KENAKALAN SISWA
1. Pengertian
ü Sarwono berpendapat bahwa semua tingkah
laku yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat (norma
agama, etika, peraturan sekolah, keluarga, dll) dapat disebut sebagai kenakalan
atau delinkuensi.
ü Pengertian kenakalan siswa adalah anak
yang masih berstatus sebagai peserta didik yang segala tindakan, perbuatan, dan
tingkah lakunya tidak sesuai atau bertentangan dengan norma, etika, dan aturan
yang berlaku atau ditetapkan disekolah.
2. Ciri-ciri
a. Adanya infantilisme
(kenakak-kanakan).
b. Mempunyai rasa inferior (rendah
diri).
c. Sikap menolak, tidak mampu
menerima realitas dan tidak dapat menguasai dorongan-dorongannya.
d. Mudah mengalami frustrasi yang
kemudian berkembang menjadi rasa bermusuhan.
e. Adanya dorongan agresif
terhadap orang tua, sekolah dan masyarakat.
f. Mencari pemuasan emosional
dalam bentuk kelompok-kelompok sosial.
g. Berfoya-foya dengan minum
minuman keras atau narkoba, serta bereaksi negatif tanpa didasari hati nurani.
3. Faktor yang Memengaruhi
Kenakalan
a.
Faktor internal
1) Faktor tempramen (pemarah,
hiperaktif, dsb).
2) Cacat tubuh (berkaitan dengan
kurangnya penerimaan diri).
3) Inteligensi (berkaitan dengan
ketidakmampuan menyesuaikan diri, mengakibatkan stres, dan selanjutnya nakal).
4) Jenis kelamin (laki-laki cenderung
lebih nakal).
b.
Faktor eksternal
1) Lingkungan rumah atau keluarga
(status sosial ekonomi rendah, banyak penghuni/ keluarga besar, rumah kotor, memiliki
kebiasaan yang kurang baik, ada penolakan baik dari orang tua, orang tua kurang
memberikan pengawasan pada anaknya).
2) Lingkungan sekolah (sekolah yang
berusaha memandaikan anak-anak yang sebenarnya kurang mampu, guru bersikap
menolak, sekolah atau guru yang mendisiplinkan anak dengan cara yang kaku tanpa
menghiraukan perasaan anak, suasana sekolah buruk). Hal ini menimbulkan anak
yang suka membolos, segan atau malas belajar, melawan peraturan sekolah atau
melawan guru dan lain-lain.
3) Lingkungan masyarakat (Tidak
menghiraukan kepentingan anak dan tidak melindunginya, Tidak memberikan
kesempatan pada anak untuk melaksanakan kehidupan sosial, dan tidak mampu
menyalurkan emosi anak, Contoh tingkah laku dan tempat-tempat tercela serta
melawan norma (misal : pelacuran, perjudian, Kriminalitas, hasut-menghasut, dan
lainnya)).
4. Pencegahan
danPenanganan Kenakalan Anak/ Siswa
ü Menciptakan kondisi keluarga yang harmonis
ü Fairness perceptions(mengupayakan persepsi keadilan pada anak)
ü Pengembangan pribadi siswa(usaha
meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang-bidang tetentu sesuai dengan
kemampuan dan bakatnya masing-masing, misal dalam bidang teater, musik,
olahraga, baca puisi, dsb)
ü Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan sosial
yang positif (kelompok bermain, olahraga, pramuka, dsb). Awas perkumpulan anak
yang menyimpang, misal suka merokok, “geng-gengan”, dsb.