karyatulisku.com – Suatu karya ilmiah memiliki struktur penyusunnya tersendiri, salah satu yang terpenting adalah latar belakang. Tidak terkecuali dalam penyusunan proposal, latar belakang merupakan pembeda antara satu karya ilmiah dengan karya ilmiah yang lainnya. Berikut merupakan contoh latar belakang proposal dan cara menyusunnya.
Pengertian Latar Belakang
Latar belakang adalah bagian yang menjelaskan topik penelitian, masalah yang di pilih, serta alasan mengapa peneliti memilih untuk melakukan penelitian pada topik tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) latar belakang merupakan keterangan mengenai suatu peristiwa guna melengkapi informasi yang tersiar sebelumnya.
Pada umumnya latar belakang di tempatkan di bagian awal sebuah karya ilmiah. Hal ini dimaksudkan agar pembaca dapat memahami terlebih dahulu gambaran awal mengenai maksud dan tujuan penulis.
Sedangkan proposal adalah rencana kegiatan yang di tuangkan ke dalam bentuk rancangan kerja secara tertulis yang di tujukan kepada sejumlah pihak yang berkepentingan di dalam kegiatan itu. Susunan dari proposal sendiri adalah judul penelitian, pendahuluan yang berisi: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan, sasaran, keluaran, dan ruang lingkup/batasan, kerangka perpikir, serta tinjauan pustaka,
Isi Latar Belakang
Latar belakang biasanya di awali dengan pembahasan secara singkat terkait permasalahanyang di angkat, kemudian pada bagian terakhir penulis akan menjelaskan solusi mengenai masalah-masalah tersebut.
Secara garis besar, latar belakang memuat tiga hal berikut:
- Di paragraf-paragraf awal, jelaskan gambaran umum ke khusus sesuai apa topik yang akan di bahas. Dengan menjelaskan gambaran itu, maka pembaca akan lebih mudah untuk memahami topik apa yang akan di angkat di dalam proposal.
- Di paragraf-paragraf tengah, jelaskan fakta dan data yang di peroleh dari sumber terpercaya. Kalau memungkinkan, tambahkan juga ulasan dari beberapa penelitian yang terkait dengan topik yang akan di angkat. Hal itu bisa menunjukkan pendapat para ahli tentang topik yang akan di angkat, sehingga menarik minat pembaca.
- Di paragraf terakhir, jelaskan pemberian solusi dan penyelesaian yang akan menjadi judul proposal.
Tips Menyusun Latar Belakang
1. Observasi Masalah
Dalam membuat latar belakang hendaknya kita melihat sekeliling kita dan menemukan apa saja keresahan-keresahan yang ada di dalam topik karya tulis tersebut.
2. Identifikasi Masalah
Setelah menemukan masalah yang ada, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah. Identifikasi masalah adalah mengenal dengan jelas masalah yang dihadapi mulai dari individu atau kelompok yang terdampak, daerah atau bahkan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan masalah tersebut.
3. Analisis Masalah
Langkah selanjutnya setelah menelusuri lebih lanjut mengenai masalah tersebut atau menganalisis masalah. Masalah yang sudah di ketahui asal usulnya kemudian di kaji lebih dalam untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut.
4. Menyimpulkan Solusi
Setelah menganalisis masalah yang sudah ada kemudian tarik kesimpulan mengenai cara untuk mengatasi masalah tersebut. Solusi kemudian dijabarkan secara singkat beserta hasil yang diharapkan dalam menerapkan solusi tersebut.
Contoh Latar Belakang Proposal
Teknologi nanomaterial berkembang pada abad ke-19 bahkan sampai sekarang teknologi tersebut masih berkembang dengan pesat (Nurhasanah 2012). Teknologi ini memanfaatkan materi berukuran nanometer atau satu-per-milyar meter (0,000000001)m untuk meningkatkan performa suatu alat maupun sistem (Y Xia, 2003). Pada skala nano akan terdapat fenomena-fenomena kuantum yang unik seperti logam platina yang di kenal sebagai material inert berubah menjadi material katalitik pada skala nano serta material stabil, seperti aluminium, menjadi mudah terbakar, bahan-bahan isolator berubah menjadi konduktor pada skala nano (Karna, 2010).
Senyawa tungsten oksida pada skala nano akan memiliki sifat unik yang dapat di manfaatkan sebagai fotokatalis, semikonduktor dan sel surya (Asim, 2009). Tungsten oksida memiliki band gap energy yang relatif rendah antara 2,7-2,8 eV (Morales dkk, 2008). Hal tersebut membuat tungsten oksida peka terhadap spektrum cahaya tampak serta memiliki fotoabsorpsi yang cukup bagus pada spektrum cahaya tampak (Purwanto dkk, 2010).
Senyawa tungsten oksida dapat di sintesis dengan menggunakan beberapa metode antara lain sol-gel, flame assisted spray drying dan flame assisted spray pyrolysis (Takao, 2002). Metode flame assisted spray pyrolysis merupakan metode yang paling sering di pakai. Selain biaya yang murah, homogenitas nanopartikel cukup baik serta dapat digunakan pada produksi dengan jumlah besar(Thomas, 2010). Metode ini menggunakan proses aerosol yang mana partikel akan tersuspensi di dalam gas sehingga partikel yang terbentuk sangatlah kecil (Strobel, 2007).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Purwanto dkk. 2015 menunjukkan bahwa hasil tungsten oksida yang terbentuk oleh 0,02 M ammonium paratungstate pada pelarut etanol 33% sebanyak 500mL membentuk partikel tungsten oksida dengan ukuran rata-rata 10 mikrometer. Namun tidak tercantum data partikel tungsten oksida yang terbentuk pada konsentrasi ammonium paratungstate lain sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hasil tungsten oksida yang terbentuk dari beberapa variasi konsentrasi pada sintesis nanopartikel tungsten oksida menggunakan flame assisted spray pyrolysis.
–
Demikian penjelasan singkat mengenai cara menyusun latar belakang proposal beserta contohnya. Semoga ulasan singkat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang tengah menyusun proposal penelitiannya. Apabila terdapat kritik dan saran, silahkan tinggalkan pada kolom komentar 🙂
Baca juga :