• Tentang Karyatulisku
  • Kerjasama
  • Kontak
Sabtu, Februari 27, 2021
  • Login
No Result
View All Result
Karyatulisku
  • Home
  • Admin Guru
  • Penelitian
    • All
    • Contoh Penelitian
    • Metode Penelitian
    • Penelitian Kualitatif
    • Penelitian Kuantitatif
    Downoad 40+ Contoh Judul Skripsi Pendidikan Guru PAUD (PG PAUD) S1 beserta file PDF

    Downoad 40+ Contoh Judul Skripsi Pendidikan Guru PAUD (PG PAUD) S1 beserta file PDF

    Panduan Baru Cara Download di Karyatulisku

    Panduan Baru Cara Download di Karyatulisku

    Download 50 Contoh Skripsi Akuntansi S1 Terbaik dalam bentuk PDF

    Download 50 Contoh Skripsi Akuntansi S1 Terbaik dalam bentuk PDF

    Download 101+ Contoh Skripsi Teknik Informatika (PDF) dan Tips Membuat Judul Skripsi

    Download 101+ Contoh Skripsi Teknik Informatika (PDF) dan Tips Membuat Judul Skripsi

    10 Contoh Essay Ilmiah Pendidikan √ Pengertian dan Langkah-Langkah Membuatnya Lengkap 100% Terbaik

    [SPSS] Cara Menggunakan SPSS untuk Mengolah Data Statistika

    [SPSS] Cara Menggunakan SPSS untuk Mengolah Data Statistika

  • Informasi
  • Inspirasi
  • Kuliah
Karyatulisku
  • Home
  • Admin Guru
  • Penelitian
    • All
    • Contoh Penelitian
    • Metode Penelitian
    • Penelitian Kualitatif
    • Penelitian Kuantitatif
    Downoad 40+ Contoh Judul Skripsi Pendidikan Guru PAUD (PG PAUD) S1 beserta file PDF

    Downoad 40+ Contoh Judul Skripsi Pendidikan Guru PAUD (PG PAUD) S1 beserta file PDF

    Panduan Baru Cara Download di Karyatulisku

    Panduan Baru Cara Download di Karyatulisku

    Download 50 Contoh Skripsi Akuntansi S1 Terbaik dalam bentuk PDF

    Download 50 Contoh Skripsi Akuntansi S1 Terbaik dalam bentuk PDF

    Download 101+ Contoh Skripsi Teknik Informatika (PDF) dan Tips Membuat Judul Skripsi

    Download 101+ Contoh Skripsi Teknik Informatika (PDF) dan Tips Membuat Judul Skripsi

    10 Contoh Essay Ilmiah Pendidikan √ Pengertian dan Langkah-Langkah Membuatnya Lengkap 100% Terbaik

    [SPSS] Cara Menggunakan SPSS untuk Mengolah Data Statistika

    [SPSS] Cara Menggunakan SPSS untuk Mengolah Data Statistika

  • Informasi
  • Inspirasi
  • Kuliah
No Result
View All Result
Karyatulisku
No Result
View All Result
Home Kuliah

MAKALAH KETRAMPILAN BERBAHASA DI KELAS RENDAH KEMAMPUAN BAHASA LISAN

23 Juli 2020
in Kuliah, Tak Berkategori
Reading Time: 45min read
A A
125
SHARES
2.1k
VIEWS
Share on WhatsappShare on Telegram

ArtikelTerkait

Makalah Model Pembelajaran Jigsaw

Contoh Proposal Skripsi Kuantitatif Pendidikan : Pengaruh Model pembelajaran Jig Saw dan STAD Terhadap Hasil Belajar

