BAB I
KONSEP DASAR IAD
A.
Latar
Belakang IAD
Kuriositas atau
rasa ingin tahu dan akal budi manusia, telah kita ketahui bahwa semua makhluk
hidup termasuk manusia membrikan tanggapan terhadap rangsangan dari lingkungan.
Misalnya: tumbuhan hijau memberikan reaksi terhadap sinar matahari. Cabang dan
daun tumbuhan itu berusaha untuk memperoleh sinar matahari karena perlu untuk
mengadakan fotosintesis (pembuatan zat makanan). Hewan tingkat tinggi
memberikan reaksi terhadap lingkungan dengan mengadakan penjelajahan, ingin
tahu daerah lain, misalnya harimau atau burung ingin tahu tempat lain untuk
memperolah makanan dan sebagainya. Rasa ingin tahu atau kuriositas pada hewan
didorong oleh naluri (instinct) dan oleh Asimov (1792) disebut idle curiosity. Naluri itu bertitik
pusat pada mempertahankan kelestarian hidup dan sifanya sepanjang zaman.
Manusia memiliki
naluri seperti hewan dan tumbuhan, tetapi juga akal budi sehingga rasa ingin
tahu itu tidak tetap sepanjang zaman. Manusia memliki rasa ingin tahu yang
berkembang. Rasa ingin tahu manusia tidak pernah dapat dipuaskan. Apabila suatu
masalah dapat dipecahkan, akan timbul masalah lain yang menunggu pemecahannya.
Manusia bertanya terus setalah tahu apa,
maka ingin tahu bagaimana dan mengapa. Manusia mampu menggunakan
pengetahuan yang lama diperoleh untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru
menjadi pengetahuan yang lebih baru lagi. Hal yang demikian berlangsung
berbad-abad sehingga menjadi akumulasi pengetahuan. Manusia purba hidup dalam
gua-gua, tetapi berkat pengetahuan yang bertambah terus, manusia modern bertempat
tinggal dalam gedung-gedung yang kokoh dan indah seperti saat ini. Kecuali
untuk memenuhi kepuasan manusia, Ilmu Pengetahuan juga berkembang untuk
keperluan praktis agar hidupnya lebih mudah dan praktis. (Ilmu Alamiah Dasar,
Maskoeri Jasin hal: 2-3).
Yang melatar belakangi munculnya Ilmu Alamiah Dasar yakni
Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan dimana
tanggapan itu menjadi suatu pengalaman.Pengalaman yang diperoleh terakumulasi
oleh karena adanya kuriositas (rasa ingin tahu) manusia seperti yang dijelaskan
diatas. Pengalaman merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan,
yakni kumpulan fakta-fakta. Pengalaman akan bertambah terus seiring
berkembangnya manusia dan mewariskan kepada generasi-generasi berikutnya.
Pertambahan pengetahuan didorong oleh adanya rasa untuk memuaskan diri,
yang bersifat non praktis atau teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami
hakekat alam dan isinya. Selain itu juga karena adanya dorongan
praktis yang memanfaatkan pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup yang
lebih tinggi. Dorongan pertama melahirkan Ilmu Pengetahuan Murni (Pure
Science) sedang dorongan kedua menuju Ilmu Pengetahuan Terapan
(Aplied Science).
Pengetahuan didapat dengan berbagai pendekatan seperti
halnya pengetahuan berupa mitos atau legenda menggunakan pendekatan kepercayaan
yakni kebenarannya hanya atas dasar percaya maka pendekatan pengetahuan semacam
ini bersifat irrasional, begitu pula pengetahuan yang sifatnya
falsafi pendekatan kebenarannya hanya mengandalkan nalar/akal/rasio belaka maka
dikenalah pendekatan pengetahuan rasional sehingga
muncullah persepsi paham kebenaran irrasionalime dan rasionalisme.
