• Tentang Karyatulisku
  • Kerjasama
  • Kontak
Senin, Mei 16, 2022
  • Login
No Result
View All Result
Karyatulisku
  • Home
  • Admin Guru
  • Penelitian
    • All
    • Contoh Penelitian
    • Metode Penelitian
    • Penelitian Kualitatif
    • Penelitian Kuantitatif
    Downoad 40+ Contoh Judul Skripsi Pendidikan Guru PAUD (PG PAUD) S1 beserta file PDF

    Downoad 40+ Contoh Judul Skripsi Pendidikan Guru PAUD (PG PAUD) S1 beserta file PDF

    Panduan Baru Cara Download di Karyatulisku

    Panduan Baru Cara Download di Karyatulisku

    Download 50 Contoh Skripsi Akuntansi S1 Terbaik dalam bentuk PDF

    Download 50 Contoh Skripsi Akuntansi S1 Terbaik dalam bentuk PDF

    Download 101+ Contoh Skripsi Teknik Informatika (PDF) dan Tips Membuat Judul Skripsi

    Download 101+ Contoh Skripsi Teknik Informatika (PDF) dan Tips Membuat Judul Skripsi

    10 Contoh Essay Ilmiah Pendidikan √ Pengertian dan Langkah-Langkah Membuatnya Lengkap 100% Terbaik

    [SPSS] Cara Menggunakan SPSS untuk Mengolah Data Statistika

    [SPSS] Cara Menggunakan SPSS untuk Mengolah Data Statistika

  • Informasi
  • Inspirasi
  • Kuliah
Karyatulisku
  • Home
  • Admin Guru
  • Penelitian
    • All
    • Contoh Penelitian
    • Metode Penelitian
    • Penelitian Kualitatif
    • Penelitian Kuantitatif
    Downoad 40+ Contoh Judul Skripsi Pendidikan Guru PAUD (PG PAUD) S1 beserta file PDF

    Downoad 40+ Contoh Judul Skripsi Pendidikan Guru PAUD (PG PAUD) S1 beserta file PDF

    Panduan Baru Cara Download di Karyatulisku

    Panduan Baru Cara Download di Karyatulisku

    Download 50 Contoh Skripsi Akuntansi S1 Terbaik dalam bentuk PDF

    Download 50 Contoh Skripsi Akuntansi S1 Terbaik dalam bentuk PDF

    Download 101+ Contoh Skripsi Teknik Informatika (PDF) dan Tips Membuat Judul Skripsi

    Download 101+ Contoh Skripsi Teknik Informatika (PDF) dan Tips Membuat Judul Skripsi

    10 Contoh Essay Ilmiah Pendidikan √ Pengertian dan Langkah-Langkah Membuatnya Lengkap 100% Terbaik

    [SPSS] Cara Menggunakan SPSS untuk Mengolah Data Statistika

    [SPSS] Cara Menggunakan SPSS untuk Mengolah Data Statistika

  • Informasi
  • Inspirasi
  • Kuliah
No Result
View All Result
Karyatulisku
No Result
View All Result
Home Kuliah

Penerapan Model Pembelajaran Langsung atau Direct Learning di Sekolah Dasar

23 Juli 2020
in Kuliah, Tak Berkategori
Reading Time: 14 mins read
A A
772
SHARES
12.9k
VIEWS
Share on WhatsappShare on Telegram

A. Pengertian Model Pembelajaran 

Pembelajaran Langsung (DL= Direct Learning) Merupakan pengetahuan yang bersifat
informal dan prosedural yang menjurus pada keterampilan dasar akan lebih
efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung. Menurut
Arend, Model pembelajaran langsung adalah Salah satu pendekatan mengajar yang
dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik
yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi
selangkah. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan
tentang bagaimana melaksanakan sesuatu. Dan 
pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa
fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. 

Pendapat lain tentang definisi model pembelajaran Direct Learning adalah model pembelajaran yang menekankan
pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan
pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi
dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada
tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4)
lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. 

ArtikelTerkait

Makalah Model Pembelajaran Jigsaw

Contoh Proposal Skripsi Kuantitatif Pendidikan : Pengaruh Model pembelajaran Jig Saw dan STAD Terhadap Hasil Belajar

Makalah Tentang Bahasa : Pengertian dan Hakikat Bahasa

3 Contoh Analisis Jurnal Pendidikan Ilmiah

Baca Juga :

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Lengkap dengan Referensi

Model Pembelajaran Cooperative Script Pembahasan Lengkap dengan Daftar Pustaka 

Model Pembelajaran TGT : Pengertian, Karakteristik, SIntaks, Kelebihan dan Kekurangan

Dalam proses pembelajaran guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru
seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder, 
gambar,  peragaan, dan sebaganya. Informasi yang disampaikan dapat
berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana
melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif, (yaitu pengetahuan
tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi).
Kritik terhadap penggunaan model ini antara lain bahwa model ini tidak
dapat digunakan setiap waktu dan tidak untuk semua tujuan pembelajaran
dan semua siswa.