Makalah Tentang Bahasa : Pengertian dan Hakikat Bahasa

3 Contoh Analisis Jurnal Pendidikan Ilmiah

BAB
I

PENDAHULUAN

     A.    Latar
Belakang

Perkembangan merupakan suatu perubahan
yang berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam kemampuan motorik kasar, motorik halus, bicara dan
bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Ciri-ciri perktumbuhan dan
perkembangan anak antara lain, menimbulkan perubahan, berkolerasi dengan
pertumbuhan, memiliki tahap yang beruutan dan mempunyai pola yang tetap.Perkembangan
berbicara dan menulis merupakan suatu proses yang menggunakan bahasa ekspresif
dalam membentuk arti. Perkembangan berbicara pada awal dari anak yaitu
menggumam maupun membeo.Menurut pendapat Dyson
bahwa perkembangan berbicara terkadang individu dapat menyesuaikan dengan
keinginannya sendiri, hal ini tidak sama dengan menulis.

Seorang bayi dari hari ke hari akan
mengalami perkembangan bahasa dan kemampuan bicara, namun tentunya tiap anak
tidak sama persis pencapaiannya, ada yang cepat berbicara ada pula yang
membutuhkan waktu agak lama. Untuk membantu perkembangannya ibu dapat membantu
memberikan stimulasi yang disesuaikan dengan keunikan masing-masing anak.

Sejalan dengan perkembangan kemampuan
serta kematangan jasmani terutama yang bertalian dengan proses bicara,
komunikasi tersebut makin meningkat dan meluas, misalnya dengan orang di
sekitarnya lingkungan dan berkembang dengan orang lain yang baru dikenal dan
bersahabat dengannya.

Terdapat perbedaan yang signifikan
antara pengertian bahasa dan berbicara. Bahasa mencakup segala bentuk
komunikasi, baik yang’diutarakan dalam bentuk lisan. tulisan, bahasa isyarat,
bahasa gerak tubuh, ckspresi wajah pantomim atau seni. Sedangkan bicara adalah
bahasa lisan yang merupakan bentuk yang paling efektif untuk berkomunikasi, dan
paling penting serta paling banyak dipergunakan. Perkembangan bahasa tersebut
selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya usia anak. Orang tua sebaiknya
selalu memperhatikan perkernbangan tersebtut, sebab pada masa ini, sangat menentukan
proses belajar. Hal ini dapat. dilakukan dengan memberi contoh yang baik,
memberikan motivasi pada anak untuk belajar dan scbagainya.

    B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang
masalah diatas, maka rumusan perbaikan pembelajaran melalui tindakan kelas ini
sebagai berikut :

     1.     
Bagaimana cara
mengetahui pola perkembangan anak?

     2.     
Bagaimanakah
mengetahui faktor
dankendalapola berbahasa lisan pada anak?

     3.     
Apa fungsi bahasa
lisan pada anak?

    C. 
Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :

1.     
Pembaca dapat mengetahui bagaimana cara mengetahui pola
perkembangan anak.

2.     
Pembaca dapat mengerti bagaimana mengetahui faktor dan kendala
pola berbahasa lisan pada anak.

3.     
Pembaca dapat mengerti apa fungsi dari bahasa lisan pada anak.

BAB
II

PEMBAHASAN

                               

       A.    Pola
PerkembanganBahasaAnak

Dalam
Perkembangan bahasa anak sebagai alat atau media komunikasi telah dimulai
sejak. Bentuk bahasa atau prabicara yang paling sederhana dan digunakan pada
masa bayi dengan ”menangis” untuk mengungkapkan perasaan dirinya kepada oarang
lain, kemudian berkembang dalam bentuk ”celoteh atau ocehan” dengan cara
mengeluarkan bunyi yang belum jelas. Kemudian, dilanjutkan dengan menggunakan
isyarat melalui gerakan anggota badan yang berfungsi sebagai pengganti atau
pelengkap bicara. Apabila anak sudah siap atau matang untuk belajar berbicara,
maka sebaiknya tidak lagi menggunakan bentuk komunikasi prabicara karena akan
mmenghambat perkembangan belajar berbahasa pada anak, sekaligus merugikan
penyesuaian pribadi dan sosial anak. Anak dikatakan siap atau matang berbicara
dan belajar bahasa apabila aspek motorik bicara (koordinasi otot bicara) dan aspek
mental bicara (kemampuan berpikir) anak sudah mulai berfungsi dengan baik.
Berbicara atau kegiatan berbahasa lainnya merupakan keterampilan yang dapat
dipelajari.

