangka mengoptimalkan perkembangan peserta
didik.
D.
Manfaat Makalah
Dengan penulisan makalah ini di harapkan guru dapat
mengetahui bagaimana menjadi seorang guru yang professional yang mampu
melaksanakan proses pembelajaran secara optimal, efektif dan efisien sehingga
proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara maksimal dan dapat mencetak peserta
didik yang unggul di segala aspek kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hal-hal
yang perlu diketahui oleh guru
Merumuskan
apa-apa yang perlu diketahui oleh guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Beberapa
guru yang handal, sangatlah kharismatik, sementara ada juga guru handal yang
menyebalkan, ada banyak guru yang efektif yang bersifat emosional, namun banyak
pula yang sabar.
Banyak guru efektif yang bersifat keras, namun banyak pula yang bersifat lembut
terhadap siswa. Jadi, para profesional dapat memiliki sifat yang beragam
meskipun mereka semua dianggap sebagai profesional
yang handal. Ada hal-hal yang berlaku umum yang harus dimiliki guru yang
diyakini dapat mempercepat proses belajar
mengajar.
Guru
yang efektif, harus memiliki tiga jenis pengetahuan agar mereka dapat mengajar
para siswanya dengan baik. Ketiga jenis
pengetahuan tersebut adalah :
1. Pengetahuan tentang pembelajar dan bagaimana
merekabelajar
dan berkembangdalam
konteks sosial.
2.
Pemahaman tentang mata pelajaran yang diajarkan dan keterampilan yang berkaitan
dengan tujuan sosial pendidikan.
3.
Pemahaman tentang pengajaran yang berkaitan dengan materi ajar dan siswa yang
diajar, sebagaimana yang diindikasikan dari hasil penilaian dan yang didukung
oleh suasana kelas yang produktif.
Sebagai
orang yang profesional, para guru memiliki komitmen untuk belajar apa yang
mereka perlu ketahui agar para siswa yang diajarkannya berhasil. Visi seorang
guru yang profesional harus menciptakan sinergi antara pengajaran dengan
pembelajaran siswa dan mensyaratkan agar guru dapat menunjukan hasil pembelajaran
siswa. Visi guru yang profesional juga mengharuskan guru benar-benar memahami
apa yang dimaksud dengan mendidik siswa di alam demokrasi, sehingga, sebagai
warga negara mereka dapat berpartisipasi penuh dalam bidang politik, sosial,
dan ekonomi.
B. Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar
1. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
“Guru yang bermutu memungkinkan siswanya
untuk tidak hanya dapat mencapai standar nilai akademik secara nasional, tetapi
juga mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang penting untuk belajar selama
hidup mereka.” (Elaine B. Johnson)
Mengajar sifatnya sangat kompleks, karena
melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktris secara bersamaan. Aspek
pedagogis menunjuk pada kenyataan bahwa mengajar di sekolah berlangsung dalam
suatu lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, guru harus mendampingi para
siswanya menuju kesuksesan belajar atau kedewasaan. Aspek Psikologis menunjuk pada kenyataan
bahwa para siswa yang belajar pada umumnya, memiliki taraf perkembangan yang
berbeda satu dengan lainnya, sehingga menuntut materi, metode, dan pendekatan
yang berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya. Demikian pula halnya
dengan kondisi para siswa, kompetensi, dan tujuan yang harus mereka capai juga
berbeda. Selainitu,
aspek psikologis menunjuk pada kenyataan bahwa proses belajar itu mengandung
variasi. Cara penangkapan siswa terhadap materi pembelajaran tidak sama. Cara
belajar juga beragam.
Menurut Imam Al-Ghazali, kewajiban yang
harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut :
- Harus menaruh
kasih sayang terhadap anak didik, dan memperlakukan mereka seperti perlakuan
anak sendiri. - Tidak mengharapkan
balas jasa atau ucapan terima kasih. Melaksanakan tugas mengajar bermaksud
untuk mencari keridhoan dan mendekatkan diri pada Tuhan. - Memberikan nasihat
pada anak didik pada setiap kesempatan. - Mencegah anak
didik dari suatu akhlak yang tidak baik. - Berbicara pada
anak didik sesuai dengan bahasa dan kemampuan mereka.
Dalam
kaitannya dengan proses pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dilakukan
oleh seorang guru agar mencapai hasil maksimal.
· Membuat
perencanaan pembelajaran
Adanya
perencanaan, membuat guru memiliki kerangka dasar dan orientasi yang lebih
konkrit dalam pencapaian tujuan. Perencanaan pembelajaran mencakup:
- Tujuan yang hendak
dicapai - Bahan pelajaran
yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan - Bagaimana proses
pembelajaran yang akan diciptakan untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien - Bagaimana
menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau mengukur tujuan
tercapai atau tidak.
· Melaksanakan
pembelajaran dengan baik
Pelaksaan
pembelajaranseharusnya mengacu kepada perencanaan, namun demikian, seringkali
perencanaan tidak dapat dilaksanakan scara maksimal. Guru yang baik, akan
selalu melaksanakan evaluasi mengenai bagaimana proses pemblajaran yang telah
dilakukan ; apakah sudah baik ataukah masih banyak kekurangan. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran
akan semakin bermutu.
- Memberikan
feedback (umpan balik)
Adanya
umpan balik berfungsi sebagai sarana untuk membantu memelihara minat dan
antusiasme siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan
melalui evaluasi. Bagi guru, bentuk umpan balik dpat dimodifikasi sedemikian
rupa secara kreatif sesuai dengan kondisi kelas yang diajarkannya.
- Melakukan
komunikasi pengetahuan
Maksudnya,
bagaimana guru melakukan transfer ataas pengetahuan yang dimiliki kepada
siswanya, dan melakukan komunikasi dengan baik. Pada tingkat yang minimal, guru
seharusnya menguasai secara utuh terhadap mata pelajaran yang diasuhnya. Guru
tidak memiliki pengetahuan yang memadai terhadap mata pelajaran yang diajarkan,
akan kehilangan kewibaan dimata para siswanya.
- Guru sebagai model
dalam bvidang study yang diajarkannya
Artinya,
guru merupakan suri teladan, contoh nyata, atau model yang dikehendaki oleh
mata pelajaran yang diajarkannya tersebut.
2.
Peranan Guru Dalam Proses Pembelajaran
Ada beberapa peranan guru dalam proses pembelajaran.
Pertama,
guru sebagai demonstrator.
Dengan
peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru hendaknya senantiasa
menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa
mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya. Dengan terus belajar, diharapkan
akan tercipta siswa yang unggul. Menurut The Liang Gie, karakteristik siswa
yang unggul ada tiga, yaitu gairah belajar yang mantap, semangat maju yang
menyaladalam menuntut ilmu dan kerajinanmengusahakan studi
sepanjang waktu ( The Liang Gie, 2002 )
Kedua,guru sebagai pengelola kelas
Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan dan
menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar
agar mencapai hasil belajar yang baik.
Ketiga,guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan
merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Sebagai mediator, guru menjadi perantara hubungan antar manusia. Dalam konteks
kepentingan ini, guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang
bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi.
Keempat,guru sebagai evaluator
Fungsi ini dimaksudkan agar guru mengetahui apakah
tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang
sudah diajarkan sudah cukup tepat. Dengan melakukan penilaian guru akan dapat
mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran
serta keefektifan metode mengajar.
C. Kriteria Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik
1. Mengetahui Gaya Belajar Peserta Didik
Siswa sangat beragam dalam hal gaya pembelajaran,yaitu
pendekatan pembelajaran yang paling baik bagi mereka. Perbedaan ini juga
kecenderungan gaya pembelajaran atau gaya kognitif. National task Force on
Learning Style and Brain Behavior menyatakan bahwa “ pola yang konsisten tentang perilaku dan kinerja yang digunakan
individu untuk melakukan pendekatan terhadapa pengalaman pendidikan. Ini adalah
gabungan dari perilaku kognitif, afektif dan psikologis karakteristik yang
berfungsi sebagai indicator yang relatif
tentang cara seorang pembelajar menerima, berinteraksi, dan merespon
lingkungan pembelajaran. “ ( dikutip dalam bennet, 1990, h.94 )
Beberapa orang lebih cepat memepelajari hal-hal yang
didengarnya, orang lain lebih cepat belajar ketika mereka melihat materi
tertulis. bebrapa membutuhksn banyak struktur; ada pula yang paling baik ketika
mandiri dan mengikuti keinginan sendiri. Beberapa membutuhkan kesunyian untuk
dapat berkonsentrasi; lainnya belajar dengan baik dalam lingkungan yang aktif
dan ramai. Pengetahuan tentang gaya belajar siswa membantu membuat pengajaran individual dan memotivasi
siswa.
2. Mampu Membangun Iklim Pembelajaran yang Inspiratif
Dalam usaha untuk menciptakan iklim pembelajaran yang
inspiratif, aspek paling utama yang
harus diperhatikan oleh guru adalah bagaimana guru mampu untuk menarik dan
mendorong minat siswa untuk senang dan menyukai pelajaran. Rasa senang terhadap
pelajaran akan menjadi modal penting dalam diri siswa untuk menekuni dan
menggeluti pelajaran secara lebih optimal. Siswa akan bergairah dan senantiasa
penuh semangat dalam belajar.Salah ssatu usaha penting yang dapat dilakukan
untuk membangkitkan semangat belajar adalah mendesain pembelajaran dalam
suasana yang menyenangkan.
3. Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
Kelas yang peduli akan menciptakan iklim kelas yang
positif yang membuat dinamika kelas yang kompleks sehingga Guru dan siswa
menjadi kelompok yang terpadu, produktif dan saling mendukung. Dalam upaya
untuk mengembvangkan kemampuan ini,
ingatlah semangat yang tulus akan kepedulian adalah inti dari pembelajaran yang
efektif. “ pedagogi yang peduli dapat menciptakan atau mengembalikan
kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk
ikut sertadalam kesempatan belajar yang positif dalam kelas. Pedagogi tersebut
juga dapat membantu membentuk landasan moral warga yang bertanggung jawab,
keanggotaan & kepemimpinan komunitas yang produktif, serta keterlibatan
seumur hidup dalam pembelajaran “ ( paul & Colluci, 2000, h. 45 )
Cara membangun kelas yang peduli adalah seorang guru
dapat mendemonstrasikan kepedulian melalui upaya untuk membantu seluruh siswa
belajar sampai potensi sepenuhnya. Guru dapat belajar sebanyak mungkin dari
kemampuan siswa dan hal-hal yang dapat memotivasi mereka untuk melakukan yang
terbaik. “ Guru yang efektif mengetahui
seluruh siswanya dengan baik “ ( Harris Interactive, 2001. ). Selain itu guru
juga dpat membuat kelas menjadi tempat yang hangat untuk para peserta didik,
orang tua / wali siswa.
4. Memiliki
Orientasi Jauh Lebih Luas
Guru yang memiliki orientasi jauh lebih luas adalah
guru yang inspiratif. Guru inspiratif tidak hanya terpaku pada kurikulum,
tetapi juga memiliki orientasi yang jauh lebih luas dalam mengembangkan potensi
dan potensi para peserta didik. Dunia memerlukan keduanya, seperti kita
memadukan validitas internal ( dijaga oleh kurikulum ) dan validitas eksternal
( yang dikuasai oleh guru inspiratif ) dalam penjelajahan ilmu pengetahuan.
Guru yang inspiratif tidak hanya menekankan validitas internal yang bertumpu
pada kurikulum, tetapi juga bagaimana konstektualisasinya dalam validitas
eksternal yang berupa beraneka sikap dan pandangan serta jiwa yang kukuh dalam
memandang dan menghadapi setiap persoalan dan kehidupan yang kompleks. Guru
yang inspiratif adalah guru yang mampu
melahirkan peserta didik yang tangguh dan siap mengahdapi aneka tantangan dan
perubahan yang hebat sekalipun.
D. Komponen Kinerja Profesional Guru
1. Gaya Mengajar
Menurut Donald
Medley gaya mengajar guru merujuk pada kemampuan guru untuk menciptakan iklim
kelas. Sementara ahli lain menggambarkan gaya mengajar itu sebagai (1) aspek
ekspresif mengajar, yang menyangkut karakteristik hubungan emosional antara
guru-siswa, seperti hangat atau dingin; dan (2) aspek instrumental mengajar,
yang menyangkut bagaimana guru memberikan tugas- tugas, mengelola belajar, dan
merancang aturan-aturan kelas ( Ornstein, 1990)
2.Kemampuan Berinteraksi Dengan Siswa
Kemampuan guru
berinteraksi dengan siswa dimanifestasikan melalui :
a. Komunikasi Verbal
Dalam
study klasik, interaksi antara guru, antara guru dan siswa dianalasis melalui
perilaku bahasa ( linguistic behavior ) guru dan siswa di dalam kelas. Kegiatan
di dalam kelas pada umumnya didominasi oleh interaksi ( verbal ) antara guru
dan siswa. Atentang komunikasrno Bellack
, dalam penelitiannya tentang komunikasi dalam mengajar di kelas,
mengklasifikasikan perilaku verbal ( verbal behaviors ) dasar, yang dinamai
juga dengan “moves” ke dalam empat jenis, yaitu sebagai berikut :
·
Structuring
moves yang terkait dengan interaksi permulaan antara guru dan siswa, seperti
mengenalkan tentang topic dari materi pelajaran yang akan dibahas atau
didiskusikan
·
Soliciting
moves yang dirancang untuk merangsang
respons verbal atau fisik. Seperti guru mengajukan pertanyaan tentang suatu
topic tertentu dalam rangka mendorong siswa untuk meresponnya.