B. Landasan Teori Penggunaan Model Pembelajaran Direct Learning 

Pemikiran mendasar dari model pembelajaran langsung adalah bahwa siswa
belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan tingkah laku
guru. Atas dasar pemikiran tersebut hal penting yang harus diingat dalam
menerapkan model pembelajaran langsung adalah menghindari penyampaian yang
terlalu kompleks.

Diantara teori- teori belajar yang melandasi model pembelajaran Langsung
adalah:

    
1.      Teori Perkembangan Jean Piaget

Menurut Jean Piaget kemampuan untuk bergaul dengan hal-hal yang lebih
abstrak  diperlukan untuk mencernakan gagasan-
gasan dalam  berbagai mata pelajaran
akademik.
Piaget meyakini bahwa pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting
bagi terjadinya perubbahan perkembanagn peserta didik.Dalam pembelajaran langsung guru menjelaskan materi dan melakukan pelatihan
terbimbing serta memberikan kesempatan siswa untuk mengadakan pelatihan mandiri
sehingga siswa dapat menemukan pengalaman- pengalaman nyata tentang suatu
materi tertentu. 

    
2.      Teori Belajar Sosial Albert Bandura

Pemodelan merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial yang digagas
Albert Bandura. Menurut Bandura sbagian besar manusi belajar melalui pengamatan
secara selektiv dan mengingat tingkah laku orang lain.Seorang belajar menurut Teori ini, dilakukan dengan mengamati tingkah laku
orang lain ( model), hasil pengamatan itu kemudian dimantapkan dengan cara
menghubungkan pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya atau mengulang-ulang
kembali. Dengan jalan ini memberikan kesempatan kepada orang tersebut untuk
mengekspresikan tingkah laku yang dipelajarinya. Dalam pembelajaran langsung
pada fase kedua guru mendemonstrasikan pembelajaran sehingga siswa mendapat
pengalaman pembelajaran yang benar dan pada fase kedua pengalaman yang telah
diperoleh dipraktekkan siswa, meskipun tetap dalam pengawasan guru.

C. Langkah-Langkah atau Sintak Model Pembelajaran Direct Learning

 Menurut Bruce dan Weil (1996), sebagai berikut:

  • Orientasi. Sebelum
    menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong siswa jika
    guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang
    akan disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa: (1) kegiatan
    pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan
    yang telah dimiliki siswa; (2) mendiskusikan atau menginformasikan
    tujuan pelajaran; (3) memberikan penjelasan/arahan mengenai kegiatan
    yang akan dilakukan; (4) menginformasikan materi/konsep yang akan
    digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran; dan(5)
    menginformasikan kerangka pelajaran.
  • Presentasi. Pada fase
    ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep
    maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa: (1) penyajian materi
    dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa dalam
    waktu relatif pendek;(2) pemberian contoh-contoh konsep; (3) pemodelan
    atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan
    langkah-langkah kerja terhadap tugas; dan (4) menjelaskan ulang hal-hal
    yang sulit.
  • Latihan terstruktur.
    Pada fase ini guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Peran
    guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap
    respon siswa dan memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar
    dan mengoreksi respon siswa yang salah.
  • Latihan terbimbing.
    Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih
    konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan
    oleh guru untuk mengases/menilai kemampuan siswa untuk melakukan
    tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan
    bimbingan jika diperlukan.
  • Latihan mandiri. Pada
    fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat
    dilalui siswa jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85-90%
    dalam fase bimbingan latihan.

Menurut Slavin (2003), sebagai berikut;

  • Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.
  • Me-review pengetahuan dan keterampilan
    prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap
    pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.
  • Menyampaikan materi pelajaran.
    Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi,
    memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
  • Melaksanakan bimbingan.
    Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
    menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.
  • Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam
    tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih
    keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau
    kelompok.
  • Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik.
    Guru memberikan reviu terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa,
    memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang
    keterampilan jika diperlukan.
  • Memberikan latihan mandiri.
    Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa
    untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka
    pelajari.