Ilmu alamiah sebagai hasil perkembangan pola pikir
manusia yang terakumulasi dari hasil pengamatan dan pengalaman telah mendorong
manusia untuk melahirkan pendekatan kebenaran yang tidak hanya mengandalkan
kemampuan rasio belaka, dorongan tersebut setidaknya terdiri dari dua sisi,
yakni yang pertama adalah
adanya dorongan untuk memuaskan diri sendiri yang sifatnya non praktis guna
memenuhi kuriositas dan memahami tentang hakikat alam semesta dan segala
isinya, yang selanjutnya melahirkan pure science (Ilmu pengetahuan murni). Sementara dorongan yang kedua adalah
dorongan yang sifatnya praktis, dimana ilmu pengetahuan dimanfaatkan untuk
meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi, dan selanjutnya disebut
dengan Applied science (
Ilmu pengetahuan terapan/teknologi).
Kapan ilmu pengetahuan (sains) lahir ? secara waktu
mungkin sulit untuk ditetapkan tetapi yang jelas sesuatu dinyatakan pengetahuan
sains adalah apabila pendekatan kebenaran tertumpu pada rational
approach and empiric approach yakni kebenaran yang secara rasional
dapat dimengerti dan difahami serta dibuktikan secara fakta dan menggunakan
peralatan ilmiah. Pendekatan senacam itu sebenarnya sudah dilakukan pada masa
filosuf muslim di Persia dengan bukti munculnya ilmu-ilmu terapan seperti ilmu
perbintangan, ilmu kimia dan ilmu kedokteran, tetapi kebenaran ini tidak
deklarasikan oleh ilmuwan barat, mereka mengklaim bahwa kelahiran ilmu
pengetahuan sains (ilmiah) adalah setelah ditemukannya teropong bintang
(sekalipun sejak masa filsafat muslim teleskop sudah ada) yang mampu
membuktikan kebenaran teori Heliosentris Copernicus. Memang sejak penemuan
teleskop telah banyak membantu para ilmuan untuk dapat membuktikan secara
empiris terhadap konsep-konsepnya.
Berikut ini dijelaskan beberapa ilmuan yang telah
menancapkan tonggak sejarah perkembangan ilmiah :
Nikolas Copernicus (1473 – 1543 M) Ia seorang astronom, matematika
dan pengobatan, Tulisannya yang terkenal dan merombak pandangan Yunani yang
berjudul De Revolutionibus Orbium Caelestium ( Peredaran alam
semesta) buku ini ditulis pada tahun 1507 M tetapi tidak segera dideklarasikan
karena konsepnya bertentangan dengan konsep lama yang sudah mendapat
justifikasi dari penguasa. Pokok-pokok
ajarannya sebagai berikut:
1.
Matahari
adalah pusat dari sistem solar, dimana sistem itu bumi adalah salah satu planet
diantara planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.
2.
Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi
mengelilingi matahari.
3.
Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang
mengakibatkan adanya siang dan malam dan pandangan gerakan bintang-bintang.
Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548 – 1600 M)
memperoleh kesimpulan lebih jauh lagi, yaitu ;
1.
Jagat raya ini tidak ada batasnya.
2.
Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat raya.
Karena keberaniaannya mendeklarasikan pendapatnya yang
bertentangan dengan keyakinan penguasa pada itu maka Bruno dianggap sebagai
orang yang kemasukan setan (kesurupan) dan dihukum dengan cara dibakar
hidup-hidup hingga mati.
Ahli astronomi lainnya dalah Johannes Kepler (1571 – 1630
M ) Pokok-pokok pikirannya adalah:
1.
Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada suatu
garis edar yang berbentuk elips dengan suatu fokus.
2.
Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan
sementara itu ia bergerak menurut garis edarnya, maka luas bidang yang ditempuh
pada jangka waktu yang sama adalah sama.
3.
Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet
mengelilingi matahari secara penuh adalah sebanding dengan pangkat tiga dari
jarak rata-rata planet itu terhadap matahari.