·
Responding moves
yang terjadi setelah soliciting moves
·
Reacting moves
yang berfungsi untuk memodifikasi,
mengklasifikasi atau menilai ketiga “ moves “ atau tingkah laku di atas.
b.
Komunikasi Non – Verbal
Menurut
Miles Patterson, komunikasi atau perilaku nonverbal di dalam kelas terkait
dengan lima fungsi guru yaitu (1) providing information, atau mengelaborasi
pernyataan verbal (2) regulating interactions, seperti menuunjuk seseorang (3)
expressing intimacy or liking, seperti member senyuman atau menepuk bahu siswa
(4) exercising social control, memperkuat aturan kelas dengan mendekati atau
mengambil jarak (5) facilitating goals, menampilkan suatu ketrampilan yang
memerlukan aktivitas motorik atau gesture
Galloway
mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal guru dipandang sebagai perilaku yang
mendorong atau membatasi siswa. Ekspresi muka, gesture, dan gerakan badab guru
memberikan penaruh kepada partisipasi dan penampilan siswa di kelas.
3. Karakteristik Pribadi
Ryans
mengklasifikasikan karakteristik guru ke dalam 4 klster dimensi guru yaitu :
·
Kreatif : guru yang kreatif bersifat imajinatif , senang bereksperimen
dan orisinal; sedangkan yang tidak kreatif bersifat rutin, bersifat eksak dan
berhati-hati
·
Dinamis : guru
yang dinamis bersifat energetic dan extrovert, sedangkan yang tidak dinamis
bersifat pasif, menghindar dan menyerah
·
Teroganisasi :
guru bersifat sadar akan tujuan, pandai mencari pemecahan masalah; sedangkan yang
tidak terorganisasi bersifat kurang sadar akan tujuan, tidak memiliki kemampuan
mengontrol
·
Kehangatan :
guru yang memiliki kehangatan bersifat pandai bergaul, ramah, sabar sedangkan yang dingin bersifat tidak
bersahabat, sikap bermusuhan dan tidak sabar
Penutup
A.
Kesimpulan
1.
Hal-hal yang perlu diketahui oleh guruSD tidak hanya menguasai materi
melainkan juga harus mengetahui karakter peserta didiknya yang masih anak-anak
dan belum mandiri.Tugas seorang guru tidak hanya
mengajar tetapi harus mendampingi para siswanya menuju kesuksesan kedewasaan.
2.
Kriteriagurudalammengoptimalkanperkembanganpesertadidiksebagai berikut :
a.
Mengetahui Gaya Belajar Peserta
Didik
b.
Mampu Membangun Iklim
Pembelajaran yang Inspiratif
c.
Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
d.
Memiliki Orientasi Jauh Lebih Luas
3.
Komponenkinerjaguruprofesionaldapat dilakukan melalui :
a.
Gayamengajaryang sesuai dengan karakter peserta didik
b.
Kemampuanberinteraksidengansiswayang kooperatif dan menyenangkan bagi peserta didik.
B.
Saran
1.
Sebagai
tenaga professional yang bertugas mendidik dan mengarahkan siswa sehingga
tercetak para peserta yang unggul dalam segala bidang, maka guru harus mampu
menciptakan proses pembelajaran yang
efektif dan bersinergi antara pengajaran
dan pembelajaran.
2.
Sebagai
seorang guru SD maka ia harus sabar dan telaten untuk menghadapi pesrta didik
yang masih anak-anak
Daftar
Pustaka
Parkay,
Forest W dan Baverly Hardcastle S. 2011. Menjadi Seorang Guru. Jakarta:
PT.Index
Naim,
Ngainun. 2009. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yusuf,
L.N Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
PT.Rajawali Press
KataPengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyajikan makalah yang bertemakan Peran Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik usia SD dengan baik.
Makalah ini
membahas tentang hal-hal apa saja yang harus diketahui dan dilakukan oleh para
guru sehingga guru dapat menentukan langkah terbaik dalam mengoptimalkan
perkembangan peserta didik.
Kehadiran
makalah ini mudah-mudahan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
pengembangan wawasan pembaca, khususnya mahasiswa yang akan berjuang dalam
bidang pendidkan.
Kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam menyelesaikan makalah ini dari awal
sampai akhir.
Semarang, 15 April
2012
Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar……..………………………………………………… i
Daftar isi ………………………………………………………………
ii
Pendahuluan
Latar belakang ………………………………………………….
iii
Rumusan masalah ……..………………………………………. iv
Tujuan makalah
………………………………………………….. iv
Manfaat penulisan
…………………………………………………. iv
Pembahasan
Hal-hal yang perlu diketahui oleh
guru………………………… 1
Peran Guru dalam Proses Belajar
Mengajar….…….…………… 1
Kriteria Guru Dalam
Mengoptimalkan Perkembangan Peserta
Didik………………………………………………………………………..……… 4
Komponen Kinerja Profesional
Gur……………………………. 5
Penutup
Simpulan
……………………..………………………………………. 8
Saran ……………………………………………………………. 8
Daftar pustaka ……………………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Ada
beberapa julukan yang diberikan kepada guru salah satunya adalah pahlawan tanpa
tanda jasa. Julukan ini mengindikasikan betapa besarnya peran dan jasa guru
sehingga guru disebut sebagai pahlawan. Guru merupakan sosok penting yang cukup menentukan dalam
proses pembelajaran. Walaupun sekarang telah ada sumber belajar alternatif yang
lebih kaya, seperti buku, majalah, internet maupun sumber belajar lainnya, guru
tetap menjadi kunci untuk mengoptimalisasikan sumber-sumber belajar yang ada.
Dengan
tugas dan peran semacam ini, guru atau pendidik merupakan sosok yang seharusnya
mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh ilmunya tersebut
dalam proses pembelajaran dalam makna yang lebih luas, toleran, dan senantiasa
menjadikan siswanya memiliki kehidupan yang lebih baik. Secara prinsip mereka
yang disebut guru bukan hanya mereka yang memiliki kualifikasi guru secara
formal yang diperoleh melalui jenjang pendidikan, tetapi yang terpenting adalah
mereka yang mempunyai potensi keilmuwan tertentu dan dapat menjadikan orang
lain pandai dalam area kognitif, afektif dan psikomotor. Pandai kognitif
menjadikan siswa cerdas dalam aspek intelektualitasnya, pandai afektif menjadikan siswa mempunyai sikap
dan perilaku yang sopan dan pandai psikomotorik menjadikan siswa terampil dalam
melaksanakan aktivitas secara efektif dan efisien, serta tepat guna.
Untuk
memperoleh keberhasilan dalam pembelajaran yang mengarahkan dan mengoptimalkan
para peserta didik, guru hendaknya harus memiliki kompetensi profesionalitas
yang menunjang profesinya sebagai pendidik. Penyelidikan professional
memungkinkan guru memenuhi banyak tantangan yang tidak diduga yang merupakan
bagian dari mengajar di sekolah saat ini.
Di
sinilah letak pentingnya peranan seorang guru. Sehingga bukan hal yang terlalu
berlebihan jika ada penilaian bahwa berhasil atau tidaknya proses pendidikan
tergantung pada peranan guru. Walapaun peranannya sangat menentukan, namun
harus disadari bahwa guru bukan satu-satunya penentu keberhasilan atau
kegagalan pembelajaran. Keberhasilan atau kegagalan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang saling berkaitan satu sama lain. oleh karena itu, guru harus
menghindari sikap merasa sebagai pihak paling berjasa dan paling mementukan
keberhasilan pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang yang ada, penulis merumuskan beberapa permasalahan diantaranya :
1. Hal-hal
apa saja yang perlu diketahui oleh guru sehingga proses belajar mengajar lebih
efisien ?
2. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran ?
3. Kriteria
apa sajakah yang harus dimiliki guru dalam mengoptimalkan perkembangan peserta
didik ?
4. Apa
sajakah yang menjadi komponen kinerja professional guru yang dapat mendukung
dalam mengoptimalkan perkembangan
peserta didik ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Untuk
mengetahui peranan guru dalam proses pembelajaran
3. Untuk
mengetahui kriteria-kriteria guru yang mendukung proses pembelajaran untuk mengoptimalkan perkembangan peserta didik
4. Untuk
mengetahui komponen kinerja profesioanal guru yang mendukung agar tercapainya
pendidikan yang berkualitas dalam rangka mengoptimalkan perkembangan peserta
didik.
D.
Manfaat Makalah
Dengan penulisan makalah ini di harapkan guru dapat
mengetahui bagaimana menjadi seorang guru yang professional yang mampu
melaksanakan proses pembelajaran secara optimal, efektif dan efisien sehingga
proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara maksimal dan dapat mencetak peserta
didik yang unggul di segala aspek kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hal-hal
yang perlu diketahui oleh guru
Merumuskan
apa-apa yang perlu diketahui oleh guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Beberapa
guru yang handal, sangatlah kharismatik, sementara ada juga guru handal yang
menyebalkan, ada banyak guru yang efektif yang bersifat emosional, namun banyak
pula yang sabar.
Banyak guru efektif yang bersifat keras, namun banyak pula yang bersifat lembut
terhadap siswa. Jadi, para profesional dapat memiliki sifat yang beragam
meskipun mereka semua dianggap sebagai profesional
yang handal. Ada hal-hal yang berlaku umum yang harus dimiliki guru yang
diyakini dapat mempercepat proses belajar
mengajar.
Guru
yang efektif, harus memiliki tiga jenis pengetahuan agar mereka dapat mengajar
para siswanya dengan baik. Ketiga jenis
pengetahuan tersebut adalah :
1. Pengetahuan tentang pembelajar dan bagaimana
merekabelajar
dan berkembangdalam
konteks sosial.
2.
Pemahaman tentang mata pelajaran yang diajarkan dan keterampilan yang berkaitan
dengan tujuan sosial pendidikan.
3.
Pemahaman tentang pengajaran yang berkaitan dengan materi ajar dan siswa yang
diajar, sebagaimana yang diindikasikan dari hasil penilaian dan yang didukung
oleh suasana kelas yang produktif.
Sebagai
orang yang profesional, para guru memiliki komitmen untuk belajar apa yang
mereka perlu ketahui agar para siswa yang diajarkannya berhasil. Visi seorang
guru yang profesional harus menciptakan sinergi antara pengajaran dengan
pembelajaran siswa dan mensyaratkan agar guru dapat menunjukan hasil pembelajaran
siswa. Visi guru yang profesional juga mengharuskan guru benar-benar memahami
apa yang dimaksud dengan mendidik siswa di alam demokrasi, sehingga, sebagai
warga negara mereka dapat berpartisipasi penuh dalam bidang politik, sosial,
dan ekonomi.
B. Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar
1. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
“Guru yang bermutu memungkinkan siswanya
untuk tidak hanya dapat mencapai standar nilai akademik secara nasional, tetapi
juga mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang penting untuk belajar selama
hidup mereka.” (Elaine B. Johnson)
Mengajar sifatnya sangat kompleks, karena
melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktris secara bersamaan. Aspek
pedagogis menunjuk pada kenyataan bahwa mengajar di sekolah berlangsung dalam
suatu lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, guru harus mendampingi para
siswanya menuju kesuksesan belajar atau kedewasaan. Aspek Psikologis menunjuk pada kenyataan
bahwa para siswa yang belajar pada umumnya, memiliki taraf perkembangan yang
berbeda satu dengan lainnya, sehingga menuntut materi, metode, dan pendekatan
yang berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya. Demikian pula halnya
dengan kondisi para siswa, kompetensi, dan tujuan yang harus mereka capai juga
berbeda. Selainitu,
aspek psikologis menunjuk pada kenyataan bahwa proses belajar itu mengandung
variasi. Cara penangkapan siswa terhadap materi pembelajaran tidak sama. Cara
belajar juga beragam.
Menurut Imam Al-Ghazali, kewajiban yang
harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut :
- Harus menaruh
kasih sayang terhadap anak didik, dan memperlakukan mereka seperti perlakuan
anak sendiri. - Tidak mengharapkan
balas jasa atau ucapan terima kasih. Melaksanakan tugas mengajar bermaksud
untuk mencari keridhoan dan mendekatkan diri pada Tuhan. - Memberikan nasihat
pada anak didik pada setiap kesempatan. - Mencegah anak
didik dari suatu akhlak yang tidak baik. - Berbicara pada
anak didik sesuai dengan bahasa dan kemampuan mereka.
Dalam
kaitannya dengan proses pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dilakukan
oleh seorang guru agar mencapai hasil maksimal.
· Membuat
perencanaan pembelajaran
Adanya
perencanaan, membuat guru memiliki kerangka dasar dan orientasi yang lebih
konkrit dalam pencapaian tujuan. Perencanaan pembelajaran mencakup:
- Tujuan yang hendak
dicapai - Bahan pelajaran
yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan - Bagaimana proses
pembelajaran yang akan diciptakan untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien - Bagaimana
menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau mengukur tujuan
tercapai atau tidak.