Sementara Menurut Soeparman
Kardi dan M. Nur mengelompokkan sintake dalam pembelajaran langsung ke dalam 5
Fase yaitu:

Fase- Fase

Perilaku Guru

Fase 1

Menyampaikan
Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran serta mempersiapkan siswa

Guru
menjelaskan kompetensi dan tujuan pembelajaran, informasi latar be;lakang
pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar

Fase 2

Mendemonstrasikan
pengetahuan/ keterampilan

Guru
mendemonstraasikan pengetahuan / keterampilan yang benar atau menyajikan
informasi tahap demi tahap

Fase 3

Membimbing Pelatihan

Guru
merencanakan dan memberikan bimbingan pelatihan awal

Fase 4

Mengecek
Pemahaman dan memberi Umpan Balik

Guru mengecek
apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, serta memberikan
umpan balik

Fase 5

Memberikan
kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan

Guru
mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan  dengan perhatian khusus pada penerapan
kepada situasi lebih komplek dalam kehidupan sehari-hari

Penjelasan dari Tabel Fase dan peran guru dalam
Pembelajaran Langsung di atas adalah:

a. Fase 1 =
Memberitahukan Tujuan dan menyiapkan siswa
 

Kegiatan
ini dilakukan untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa, serta memotivasi
mereka untuk berperan serta dalam pelajaran. (1) kegiatan pendahuluan  untuk 
mengetahui  pengetahuan  yang 
relevan  dengan  pengetahuan yang  telah 
dimiliki  siswa; (2)
mendiskusikan  atau  menginformasikan  tujuan pelajaran;  (3)  memberikan  penjelasan/arahan  mengenai 
kegiatan  yang  akan dilakukan;  (4) 
menginformasikan  materi/konsep  yang 
akan  digunakan  dan kegiatan 
yang  akan  dilakukan 
selama  pembelajaran;  dan(5) 
menginformasikan kerangka pelajaran.

b.Fase 2 =
Presentasi dan Demonstrasi
 

Ada dua
pengetahuan yang diberikan guru kepada siswa, Pertama, Pengetahuan Deklaratif
yaitu guru mempresentasikan informasi kepada siswa, keberhasilannya terletak
pada kemampuan guru dalam memberikan informasi dengan jelas dan spesifik kepada
siswa. 

Kedua,
Pengetahuan Prosedural yakni guru mendemonstrasikan suatu konsep atau
keterampilan dengan berhasil. Dalam hal ini guru perlu sepenuhnya menguasai
konsep atau keterampilan yang akan didemonstrasikan, dan berlatih melakukan
demonstrasi untuk menguasai komponen-komponenya.

c. Fase 3 =
menyediakan latihan terbimbing
 

Prinsip-prinsip
yang digunakan sebagai acuan bagi guru dalam melakukan pelatihan terbimbing
adalah: 

v
Tugasi siswa melakukan latihan singkat,
sederhana dan bermakna

v
Berikan pelatihan sampai benar- benar menguasai
konsep 

v
Guru harus pandai mengatur waktu selama
pelatihan 

v
Perhatikan tahap-tahap awal pelatihan

d. Fase 4 =
Mengecek Pemahaman dan memberi Umpan balik
 

Pengecekan
dan pemberian umpan balik dapat berupa pertanyaan kepada siswa dan siswa
memberi jawaban. Kemudian guru merespon kembali jawaban siswa tersebut. Cara
lain adalah dengan tes lisan maupun tertulis.

Agar
umpan balik lebih efektif, ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan, yaitu: 

v
Berikan umpan balik sesegera mungkin setelah
latihan 

v
Upayakan agar umpan balik jelas dan spesifik 

v
Konsentrasikan pada tingkah laku bukan maksud

v
Jaga umpan balik sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa 

v
Berikan pujian pada hasil yang baik

v
Jika umpan balik negative, tunjukkan bagaimana
melakukan yang benar 

v
Bantu siswa memusatkan perhatian pada “proses”
bukan “hasil”v
Ajari siswa cara memberikan umpan balik kepada
diri sendiri dan bagaimana menilai keberhasilan kinerjanya.

e. Fase 5 =
memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan (mandiri) dan penerapannya

Latihan
mandiri yang diberikan kepada siswa sebagai fase akhir pelajaran pengajaran
langsung adalah pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah dan latihan mandiri dapat
digunakan untuk memperpanjang waktu belajar.