Konsep-konsep diatas dibenarkan oleh Galileo Galilei
(1564 –1642 M) dengan menggunakan teleskopnya yang terbesar mampu melihat tata surya
dan mengumumkan hasil penemuannya bahwa teori Geosentri dianggap salah dan yang
benar adalah teori Heliosentris. (Ilmu Alamiah Dasar, Abu Ahmadi hal :13-14)
B.
Pengertian
IAD
Ilmu
Alamiah Dasar jika dipenggal berasal dari tiga suku kata. Ilmu artinya sesuatu
kumpulan yang sistematis dari pengetahuan, Alamiah artinya terjadi dengan
sendirinya dan Dasar artinya permulaan suatu bentuk. Istilah ini berasal dari
Eropa (Belanda, Jerman, Inggris, dan Amerika). Yang mana istilah ini masuk ke Indonesia
pada zaman yang berbeda-beda. Ilmu Alamiah Dasar secara umum ilmu mencakup semua
pengetahuan.
Pada hakikatnya Ilmu
Alamiah Dasar adalah bukan suatu ilmu yang berdiri sendiri, melainkan merupakan
kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang iptek (ilmu
pengetahuan dan teknologi).Jadi
Ilmu Alamiah Dasar tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya ilmu-ilmu lainnya.
Ilmu
alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan
pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di
muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip.Sedangkan
Ilmu Alamiah Dasar menurut Abdulah Aly dan Eny Rahma (2006: V) “Ilmu Alamiah
Dasar” merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan
Teknologi”.
Ilmu
Alamiah Dasar (IAD) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang
esensial saja. Sebenarnya kita sudah tidak asing lagi dengan disiplin
ilmu ini, karena secara tidak sadar sudah kita temukan dimana saja, dan kapan
saja, serta dalam bentuk apa saja.Jadi pengertian
Ilmu Alamiah Dasar adalah pengetahuan dasar yang mempelajari alam semesta, dan
dapat dikatakan sebagai konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam. Yang
dapat dipelajarinya dengan cara metode-metode atau prinsip-prinsip yang tidak
dapat lepas dari kenyataan (realitas).
Ilmu Alamiah
Dasar yang mempelajari dasar-dasar alamiah secara universal atau keselururan
tapi yang mencakup dasar-dasarnya saja. Ilmu Alamiah selalu merumuskan
masalahnya dari gejala-gejala yang realitas sehingga metode yang dapat
digunakan dalam Ilmu Alamiah Dasar adalah metode-metode yang tidak lepas dari
objek-objek materi yang dapat dilihat dan dirasa oleh panca indra.Metode-metode yang digunakan dalam menafsirkan
Ilmu Alamiah Dasar adalah metode-metode alamiah yang dapat di lihat oleh indra
sehingga, tidak dapat dengan mudah untuk mengambil keputusan untuk membuat
prinsip mengenai Ilmu Alamiah Dasar jika tidak ada realitanya.
C.
Tujuan
IAD
Semua ilmu memiliki tujuan, dan fungsi.
Begitu juga dengan Ilmu Alamiah Dasar.
Tujuan Ilmu Alamiah Dasar adalah:
1.
Memperkenalkan
konsep-konsep dasar Ilmu Pengetahuan Alam.
2.
Memberikan
wawasan pengetahuan, pengertian, dan apresiasi terhadap objek dan cara
pemikiran serta cara-cara pendekatan dalam IPA dan teknologi.
3.
Memberikan bekal untuk memanfaatkan
bahan dan cara pemikiran, cara-cara pendekatan dan hasil-hasil dalam IPA dan
teknologi.
4.
Mengembangkan
interaksi yang selaras antara disiplin-disiplin ilmu eksak maupun non-eksak.