Pola
belajar bicara dan berbahasa untuk semua anak pada umumnya sama, meskipun laju
perkembangannya berbeda. Pola perkembangan bicara hampir sejalan dengan
perkembangan motorik. Sekitar usia satu tahun, biasanya anak mulai belajar
berjalan sekaligus belajar bicara. Tugas pertama belajar bahasa adalah
mengucapkan kata yang didengar dengan cara meniru pengucapan kata orang-orang
di sekitarnya.

Pada
saat anak mulai masuk sekolah, di mana hasrat untuk belajar dan ingin tahu
besar, merupakan masa yang paling baik untuk belajar bahasa. Anak selalu
bertanya mengenai segala yang dilihat dan ditemui dalam kehidupan
sehari-harinya. Anak mulai membangun kosa kata atau menambah perbendaharaan
kata-katanya. Kosa kata anak biasanya kata-kata yang merupakan kata benda, kata
kerja, kata sifat, kata keterangan, kata perangkai atau pengganti dari apa saja
yang dijumpai anak dalam kehidupan sehari-hari, khususnya mengenai warna,
waktu, uang, dan kata populer yang digunakan kelompok anak atau teman sebaya.

Selanjutnya
perkembangan bahasa dengan pembentukan kalimat, dimulai dari kalimat sederhana
yang belum lengkap menjadi kalimat yang semakin lengkap.Semakin
awal anak dapat bicara, maka semakin banyak waktu berlatih yang mereka peroleh
untuk berlatih bicara, dan semakin besar pula kemudahan mereka berbicara dan
meningkatkan rasa percaya dirinya. Anak yang terlambat bicara, biasanya juga
mengalami hambatan dalam penyesuaian diri dan sosialnya. Ketika anak mulai
dapat berbicara, mereka hampir berbicara tidak putus-putusnya. Anak bukan hanya
berbicara dengan orang lain, kadang mereka bicara dengan dirinya sendiri atau berbicara
dengan boneka atau alat permainannya.

Seiring
dengan pertambahan usia anak, kemampuan berbicara atau berbahasanya semakin
baik. Anak membicarakan banyak hal berkenaan dengan kegiatan bermain, belajar,
dan kegiatan lain yang disenanginya. Isi pembicaraan anak pada umumnya dapat
diklasifikasikan menjadi dua. Pertama, kegiatan berbicara yang
berpusat pada diri sendiri (egosentik), meskipun anak itu sedang berada dalam
kelompok. Anak tipe ini lebih banyak berbicara bagi kesenangan dan yang
berhubungan dengan dirinya sendiri. Ia cenderung mendominasi pembicaraan dan
kurang berminat dan sulit mendengarkan dan menerima pendapat orang lain. Kedua,
kegiatan berbicara yang berpusat pada orang lain (sosialisasi). Anaktipe ini
cenderung menyesuaikan isi dan cara berbicaranya dengan orang yang sedang
berinteraksi dengannya. Anak mampu berkomunikasi dan melibatkan diri dengan
kegiatan sosial sehingga menjadi anak yang disenangi.

Owen
(Semiawan, 1998) menjelaskan perkembangan bahasa (pragmatik dan semantik) anak
pada usia sekolah dasar. Menurutnya, anak usia 5 tahun sangat sering
menggunakan bahasa untuk mengajukan permintaan, mengulang untuk perbaikan,
mulai membicarakan topik-topik gender. Anak usia 6 tahun mengulang dengan cara
elaborasi untuk perbaikan, dan menggunakan kata-kata keterangan. Anak usia 7
tahun mengguna-kan dan memahami sebagian istilah dan membuat plot naratif yang
mempunyai pengantar dan akhir dari topik yang mau diungkapkan. Anak usia 8
tahun menggunakan topik-topik yang konkret, mengenal makna nonliteral dalam
bentuk permintaan langsung, dan mulai mempertimbangkan maskud lainnya. Pada
usia 9 tahun, anak memelihara topik melalui beberapa perubahan.