D. Wakktu atau Situasi Saat Menggunakan Model pembelajaran Direct Learning

Beberapa situasi yang memungkinkan model pembelajaran langsung cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran:

  • Ketika guru ingin mengenalkan suatu
    bidang pembelajaran yang baru dan memberikan garis besar pelajaran
    dengan mendefinisikan konsep-konsep kunci dan menunjukkan keterkaitan di
    antara konsep-konsep tersebut.
  • Ketika guru ingin mengajari siswa suatu keterampilan atau prosedur yang memiliki struktur yang jelas dan pasti.
  • Ketika guru ingin memastikan bahwa siswa
    telah menguasai keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan dalam
    kegiatan-kegiatan yang berpusat pada siswa, misalnya penyelesaian
    masalah (problem solving).
  • Ketika guru ingin menunjukkan sikap dan
    pendekatan-pedekatan intelektual (misalnya menunjukkan bahwa suatu
    argumen harus didukung oleh bukti-bukti, atau bahwa suatu penjelajahan
    ide tidak selalu berujung pada jawaban yang logis)
  • Ketika subjek pembelajaran yang akan
    diajarkan cocok untuk dipresentasikan dengan pola penjelasan, pemodelan,
    pertanyaan, dan penerapan.
  • Ketika guru ingin menumbuhkan ketertarikan siswa akan suatu topik.
  • Ketika guru harus menunjukkan teknik atau prosedur-prosedur tertentu sebelum siswa melakukan suatu kegiatan praktik.
  • Ketika guru ingin menyampaikan kerangka
    parameter-parameter untuk memandu siswa dalam melakukan kegiatan
    pembelajaran kelompok atau independen.
  • Ketika para siswa menghadapi kesulitan yang sama yang dapat diatasi dengan penjelasan yang sangat terstruktur.
  • Ketika lingkungan mengajar tidak sesuai
    dengan strategi yang berpusat pada siswa atau ketika guru tidak memiliki
    waktu untuk melakukan pendekatan yang berpusat pada siswa.

E. Kelebihan dan Keterbatasan Model Pembelajaran Direct Learning

Kelebihan :

  • Dengan model pembelajaran langsung, guru
    mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa
    sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh
    siswa.
  • Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.
  • Dapat digunakan untuk menekankan
    poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa
    sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
  • Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
  • Merupakan cara yang paling efektif untuk
    mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada
    siswa yang berprestasi rendah.
  • Dapat menjadi cara untuk menyampaikan
    informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat
    diakses secara setara oleh seluruh siswa.
  • Memungkinkan guru
    untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran
    (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan
    dan dan antusiasme siswa.
  • Ceramah merupakan cara yang bermanfaat
    untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau
    yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan
    informasi.
  • Secara umum, ceramah adalah cara yang
    paling memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang tidak mengancam
    dan bebas stres bagi siswa. Para siswa yang pemalu, tidak percaya diri,
    dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tidak merasa dipaksa dan
    berpartisipasi dan dipermalukan.
  • Model pembelajaran langsung dapat
    digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi
    tertentu. Guru dapat menunjukkan bagaimana suatu permasalahan dapat
    didekati, bagaimana informasi dianalisis, dan bagaimana suatu
    pengetahuan dihasilkan.
  • Pengajaran yang eksplisit membekali
    siswa dengan ”cara-cara disipliner dalam memandang dunia (dan) dengan
    menggunakan perspektif-perspektif alternatif” yang menyadarkan siswa
    akan keterbatasan perspektif yang inheren dalam pemikiran sehari-hari.
  • Model pembelajaran langsung yang
    menekankan kegiatan mendengar (misalnya ceramah) dan mengamati (misalnya
    demonstrasi) dapat membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara
    ini.
  • Ceramah dapat bermanfaat untuk
    menyampaikan pengetahuan yang tidak tersedia secara langsung bagi siswa,
    termasuk contoh-contoh yang relevan dan hasil-hasil penelitian terkini.
  • Model pembelajaran langsung (terutama
    demonstrasi) dapat memberi siswa tantangan untuk mempertimbangkan
    kesenjangan yang terdapat di antara teori (yang seharusnya terjadi) dan
    observasi (kenyataan yang mereka lihat).
  • Demonstrasi memungkinkan siswa untuk
    berkonsentrasi pada hasil-hasil dari suatu tugas dan bukan teknik-teknik
    dalam menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa tidak
    memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan tugas
    tersebut.
  • Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri
    sendiri dapat tetap berprestasi apabila model pembelajaran langsung
    digunakan secara efektif.
  • Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru sehingga guru dapat terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.