· Melaksanakan
pembelajaran dengan baik
Pelaksaan
pembelajaranseharusnya mengacu kepada perencanaan, namun demikian, seringkali
perencanaan tidak dapat dilaksanakan scara maksimal. Guru yang baik, akan
selalu melaksanakan evaluasi mengenai bagaimana proses pemblajaran yang telah
dilakukan ; apakah sudah baik ataukah masih banyak kekurangan. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran
akan semakin bermutu.
- Memberikan
feedback (umpan balik)
Adanya
umpan balik berfungsi sebagai sarana untuk membantu memelihara minat dan
antusiasme siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan
melalui evaluasi. Bagi guru, bentuk umpan balik dpat dimodifikasi sedemikian
rupa secara kreatif sesuai dengan kondisi kelas yang diajarkannya.
- Melakukan
komunikasi pengetahuan
Maksudnya,
bagaimana guru melakukan transfer ataas pengetahuan yang dimiliki kepada
siswanya, dan melakukan komunikasi dengan baik. Pada tingkat yang minimal, guru
seharusnya menguasai secara utuh terhadap mata pelajaran yang diasuhnya. Guru
tidak memiliki pengetahuan yang memadai terhadap mata pelajaran yang diajarkan,
akan kehilangan kewibaan dimata para siswanya.
- Guru sebagai model
dalam bvidang study yang diajarkannya
Artinya,
guru merupakan suri teladan, contoh nyata, atau model yang dikehendaki oleh
mata pelajaran yang diajarkannya tersebut.
2.
Peranan Guru Dalam Proses Pembelajaran
Ada beberapa peranan guru dalam proses pembelajaran.
Pertama,
guru sebagai demonstrator.
Dengan
peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru hendaknya senantiasa
menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa
mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya. Dengan terus belajar, diharapkan
akan tercipta siswa yang unggul. Menurut The Liang Gie, karakteristik siswa
yang unggul ada tiga, yaitu gairah belajar yang mantap, semangat maju yang
menyaladalam menuntut ilmu dan kerajinanmengusahakan studi
sepanjang waktu ( The Liang Gie, 2002 )
Kedua,guru sebagai pengelola kelas
Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan dan
menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar
agar mencapai hasil belajar yang baik.
Ketiga,guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan
merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Sebagai mediator, guru menjadi perantara hubungan antar manusia. Dalam konteks
kepentingan ini, guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang
bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi.
Keempat,guru sebagai evaluator
Fungsi ini dimaksudkan agar guru mengetahui apakah
tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang
sudah diajarkan sudah cukup tepat. Dengan melakukan penilaian guru akan dapat
mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran
serta keefektifan metode mengajar.
C. Kriteria Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik
1. Mengetahui Gaya Belajar Peserta Didik
Siswa sangat beragam dalam hal gaya pembelajaran,yaitu
pendekatan pembelajaran yang paling baik bagi mereka. Perbedaan ini juga
kecenderungan gaya pembelajaran atau gaya kognitif. National task Force on
Learning Style and Brain Behavior menyatakan bahwa “ pola yang konsisten tentang perilaku dan kinerja yang digunakan
individu untuk melakukan pendekatan terhadapa pengalaman pendidikan. Ini adalah
gabungan dari perilaku kognitif, afektif dan psikologis karakteristik yang
berfungsi sebagai indicator yang relatif
tentang cara seorang pembelajar menerima, berinteraksi, dan merespon
lingkungan pembelajaran. “ ( dikutip dalam bennet, 1990, h.94 )
Beberapa orang lebih cepat memepelajari hal-hal yang
didengarnya, orang lain lebih cepat belajar ketika mereka melihat materi
tertulis. bebrapa membutuhksn banyak struktur; ada pula yang paling baik ketika
mandiri dan mengikuti keinginan sendiri. Beberapa membutuhkan kesunyian untuk
dapat berkonsentrasi; lainnya belajar dengan baik dalam lingkungan yang aktif
dan ramai. Pengetahuan tentang gaya belajar siswa membantu membuat pengajaran individual dan memotivasi
siswa.
2. Mampu Membangun Iklim Pembelajaran yang Inspiratif
Dalam usaha untuk menciptakan iklim pembelajaran yang
inspiratif, aspek paling utama yang
harus diperhatikan oleh guru adalah bagaimana guru mampu untuk menarik dan
mendorong minat siswa untuk senang dan menyukai pelajaran. Rasa senang terhadap
pelajaran akan menjadi modal penting dalam diri siswa untuk menekuni dan
menggeluti pelajaran secara lebih optimal. Siswa akan bergairah dan senantiasa
penuh semangat dalam belajar.Salah ssatu usaha penting yang dapat dilakukan
untuk membangkitkan semangat belajar adalah mendesain pembelajaran dalam
suasana yang menyenangkan.
3. Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
Kelas yang peduli akan menciptakan iklim kelas yang
positif yang membuat dinamika kelas yang kompleks sehingga Guru dan siswa
menjadi kelompok yang terpadu, produktif dan saling mendukung. Dalam upaya
untuk mengembvangkan kemampuan ini,
ingatlah semangat yang tulus akan kepedulian adalah inti dari pembelajaran yang
efektif. “ pedagogi yang peduli dapat menciptakan atau mengembalikan
kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk
ikut sertadalam kesempatan belajar yang positif dalam kelas. Pedagogi tersebut
juga dapat membantu membentuk landasan moral warga yang bertanggung jawab,
keanggotaan & kepemimpinan komunitas yang produktif, serta keterlibatan
seumur hidup dalam pembelajaran “ ( paul & Colluci, 2000, h. 45 )
Cara membangun kelas yang peduli adalah seorang guru
dapat mendemonstrasikan kepedulian melalui upaya untuk membantu seluruh siswa
belajar sampai potensi sepenuhnya. Guru dapat belajar sebanyak mungkin dari
kemampuan siswa dan hal-hal yang dapat memotivasi mereka untuk melakukan yang
terbaik. “ Guru yang efektif mengetahui
seluruh siswanya dengan baik “ ( Harris Interactive, 2001. ). Selain itu guru
juga dpat membuat kelas menjadi tempat yang hangat untuk para peserta didik,
orang tua / wali siswa.
4. Memiliki
Orientasi Jauh Lebih Luas
Guru yang memiliki orientasi jauh lebih luas adalah
guru yang inspiratif. Guru inspiratif tidak hanya terpaku pada kurikulum,
tetapi juga memiliki orientasi yang jauh lebih luas dalam mengembangkan potensi
dan potensi para peserta didik. Dunia memerlukan keduanya, seperti kita
memadukan validitas internal ( dijaga oleh kurikulum ) dan validitas eksternal
( yang dikuasai oleh guru inspiratif ) dalam penjelajahan ilmu pengetahuan.
Guru yang inspiratif tidak hanya menekankan validitas internal yang bertumpu
pada kurikulum, tetapi juga bagaimana konstektualisasinya dalam validitas
eksternal yang berupa beraneka sikap dan pandangan serta jiwa yang kukuh dalam
memandang dan menghadapi setiap persoalan dan kehidupan yang kompleks. Guru
yang inspiratif adalah guru yang mampu
melahirkan peserta didik yang tangguh dan siap mengahdapi aneka tantangan dan
perubahan yang hebat sekalipun.
D. Komponen Kinerja Profesional Guru
1. Gaya Mengajar
Menurut Donald
Medley gaya mengajar guru merujuk pada kemampuan guru untuk menciptakan iklim
kelas. Sementara ahli lain menggambarkan gaya mengajar itu sebagai (1) aspek
ekspresif mengajar, yang menyangkut karakteristik hubungan emosional antara
guru-siswa, seperti hangat atau dingin; dan (2) aspek instrumental mengajar,
yang menyangkut bagaimana guru memberikan tugas- tugas, mengelola belajar, dan
merancang aturan-aturan kelas ( Ornstein, 1990)
2.Kemampuan Berinteraksi Dengan Siswa
Kemampuan guru
berinteraksi dengan siswa dimanifestasikan melalui :
a. Komunikasi Verbal
Dalam
study klasik, interaksi antara guru, antara guru dan siswa dianalasis melalui
perilaku bahasa ( linguistic behavior ) guru dan siswa di dalam kelas. Kegiatan
di dalam kelas pada umumnya didominasi oleh interaksi ( verbal ) antara guru
dan siswa. Atentang komunikasrno Bellack
, dalam penelitiannya tentang komunikasi dalam mengajar di kelas,
mengklasifikasikan perilaku verbal ( verbal behaviors ) dasar, yang dinamai
juga dengan “moves” ke dalam empat jenis, yaitu sebagai berikut :
·
Structuring
moves yang terkait dengan interaksi permulaan antara guru dan siswa, seperti
mengenalkan tentang topic dari materi pelajaran yang akan dibahas atau
didiskusikan
·
Soliciting
moves yang dirancang untuk merangsang
respons verbal atau fisik. Seperti guru mengajukan pertanyaan tentang suatu
topic tertentu dalam rangka mendorong siswa untuk meresponnya.
·
Responding moves
yang terjadi setelah soliciting moves
·
Reacting moves
yang berfungsi untuk memodifikasi,
mengklasifikasi atau menilai ketiga “ moves “ atau tingkah laku di atas.
b.
Komunikasi Non – Verbal
Menurut
Miles Patterson, komunikasi atau perilaku nonverbal di dalam kelas terkait
dengan lima fungsi guru yaitu (1) providing information, atau mengelaborasi
pernyataan verbal (2) regulating interactions, seperti menuunjuk seseorang (3)
expressing intimacy or liking, seperti member senyuman atau menepuk bahu siswa
(4) exercising social control, memperkuat aturan kelas dengan mendekati atau
mengambil jarak (5) facilitating goals, menampilkan suatu ketrampilan yang
memerlukan aktivitas motorik atau gesture
Galloway
mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal guru dipandang sebagai perilaku yang
mendorong atau membatasi siswa. Ekspresi muka, gesture, dan gerakan badab guru
memberikan penaruh kepada partisipasi dan penampilan siswa di kelas.
3. Karakteristik Pribadi
Ryans
mengklasifikasikan karakteristik guru ke dalam 4 klster dimensi guru yaitu :
·
Kreatif : guru yang kreatif bersifat imajinatif , senang bereksperimen
dan orisinal; sedangkan yang tidak kreatif bersifat rutin, bersifat eksak dan
berhati-hati
·
Dinamis : guru
yang dinamis bersifat energetic dan extrovert, sedangkan yang tidak dinamis
bersifat pasif, menghindar dan menyerah
·
Teroganisasi :
guru bersifat sadar akan tujuan, pandai mencari pemecahan masalah; sedangkan yang
tidak terorganisasi bersifat kurang sadar akan tujuan, tidak memiliki kemampuan
mengontrol
·
Kehangatan :
guru yang memiliki kehangatan bersifat pandai bergaul, ramah, sabar sedangkan yang dingin bersifat tidak
bersahabat, sikap bermusuhan dan tidak sabar
Penutup
A.
Kesimpulan
1.
Hal-hal yang perlu diketahui oleh guruSD tidak hanya menguasai materi
melainkan juga harus mengetahui karakter peserta didiknya yang masih anak-anak
dan belum mandiri.Tugas seorang guru tidak hanya
mengajar tetapi harus mendampingi para siswanya menuju kesuksesan kedewasaan.
2.
Kriteriagurudalammengoptimalkanperkembanganpesertadidiksebagai berikut :
a.
Mengetahui Gaya Belajar Peserta
Didik
b.
Mampu Membangun Iklim
Pembelajaran yang Inspiratif
c.
Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
d.
Memiliki Orientasi Jauh Lebih Luas
3.
Komponenkinerjaguruprofesionaldapat dilakukan melalui :
a.
Gayamengajaryang sesuai dengan karakter peserta didik
b.
Kemampuanberinteraksidengansiswayang kooperatif dan menyenangkan bagi peserta didik.
B.
Saran
1.
Sebagai
tenaga professional yang bertugas mendidik dan mengarahkan siswa sehingga
tercetak para peserta yang unggul dalam segala bidang, maka guru harus mampu
menciptakan proses pembelajaran yang
efektif dan bersinergi antara pengajaran
dan pembelajaran.
2.
Sebagai
seorang guru SD maka ia harus sabar dan telaten untuk menghadapi pesrta didik
yang masih anak-anak
Daftar
Pustaka
Parkay,
Forest W dan Baverly Hardcastle S. 2011. Menjadi Seorang Guru. Jakarta:
PT.Index
Naim,
Ngainun. 2009. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yusuf,
L.N Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
PT.Rajawali Press
KataPengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyajikan makalah yang bertemakan Peran Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik usia SD dengan baik.
Makalah ini
membahas tentang hal-hal apa saja yang harus diketahui dan dilakukan oleh para
guru sehingga guru dapat menentukan langkah terbaik dalam mengoptimalkan
perkembangan peserta didik.
Kehadiran
makalah ini mudah-mudahan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
pengembangan wawasan pembaca, khususnya mahasiswa yang akan berjuang dalam
bidang pendidkan.
Kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam menyelesaikan makalah ini dari awal
sampai akhir.
Semarang, 15 April
2012
Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar……..………………………………………………… i
Daftar isi ………………………………………………………………
ii
Pendahuluan
Latar belakang ………………………………………………….
iii
Rumusan masalah ……..………………………………………. iv
Tujuan makalah
………………………………………………….. iv
Manfaat penulisan
…………………………………………………. iv
Pembahasan
Hal-hal yang perlu diketahui oleh
guru………………………… 1
Peran Guru dalam Proses Belajar
Mengajar….…….…………… 1
Kriteria Guru Dalam
Mengoptimalkan Perkembangan Peserta
Didik………………………………………………………………………..……… 4
Komponen Kinerja Profesional
Gur……………………………. 5
Penutup
Simpulan
……………………..………………………………………. 8
Saran ……………………………………………………………. 8
Daftar pustaka ……………………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Ada
beberapa julukan yang diberikan kepada guru salah satunya adalah pahlawan tanpa
tanda jasa. Julukan ini mengindikasikan betapa besarnya peran dan jasa guru
sehingga guru disebut sebagai pahlawan. Guru merupakan sosok penting yang cukup menentukan dalam
proses pembelajaran. Walaupun sekarang telah ada sumber belajar alternatif yang
lebih kaya, seperti buku, majalah, internet maupun sumber belajar lainnya, guru
tetap menjadi kunci untuk mengoptimalisasikan sumber-sumber belajar yang ada.
Dengan
tugas dan peran semacam ini, guru atau pendidik merupakan sosok yang seharusnya
mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh ilmunya tersebut
dalam proses pembelajaran dalam makna yang lebih luas, toleran, dan senantiasa
menjadikan siswanya memiliki kehidupan yang lebih baik. Secara prinsip mereka
yang disebut guru bukan hanya mereka yang memiliki kualifikasi guru secara
formal yang diperoleh melalui jenjang pendidikan, tetapi yang terpenting adalah
mereka yang mempunyai potensi keilmuwan tertentu dan dapat menjadikan orang
lain pandai dalam area kognitif, afektif dan psikomotor. Pandai kognitif
menjadikan siswa cerdas dalam aspek intelektualitasnya, pandai afektif menjadikan siswa mempunyai sikap
dan perilaku yang sopan dan pandai psikomotorik menjadikan siswa terampil dalam
melaksanakan aktivitas secara efektif dan efisien, serta tepat guna.
Untuk
memperoleh keberhasilan dalam pembelajaran yang mengarahkan dan mengoptimalkan
para peserta didik, guru hendaknya harus memiliki kompetensi profesionalitas
yang menunjang profesinya sebagai pendidik. Penyelidikan professional
memungkinkan guru memenuhi banyak tantangan yang tidak diduga yang merupakan
bagian dari mengajar di sekolah saat ini.
Di
sinilah letak pentingnya peranan seorang guru. Sehingga bukan hal yang terlalu
berlebihan jika ada penilaian bahwa berhasil atau tidaknya proses pendidikan
tergantung pada peranan guru. Walapaun peranannya sangat menentukan, namun
harus disadari bahwa guru bukan satu-satunya penentu keberhasilan atau
kegagalan pembelajaran. Keberhasilan atau kegagalan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang saling berkaitan satu sama lain. oleh karena itu, guru harus
menghindari sikap merasa sebagai pihak paling berjasa dan paling mementukan
keberhasilan pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang yang ada, penulis merumuskan beberapa permasalahan diantaranya :
1. Hal-hal
apa saja yang perlu diketahui oleh guru sehingga proses belajar mengajar lebih
efisien ?
2. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran ?
3. Kriteria
apa sajakah yang harus dimiliki guru dalam mengoptimalkan perkembangan peserta
didik ?
4. Apa
sajakah yang menjadi komponen kinerja professional guru yang dapat mendukung
dalam mengoptimalkan perkembangan
peserta didik ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Untuk
mengetahui peranan guru dalam proses pembelajaran
3. Untuk
mengetahui kriteria-kriteria guru yang mendukung proses pembelajaran untuk mengoptimalkan perkembangan peserta didik
4. Untuk
mengetahui komponen kinerja profesioanal guru yang mendukung agar tercapainya
pendidikan yang berkualitas dalam rangka mengoptimalkan perkembangan peserta
didik.
D.
Manfaat Makalah
Dengan penulisan makalah ini di harapkan guru dapat
mengetahui bagaimana menjadi seorang guru yang professional yang mampu
melaksanakan proses pembelajaran secara optimal, efektif dan efisien sehingga
proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara maksimal dan dapat mencetak peserta
didik yang unggul di segala aspek kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hal-hal
yang perlu diketahui oleh guru
Merumuskan
apa-apa yang perlu diketahui oleh guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Beberapa
guru yang handal, sangatlah kharismatik, sementara ada juga guru handal yang
menyebalkan, ada banyak guru yang efektif yang bersifat emosional, namun banyak
pula yang sabar.
Banyak guru efektif yang bersifat keras, namun banyak pula yang bersifat lembut
terhadap siswa. Jadi, para profesional dapat memiliki sifat yang beragam
meskipun mereka semua dianggap sebagai profesional
yang handal. Ada hal-hal yang berlaku umum yang harus dimiliki guru yang
diyakini dapat mempercepat proses belajar
mengajar.
Guru
yang efektif, harus memiliki tiga jenis pengetahuan agar mereka dapat mengajar
para siswanya dengan baik. Ketiga jenis
pengetahuan tersebut adalah :
1. Pengetahuan tentang pembelajar dan bagaimana
merekabelajar
dan berkembangdalam
konteks sosial.
2.
Pemahaman tentang mata pelajaran yang diajarkan dan keterampilan yang berkaitan
dengan tujuan sosial pendidikan.
3.
Pemahaman tentang pengajaran yang berkaitan dengan materi ajar dan siswa yang
diajar, sebagaimana yang diindikasikan dari hasil penilaian dan yang didukung
oleh suasana kelas yang produktif.
Sebagai
orang yang profesional, para guru memiliki komitmen untuk belajar apa yang
mereka perlu ketahui agar para siswa yang diajarkannya berhasil. Visi seorang
guru yang profesional harus menciptakan sinergi antara pengajaran dengan
pembelajaran siswa dan mensyaratkan agar guru dapat menunjukan hasil pembelajaran
siswa. Visi guru yang profesional juga mengharuskan guru benar-benar memahami
apa yang dimaksud dengan mendidik siswa di alam demokrasi, sehingga, sebagai
warga negara mereka dapat berpartisipasi penuh dalam bidang politik, sosial,
dan ekonomi.
B. Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar
1. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
“Guru yang bermutu memungkinkan siswanya
untuk tidak hanya dapat mencapai standar nilai akademik secara nasional, tetapi
juga mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang penting untuk belajar selama
hidup mereka.” (Elaine B. Johnson)
Mengajar sifatnya sangat kompleks, karena
melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktris secara bersamaan. Aspek
pedagogis menunjuk pada kenyataan bahwa mengajar di sekolah berlangsung dalam
suatu lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, guru harus mendampingi para
siswanya menuju kesuksesan belajar atau kedewasaan. Aspek Psikologis menunjuk pada kenyataan
bahwa para siswa yang belajar pada umumnya, memiliki taraf perkembangan yang
berbeda satu dengan lainnya, sehingga menuntut materi, metode, dan pendekatan
yang berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya. Demikian pula halnya
dengan kondisi para siswa, kompetensi, dan tujuan yang harus mereka capai juga
berbeda. Selainitu,
aspek psikologis menunjuk pada kenyataan bahwa proses belajar itu mengandung
variasi. Cara penangkapan siswa terhadap materi pembelajaran tidak sama. Cara
belajar juga beragam.
Menurut Imam Al-Ghazali, kewajiban yang
harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut :
- Harus menaruh
kasih sayang terhadap anak didik, dan memperlakukan mereka seperti perlakuan
anak sendiri. - Tidak mengharapkan
balas jasa atau ucapan terima kasih. Melaksanakan tugas mengajar bermaksud
untuk mencari keridhoan dan mendekatkan diri pada Tuhan. - Memberikan nasihat
pada anak didik pada setiap kesempatan. - Mencegah anak
didik dari suatu akhlak yang tidak baik. - Berbicara pada
anak didik sesuai dengan bahasa dan kemampuan mereka.
Dalam
kaitannya dengan proses pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dilakukan
oleh seorang guru agar mencapai hasil maksimal.
· Membuat
perencanaan pembelajaran
Adanya
perencanaan, membuat guru memiliki kerangka dasar dan orientasi yang lebih
konkrit dalam pencapaian tujuan. Perencanaan pembelajaran mencakup:
- Tujuan yang hendak
dicapai - Bahan pelajaran
yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan - Bagaimana proses
pembelajaran yang akan diciptakan untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien - Bagaimana
menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau mengukur tujuan
tercapai atau tidak.
· Melaksanakan
pembelajaran dengan baik
Pelaksaan
pembelajaranseharusnya mengacu kepada perencanaan, namun demikian, seringkali
perencanaan tidak dapat dilaksanakan scara maksimal. Guru yang baik, akan
selalu melaksanakan evaluasi mengenai bagaimana proses pemblajaran yang telah
dilakukan ; apakah sudah baik ataukah masih banyak kekurangan. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran
akan semakin bermutu.
- Memberikan
feedback (umpan balik)
Adanya
umpan balik berfungsi sebagai sarana untuk membantu memelihara minat dan
antusiasme siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan
melalui evaluasi. Bagi guru, bentuk umpan balik dpat dimodifikasi sedemikian
rupa secara kreatif sesuai dengan kondisi kelas yang diajarkannya.
- Melakukan
komunikasi pengetahuan
Maksudnya,
bagaimana guru melakukan transfer ataas pengetahuan yang dimiliki kepada
siswanya, dan melakukan komunikasi dengan baik. Pada tingkat yang minimal, guru
seharusnya menguasai secara utuh terhadap mata pelajaran yang diasuhnya. Guru
tidak memiliki pengetahuan yang memadai terhadap mata pelajaran yang diajarkan,
akan kehilangan kewibaan dimata para siswanya.
- Guru sebagai model
dalam bvidang study yang diajarkannya
Artinya,
guru merupakan suri teladan, contoh nyata, atau model yang dikehendaki oleh
mata pelajaran yang diajarkannya tersebut.
2.
Peranan Guru Dalam Proses Pembelajaran
Ada beberapa peranan guru dalam proses pembelajaran.
Pertama,
guru sebagai demonstrator.
Dengan
peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru hendaknya senantiasa
menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa
mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya. Dengan terus belajar, diharapkan
akan tercipta siswa yang unggul. Menurut The Liang Gie, karakteristik siswa
yang unggul ada tiga, yaitu gairah belajar yang mantap, semangat maju yang
menyaladalam menuntut ilmu dan kerajinanmengusahakan studi
sepanjang waktu ( The Liang Gie, 2002 )
Kedua,guru sebagai pengelola kelas
Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan dan
menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar
agar mencapai hasil belajar yang baik.
Ketiga,guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan
merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Sebagai mediator, guru menjadi perantara hubungan antar manusia. Dalam konteks
kepentingan ini, guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang
bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi.
Keempat,guru sebagai evaluator
Fungsi ini dimaksudkan agar guru mengetahui apakah
tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang
sudah diajarkan sudah cukup tepat. Dengan melakukan penilaian guru akan dapat
mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran
serta keefektifan metode mengajar.
C. Kriteria Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik
1. Mengetahui Gaya Belajar Peserta Didik
Siswa sangat beragam dalam hal gaya pembelajaran,yaitu
pendekatan pembelajaran yang paling baik bagi mereka. Perbedaan ini juga
kecenderungan gaya pembelajaran atau gaya kognitif. National task Force on
Learning Style and Brain Behavior menyatakan bahwa “ pola yang konsisten tentang perilaku dan kinerja yang digunakan
individu untuk melakukan pendekatan terhadapa pengalaman pendidikan. Ini adalah
gabungan dari perilaku kognitif, afektif dan psikologis karakteristik yang
berfungsi sebagai indicator yang relatif
tentang cara seorang pembelajar menerima, berinteraksi, dan merespon
lingkungan pembelajaran. “ ( dikutip dalam bennet, 1990, h.94 )
Beberapa orang lebih cepat memepelajari hal-hal yang
didengarnya, orang lain lebih cepat belajar ketika mereka melihat materi
tertulis. bebrapa membutuhksn banyak struktur; ada pula yang paling baik ketika
mandiri dan mengikuti keinginan sendiri. Beberapa membutuhkan kesunyian untuk
dapat berkonsentrasi; lainnya belajar dengan baik dalam lingkungan yang aktif
dan ramai. Pengetahuan tentang gaya belajar siswa membantu membuat pengajaran individual dan memotivasi
siswa.