Perkembangan
bahasa menjadi berkurang (sedikit berbicara) pada anak yang mendekati masa
puber dan dewasa. Pada masa puber terjadi perubahan fisik yang sangat cepat dan
dihadapkan pada masalah yang dipikirkan orang dewasa

       B.    Faktor
dan Kendala Mempelajari Bah
asa
Lisan

Walaupun
pola perkembangan keterampilan berbahasa anak pada umumnya sama,tetapi tetap
ada perbedaan indi vidual, Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

1.    Kesehatan: 

     Anak yang sehat lebih cepat belajar
berbicara dibandingkan dengan anak yang kurang sehat atau sering sakit. Hal ini
dikarenakan perkembangan aspek motorik dan aspek mental berbicaranya lebih baik
sehingga lebih siap untuk belajar berbicara. Motivasi berbahasa didorong oleh
keinginan untuk menjadi anggota kelompok sosial dan berkomunikasi dengan
anggota kelompok tersebut.

2.    Kecerdasan: 

    Anak yang memiliki kecerdasan tinggi,
akan belajar berbicara lebih cepat dan memiliki penguasaan bahasa yang lebih
baik daripada anak yang tingkat kecerdasannya rendah. Belajar bahasa erat
kaitannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa mengungkapkan apa yang dipikirkan
anak.

3.     
Jenis kelamin: 

     Anak perempuan lebih baik dalam belajar
bahasa daripada anak laki-laki, baik dalam pengucapan, kosa kata, dan tingkat
keseringan berbahasa, daripada anak laki-laki.

4.     
Keluarga:

Semakin banyak jumlah anggota keluarga,
akan semakin sering anak mendengar dan berbicara. Demikian juga, anak pertama
lebih baik perkembangan berbicaranya karena orang tua lebih banyak mempunyai
waktu untuk mengajak dan melatih mereka berbicara.

5.     
Keinginan dan
dorongan:

Semakin kuat keinginan dan dorongan
berkomunikasi dengan orang lain, terutama bermain dengan teman sebaya, akan
semakin kuat pula usaha anak untuk berbicara atau berbahasa.

6.     
Kepribadian:

Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan
baik cenderung memiliki kemampuan berbicara atau berbahasa lebih baik daripada
anak yang mengalami masalah atau kendala dalam penyesuaian diri dan sosial.
Kemampuan berbahasa anak yang memiliki kepribadian dan penyesuaian diri yang
baik juga akan lebih baik secara kuantitas (jumlah kata dan keseringan bicara)
maupun secara kualitas (ketepatan pengucapan dan isi/topik pembicaraan)

        C.    Fungsi
Ba
hasa
Bagi Anak

Fungsi
bahasa lisan bagi Anak Usia Dini adalah sebagai alat untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kemampuan dasar anak.Secara
khusus Gardner mengemukakan bahwa fungsi bahasa bagi anak usia Dini adalah
untuk mengembangkan ekspresi,perasaan. Imajinasi dan pikiran.DEPDIKNAS(2000)
menjelaskan fungsi pengembangan kemampuan berbahasa bagi anak Usia Dini anatara
lain:

1.     
Sebagai alat untuk
berkomunikasi dengan lingkungan

2.     
Sebagai alat untuk
mengembangkan kemampuan intelektual anak

3.     
Sebagai alat untuk
mengembangkan ekspresi anak

4.     
Sebagai alat untuk
menyatakan perasaan dan buah pikiran kepada orang lain

Tujuan
khusus komunikasi bagi anak meliputi : Bahasa reseftif, bahasa
ekspresif,   komunikasi verbal,mengingat dan membedakan.

1.     
Bahasa Reseftif

Yang dimaksud dengan bahasa reseftif
adalah bahasa pasif.