Keterbatasan:

  • Model pembelajaran langsung bersandar
    pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan
    mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki
    keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya
    kepada siswa.
  • Dalam model pembelajaran langsung, sulit
    untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal,
    tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan
    siswa.
  • Karena siswa hanya memiliki sedikit
    kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk
    mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
  • Karena guru memainkan peran pusat dalam
    model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image
    guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri,
    antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan
    perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat.
  • Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa
    tingkat struktur dan kendali guru yang tinggi dalam kegiatan
    pembelajaran, yang menjadi karakteristik model pembelajaran langsung,
    dapat berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah,
    kemandirian, dan keingintahuan siswa.
  • Model pembelajaran langsung sangat
    bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator yang buruk cenderung
    menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model pembelajaran
    langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku
    komunikasi positif.
  • Jika materi yang disampaikan bersifat
    kompleks, rinci, atau abstrak, model pembelajaran langsung mungkin tidak
    dapat memberi siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami
    informasi yang disampaikan.
  • Model pembelajaran langsung memberi
    siswa cara pandang guru mengenai bagaimana materi disusun dan
    disintesis, yang tidak selalu dapat dipahami atau dikuasai oleh siswa.
    Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk mendebat cara pandang ini.
  • Jika model pembelajaran langsung tidak
    banyak melibatkan siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10-15
    menit dan hanya akan mengingat sedikit isi materi yang disampaikan.
  • Jika terlalu sering digunakan, model
    pembelajaran langsung akan membuat siswa percaya bahwa guru akan
    memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan
    menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri.
  • Karena model pembelajaran langsung
    melibatkan banyak komunikasi satu arah, guru sulit untuk mendapatkan
    umpan balik mengenai pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak
    paham atau salah paham.
  • Demonstrasi sangat bergantung pada
    keterampilan pengamatan siswa. Sayangnya, banyak siswa bukanlah pengamat
    yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.

F. Contoh Penerapan Model Pembelajaran Direct Learning Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar

Contoh aplikasi Direct Teaching pada Pembelajaran Agama
Islam materi Wudlu bagi siswa SD kelas 2

1.  Fase
Pertama
, guru
menyampaikan tujuan pembelajaran agar siswa mampu menyebutkan tata cara
berwudlu dan mempraktekkannya dengan benar. Pada tahap ini guru memberikan
deskripsi tentang pengertian wudlu, syarat sah dan syarat wajib berwudlu, rukun
dan sunnah wudlu serta hal-hal yang membatalkan wudlu.

2. Fase Kedua, guru mendemonstrasikan cara
berwudlu melalui tepuk wudlu dan praktek langsung

3. Fase
Ketiga
, guru
membimbing dalam pelatihan berwudlu dengan memberikan instruksi bertahap. Siswa
mempraktekkan gerakan wudlu secara bersama- sama, tahap demi tahap sesuai
intruksi guru. Guru memastikan gerakan siswa tepat sesuai aturan yang benar.

4.  Fase
Keempat
, guru
mengecek pemahaman siswa dan memberi umpan balik tentang materi wudlu yang
diberikan. Misalnya dengan memberikan seatwork (latihan-latihan soal) atau
workbook (lembar kerja) seputar materi wudlu. Cara lain dengan Tanya jawab
sesuai materi. 

5.  Fase
kelima
, guru
memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dengan melalui tugas rumah
mengamati orang tua berwudlu setiap sebelum sholat dan menirunya.

Tags: KuliahMakalahModel Pembelajaran
SendShareShare309Tweet193
Next Post

Belajar Mewarnai Untuk Anak Kecil

INGIN JADI DOSEN KATANYA (Wajib baca)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

  • 6 contoh populasi dan sampel penelitian pada skripsi kualitatif dan kuantitatif

    6 contoh populasi dan sampel penelitian pada skripsi kualitatif dan kuantitatif

    11943 shares
    Share 4777 Tweet 2986
  • Contoh Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian : Cara membuat Tujuan dan Manfaat Penelitian yang baik dan Benar

    17001 shares
    Share 6800 Tweet 4250
  • 8 Keterampilan Dasar Mengajar yang Harus Dikuasai Guru Lengkap!!

    4874 shares
    Share 1950 Tweet 1219
  • Download 50 Contoh Skripsi Akuntansi S1 Terbaik dalam bentuk PDF

    8192 shares
    Share 3277 Tweet 2048
  • Contoh Kerangka Berpikir Ilmiah dan Langkah-Langkah Menyusun Kerangka Berpikir

    5646 shares
    Share 2258 Tweet 1412

Connect with us

Close | iklan Klik 2x =========
Selamat Datang
  • Tentang Karyatulisku
  • Kerjasama
  • Kontak

© 2021 Karyatulisku.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kuliah
  • Penelitian
  • Admin Guru
  • Informasi
  • Inspirasi

© 2021 Karyatulisku.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In