2. Mampu Membangun Iklim Pembelajaran yang Inspiratif
Dalam usaha untuk menciptakan iklim pembelajaran yang
inspiratif, aspek paling utama yang
harus diperhatikan oleh guru adalah bagaimana guru mampu untuk menarik dan
mendorong minat siswa untuk senang dan menyukai pelajaran. Rasa senang terhadap
pelajaran akan menjadi modal penting dalam diri siswa untuk menekuni dan
menggeluti pelajaran secara lebih optimal. Siswa akan bergairah dan senantiasa
penuh semangat dalam belajar.Salah ssatu usaha penting yang dapat dilakukan
untuk membangkitkan semangat belajar adalah mendesain pembelajaran dalam
suasana yang menyenangkan.
3. Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
Kelas yang peduli akan menciptakan iklim kelas yang
positif yang membuat dinamika kelas yang kompleks sehingga Guru dan siswa
menjadi kelompok yang terpadu, produktif dan saling mendukung. Dalam upaya
untuk mengembvangkan kemampuan ini,
ingatlah semangat yang tulus akan kepedulian adalah inti dari pembelajaran yang
efektif. “ pedagogi yang peduli dapat menciptakan atau mengembalikan
kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk
ikut sertadalam kesempatan belajar yang positif dalam kelas. Pedagogi tersebut
juga dapat membantu membentuk landasan moral warga yang bertanggung jawab,
keanggotaan & kepemimpinan komunitas yang produktif, serta keterlibatan
seumur hidup dalam pembelajaran “ ( paul & Colluci, 2000, h. 45 )
Cara membangun kelas yang peduli adalah seorang guru
dapat mendemonstrasikan kepedulian melalui upaya untuk membantu seluruh siswa
belajar sampai potensi sepenuhnya. Guru dapat belajar sebanyak mungkin dari
kemampuan siswa dan hal-hal yang dapat memotivasi mereka untuk melakukan yang
terbaik. “ Guru yang efektif mengetahui
seluruh siswanya dengan baik “ ( Harris Interactive, 2001. ). Selain itu guru
juga dpat membuat kelas menjadi tempat yang hangat untuk para peserta didik,
orang tua / wali siswa.
4. Memiliki
Orientasi Jauh Lebih Luas
Guru yang memiliki orientasi jauh lebih luas adalah
guru yang inspiratif. Guru inspiratif tidak hanya terpaku pada kurikulum,
tetapi juga memiliki orientasi yang jauh lebih luas dalam mengembangkan potensi
dan potensi para peserta didik. Dunia memerlukan keduanya, seperti kita
memadukan validitas internal ( dijaga oleh kurikulum ) dan validitas eksternal
( yang dikuasai oleh guru inspiratif ) dalam penjelajahan ilmu pengetahuan.
Guru yang inspiratif tidak hanya menekankan validitas internal yang bertumpu
pada kurikulum, tetapi juga bagaimana konstektualisasinya dalam validitas
eksternal yang berupa beraneka sikap dan pandangan serta jiwa yang kukuh dalam
memandang dan menghadapi setiap persoalan dan kehidupan yang kompleks. Guru
yang inspiratif adalah guru yang mampu
melahirkan peserta didik yang tangguh dan siap mengahdapi aneka tantangan dan
perubahan yang hebat sekalipun.
D. Komponen Kinerja Profesional Guru
1. Gaya Mengajar
Menurut Donald
Medley gaya mengajar guru merujuk pada kemampuan guru untuk menciptakan iklim
kelas. Sementara ahli lain menggambarkan gaya mengajar itu sebagai (1) aspek
ekspresif mengajar, yang menyangkut karakteristik hubungan emosional antara
guru-siswa, seperti hangat atau dingin; dan (2) aspek instrumental mengajar,
yang menyangkut bagaimana guru memberikan tugas- tugas, mengelola belajar, dan
merancang aturan-aturan kelas ( Ornstein, 1990)
2.Kemampuan Berinteraksi Dengan Siswa
Kemampuan guru
berinteraksi dengan siswa dimanifestasikan melalui :
a. Komunikasi Verbal
Dalam
study klasik, interaksi antara guru, antara guru dan siswa dianalasis melalui
perilaku bahasa ( linguistic behavior ) guru dan siswa di dalam kelas. Kegiatan
di dalam kelas pada umumnya didominasi oleh interaksi ( verbal ) antara guru
dan siswa. Atentang komunikasrno Bellack
, dalam penelitiannya tentang komunikasi dalam mengajar di kelas,
mengklasifikasikan perilaku verbal ( verbal behaviors ) dasar, yang dinamai
juga dengan “moves” ke dalam empat jenis, yaitu sebagai berikut :
·
Structuring
moves yang terkait dengan interaksi permulaan antara guru dan siswa, seperti
mengenalkan tentang topic dari materi pelajaran yang akan dibahas atau
didiskusikan
·
Soliciting
moves yang dirancang untuk merangsang
respons verbal atau fisik. Seperti guru mengajukan pertanyaan tentang suatu
topic tertentu dalam rangka mendorong siswa untuk meresponnya.
·
Responding moves
yang terjadi setelah soliciting moves
·
Reacting moves
yang berfungsi untuk memodifikasi,
mengklasifikasi atau menilai ketiga “ moves “ atau tingkah laku di atas.
b.
Komunikasi Non – Verbal
Menurut
Miles Patterson, komunikasi atau perilaku nonverbal di dalam kelas terkait
dengan lima fungsi guru yaitu (1) providing information, atau mengelaborasi
pernyataan verbal (2) regulating interactions, seperti menuunjuk seseorang (3)
expressing intimacy or liking, seperti member senyuman atau menepuk bahu siswa
(4) exercising social control, memperkuat aturan kelas dengan mendekati atau
mengambil jarak (5) facilitating goals, menampilkan suatu ketrampilan yang
memerlukan aktivitas motorik atau gesture
Galloway
mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal guru dipandang sebagai perilaku yang
mendorong atau membatasi siswa. Ekspresi muka, gesture, dan gerakan badab guru
memberikan penaruh kepada partisipasi dan penampilan siswa di kelas.
3. Karakteristik Pribadi
Ryans
mengklasifikasikan karakteristik guru ke dalam 4 klster dimensi guru yaitu :
·
Kreatif : guru yang kreatif bersifat imajinatif , senang bereksperimen
dan orisinal; sedangkan yang tidak kreatif bersifat rutin, bersifat eksak dan
berhati-hati
·
Dinamis : guru
yang dinamis bersifat energetic dan extrovert, sedangkan yang tidak dinamis
bersifat pasif, menghindar dan menyerah
·
Teroganisasi :
guru bersifat sadar akan tujuan, pandai mencari pemecahan masalah; sedangkan yang
tidak terorganisasi bersifat kurang sadar akan tujuan, tidak memiliki kemampuan
mengontrol
·
Kehangatan :
guru yang memiliki kehangatan bersifat pandai bergaul, ramah, sabar sedangkan yang dingin bersifat tidak
bersahabat, sikap bermusuhan dan tidak sabar
Penutup
A.
Kesimpulan
1.
Hal-hal yang perlu diketahui oleh guruSD tidak hanya menguasai materi
melainkan juga harus mengetahui karakter peserta didiknya yang masih anak-anak
dan belum mandiri.Tugas seorang guru tidak hanya
mengajar tetapi harus mendampingi para siswanya menuju kesuksesan kedewasaan.
2.
Kriteriagurudalammengoptimalkanperkembanganpesertadidiksebagai berikut :
a.
Mengetahui Gaya Belajar Peserta
Didik
b.
Mampu Membangun Iklim
Pembelajaran yang Inspiratif
c.
Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
d.
Memiliki Orientasi Jauh Lebih Luas
3.
Komponenkinerjaguruprofesionaldapat dilakukan melalui :
a.
Gayamengajaryang sesuai dengan karakter peserta didik
b.
Kemampuanberinteraksidengansiswayang kooperatif dan menyenangkan bagi peserta didik.
B.
Saran
1.
Sebagai
tenaga professional yang bertugas mendidik dan mengarahkan siswa sehingga
tercetak para peserta yang unggul dalam segala bidang, maka guru harus mampu
menciptakan proses pembelajaran yang
efektif dan bersinergi antara pengajaran
dan pembelajaran.
2.
Sebagai
seorang guru SD maka ia harus sabar dan telaten untuk menghadapi pesrta didik
yang masih anak-anak
Daftar
Pustaka
Parkay,
Forest W dan Baverly Hardcastle S. 2011. Menjadi Seorang Guru. Jakarta:
PT.Index
Naim,
Ngainun. 2009. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yusuf,
L.N Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
PT.Rajawali Press
KataPengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyajikan makalah yang bertemakan Peran Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik usia SD dengan baik.
Makalah ini
membahas tentang hal-hal apa saja yang harus diketahui dan dilakukan oleh para
guru sehingga guru dapat menentukan langkah terbaik dalam mengoptimalkan
perkembangan peserta didik.
Kehadiran
makalah ini mudah-mudahan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
pengembangan wawasan pembaca, khususnya mahasiswa yang akan berjuang dalam
bidang pendidkan.
Kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam menyelesaikan makalah ini dari awal
sampai akhir.
Semarang, 15 April
2012
Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar……..………………………………………………… i
Daftar isi ………………………………………………………………
ii
Pendahuluan
Latar belakang ………………………………………………….
iii
Rumusan masalah ……..………………………………………. iv
Tujuan makalah
………………………………………………….. iv
Manfaat penulisan
…………………………………………………. iv
Pembahasan
Hal-hal yang perlu diketahui oleh
guru………………………… 1
Peran Guru dalam Proses Belajar
Mengajar….…….…………… 1
Kriteria Guru Dalam
Mengoptimalkan Perkembangan Peserta
Didik………………………………………………………………………..……… 4
Komponen Kinerja Profesional
Gur……………………………. 5
Penutup
Simpulan
……………………..………………………………………. 8
Saran ……………………………………………………………. 8
Daftar pustaka ……………………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Ada
beberapa julukan yang diberikan kepada guru salah satunya adalah pahlawan tanpa
tanda jasa. Julukan ini mengindikasikan betapa besarnya peran dan jasa guru
sehingga guru disebut sebagai pahlawan. Guru merupakan sosok penting yang cukup menentukan dalam
proses pembelajaran. Walaupun sekarang telah ada sumber belajar alternatif yang
lebih kaya, seperti buku, majalah, internet maupun sumber belajar lainnya, guru
tetap menjadi kunci untuk mengoptimalisasikan sumber-sumber belajar yang ada.
Dengan
tugas dan peran semacam ini, guru atau pendidik merupakan sosok yang seharusnya
mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh ilmunya tersebut
dalam proses pembelajaran dalam makna yang lebih luas, toleran, dan senantiasa
menjadikan siswanya memiliki kehidupan yang lebih baik. Secara prinsip mereka
yang disebut guru bukan hanya mereka yang memiliki kualifikasi guru secara
formal yang diperoleh melalui jenjang pendidikan, tetapi yang terpenting adalah
mereka yang mempunyai potensi keilmuwan tertentu dan dapat menjadikan orang
lain pandai dalam area kognitif, afektif dan psikomotor. Pandai kognitif
menjadikan siswa cerdas dalam aspek intelektualitasnya, pandai afektif menjadikan siswa mempunyai sikap
dan perilaku yang sopan dan pandai psikomotorik menjadikan siswa terampil dalam
melaksanakan aktivitas secara efektif dan efisien, serta tepat guna.
Untuk
memperoleh keberhasilan dalam pembelajaran yang mengarahkan dan mengoptimalkan
para peserta didik, guru hendaknya harus memiliki kompetensi profesionalitas
yang menunjang profesinya sebagai pendidik. Penyelidikan professional
memungkinkan guru memenuhi banyak tantangan yang tidak diduga yang merupakan
bagian dari mengajar di sekolah saat ini.
Di
sinilah letak pentingnya peranan seorang guru. Sehingga bukan hal yang terlalu
berlebihan jika ada penilaian bahwa berhasil atau tidaknya proses pendidikan
tergantung pada peranan guru. Walapaun peranannya sangat menentukan, namun
harus disadari bahwa guru bukan satu-satunya penentu keberhasilan atau
kegagalan pembelajaran. Keberhasilan atau kegagalan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang saling berkaitan satu sama lain. oleh karena itu, guru harus
menghindari sikap merasa sebagai pihak paling berjasa dan paling mementukan
keberhasilan pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang yang ada, penulis merumuskan beberapa permasalahan diantaranya :
1. Hal-hal
apa saja yang perlu diketahui oleh guru sehingga proses belajar mengajar lebih
efisien ?
2. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran ?
3. Kriteria
apa sajakah yang harus dimiliki guru dalam mengoptimalkan perkembangan peserta
didik ?
4. Apa
sajakah yang menjadi komponen kinerja professional guru yang dapat mendukung
dalam mengoptimalkan perkembangan
peserta didik ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Untuk
mengetahui peranan guru dalam proses pembelajaran
3. Untuk
mengetahui kriteria-kriteria guru yang mendukung proses pembelajaran untuk mengoptimalkan perkembangan peserta didik
4. Untuk
mengetahui komponen kinerja profesioanal guru yang mendukung agar tercapainya
pendidikan yang berkualitas dalam rangka mengoptimalkan perkembangan peserta
didik.
D.