Tujuan khusus bahasa reseftif:

a.   Membantu anak
mengembangkan kemampuan mendengarkan,contohnya    mendengarkan
cerita, nyanyian dan sebagainya.

b.    Membantu anak
mengindentifikasi konsep melalui pemahaman pelabelan kata-kata.

c.  Meningkatkan kemampuan
untuk merespon pembelajaran langsung contohnya bagaiman anak dapat menjawab
atau merespon pertanyaan yang diajukan oleh guru.

d.   Membantu anak untuk
mereaksi setiap komunikasi lainnya contohnya anak dapat memberi respon atau
reaksi ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya baik dengan guru, orang tua
atau teman sebayanya.

2.     
Bahasa ekspresif

Tujuan kusus bahsa
ekspresif:

a.     Membantu anak
mengekspresikan kebutuhan, keinginan dan perasaan secara verbal.

b.     Mendorong anak untuk
berbicara secara lebih jelas dan tegas sehingga mudah dipahami.

c.   Mendorong kepasihan
berbahasa. Anak harus belajar bahasa yang pasih baik ucapan maupun susunan
kalimatnya sehingga mudah dimengerti oleh orang lain melalui pemberian contoh
guru sendiri menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

d.   Membantu anak memahami
bahwa komunikasi tesebut dapat berpengaruh secara lebih efektif terhadap
lingkungan sosial dan lingkungan anak.

BAB
III

PENUTUP

A.   
Kesimpulan

Dapat disimpulkan
bahwa Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur
hidup. Seorang anak dari hari ke hari akan mengalami perkembangan bahasa
dan kemampuan bicara, namun tentunya tiap anak tidak sama persis pencapaiannya
ada yang cepat dan ada juga yang lambat.Sejalan dengan
perkembangan kemampuan serta kematangan jasmani terutama yang bertalian dengan
proses bicara, komunikasi tersebut makin meningkat dan meluas.Perkembangan bahasa tersebut selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya usia
anak. Orang tua sebaiknya selalu memperhatikan perkernbangan tersebut,dan
juga terus memotivasi dan menstimulasi anak agar dapat
mengembangkan secarabaik.

B.    
Saran

Penting
bagi para orang tua untuk selalu membimbing dan mengawasi anaknya dalam
penggunaan bahasa, agar anak bisa menggunakan bahasa dengan baik dan benar.
Peran guru disini juga sangat vital, karena disinilah mereka para anak mengenal
berbagai macam kata, kalimat yang berbagai macam. Untuk mengoptimalkan anak
agar mampu berbicara dengan baik diperlukan suatu bimbingan khusus yang
melibatkan kerja sama yang berkesinambungan antara para orang tua dan guru.

Tags: KuliahMakalah
SendShareShare50Tweet31
Next Post

Makalah Manusia Seni dna Teknologi

KEKERASAN DALAM PACARAN DAN PELECEHAN SEKSUAL

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

  • 10 Contoh Essay Ilmiah Pendidikan √ Pengertian dan Langkah-Langkah Membuatnya Lengkap 100% Terbaik

    5910 shares
    Share 2362 Tweet 1477
  • Contoh Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian : Cara membuat Tujuan dan Manfaat Penelitian yang baik dan Benar

    6239 shares
    Share 2496 Tweet 1560
  • 6 contoh populasi dan sampel penelitian pada skripsi kualitatif dan kuantitatif

    4039 shares
    Share 1616 Tweet 1010
  • 3 Contoh Analisis Jurnal Pendidikan Ilmiah

    3362 shares
    Share 1345 Tweet 841
  • 100 Contoh Judul Penelitian Kualitatif PGSD Berkualitas! dan Cara Membuat Judul Penelitian

    2885 shares
    Share 1154 Tweet 721

Connect with us

  • Tentang Karyatulisku
  • Kerjasama
  • Kontak

© 2021 Karyatulisku.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kuliah
  • Penelitian
  • Admin Guru
  • Informasi
  • Inspirasi

© 2021 Karyatulisku.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In