Sedangkan
fungsi dari Pengajaran Ilmu Alamiah Dasar adalah:
1. Mengembangkan apresiasi IPA dan
teknologi kepada mahasiswa Non-eksak.
2.
Mendorong
dan mengembangkan kemanfaatan Ilmu Alamiah Dasar pada pengembangan diri, ilmu
dan profesi para mahasiswa Non-eksak.
D. Peranan Ilmu Alamiah Dasar dalam Berkehidupan
Masyarakat
Tentunya
semua disiplin ilmu itu memiliki peran dalam kehidupan manusia. Yang mana
perannya ini dapat bersifat baik dan dapat bersifat buruk. Sedangkan peran Ilmu
Alamiah Dasar dalam kehidupan manusia sampai saat ini antara lain:
1.
Suatu
ilmu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dengan adanya
perkembangan Ilmu Alamiah Dasar dan teknologi dapat mendatangkan kemakmuran
materi. Dengan ilmu IPA dapat timbul cabang-cabang ilmu lain yang dapat
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
2.
Suatu
ilmu yang dapat menaikkan kualitas mutu produksi. Dengan teknologi
material yang bersumber dari ilmu dasar ini yaitu oleh konsep-konsep IPA para
ahli makin menguasai sifat maupun pemanfaatan suatu senyawa, denagn mengubah
atau mereaksikannya dengan senyawa lain sehingga mendapatkan senyawa baru
dengan kualitas tinggi yang sesuai dengan harapan.
3.
Meningkatkan pengetahuan
tentang ilmu yang berkaitan dengan alam. Tentu saja bila kita mengenal Ilmu
Alamiah Dasar kita akan menemukan ilmu-ilmu lainnya, karena Ilmu Alamiah Dasar
(IAD) ini bukanlah ilmu yang berdiri sendiri.
4.
Meningkatkan
sistem transportasi dan komunikasi. Perkembangan ilmu semakin pesat,
menimbulkan tekanan dalam pikiran para ilmuan untuk terus berkarya dalam
hal-hal yang baru termasuk dalam transportasi dan komunikasi. Yang dulunya kita
berkomunikasi sangatlah sulit, namun sekarang hanya dalam hitungan detik kita
dapat berkomunikasi dengan orang lain meskipun jaraknya jauh. Begitu juga
dengan transportasi, dulu bila kita ingin menjangkau tempat yang jauh kita
membutuhkan waktu berhari-hari, namun kini dengan adanya IPTEK hal yang lama
menjadi cepat.
5.
Memberikan
kontribusi tentang ilmu kesehatan. Sebagaimana kita ketahui ilmu
kedokteran itu sarana dan prasarananya adalah ilmu dasar (fisika, kimia,
biologi) serta alat-alat elektronik dan non elektroik.
6.
Dapat
meningkatkan kualitas SDM. Dengan adanya IAD kita dapat meningkatkan SDM.
7.
Dapat
membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan adanya IAD maka Semakin banyak
perusahaan maupun sekolah, maka peluang dalam lapangan pekerjaan itu menjadi
lebih besar. (Ilmu Alamiah Dasar, Heri Purnama hal: 281- 282).
Disusun
oleh:
1.
Azib
Muzani 11120204
2.
M.
Budi Prasetianto 11120245
3.
David
Ari Hidayat 11120247
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, A. Supatmo. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineeka
Cipta.
Jasin, Maskoeri. 2002. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:
RajaGarfindo Persada.
Purnama, Heri. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Azizah, Alifatul. Pengerian Ilmu Alamiah
Dasar dalam http://alifatulazizah.blogspot.com/2012
/03/pengertian-ilmu-alamiah-dasar_31.html.4 April 2013. 8.38 WIB
NN. pengertian Ilmu Alamiah Dasar dalam http://id.scribd.com/doc/88996435/Pengertian-Ilmu-Alamiah-Dasar.
4 April 2013. 8.38 WIB.
Trimakasih ilmunya, sangat bermanfaat sekali..