Manfaat Makalah
Dengan penulisan makalah ini di harapkan guru dapat
mengetahui bagaimana menjadi seorang guru yang professional yang mampu
melaksanakan proses pembelajaran secara optimal, efektif dan efisien sehingga
proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara maksimal dan dapat mencetak peserta
didik yang unggul di segala aspek kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hal-hal
yang perlu diketahui oleh guru
Merumuskan
apa-apa yang perlu diketahui oleh guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Beberapa
guru yang handal, sangatlah kharismatik, sementara ada juga guru handal yang
menyebalkan, ada banyak guru yang efektif yang bersifat emosional, namun banyak
pula yang sabar.
Banyak guru efektif yang bersifat keras, namun banyak pula yang bersifat lembut
terhadap siswa. Jadi, para profesional dapat memiliki sifat yang beragam
meskipun mereka semua dianggap sebagai profesional
yang handal. Ada hal-hal yang berlaku umum yang harus dimiliki guru yang
diyakini dapat mempercepat proses belajar
mengajar.
Guru
yang efektif, harus memiliki tiga jenis pengetahuan agar mereka dapat mengajar
para siswanya dengan baik. Ketiga jenis
pengetahuan tersebut adalah :
1. Pengetahuan tentang pembelajar dan bagaimana
merekabelajar
dan berkembangdalam
konteks sosial.
2.
Pemahaman tentang mata pelajaran yang diajarkan dan keterampilan yang berkaitan
dengan tujuan sosial pendidikan.
3.
Pemahaman tentang pengajaran yang berkaitan dengan materi ajar dan siswa yang
diajar, sebagaimana yang diindikasikan dari hasil penilaian dan yang didukung
oleh suasana kelas yang produktif.
Sebagai
orang yang profesional, para guru memiliki komitmen untuk belajar apa yang
mereka perlu ketahui agar para siswa yang diajarkannya berhasil. Visi seorang
guru yang profesional harus menciptakan sinergi antara pengajaran dengan
pembelajaran siswa dan mensyaratkan agar guru dapat menunjukan hasil pembelajaran
siswa. Visi guru yang profesional juga mengharuskan guru benar-benar memahami
apa yang dimaksud dengan mendidik siswa di alam demokrasi, sehingga, sebagai
warga negara mereka dapat berpartisipasi penuh dalam bidang politik, sosial,
dan ekonomi.
B. Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar
1. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
“Guru yang bermutu memungkinkan siswanya
untuk tidak hanya dapat mencapai standar nilai akademik secara nasional, tetapi
juga mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang penting untuk belajar selama
hidup mereka.” (Elaine B. Johnson)
Mengajar sifatnya sangat kompleks, karena
melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktris secara bersamaan. Aspek
pedagogis menunjuk pada kenyataan bahwa mengajar di sekolah berlangsung dalam
suatu lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, guru harus mendampingi para
siswanya menuju kesuksesan belajar atau kedewasaan. Aspek Psikologis menunjuk pada kenyataan
bahwa para siswa yang belajar pada umumnya, memiliki taraf perkembangan yang
berbeda satu dengan lainnya, sehingga menuntut materi, metode, dan pendekatan
yang berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya. Demikian pula halnya
dengan kondisi para siswa, kompetensi, dan tujuan yang harus mereka capai juga
berbeda. Selainitu,
aspek psikologis menunjuk pada kenyataan bahwa proses belajar itu mengandung
variasi. Cara penangkapan siswa terhadap materi pembelajaran tidak sama. Cara
belajar juga beragam.
Menurut Imam Al-Ghazali, kewajiban yang
harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut :
- Harus menaruh
kasih sayang terhadap anak didik, dan memperlakukan mereka seperti perlakuan
anak sendiri. - Tidak mengharapkan
balas jasa atau ucapan terima kasih. Melaksanakan tugas mengajar bermaksud
untuk mencari keridhoan dan mendekatkan diri pada Tuhan. - Memberikan nasihat
pada anak didik pada setiap kesempatan. - Mencegah anak
didik dari suatu akhlak yang tidak baik. - Berbicara pada
anak didik sesuai dengan bahasa dan kemampuan mereka.
Dalam
kaitannya dengan proses pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dilakukan
oleh seorang guru agar mencapai hasil maksimal.
· Membuat
perencanaan pembelajaran
Adanya
perencanaan, membuat guru memiliki kerangka dasar dan orientasi yang lebih
konkrit dalam pencapaian tujuan. Perencanaan pembelajaran mencakup:
- Tujuan yang hendak
dicapai - Bahan pelajaran
yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan - Bagaimana proses
pembelajaran yang akan diciptakan untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien - Bagaimana
menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau mengukur tujuan
tercapai atau tidak.
· Melaksanakan
pembelajaran dengan baik
Pelaksaan
pembelajaranseharusnya mengacu kepada perencanaan, namun demikian, seringkali
perencanaan tidak dapat dilaksanakan scara maksimal. Guru yang baik, akan
selalu melaksanakan evaluasi mengenai bagaimana proses pemblajaran yang telah
dilakukan ; apakah sudah baik ataukah masih banyak kekurangan. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran
akan semakin bermutu.
- Memberikan
feedback (umpan balik)
Adanya
umpan balik berfungsi sebagai sarana untuk membantu memelihara minat dan
antusiasme siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan
melalui evaluasi. Bagi guru, bentuk umpan balik dpat dimodifikasi sedemikian
rupa secara kreatif sesuai dengan kondisi kelas yang diajarkannya.
- Melakukan
komunikasi pengetahuan
Maksudnya,
bagaimana guru melakukan transfer ataas pengetahuan yang dimiliki kepada
siswanya, dan melakukan komunikasi dengan baik. Pada tingkat yang minimal, guru
seharusnya menguasai secara utuh terhadap mata pelajaran yang diasuhnya. Guru
tidak memiliki pengetahuan yang memadai terhadap mata pelajaran yang diajarkan,
akan kehilangan kewibaan dimata para siswanya.
- Guru sebagai model
dalam bvidang study yang diajarkannya
Artinya,
guru merupakan suri teladan, contoh nyata, atau model yang dikehendaki oleh
mata pelajaran yang diajarkannya tersebut.
2.
Peranan Guru Dalam Proses Pembelajaran
Ada beberapa peranan guru dalam proses pembelajaran.
Pertama,
guru sebagai demonstrator.
Dengan
peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru hendaknya senantiasa
menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa
mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya. Dengan terus belajar, diharapkan
akan tercipta siswa yang unggul. Menurut The Liang Gie, karakteristik siswa
yang unggul ada tiga, yaitu gairah belajar yang mantap, semangat maju yang
menyaladalam menuntut ilmu dan kerajinanmengusahakan studi
sepanjang waktu ( The Liang Gie, 2002 )
Kedua,guru sebagai pengelola kelas
Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan dan
menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar
agar mencapai hasil belajar yang baik.
Ketiga,guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan
merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Sebagai mediator, guru menjadi perantara hubungan antar manusia. Dalam konteks
kepentingan ini, guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang
bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi.
Keempat,guru sebagai evaluator
Fungsi ini dimaksudkan agar guru mengetahui apakah
tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang
sudah diajarkan sudah cukup tepat. Dengan melakukan penilaian guru akan dapat
mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran
serta keefektifan metode mengajar.
C. Kriteria Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik
1. Mengetahui Gaya Belajar Peserta Didik
Siswa sangat beragam dalam hal gaya pembelajaran,yaitu
pendekatan pembelajaran yang paling baik bagi mereka. Perbedaan ini juga
kecenderungan gaya pembelajaran atau gaya kognitif. National task Force on
Learning Style and Brain Behavior menyatakan bahwa “ pola yang konsisten tentang perilaku dan kinerja yang digunakan
individu untuk melakukan pendekatan terhadapa pengalaman pendidikan. Ini adalah
gabungan dari perilaku kognitif, afektif dan psikologis karakteristik yang
berfungsi sebagai indicator yang relatif
tentang cara seorang pembelajar menerima, berinteraksi, dan merespon
lingkungan pembelajaran. “ ( dikutip dalam bennet, 1990, h.94 )
Beberapa orang lebih cepat memepelajari hal-hal yang
didengarnya, orang lain lebih cepat belajar ketika mereka melihat materi
tertulis. bebrapa membutuhksn banyak struktur; ada pula yang paling baik ketika
mandiri dan mengikuti keinginan sendiri. Beberapa membutuhkan kesunyian untuk
dapat berkonsentrasi; lainnya belajar dengan baik dalam lingkungan yang aktif
dan ramai. Pengetahuan tentang gaya belajar siswa membantu membuat pengajaran individual dan memotivasi
siswa.
2. Mampu Membangun Iklim Pembelajaran yang Inspiratif
Dalam usaha untuk menciptakan iklim pembelajaran yang
inspiratif, aspek paling utama yang
harus diperhatikan oleh guru adalah bagaimana guru mampu untuk menarik dan
mendorong minat siswa untuk senang dan menyukai pelajaran. Rasa senang terhadap
pelajaran akan menjadi modal penting dalam diri siswa untuk menekuni dan
menggeluti pelajaran secara lebih optimal. Siswa akan bergairah dan senantiasa
penuh semangat dalam belajar.Salah ssatu usaha penting yang dapat dilakukan
untuk membangkitkan semangat belajar adalah mendesain pembelajaran dalam
suasana yang menyenangkan.
3. Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
Kelas yang peduli akan menciptakan iklim kelas yang
positif yang membuat dinamika kelas yang kompleks sehingga Guru dan siswa
menjadi kelompok yang terpadu, produktif dan saling mendukung. Dalam upaya
untuk mengembvangkan kemampuan ini,
ingatlah semangat yang tulus akan kepedulian adalah inti dari pembelajaran yang
efektif. “ pedagogi yang peduli dapat menciptakan atau mengembalikan
kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk
ikut sertadalam kesempatan belajar yang positif dalam kelas. Pedagogi tersebut
juga dapat membantu membentuk landasan moral warga yang bertanggung jawab,
keanggotaan & kepemimpinan komunitas yang produktif, serta keterlibatan
seumur hidup dalam pembelajaran “ ( paul & Colluci, 2000, h. 45 )
Cara membangun kelas yang peduli adalah seorang guru
dapat mendemonstrasikan kepedulian melalui upaya untuk membantu seluruh siswa
belajar sampai potensi sepenuhnya. Guru dapat belajar sebanyak mungkin dari
kemampuan siswa dan hal-hal yang dapat memotivasi mereka untuk melakukan yang
terbaik. “ Guru yang efektif mengetahui
seluruh siswanya dengan baik “ ( Harris Interactive, 2001. ). Selain itu guru
juga dpat membuat kelas menjadi tempat yang hangat untuk para peserta didik,
orang tua / wali siswa.
4. Memiliki
Orientasi Jauh Lebih Luas
Guru yang memiliki orientasi jauh lebih luas adalah
guru yang inspiratif. Guru inspiratif tidak hanya terpaku pada kurikulum,
tetapi juga memiliki orientasi yang jauh lebih luas dalam mengembangkan potensi
dan potensi para peserta didik. Dunia memerlukan keduanya, seperti kita
memadukan validitas internal ( dijaga oleh kurikulum ) dan validitas eksternal
( yang dikuasai oleh guru inspiratif ) dalam penjelajahan ilmu pengetahuan.
Guru yang inspiratif tidak hanya menekankan validitas internal yang bertumpu
pada kurikulum, tetapi juga bagaimana konstektualisasinya dalam validitas
eksternal yang berupa beraneka sikap dan pandangan serta jiwa yang kukuh dalam
memandang dan menghadapi setiap persoalan dan kehidupan yang kompleks. Guru
yang inspiratif adalah guru yang mampu
melahirkan peserta didik yang tangguh dan siap mengahdapi aneka tantangan dan
perubahan yang hebat sekalipun.
D. Komponen Kinerja Profesional Guru
1. Gaya Mengajar
Menurut Donald
Medley gaya mengajar guru merujuk pada kemampuan guru untuk menciptakan iklim
kelas. Sementara ahli lain menggambarkan gaya mengajar itu sebagai (1) aspek
ekspresif mengajar, yang menyangkut karakteristik hubungan emosional antara
guru-siswa, seperti hangat atau dingin; dan (2) aspek instrumental mengajar,
yang menyangkut bagaimana guru memberikan tugas- tugas, mengelola belajar, dan
merancang aturan-aturan kelas ( Ornstein, 1990)
2.Kemampuan Berinteraksi Dengan Siswa
Kemampuan guru
berinteraksi dengan siswa dimanifestasikan melalui :
a. Komunikasi Verbal
Dalam
study klasik, interaksi antara guru, antara guru dan siswa dianalasis melalui
perilaku bahasa ( linguistic behavior ) guru dan siswa di dalam kelas. Kegiatan
di dalam kelas pada umumnya didominasi oleh interaksi ( verbal ) antara guru
dan siswa. Atentang komunikasrno Bellack
, dalam penelitiannya tentang komunikasi dalam mengajar di kelas,
mengklasifikasikan perilaku verbal ( verbal behaviors ) dasar, yang dinamai
juga dengan “moves” ke dalam empat jenis, yaitu sebagai berikut :
·
Structuring
moves yang terkait dengan interaksi permulaan antara guru dan siswa, seperti
mengenalkan tentang topic dari materi pelajaran yang akan dibahas atau
didiskusikan
·
Soliciting
moves yang dirancang untuk merangsang
respons verbal atau fisik. Seperti guru mengajukan pertanyaan tentang suatu
topic tertentu dalam rangka mendorong siswa untuk meresponnya.
·
Responding moves
yang terjadi setelah soliciting moves
·
Reacting moves
yang berfungsi untuk memodifikasi,
mengklasifikasi atau menilai ketiga “ moves “ atau tingkah laku di atas.
b.
Komunikasi Non – Verbal
Menurut
Miles Patterson, komunikasi atau perilaku nonverbal di dalam kelas terkait
dengan lima fungsi guru yaitu (1) providing information, atau mengelaborasi
pernyataan verbal (2) regulating interactions, seperti menuunjuk seseorang (3)
expressing intimacy or liking, seperti member senyuman atau menepuk bahu siswa
(4) exercising social control, memperkuat aturan kelas dengan mendekati atau
mengambil jarak (5) facilitating goals, menampilkan suatu ketrampilan yang
memerlukan aktivitas motorik atau gesture
Galloway
mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal guru dipandang sebagai perilaku yang
mendorong atau membatasi siswa. Ekspresi muka, gesture, dan gerakan badab guru
memberikan penaruh kepada partisipasi dan penampilan siswa di kelas.
3. Karakteristik Pribadi
Ryans
mengklasifikasikan karakteristik guru ke dalam 4 klster dimensi guru yaitu :
·
Kreatif : guru yang kreatif bersifat imajinatif , senang bereksperimen
dan orisinal; sedangkan yang tidak kreatif bersifat rutin, bersifat eksak dan
berhati-hati
·
Dinamis : guru
yang dinamis bersifat energetic dan extrovert, sedangkan yang tidak dinamis
bersifat pasif, menghindar dan menyerah
·
Teroganisasi :
guru bersifat sadar akan tujuan, pandai mencari pemecahan masalah; sedangkan yang
tidak terorganisasi bersifat kurang sadar akan tujuan, tidak memiliki kemampuan
mengontrol
·
Kehangatan :
guru yang memiliki kehangatan bersifat pandai bergaul, ramah, sabar sedangkan yang dingin bersifat tidak
bersahabat, sikap bermusuhan dan tidak sabar
Penutup
A.
Kesimpulan
1.
Hal-hal yang perlu diketahui oleh guruSD tidak hanya menguasai materi
melainkan juga harus mengetahui karakter peserta didiknya yang masih anak-anak
dan belum mandiri.Tugas seorang guru tidak hanya
mengajar tetapi harus mendampingi para siswanya menuju kesuksesan kedewasaan.
2.
Kriteriagurudalammengoptimalkanperkembanganpesertadidiksebagai berikut :
a.
Mengetahui Gaya Belajar Peserta
Didik
b.
Mampu Membangun Iklim
Pembelajaran yang Inspiratif
c.
Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
d.
Memiliki Orientasi Jauh Lebih Luas
3.
Komponenkinerjaguruprofesionaldapat dilakukan melalui :
a.
Gayamengajaryang sesuai dengan karakter peserta didik
b.
Kemampuanberinteraksidengansiswayang kooperatif dan menyenangkan bagi peserta didik.
B.
Saran
1.
Sebagai
tenaga professional yang bertugas mendidik dan mengarahkan siswa sehingga
tercetak para peserta yang unggul dalam segala bidang, maka guru harus mampu
menciptakan proses pembelajaran yang
efektif dan bersinergi antara pengajaran
dan pembelajaran.
2.
Sebagai
seorang guru SD maka ia harus sabar dan telaten untuk menghadapi pesrta didik
yang masih anak-anak
Daftar
Pustaka
Parkay,
Forest W dan Baverly Hardcastle S. 2011. Menjadi Seorang Guru. Jakarta:
PT.Index
Naim,
Ngainun. 2009. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yusuf,
L.N Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
PT.Rajawali Press
KataPengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyajikan makalah yang bertemakan Peran Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik usia SD dengan baik.
Makalah ini
membahas tentang hal-hal apa saja yang harus diketahui dan dilakukan oleh para
guru sehingga guru dapat menentukan langkah terbaik dalam mengoptimalkan
perkembangan peserta didik.
Kehadiran
makalah ini mudah-mudahan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
pengembangan wawasan pembaca, khususnya mahasiswa yang akan berjuang dalam
bidang pendidkan.
Kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam menyelesaikan makalah ini dari awal
sampai akhir.
Semarang, 15 April
2012
Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar……..………………………………………………… i
Daftar isi ………………………………………………………………
ii
Pendahuluan
Latar belakang ………………………………………………….
iii
Rumusan masalah ……..………………………………………. iv
Tujuan makalah
………………………………………………….. iv
Manfaat penulisan
…………………………………………………. iv
Pembahasan
Hal-hal yang perlu diketahui oleh
guru………………………… 1
Peran Guru dalam Proses Belajar
Mengajar….…….…………… 1
Kriteria Guru Dalam
Mengoptimalkan Perkembangan Peserta
Didik………………………………………………………………………..……… 4
Komponen Kinerja Profesional
Gur……………………………. 5
Penutup
Simpulan
……………………..………………………………………. 8
Saran ……………………………………………………………. 8
Daftar pustaka ……………………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Ada
beberapa julukan yang diberikan kepada guru salah satunya adalah pahlawan tanpa
tanda jasa. Julukan ini mengindikasikan betapa besarnya peran dan jasa guru
sehingga guru disebut sebagai pahlawan. Guru merupakan sosok penting yang cukup menentukan dalam
proses pembelajaran. Walaupun sekarang telah ada sumber belajar alternatif yang
lebih kaya, seperti buku, majalah, internet maupun sumber belajar lainnya, guru
tetap menjadi kunci untuk mengoptimalisasikan sumber-sumber belajar yang ada.
Dengan
tugas dan peran semacam ini, guru atau pendidik merupakan sosok yang seharusnya
mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh ilmunya tersebut
dalam proses pembelajaran dalam makna yang lebih luas, toleran, dan senantiasa
menjadikan siswanya memiliki kehidupan yang lebih baik. Secara prinsip mereka
yang disebut guru bukan hanya mereka yang memiliki kualifikasi guru secara
formal yang diperoleh melalui jenjang pendidikan, tetapi yang terpenting adalah
mereka yang mempunyai potensi keilmuwan tertentu dan dapat menjadikan orang
lain pandai dalam area kognitif, afektif dan psikomotor. Pandai kognitif
menjadikan siswa cerdas dalam aspek intelektualitasnya, pandai afektif menjadikan siswa mempunyai sikap
dan perilaku yang sopan dan pandai psikomotorik menjadikan siswa terampil dalam
melaksanakan aktivitas secara efektif dan efisien, serta tepat guna.
Untuk
memperoleh keberhasilan dalam pembelajaran yang mengarahkan dan mengoptimalkan
para peserta didik, guru hendaknya harus memiliki kompetensi profesionalitas
yang menunjang profesinya sebagai pendidik. Penyelidikan professional
memungkinkan guru memenuhi banyak tantangan yang tidak diduga yang merupakan
bagian dari mengajar di sekolah saat ini.
Di
sinilah letak pentingnya peranan seorang guru. Sehingga bukan hal yang terlalu
berlebihan jika ada penilaian bahwa berhasil atau tidaknya proses pendidikan
tergantung pada peranan guru. Walapaun peranannya sangat menentukan, namun
harus disadari bahwa guru bukan satu-satunya penentu keberhasilan atau
kegagalan pembelajaran. Keberhasilan atau kegagalan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang saling berkaitan satu sama lain. oleh karena itu, guru harus
menghindari sikap merasa sebagai pihak paling berjasa dan paling mementukan
keberhasilan pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang yang ada, penulis merumuskan beberapa permasalahan diantaranya :
1. Hal-hal
apa saja yang perlu diketahui oleh guru sehingga proses belajar mengajar lebih
efisien ?
2. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran ?
3. Kriteria
apa sajakah yang harus dimiliki guru dalam mengoptimalkan perkembangan peserta
didik ?
4. Apa
sajakah yang menjadi komponen kinerja professional guru yang dapat mendukung
dalam mengoptimalkan perkembangan
peserta didik ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Untuk
mengetahui peranan guru dalam proses pembelajaran
3. Untuk
mengetahui kriteria-kriteria guru yang mendukung proses pembelajaran untuk mengoptimalkan perkembangan peserta didik
4. Untuk
mengetahui komponen kinerja profesioanal guru yang mendukung agar tercapainya
pendidikan yang berkualitas dalam rangka mengoptimalkan perkembangan peserta
didik.
D.
Manfaat Makalah
Dengan penulisan makalah ini di harapkan guru dapat
mengetahui bagaimana menjadi seorang guru yang professional yang mampu
melaksanakan proses pembelajaran secara optimal, efektif dan efisien sehingga
proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara maksimal dan dapat mencetak peserta
didik yang unggul di segala aspek kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hal-hal
yang perlu diketahui oleh guru
Merumuskan
apa-apa yang perlu diketahui oleh guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Beberapa
guru yang handal, sangatlah kharismatik, sementara ada juga guru handal yang
menyebalkan, ada banyak guru yang efektif yang bersifat emosional, namun banyak
pula yang sabar.
Banyak guru efektif yang bersifat keras, namun banyak pula yang bersifat lembut
terhadap siswa. Jadi, para profesional dapat memiliki sifat yang beragam
meskipun mereka semua dianggap sebagai profesional
yang handal. Ada hal-hal yang berlaku umum yang harus dimiliki guru yang
diyakini dapat mempercepat proses belajar
mengajar.
Guru
yang efektif, harus memiliki tiga jenis pengetahuan agar mereka dapat mengajar
para siswanya dengan baik. Ketiga jenis
pengetahuan tersebut adalah :
1. Pengetahuan tentang pembelajar dan bagaimana
merekabelajar
dan berkembangdalam
konteks sosial.
2.
Pemahaman tentang mata pelajaran yang diajarkan dan keterampilan yang berkaitan
dengan tujuan sosial pendidikan.
3.
Pemahaman tentang pengajaran yang berkaitan dengan materi ajar dan siswa yang
diajar, sebagaimana yang diindikasikan dari hasil penilaian dan yang didukung
oleh suasana kelas yang produktif.
Sebagai
orang yang profesional, para guru memiliki komitmen untuk belajar apa yang
mereka perlu ketahui agar para siswa yang diajarkannya berhasil. Visi seorang
guru yang profesional harus menciptakan sinergi antara pengajaran dengan
pembelajaran siswa dan mensyaratkan agar guru dapat menunjukan hasil pembelajaran
siswa. Visi guru yang profesional juga mengharuskan guru benar-benar memahami
apa yang dimaksud dengan mendidik siswa di alam demokrasi, sehingga, sebagai
warga negara mereka dapat berpartisipasi penuh dalam bidang politik, sosial,
dan ekonomi.
B. Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar
1. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
“Guru yang bermutu memungkinkan siswanya
untuk tidak hanya dapat mencapai standar nilai akademik secara nasional, tetapi
juga mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang penting untuk belajar selama
hidup mereka.” (Elaine B. Johnson)
Mengajar sifatnya sangat kompleks, karena
melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktris secara bersamaan. Aspek
pedagogis menunjuk pada kenyataan bahwa mengajar di sekolah berlangsung dalam
suatu lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, guru harus mendampingi para
siswanya menuju kesuksesan belajar atau kedewasaan. Aspek Psikologis menunjuk pada kenyataan
bahwa para siswa yang belajar pada umumnya, memiliki taraf perkembangan yang
berbeda satu dengan lainnya, sehingga menuntut materi, metode, dan pendekatan
yang berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya. Demikian pula halnya
dengan kondisi para siswa, kompetensi, dan tujuan yang harus mereka capai juga
berbeda. Selainitu,
aspek psikologis menunjuk pada kenyataan bahwa proses belajar itu mengandung
variasi. Cara penangkapan siswa terhadap materi pembelajaran tidak sama. Cara
belajar juga beragam.
Menurut Imam Al-Ghazali, kewajiban yang
harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut :
- Harus menaruh
kasih sayang terhadap anak didik, dan memperlakukan mereka seperti perlakuan
anak sendiri. - Tidak mengharapkan
balas jasa atau ucapan terima kasih. Melaksanakan tugas mengajar bermaksud
untuk mencari keridhoan dan mendekatkan diri pada Tuhan. - Memberikan nasihat
pada anak didik pada setiap kesempatan. - Mencegah anak
didik dari suatu akhlak yang tidak baik. - Berbicara pada
anak didik sesuai dengan bahasa dan kemampuan mereka.
Dalam
kaitannya dengan proses pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dilakukan
oleh seorang guru agar mencapai hasil maksimal.
· Membuat
perencanaan pembelajaran
Adanya
perencanaan, membuat guru memiliki kerangka dasar dan orientasi yang lebih
konkrit dalam pencapaian tujuan. Perencanaan pembelajaran mencakup:
- Tujuan yang hendak
dicapai - Bahan pelajaran
yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan - Bagaimana proses
pembelajaran yang akan diciptakan untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien - Bagaimana
menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau mengukur tujuan
tercapai atau tidak.
· Melaksanakan
pembelajaran dengan baik
Pelaksaan
pembelajaranseharusnya mengacu kepada perencanaan, namun demikian, seringkali
perencanaan tidak dapat dilaksanakan scara maksimal. Guru yang baik, akan
selalu melaksanakan evaluasi mengenai bagaimana proses pemblajaran yang telah
dilakukan ; apakah sudah baik ataukah masih banyak kekurangan. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran
akan semakin bermutu.
- Memberikan
feedback (umpan balik)
Adanya
umpan balik berfungsi sebagai sarana untuk membantu memelihara minat dan
antusiasme siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan
melalui evaluasi. Bagi guru, bentuk umpan balik dpat dimodifikasi sedemikian
rupa secara kreatif sesuai dengan kondisi kelas yang diajarkannya.
- Melakukan
komunikasi pengetahuan
Maksudnya,
bagaimana guru melakukan transfer ataas pengetahuan yang dimiliki kepada
siswanya, dan melakukan komunikasi dengan baik. Pada tingkat yang minimal, guru
seharusnya menguasai secara utuh terhadap mata pelajaran yang diasuhnya. Guru
tidak memiliki pengetahuan yang memadai terhadap mata pelajaran yang diajarkan,
akan kehilangan kewibaan dimata para siswanya.
- Guru sebagai model
dalam bvidang study yang diajarkannya
Artinya,
guru merupakan suri teladan, contoh nyata, atau model yang dikehendaki oleh
mata pelajaran yang diajarkannya tersebut.
2.
Peranan Guru Dalam Proses Pembelajaran
Ada beberapa peranan guru dalam proses pembelajaran.
Pertama,
guru sebagai demonstrator.
Dengan
peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru hendaknya senantiasa
menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa
mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya. Dengan terus belajar, diharapkan
akan tercipta siswa yang unggul. Menurut The Liang Gie, karakteristik siswa
yang unggul ada tiga, yaitu gairah belajar yang mantap, semangat maju yang
menyaladalam menuntut ilmu dan kerajinanmengusahakan studi
sepanjang waktu ( The Liang Gie, 2002 )
Kedua,guru sebagai pengelola kelas
Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan dan
menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar
agar mencapai hasil belajar yang baik.
Ketiga,guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan
merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Sebagai mediator, guru menjadi perantara hubungan antar manusia. Dalam konteks
kepentingan ini, guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang
bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi.
Keempat,guru sebagai evaluator
Fungsi ini dimaksudkan agar guru mengetahui apakah
tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang
sudah diajarkan sudah cukup tepat. Dengan melakukan penilaian guru akan dapat
mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran
serta keefektifan metode mengajar.
C. Kriteria Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan
Peserta Didik
1. Mengetahui Gaya Belajar Peserta Didik
Siswa sangat beragam dalam hal gaya pembelajaran,yaitu
pendekatan pembelajaran yang paling baik bagi mereka. Perbedaan ini juga
kecenderungan gaya pembelajaran atau gaya kognitif. National task Force on
Learning Style and Brain Behavior menyatakan bahwa “ pola yang konsisten tentang perilaku dan kinerja yang digunakan
individu untuk melakukan pendekatan terhadapa pengalaman pendidikan. Ini adalah
gabungan dari perilaku kognitif, afektif dan psikologis karakteristik yang
berfungsi sebagai indicator yang relatif
tentang cara seorang pembelajar menerima, berinteraksi, dan merespon
lingkungan pembelajaran. “ ( dikutip dalam bennet, 1990, h.94 )
Beberapa orang lebih cepat memepelajari hal-hal yang
didengarnya, orang lain lebih cepat belajar ketika mereka melihat materi
tertulis. bebrapa membutuhksn banyak struktur; ada pula yang paling baik ketika
mandiri dan mengikuti keinginan sendiri. Beberapa membutuhkan kesunyian untuk
dapat berkonsentrasi; lainnya belajar dengan baik dalam lingkungan yang aktif
dan ramai. Pengetahuan tentang gaya belajar siswa membantu membuat pengajaran individual dan memotivasi
siswa.
2. Mampu Membangun Iklim Pembelajaran yang Inspiratif
Dalam usaha untuk menciptakan iklim pembelajaran yang
inspiratif, aspek paling utama yang
harus diperhatikan oleh guru adalah bagaimana guru mampu untuk menarik dan
mendorong minat siswa untuk senang dan menyukai pelajaran. Rasa senang terhadap
pelajaran akan menjadi modal penting dalam diri siswa untuk menekuni dan
menggeluti pelajaran secara lebih optimal. Siswa akan bergairah dan senantiasa
penuh semangat dalam belajar.Salah ssatu usaha penting yang dapat dilakukan
untuk membangkitkan semangat belajar adalah mendesain pembelajaran dalam
suasana yang menyenangkan.
3. Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
Kelas yang peduli akan menciptakan iklim kelas yang
positif yang membuat dinamika kelas yang kompleks sehingga Guru dan siswa
menjadi kelompok yang terpadu, produktif dan saling mendukung. Dalam upaya
untuk mengembvangkan kemampuan ini,
ingatlah semangat yang tulus akan kepedulian adalah inti dari pembelajaran yang
efektif. “ pedagogi yang peduli dapat menciptakan atau mengembalikan
kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk
ikut sertadalam kesempatan belajar yang positif dalam kelas. Pedagogi tersebut
juga dapat membantu membentuk landasan moral warga yang bertanggung jawab,
keanggotaan & kepemimpinan komunitas yang produktif, serta keterlibatan
seumur hidup dalam pembelajaran “ ( paul & Colluci, 2000, h. 45 )
Cara membangun kelas yang peduli adalah seorang guru
dapat mendemonstrasikan kepedulian melalui upaya untuk membantu seluruh siswa
belajar sampai potensi sepenuhnya. Guru dapat belajar sebanyak mungkin dari
kemampuan siswa dan hal-hal yang dapat memotivasi mereka untuk melakukan yang
terbaik. “ Guru yang efektif mengetahui
seluruh siswanya dengan baik “ ( Harris Interactive, 2001. ). Selain itu guru
juga dpat membuat kelas menjadi tempat yang hangat untuk para peserta didik,
orang tua / wali siswa.
4. Memiliki
Orientasi Jauh Lebih Luas
Guru yang memiliki orientasi jauh lebih luas adalah
guru yang inspiratif. Guru inspiratif tidak hanya terpaku pada kurikulum,
tetapi juga memiliki orientasi yang jauh lebih luas dalam mengembangkan potensi
dan potensi para peserta didik. Dunia memerlukan keduanya, seperti kita
memadukan validitas internal ( dijaga oleh kurikulum ) dan validitas eksternal
( yang dikuasai oleh guru inspiratif ) dalam penjelajahan ilmu pengetahuan.
Guru yang inspiratif tidak hanya menekankan validitas internal yang bertumpu
pada kurikulum, tetapi juga bagaimana konstektualisasinya dalam validitas
eksternal yang berupa beraneka sikap dan pandangan serta jiwa yang kukuh dalam
memandang dan menghadapi setiap persoalan dan kehidupan yang kompleks. Guru
yang inspiratif adalah guru yang mampu
melahirkan peserta didik yang tangguh dan siap mengahdapi aneka tantangan dan
perubahan yang hebat sekalipun.
D. Komponen Kinerja Profesional Guru
1. Gaya Mengajar
Menurut Donald
Medley gaya mengajar guru merujuk pada kemampuan guru untuk menciptakan iklim
kelas. Sementara ahli lain menggambarkan gaya mengajar itu sebagai (1) aspek
ekspresif mengajar, yang menyangkut karakteristik hubungan emosional antara
guru-siswa, seperti hangat atau dingin; dan (2) aspek instrumental mengajar,
yang menyangkut bagaimana guru memberikan tugas- tugas, mengelola belajar, dan
merancang aturan-aturan kelas ( Ornstein, 1990)
2.Kemampuan Berinteraksi Dengan Siswa
Kemampuan guru
berinteraksi dengan siswa dimanifestasikan melalui :
a. Komunikasi Verbal
Dalam
study klasik, interaksi antara guru, antara guru dan siswa dianalasis melalui
perilaku bahasa ( linguistic behavior ) guru dan siswa di dalam kelas. Kegiatan
di dalam kelas pada umumnya didominasi oleh interaksi ( verbal ) antara guru
dan siswa. Atentang komunikasrno Bellack
, dalam penelitiannya tentang komunikasi dalam mengajar di kelas,
mengklasifikasikan perilaku verbal ( verbal behaviors ) dasar, yang dinamai
juga dengan “moves” ke dalam empat jenis, yaitu sebagai berikut :
·
Structuring
moves yang terkait dengan interaksi permulaan antara guru dan siswa, seperti
mengenalkan tentang topic dari materi pelajaran yang akan dibahas atau
didiskusikan
·
Soliciting
moves yang dirancang untuk merangsang
respons verbal atau fisik. Seperti guru mengajukan pertanyaan tentang suatu
topic tertentu dalam rangka mendorong siswa untuk meresponnya.
·
Responding moves
yang terjadi setelah soliciting moves
·
Reacting moves
yang berfungsi untuk memodifikasi,
mengklasifikasi atau menilai ketiga “ moves “ atau tingkah laku di atas.
b.
Komunikasi Non – Verbal
Menurut
Miles Patterson, komunikasi atau perilaku nonverbal di dalam kelas terkait
dengan lima fungsi guru yaitu (1) providing information, atau mengelaborasi
pernyataan verbal (2) regulating interactions, seperti menuunjuk seseorang (3)
expressing intimacy or liking, seperti member senyuman atau menepuk bahu siswa
(4) exercising social control, memperkuat aturan kelas dengan mendekati atau
mengambil jarak (5) facilitating goals, menampilkan suatu ketrampilan yang
memerlukan aktivitas motorik atau gesture
Galloway
mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal guru dipandang sebagai perilaku yang
mendorong atau membatasi siswa. Ekspresi muka, gesture, dan gerakan badab guru
memberikan penaruh kepada partisipasi dan penampilan siswa di kelas.
3. Karakteristik Pribadi
Ryans
mengklasifikasikan karakteristik guru ke dalam 4 klster dimensi guru yaitu :
·
Kreatif : guru yang kreatif bersifat imajinatif , senang bereksperimen
dan orisinal; sedangkan yang tidak kreatif bersifat rutin, bersifat eksak dan
berhati-hati
·
Dinamis : guru
yang dinamis bersifat energetic dan extrovert, sedangkan yang tidak dinamis
bersifat pasif, menghindar dan menyerah
·
Teroganisasi :
guru bersifat sadar akan tujuan, pandai mencari pemecahan masalah; sedangkan yang
tidak terorganisasi bersifat kurang sadar akan tujuan, tidak memiliki kemampuan
mengontrol
·
Kehangatan :
guru yang memiliki kehangatan bersifat pandai bergaul, ramah, sabar sedangkan yang dingin bersifat tidak
bersahabat, sikap bermusuhan dan tidak sabar
Penutup
A.
Kesimpulan
1.
Hal-hal yang perlu diketahui oleh guruSD tidak hanya menguasai materi
melainkan juga harus mengetahui karakter peserta didiknya yang masih anak-anak
dan belum mandiri.Tugas seorang guru tidak hanya
mengajar tetapi harus mendampingi para siswanya menuju kesuksesan kedewasaan.
2.
Kriteriagurudalammengoptimalkanperkembanganpesertadidiksebagai berikut :
a.
Mengetahui Gaya Belajar Peserta
Didik
b.
Mampu Membangun Iklim
Pembelajaran yang Inspiratif
c.
Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
d.
Memiliki Orientasi Jauh Lebih Luas
3.
Komponenkinerjaguruprofesionaldapat dilakukan melalui :
a.
Gayamengajaryang sesuai dengan karakter peserta didik
b.
Kemampuanberinteraksidengansiswayang kooperatif dan menyenangkan bagi peserta didik.
B.
Saran
1.
Sebagai
tenaga professional yang bertugas mendidik dan mengarahkan siswa sehingga
tercetak para peserta yang unggul dalam segala bidang, maka guru harus mampu
menciptakan proses pembelajaran yang
efektif dan bersinergi antara pengajaran
dan pembelajaran.
2.
Sebagai
seorang guru SD maka ia harus sabar dan telaten untuk menghadapi pesrta didik
yang masih anak-anak
Daftar
Pustaka
Parkay,
Forest W dan Baverly Hardcastle S. 2011. Menjadi Seorang Guru. Jakarta:
PT.Index
Naim,
Ngainun. 2009. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yusuf,
L.N Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
PT.Rajawali Press
says most of the people repayment their particular financial products in a timely manner in addition to without penalty charges
A top credit card debt nonprofit should expect the sheer number of individuals turning to these folks intended for allow throughout payday advance obligations to two bottle the. personal debt nonprofit charities states that about purchased this cash advance, great benefit borrowing products 2010. Any good cause affirms several years previously the number of people with them ended up being simple.
pożyczki prywatne od ręki
pożyczka bez bik lublin
pożyczki na dowód w banku
chwilówki franchising
kredyty bez bik
pozyczkanadowod24.net.pl
kredyty-bez-bik.org.pl
pozyczki-prwatne.net.pl